NovelToon NovelToon
Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Dunia Lain / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.

Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.

Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.

Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERWAKILAN GRANBELL DAN KALUNA

Beberapa hari setelahnya..

"Tuan, aku mendapat laporan dari Ram dan Nizar kalau mereka akan segera tiba di area pusat dan kota gerbang menara dalam 1 hari.." kata Luna

"Jadi rombongan mereka sudah hampir sampai ya.." kataku

"Benar tuan.." jawab Luna

"Apa pasukan keamanan dan para tim penyambut sudah siap di kota gerbang..?" tanyaku

"Sudah tuan, Yui bersiaga disana bersama Vellon. dua kendaraan H1 dan dua T1 sudah di persiapkan untuk membawa rombongan mereka.." jawab Luna

"Baiklah, ajak mereka untuk beristirahat terlebih dulu di kota lantai pertama baru esok harinya kita menyambut mereka di kastil utama kita.." kataku

"Baik tuan.." kata Luna

...***...

Sehari kemudian di Kota Gerbang Menara..

Rombongan kereta kuda dari Granbell yang dikawal oleh Ram hampir tiba di kota gerbang dan sudah terlihat di kejauhan. Yang mewakili Granbell adalah Ardan dan Urdy yang menggunakan kereta kuda khusus mereka dengan tampilan mewah dan elegan.

"Jadi itu kota gerbang menara. Tak ada tembok yang melindunginya.." kata Urdy

"Menurut informasi dari Janet, pasukan ksatria mereka saja lebih kuat darinya di tambah mereka memiliki senjata aneh yang dapat menembus armor ringan.." kata Ardan

"Terlebih mereka memiliki banyak orang kuat, pria bernama Ram itu juga bukan orang biasa.." ucap Urdy

"Aku yakin dia salah seorang petinggi disana.." sambung Ardan

"Aku juga berfikir begitu.." kata Urdy

Sementara itu rombongan Oben dari Kaluna terlihat sudah tiba terlebih dahulu dengan di kawal oleh Nizar. Kaluna hanya mengirim Oben dan 10 prajurit untuk mengawalnya..

"Menara ini sangat besar, puncaknya benar2 tidak terlihat.." kata Oben

"Malah kadang aku berfikir kalau ini adalah tiang penyangga langit.." ucap Nizar

"Kau benar, ini memang terlihat seperti itu.." kata Oben

Nizar menoleh kearah Ram yang baru saja tiba mengawal rombongan dari negara Granbell..

"Kelihatannya peserta lainnya juga sudah tiba.." kata Nizar

Setelah tiba, Ram menghampiri Nizar..

"Kau sampai duluan rupanya.." ucap Ram

"Tidak, aku juga baru saja sampai.." kata Nizar

"Kalau begitu dimana tim penyambutannya..?" tanya Ram

"Yui dan rombongan baru saja bertolak dari kota lantai pertama dan sedang menuju kesini.." jawab Nizar

"Begitu ya.." ucap Ram

Sementara itu rombongan Granbell dan Kaluna kini berkumpul bersama di depan gerbang besar menara..

"Sepertinya pertemuan ini memang sengaja di atur bersamaan.." kata Urdy

"Aku juga tidak tahu kalau kita akan di pertemukan seperti ini.." kata Oben

"Mungkin mereka menghemat waktu untuk pertemuan ini.." sambung Ardan

Mereka bertiga memandang kearah gerbang..

"Lihat gerbang itu, begitu besar dan dekorasinya benar2 hebat.." kata Oben

"Sepertinya ini memang menggambarkan seberapa agung menara ini.." kata Urdy

"Aku lebih penasaran dengan kekuatan para petinggi dan pemilik menara ini.." kata Urdy

Mendengar itu Ardan dan Oben langsung menoleh kearah Urdy dan memperingatkannya..

"Sudah kukatakan padamu, jangan menyinggung mereka terutama pemilik menara ini, apa kau masih tidak mengerti..?" tanya Ardan dengan tegas

"Tuan Urdy, sebaiknya dengarkan apa yang di katakan Tuan Ardan sebelum terjadi hal buruk pada rombongan kalian.." kata Oben

"Aku tahu, tenanglah.. Aku tidak seperti Orly yang gegabah itu.." kata Urdy

Memang benar, kejadian di Seren membuat Ardan dan Oben sedikit gemetar karena apa yang mereka saksikan disana sangat menakutkan dan nyata. Hanya dengan amarah dan aura intimidasinya, Luna hampir menghancurkan gedung pertemuan milik Seren. Tentunya itu bukan kekuatan yang dimiliki oleh orang biasa.

Kali ini mereka berada di markas organisasi yang menaklukan Menara Utama juga para petinggi mereka yang memiliki kekuatan diatas normal. Mereka tidak boleh gegabah atau mereka akan pulang dengan hanya menyisakan kepala mereka seperti Ralph dari Bitena dan para Komandan Pasukan Volgur.

Tak berapa lama Rombongan H1 dan T1 keluar dari gerbang menara dan berhenti di dekat mereka..

"Monster apa itu..?" tanya Ardan

"Sepertinya itu sebuah kendaraan mirip kereta kuda yang dapat bergerak tanpa di tarik oleh kuda.." kata Oben

Urdy hanya terdiam dan memandang Yui yang baru turun dari mobil dan terlihat sedang berbicara dengan Nizar dan Ram..

Setelahnya Yui menghampiri mereka dan berkata..

"Tuan Ardan dan Tuan Oben.. Lama tidak berjumpa, aku di tugaskan untuk menjemput dan mengawal kalian selama di dalam menara.." ucap Yui menyambut mereka

"Ah benar lama tidak berjumpa.." jawab Ardan dengan sopan

"Senang bertemu denganmu lagi.." jawab Oben dengan sedikit membungkuk

Melihat kedua orang itu begitu hormat pada Yui membuat Urdy sedikit heran dan tidak mengerti apa yang terjadi.

Meski menyadari kalau ada wajah baru disini, dia tidak menghiraukannya dan mempersilahkan mereka untuk naik kedalam H1, sedangkan rombongan pasukan mereka menaiki dua buah T1 yang sudah di sediakan.

Oben, Ardan, dan Urdy menaiki sebuah H1 type Wagon yang dapat memuat 6 orang yang di kemudikan oleh Nizar di temani oleh Ram. Sedangkan Yui duduk di belakang menemani ketiga orang itu.

Total ada dua mobil H1 yang mengawal mobil para petinggi, dan dua T1 untuk pasukan mereka dan juga dua T1 lainnya yang diisi pasukan kami untuk mengawal pasukan kedua negara.

Setelah masuk ke menara, semua tamu terkejut melihat bagian dalam lantai pertama tidak berbeda dengan di luar, mereka terkagum dengan bagian dalam menara utama ini. Terlebih dengan H1 dan T1 yang berjalan dengan sangat cepat dan nyaman..

"Jadi seperti ini bagian dalam menara utama.." kata Ardan

"Ini tidak jauh berbeda dengan diluar.." kata Oben

Urdy hanya diam dan menatap Yui, namun Yui tidak menghiraukannya..

"Jadi kau adalah seorang Sacred Beast, kenapa kau memilih hidup sebagai bawahan orang lain.." tanya Urdy

Mendengar ucapan Urdy membuat Ardan dan Oben tersentak dan berkata..

"Urdy, segera minta maaf atas apa yang kau ucapkan barusan.." perintah Ardan

Oben hanya diam memperhatikan mereka..

"Tidak perlu, wajar jika dia merasa heran. Tapi mau di jelaskan seperti apapun akan sulit membuat orang2 mengerti.." jawab Yui dengan tenang adan anggun

"Hehe, kusarankan jangan mencoba berulah disini jika ingin pulang dengan selamat.." kata Ram sambil tersenyum lebar dan menoleh kebelakang

"Apa itu sebuah ancaman..?" tanya Urdy dengan wajah serius

"Haha, tentu saja itu bukan ancaman, itu hanya peringatan untuk kalian.." sambung Nizar sambil terus mengemudi mengikuti iringan

Ardan yang merasa kalau sikap Urdy tidak sopan langsung menegurnya..

"Urdy, jika kau tidak bisa mengendalikan dirimu lebih baik kau tidak perlu ikut dalam pertemuan ini.." kata Ardan dengan tegas

Urdy yang menyadari betapa seriusnya ucapan Ardan pun akhirnya meminta maaf pada Yui, Ram dan Nizar. Setelahnya mereka tiba di rumah penginapan tamu yang telah di sediakan kota lantai pertama..

Mereka pun turun dari mobil dan Yui berkata..

"Kedua rumah ini boleh kalian gunakan untuk bersitirahat malam ini, ada para Maid kami yang akan melayani anda di dalam. Besok kami akan menjemput kalian untuk bertemu dengan pemilik menara di kastil utama.." kata Yui menjelaskan

"Kastil utama..?" tanya Ardan

"Aku tidak melihat ada kastil disini.." kata Oben

"Kastil utama ada di puncak menara, tepatnya di lantai keseratus.." jawab Yui dengan anggun

"Lantai seratus..? Apa kami harus menaiki lantai satu persatu untuk kesana..?" tanya Urdy

Yui hanya tersenyum..

"Kau akan tahu besok, sekarang kalian beristirahatlah disini dan besok kami akan menjemput kalian.." kata Nizar

"Tapi ingat, jangan mencoba untuk menyelinap ataupun berbuat hal2 aneh, Master dapat mengawasi kalian dari tempatnya di kastil utama. Kusarankan kalian tidak berbuat gegabah selama berada disini.." sambung Ram

"Mengawasi dari lantai seratus katamu..?" tanya Ardan

"Itu benar, jika saja kalian mencoba berbuat hal aneh atau mencurigakan disini. Master hanya tinggal menutup gerbang utama menara dan membuat kalian terjebak di dalam sini.." kata Yui

"Dan jika kalian terjebak, kalian pasti paham apa yang akan terjadi selanjutnya bukan..?" ucap Nizar sambil tersenyum

Sejujurnya ada beberapa orang dari pasukan Granbell yang hendak di utus oleh Urdy untuk menyelidiki seluruh menara ini. Namun setelah mendengar perkataan Yui dan yang lain, dia mengurungkan niatnya. Mereka benar2 di buat mati langkah dan sebagian rencana mereka gagal untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai menara ini..

Sedangkan Oben yang memang tidak memiliki rencana apapun dan hanya berniat untuk menjalin hubungan kerja sama terlihat lebih tenang dan santai.

"Baiklah, silahkan beristirahat dan besok kami akan menjemput kalian untuk pertemuannya.." kata Yui seraya berbalik menuju ke rombongan bermobil

Malam harinya di rumah penginapan rombongan Granbell..

"Rencana kita gagal.." kata Urdy

"Aku sudah mengira ini akan terjadi.." kata Ardan

"Apa kau akan diam saja..?" tanya Urdy

"Sudah ku katakan padamu kalau apapun yang kita rencanakan tidak akan berjalan mulus, ini seperti kita semua sedang menari di telapak tangan pemilik menara ini.." jawab Ardan

"Sial..!!" ucap Urdy seraya memukul sandaran tangan tempatnya duduk

Dalam hantinya Urdy sangat kesal dan marah. Namun dia tidak bisa melawan keputusan Ardan selaku Marshall dari Granbell. Dia berencana mengambil keuntungan dengan menggali informasi secara diam2 dan jika ada kesempatan akan mengambil alih menara ini untuk dirinya dan Granbell. Namun belum sempat dia bergerak, semua rencana nya sudah di patahkan begitu saja dengam pernyataan Yui dan yang lainnya.

"Tapi ngomong2 kendaraan yang kita naiki itu bukan teknologi biasa, selain sangat nyaman. Kecepatannya juga luar biasa.." kata Urdy

"Kau benar, aku dengan mereka menyebut benda itu dengan sebutan Mobil dan Truk.." kata Ardan

"Benda besar itu dapat membawa banyak pasukan sekaligus, itu sangat berguna untuk mobilisasi pasukan.." kata Urdy

"Sepertinya mereka sengaja memamerkan kekuatan mereka pada kita.." kata Ardan

"Sial, ini membuatku semakin kesal saja.." jawab Urdy

"Sepertinya itu merupakan teknologi yang mereka dapatkan dari menara ini bersama dengan senjata aneh yang sebelumnya di laporkan Janet.." ucap Ardan

"Apapun itu aku menginginkannya.." kata Urdy

"Kita tidak bisa mendapatkan itu dengan cara kekerasan, kita harus bernegosiasi dengan mereka dan mencapai kesepakatan.." kata Ardan

"Kalau begitu kita keluarkan semua yang kita miliki besok dan dapatkan teknologi itu untuk kita.." kata Urdy

...***...

Esok harinya Yui dan Vellon menjemput mereka dengan rombongan H1.

Kali ini hanya dua orang dari tiap perwakilan yang diizinkan untuk pergi ke kastil utama di lantai keseratus. Itu sempat membuat Urdy sedikit tersinggung.

"Tenanglah Urdy.." perintah Ardan

"Hmm kelihatannya benar apa yang di katakan Nizar dan Ram. Kau cukup arogan, sadari posisimu disini.." ucap Vellon dengan nada dingin

"Urdy, ini adalah kebijakan mereka sebagai tuan rumah, kita tidak bisa membantah itu, jika Granbell masih ingin melanjutkan pertemuan ini sebaiknya terima saja kebiajakan mereka.." kata Oben

Yui hanya diam dan memandang mereka semua, sedangkan Vellon yang mengenakan seluruh armor lengkapnya untuk menunjukan perbedaan kekuatan mereka, berdiri disamping Yui dengan tenang..

Ardan memandang Vellon yang mengenakan Zirah lengkapnya, dilihat sekilas saja sudah menjelaskan kalau Vellon itu kuat. Ditambah Zirah hitam dengan sedikit warna biru di bagian ujung2 armornya membuat Vellon terlihat sangat berwibawa..

"Baiklah, kalau begitu kami terima.." kata Ardan dengan tenang

Urdy pun kembali merasa kesal, dengan begini dirinya semakin tidak dapat menginvestigasi isi menara ini lebih lanjut.

Setelah itu mereka semua masuk kedalam dua buah H1 untuk menuju ke Kastil Utama di lantai seratus.

Untuk menuju lantai keseratus, dari lantai pertama harus memasuki benteng besar di kota lantai pertama dimana portal penghubung berada untuk menjalani pemeriksaan. Benteng ini di jaga dengan sangat ketat dan tanpa celah, ini adalah markas pasukan pengamanan lantai pertama dimana prajurit yanh berjaga disana adalah Army Servant yang berlevel cukup tinggi dan di kepalai oleh Servant rarity SR yang cukup kuat berlevel 499.

Setelah memasuki portal penghubung kini mereka keluar dari portal di lantai seratus yang berada di sisi barat kota kastil.

Mereka semua terkejut melihat betapa besar dan megah kastil utama Conqueror. Bahkan mereka mengatakan kalau kastil kami lebih besar dan megah ketimbang kastil kerajaan mereka.

Sepanjang perjalanan menuju ke kasti mereka melihat kota kastil yang banyak Servant biasa beraktivitas dan bekerja, mereka tidak tahu kalau para servant biasa itu saja berlevel 199 yang sekuat kapten batalyon pasukan mereka.

Sesampainya di kastil mereka turun dari mobil dan di sambut oleh Venera dan Shane. Mereka pun langsung di bawa menunu sebuah ruang pertemuan utama di lantai 4 kastil utama. Diruang pertemuan ada sebuah meja bundar cukup besar, dimana setiap perwakilan di sediakan tempat duduk dan minuman apapun yang mereka inginkan dengan posisi duduk saling bersebrangan dengan pihak lainnya.

Oben yang sedari awal selalu bisa menjaga ketenangannya pun duduk bersama seorang asistennya di sisi yang di sediakan dan para Maid menyediakan minuman sesuai pesanan mereka.

Urdy nampak masih sedikit kesal karena semua rencananya untuk memperoleh banyak informasi dari menara ini gagal dan berakhir sia2..

Sementara itu aku masih di kamar ku di lantai ke 7 kastil utama ditemani Luna baru selesai bersiap dengan pakaianku ketika Yui datang menghampiriku..

"Master, perwakilan dari kedua negara sudah tiba dan kini mereka menunggu di ruang pertemuan di Lantai ke 4.." ucap Yui

Aku berbalik dan menoleh kearahnya..

"Terima kasih sudah menjemput mereka, kalau begitu ayo kita temui mereka disana.." kataku

Aku pun segera menuju ke ruang pertemuan dengan di temani oleh Luna dan Yui.

Vellon, Venera, dan Shane menemani para tamu di ruang pertemuan sambil berdiri di dekat pintu. Ram dan Nizar bertugas mengawasi para pasukan rombongan kedua negara di rumah penginapan mereka..

1
Mas Alif
jangan pakek rp lah kau pikir jaman modern
Mas Alif
mas bro jangan ada unsur religius nya lah
Mas Alif
pelancong nya mending di ganti petualang kan ni novel tema nya jaman pedang dan sihir bukan jaman modern
Mas Alif
bro kalok nominal uang mending kayak gini 25.000 ketimbang nulis nya 25rb/jt biar engak pusing tapi saran ku mending pakai koin emas,perak, perunggu aja biar simpel
Interesting... Cerita menarik + fresh
Slide: Terima kasih.. /Pray/
total 1 replies
Queen Za 👠
Jarang ada tema kayak gini nih,
support deh buat authornya
Slide: terima kasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!