Berpindah Zaman

Sedangkan sisi yang mendengar tuduhan sahabatnya itu kepada pembeli di toko nya membuat ia sangat frustasi, dia tak dapat menenangkan sahabat nya itu.

"Lulu sudah tenang lah.... Aku mohon, jika kau mau melaporkan dia tak masalah asalkan kau mempunyai bukti yang kuat, jadi sekarang tolong tenang ya" ucap sisi dengan nada lemah lembutnya.

Saat ini sisi tak tahu harus bertindak seperti apa, karena ia tak tahu apa benar yang di tuduhkan Lulu atau kah hanya semata emosi yang sedang menguasai Lulu.

Lulu yang mata nya tak sengaja melihat penjaga kota yang sedang berpatroli pun berteriak memanggil mereka untuk masuk ke dalam toko.

kebetulan memang pintu toko tersebut tidak tertutup jadi teriakan luku terdengar oleh penjaga kota itu.

"Tuan penjaga kota!!! Tolong kami.... Disini ada pencuri!!" teriak Lulu hingga penjaga kota yang melintas pun mendengar teriakan Lulu yang memang mereka pas melintas di depan toko tersebut.

Dua penjaga kota yang memang sedang bertugas itu pun langsung mempercepat langkah nya dan masuk ke dalam toko tersebut.

"Dimana pencuri nya nona?" tanya salah seorang penjaga kota tersebut setelah masuk ke toko milik sisi.

Dua penjaga kota itu pun dengan sigap memegang pedang yang memang sudah terselip di pinggang mereka masing masing.

Lulu yang melihat itu pun tersenyum dan menunjuk ke arah boksun berada, sedangkan sisi hanya dapat menghela nafas panjang melihat kelakuan Lulu.

Sisi yang tidak mau terjadi keributan di toko nya pun langsung menengahi para penjaga kota itu dengan boksun sebelum penjaga kota menyentuh boksun.

"Maaf tuan penjaga kota sebenar nya teman saya ini belum mempunyai bukti yang kuat jika tuan ini pencuri" ucap sisi.

Mendengar ucapan sisi kini penjaga kota itu pun menurunkan kewaspadaannya kepada boksun dan menanyakan apa yang terjadi dan kronologi nya kepada mereka semua yang ada di sana.

Lulu yang tak terima dengan sikap sisi pun mencubit tangan sisi dengan gemas.

"Kok kamu seperti melindungi dia sih sisi" bisik Lulu yang tak mau terdengar oleh penjaga kota itu.

Sisi yang mendengar bisikan Lulu pun menghela nafas berat nya dan berkata.

"Aku hanya tak ingin kau malu jika nanti kau tak bisa membuktikan ucapanmu itu, jadi sekarang lebih baik kau tenang dan aku akan mencoba membereskan semua ini" ucap sisi.

Lulu yang menyadari apa yang di lakukan temannya itu pun kini mencoba menurunkan egonya tetapi tidak dengan pikirannya yang tetap mempertahankan jika boksun itu mencuri semua uang yang sekarang boksun pegang itu.

Kini sisi pun menjelaskan semua kepada penjaga kota itu atas tuduhan yang di layangkan oleh Lulu kepada boksun dan sebenarnya tuduhan temannya itu tak ada bukti, sisi juga mengatakan kalau ini hanya salah faham antara teman dan pelanggannya itu saja.

Boksun pun hanya terdiam tak menanggapi atau membantah, dia pun tak ikut campur dengan penjelasan yang sisi ungkapkan kepada penjaga kota itu.

Ia tak mau menambah masalah atau perdebatan dengan putri dari mantan bos nya itu, kini sisi pun sudah dapat meyakinkan petugas kota.

"Jadi bagaimana apa Maslaah ini sudah selesai?" tanya salah satu petugas kota.

"Dan bagaimana dengan tuan ini? Apa tuan tak masalah dengan tuduhan nona ini?" tanya nya lagi.

"Aku tak masalah tuan" ucap boksun singkat.

"Jika nanti sesudah kami pergi tetapi masalah ini belum selesai kami sarankan kalian mendatangi kantor hukum kota untuk berdebat dan menyelesaikan masalah kalian ini" saran salah satu penjaga kota kepada boksun, sisi dan Lulu.

Mereka pun mengiyakan ucapan penjaga kota itu setelah nya mereka pun pergi dari toko tersebut.

Sisi yang merasa tak enak pun meminta maaf kepada boksun atas sikap Lulu kepada nya.

Boksun yang mendengar permintaan maaf dari sisi pun tersenyum dan berkata jika itu bukan salah sisi jadi sisi tak perlu meminta maaf.

"Maaf nona saya mau tanya apa toko ini bisa mengantarkan barang yang saya pesan?" tanya boksun yang mengalihkan pembicaraan.

"Ada tuan jika pembeli meminta nya kami akan menyediakan pengantaran barang ke tempat pembeli tersebut" ucap sisi.

"Kalau boleh tahu kemana dan kapan saya harus mengantarkan barang yang tuan beli?" lanjut sisi.

"Saya mau tatakan lilin ini di antar lima hari lagi ke kedai ibu nya coro yang ada di pasar" ucap boksun karena boksun tak yakin jika tuan go sung akan selesai merenovasi kedai tersebut dalam waktu singkat.

Sisi pun dengan cermat dan teliti menulis alamat dan waktu yang diinginkan oleh boksun untuk mengantarkan tatakan lilin tersebut.

Boksun yang sudah selesai dengan keperluannya pun keluar dari toko tersebut, boksun tak habis pikir kenapa hari ini ia sial sekali.

Padahal selama beberapa bulan ia tinggal di jaman ini tak ada masalah sama sekali tetapi saat ini ia sedang berusaha memperbaiki kehidupannya malah masalah dimana ia di fitnah mencuri malah muncul kembali.

Di tambah saat ini Lily pun tak henti henti nya mengomel karena tak terima akan tuduhan yang di layangkan oleh Lulu, Lily juga kesal dengan tindakan boksun yang bersikap sangat sabar terhadap wanita yang telah menghina nya itu.

Selama ini boksun tak mendapatkan hinaan dari para warga karena memang tak semua warga kota Gayatri mendengar berita tentang boksun yang telah mencuri.

Tetapi sebagian juga tahu kalau boksun pernah di beritakan mencuri di kedai mantan bos nya itu tapi itu pun hanya fitnah belaka.

Sebagian warga lagi mengetahui pekerjaan boksun saat ini yang bekerja sebagai pemburu dan itu akan menghasilkan pundi pundi uang karena kerja keras yang boksun lakukan.

Ya walaupun pundi pundi uang itu sebagian karena hasil keberuntungan yang di dapat boksun tetapi warga kan tak ada yang tahu akan hal itu.

Sementara sepeninggalnya boksun sisi dan Lulu pun berdebat masalah boksun, sisi meyakinkan Lulu kalau ia tak berfikir buruk dulu kepada boksun sebelum Lulu mendapatkan bukti yang meyakinkan.

"Tapi sisi.... Dia itu baru 3 bulan diberhentikan oleh ayah ku karena kasus pencurian lalu sekarang apa ia dapat uang sebanyak itu, coba kamu pikirkan dari mana ia dapat uang sebanyak itu kalau tidak dari mencuri" ucap Lulu yang terus meyakinkan argumennya kepada sisi.

"Kecuali.... Dia bekerja sebagai pemburu dan dapat bertarung terus mengalahkan hewan buas untuk ia jual dan mendapatkan uang" ucap Lulu kembali.

"Apa kau yakin ia tak mempunyai kemampuan bertarung? Tanya sisi sambil memicingkan mata nya kepada temannya itu.

"Waktu ia bekerja di kedai aku sering lihat dia sering di rundung oleh ketua kelompok nya di kedai ayahku dan saat itu aku tak pernah melihat ia melawan mereka, jadi aku sangat yakin ia tak mempunyai kemampuan itu" ucap Lulu.