NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Makan malam itu sudah selesai. Hari yang sangat menakutkan bagi Naureen tak terbukti sama sekali. Ia sudah lega setelah orang tua Jeno menyambutnya dengan sangat hangat. Ia merasa sangat beruntung di pertemukan dengan orang-orang baik seperti Jeno dan keluarganya.

Setelah keluar dari rumah itu Jeno dan Naureen sudah bersiap di mobil untuk segera pulang. Namun sebelumnya Jeno menatap Naureen dengan senyumannya terlebih dahulu.

"Sayang." Katanya.

"Hm?" Naureen balas menatap Jeno.

Kamu cantik banget sayang. Aku akan terus dekap kamu sampai enggak ada seorang pun yang bisa miliki kamu. Kecuali aku.

"Kenapa sayang. Kok malah diam?" Naureen menyadarkan kekasihnya yang tengah melamun dengan mengusap lembut wajahnya.

"Ah? Iya. Eh. Maaf sayang." Jeno tersadar lalu tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Kamu mau bilang apa, kenapa malah melamun?" Tanya Naureen.

"Kamu terlalu cantik sayang. Aku jadi sering hilang fokus kalau lagi tatap kamu gini." Sahut Jeno.

"Mulai deh, raja gombal." Kata Naureen tersipu malu.

"Aku enggak pandai gombal sayang. Aku serius kalau soal kecantikan kamu." Jelas Jeno semakin membuat Naureen salah tingkah, wajahnya pun semakin memerah.

"Udah sayang. Aku malu." Katanya. Jeno tertawa lalu mengelus lembut rambut Naureen.

"Ayo menikah." Ucap Jeno.

Hah?

Bisa-bisanya Jeno mengajak Naureen menikah seringan itu. Lelaki itu memang sudah cukup umur untuk menikah. Tapi apa boleh secepat itu?

Naureen melongo. Matanya bulat sempurna. Ia bukan lagi tersipu, tapi terkejut bukan main. Memang sih sebelumnya mereka sudah bicarakan hal ini dengan orang tua Jeno. Tapi ketika Jeno membahasnya lagi, Naureen benar-benar terkejut. Terlebih caranya mengajaknya menikah seperti ingin mengajaknya bermain.

"Sayang jangan bercanda deh. Aku aja masih shock karena papa dan mama tiba-tiba bahas pernikahan." Kata Naureen.

"Siapa yang bercanda sayang. Aku serius." Ucap Jeno. Dari wajahnya memang terlihat serius.

Naureen terdiam. Ia hanya menggigit bibirnya di situasi seperti ini.

"Gimana sayang?" Kata Jeno lagi.

"Aku boleh minta waktu buat berpikir?" Tanya Naureen hati-hati.

"Apa yang buat kamu ragu? Apa belum cukup hanya dengan tekad ku?"

"Enggak sayang. Bukan ragu, aku cuma takut kalau nantinya aku jauh dari ekspektasi kamu."

"Aku kenal kamu bukan baru hari ini sayang. Bertahun-tahun kita bareng. Aku yakin aku udah cukup mengenal kamu. Dan aku janji akan menerima semua hal tentang kamu. Termasuk yang belum aku ketahui." Jelas Jeno. Ia benar-benar serius. Terpancar jelas dari matanya.

Naureen terdiam, namun matanya tak lepas dari Jeno. Sedangkan Jeno yang sedang di tatapnya, menghela nafas lalu...

"Ya udah sayang. Kalau memang kamu butuh waktu untuk memikirkan hal ini." Kata Jeno.

"Aku terlalu takut kehilangan kamu lagi. Sampai lupa kalau hal se-serius ini harus di pikirkan dengan sangat baik dan hati-hati."

"Maaf sayang." Tutup Jeno penuh penyesalan.

"Enggak apa-apa sayang." Kata Naureen.

"Kamu enggak salah kok. Aku juga tahu kamu terkesan terburu-buru gini karena kamu takut aku di rebut sama yang lain. Secara aku ini cantik kan?" Ucap Naureen. Ia tertawa setelah berkata centil kepada kekasihnya. Hal itu untuk menghibur Jeno tentu saja. Agar kekasihnya itu tidak perlu merasa bersalah.

Jeno tersenyum lalu mengangguk.

"Bener banget." Katanya.

"Aku janji akan secepatnya kasih jawaban ke kamu. Sabar sebentar ya." Ucap Naureen.

"Makasih sayang." Sahut Jeno.

"Ya udah, sekarang kita mau kemana?" Tanya Naureen.

Jeno menarik nafas seraya berpikir.

"Hm. Ok, kita berangkat." Katanya.

"Kemana?" Tanya Naureen lagi.

"Rahasia."

Jeno tertawa, lalu melajukan mobilnya. Sedangkan Naureen, ia memanyunkan bibirnya. Jeno berhasil membuat Naureen merajuk. Tapi Jeno justru senang melihat Naureen cemberut, sebab tingkat kegemasannya menjadi level max.

...***...

Hari ini aktivitas sudah kembali normal. Tumpukan berkas yang menjulang tinggi di atas meja kerja sudah melambai-lambai memanggil suhu-nya. Ini adalah bagian paling melelahkan, padahal baru saja liburan.

"Nauu. Itu apa?" Tanya Sean. Dia tiba-tiba sudah berada di samping Naureen. Tidak ketahuan lagi kapan datangnya makhluk itu.

"Oh iya gue lupa!" Seru Naureen. Ia teringat sesuatu setelah Sean menunjuk paper bag di hadapan Naureen. Ia bergegas pergi tanpa menjawab pertanyaan Sean.

Sean menghela nafas lalu bersandar sambil menyeruput kopinya. Lalu memutar-mutar kursi, layaknya seorang bos. Tapi, bukan Sean namanya kalau tidak konyol.

Sementara itu Naureen sudah berada di luar ruangannya. Ia mengetikkan sesuatu di ponselnya. Tidak lama setelah itu terlihat Jeno datang menghampirinya. Ya, dia mengirim pesan kepada kekasihnya itu.

"Kenapa sayang?" Tanya Jeno begitu tiba.

"Isss! Jangan panggil begitu, kita lagi di kantor." Kata Naureen memperingatkan Jeno. Yap, meskipun mereka punya hubungan spesial tapi tetap harus profesional.

Jeno mengangguk lalu tersenyum seraya meng-iyakan apa kata wanitanya.

"Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Sarapan." Kata Naureen. Ia memberikan paper bag yang ia bawa tadi. Oh, ternyata paper bag itu berisi sarapan untuk Jeno.

"Kamu pasti belum sarapan kan?" Sambung Naureen.

Hari ini mereka tidak pergi bersama, karena Jeno harus mengantar papa-nya kesuatu tempat. Ya, kemarin Jeno bermalam di rumah orang tuanya. Jadi hari ini mereka absen berangkat kerja bersama.

"Aku sudah sarapan tapi cuma oatmeal. Belum nendang, jadi masih butuh asupan." Sahut Jeno, ia terus memperhatikan paper bag itu. Dia senang sekali di berikan sarapan oleh kekasihnya. Tentu saja, ia belum pernah merasakan hal seperti ini. Terlebih sarapan itu di buat sendiri oleh Naureen. Bagaimana dia tidak senang.

"Ah. Tiba-tiba perutku jadi..." Ia tidak melanjutkan perkatannya. Ia hanya tertawa kecil sambil menatap Naureen.

"Ya udah, habiskan ya. Bye." Ucap Naureen bersiap untuk pergi.

"Nanti aku antar kamu pulang." Kata Jeno sebelum Naureen benar-benar pergi.

Naureen mengangguk setuju. Lalu mereka pun kembali ke tempat kerja masing-masing.

___

"Sayang kita makan dulu ya?" Tanya Jeno.

Saat ini Jeno dan Naureen sudah berada di baseman kantor. Mereka akan segera pulang atau mungkin mampir ke suatu tempat dulu.

"Kamu enggak capek? Seharian ini kamu banyak kerja, banyak meeting sampai enggak sempat makan siang." Ucap Naureen mengkhawatirkan kondisi kekasihnya yang bekerja sangat keras.

"Justru karena capek. Aku mau lebih lama sama kamu sebelum pulang. Cuma itu obatnya. Hm?" Sahut Jeno. Ia berusaha membujuk wanitanya.

"Memang ya raja gombal tuh ada aja akal-nya." Celetuk Naureen. Ia tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

Akhirnya Naureen menuruti keinginan lelaki-nya. Mereka semakin dekat dengan mobil Jeno. Tetapi ada sesuatu yang mencuri perhatian Naureen. Hanya Naureen yang melihatnya, Jeno malah sudah sampai di mobil. Menepis pikiran negatifnya, Naureen segera menyusul Jeno. Dan mereka pun pergi.

...***...

1
Vanni Sr
yaaah udh tamat ajaa
Early Zee: Terimakasih sudah selalu setia bareng happiness.
total 1 replies
Vanni Sr
marah lah sm diri sndri krn g tegas sm mira!!!!!!
Vanni Sr
papa ny jeno dpet apa ya dr mira? psti rencana mira ini tuh
Vanni Sr
psti papa ny jeno , hadeeeh kasian sm nau
Vanni Sr
jeno ny terlalu lambat untk nyelesain mslah , sm mira blm sm papa ny jg blm. kurang tegas gbsa jd harda terdepn nau
Vanni Sr
ap kelemhan jeno 😭😭
Vanni Sr
apa kelemahn jeno?? apa nau sudah tau?? masa nau diem aja sihhh atau jeno ny diem ja. huftt bolak balik buka Nt nungguin up crta ini ajaa hikss
Vanni Sr
mira , lo buat jeno murka siap² ajaa
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!