"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan
Aku update 4 bab ya
1
Emosi Darius seketika membara ketika mengetahui bahwa pangkat Nana lebih tinggi darinya, bahkan bisa jadi sekarang posisinya terbalik Nana yang akan memimpin tim, dan dia akan menjadi anak buah nana.
Tentu saja Darius tidak terima, dia yang biasanya memberi perintah sekarang harus mendengarkan perintah, apalagi yang harus dia dengar adalah mantan kekasihnya. Sedangkan Sena selain emosi dia juga merasa tubuhnya lemas, otomatis dia harus mendengarkan Nana jika Nana naik pangkat menggantikan posisi suaminya.
Dan yang paling membuat Senna marah dia tidak bisa lagi menggunakan kekuasaan ayahnya, karena sekarang di belakang Nana ada jenderal mereka, yang terkenal dengan kejujurannya dan tidak akan bisa disogok oleh apapun.
Setelah melakukan simbolis pengangkatan pangkat, Nana yang baru saja akan memberikan ucapan sambutan tiba-tiba menghentikan niatnya ketika mendengar pintu terbuka, muncul beberapa orang berjas membawa beberapa box lalu datang ke arah podium dan berbisik pada Raish.
"Silakan dibagikan!" titah Raish pada orang-orang berjas tersebut, hingga orang-orang itu pun langsung turun kembali dari podium kemudian membagikan satu persatu kertas yang mereka bawa yang ternyata kertas itu adalah sebuah undangan pernikahan Jayden dan juga Nana.
"Kapan dia mempersiapkannya!" Nana dibuat melotot ketika melihat kartu yang sedang diberikan pada polisi-polisi di depannya, di mana kartu itu adalah sebuah undangan. Hal yang membuat Nana bingung adalah kapan Jayden mengurus undangan itu? Bahkan undangan di sana tampak terlihat mewah. Ini baru dua hari semenjak mereka menandatangani kesepakatan, tapi Jayden benar-benar mempersiapkan semuanya secara detail.
Tak lama, tatapan Nana tertuju pada Darius yang sedang membaca undangan tersebut.
"Darius, akhirnya posisi kita terbalik."
Semua polisi benar-benar terkejut melihat undangan tersebut, apalagi tertulis bahwa resepsi akan diselenggarakan di sebuah hotel paling mewah di negara itu dan juga akan mengundang ribuan tamu.
***
Akhirnya, acara meeting pun selesai. Satu persatu keluar dari ruangan tersebut, dan tentu saja polisi-polisi yang selama ini menindas Nana tidak berani untuk melihat wanita itu karena sekarang selain dilindungi oleh jenderal, mereka juga harus berhati-hati pada Nana karena calon suami Nana adalah sang penguasa.
Kini, di ruangan itu hanya tinggal Nana dan Darius saja. Tadi Senna sepertinya tidak menyadari bahwa suaminya masih berada di ruangan itu, karena dia begitu kalut, sedangkan Darius sengaja menunggu Nana berharap bisa berbicara dengan wanita itu, dan ternyata harapan Darius terkabul. Semua sudah pergi kecuali Nana karena Nana sengaja ingin pergi setelah semuanya keluar.
"Nana," panggil Darius.
Nana yang baru saja akan keluar, langsung menghentikan langkahnya dan kali ini dia bisa menatap Darius dengan tatapan percaya diri yang tinggi.
"Why?" tanya Nana.
"Kau benar ingin menikah dengan Tuan Jayden?" tanya Darius, tadi dia ingin sekali bertanya panjang lebar pada mantan kekasihnya, tapi ketika berhadapan dengan Nana, lidah Darius seolah kelu hingga dia hanya menanyakan hal yang tidak penting, padahal jelas-jelas Darius sudah mendapatkan undangan.
Nana tertawa pelan.
"Kau memegang undangannya, lalu kenapa kau masih bertanya?"
"Ah, bukan maksudku be—"
"Darius, karena sekarang aku pimpinanmu, jadi aku tidak ada kewajiban memanggilmu kapten," ucap Nana disertai kekehan.
"Oh ya, tim baru akan dibentuk dan aku akan memilih beberapa yang ada di dalam timku. Tolong pisahkan urusan pribadi dan pekerjaan." Setelah mengatakan itu, Nana pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Darius yang diam mematung. Sungguh selain merasakan sesak karena Nana menikah dengan lelaki yang jauh berada di atasnya, Darius juga merasakan amarah yang luar biasa ketika Nana tiba-tiba menjadi kapten di tim yang akan dibangun.
org kyak si Jayden gk bisa dikasih kesempatan k3..matiin aja tokohnya Thor..kesel sendiri liatnya..
kasihan Darius