Luna Kharisma putri seorang Desainer yang terkenal karena kejadian masalalunya, mengakibatkan dia melahirkan anak kembar.
dia sudah lama meninggalkan negaranya setelah kejadian itu.
sudah bertahun lamanya baru dia kembali ke negara asalnya.
apakah yang akan terjadi jika dia bertemu dengan CEO yang kejam?.
ini adalah karyaku kedua setelah Dr Annisa dan CEO Tampan silahkan like and comment
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Sekarang luna beserta putra kembarnya berada di singapura, luna menyetujui permintaan putranya, karena dia juga membutuhkan suasana yang tenang. Cinta tetap berada di Swiss untuk mengawasi butik luna dan dia tidak myungkin meninggalkan pekerjaannya.
luna sudah mengundur diri dari rumah sakit,dia hanya ingin fokus pada pihak kesehatannya. luna menyewa sebuah rumah sederhana untuk dia tinggali disana luna masih menjalani profesinya sebagai Dr jantung dan Desainer.
sudah sebulan luna berada di singapura banyak orang berdatangan untuk membeli hasil desain luna yang dia jual disamping rumahnya. luna juga membuka praktek di rumahnya.
Aidyen dan Alfatih juga merasa senang karena ini baru pertama dia pergi bertiga bersama luna.
Edar yang tidak tahu yang terjadi pada luna dia hanya menyibukkan dirinya dengan bekerja, sampai dion tidak tahu apalagi bahkan mommy dan daddy juga memintanya untuk istirahat tapi gagal.
"mommy, kami ingin lihat patung merlion"kata Alfatih. sambil meminum susunya. luna melihst arlojinya dia memiliki waktu.
"baiklah sayang ayo kita jalan-jalan " kata luna. "mommy ayo kita berfoto dan mengirimnya pada aunty, pasti aunty kesal "kata Aidyen dengan jahilnya.
luna mengambil beberapa foto bersama putranya. mereka terlihat sangat bahagia secara perlahan luna sudah dapat mengatasi traumanya.
tidak terasa sudah enam bulan lamanya luna dan putra kembarnya berada di singapura. sebenarnya edar mengetahui kepergian luna tanpa dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Ayu dengan Cinta, ketika Gilang membawa Ayu ke rumahnya.
Edar merasa putus asa sehingga dia tidak memperdulikan kesehatannya, Dion hanya menghela nafasnya dia harus melakukan sesuatu agar Edar tidak menambah buruk keadaannya.
secara diam-diam Dion mencari cinta karena dia tahu hanya cinta mengetahui keberadaan luna. dion meminta bantuan pada ayu awalnya ayu menolak dia takut nanti luna kembali terluka dan cinta marah.
atas bujukan gilang dan melihat keadaan Edar yang sudah kacau dan frustrasi membuatnya tidak tega. akhirnya ayu memberi jadwal praktik cinta yang dia dapat dari pihak admin rumah sakit.
sekarang Dion berada di ruang cinta, dia menunggu cinta sampai prakteknya selesai. "nona cinta" kata Dion dengan datarnya. cinta melihat dion hanya diam dan pergi begitu saja.
"Dion bersabarlah"kata gilang. menepuk punggung dion, dia menyaksikan semuanya di balik pintu. "sayang apa kamu tidak dapat membujuk temanmu" kata gilang pada ayu.
"mas cinta itu keras kepala apalagi itu menyangkut luna, tuan dion harus bersabar lagi pada cinta "saran ayu. " sepertinya aku harus bersabar pada wanita satu ini" kata dion. menghela nafasnya.
"berusahalah, siapa tahu kalian nantinya jodoh"kata gilang. dengan senyuman dan menaikan alisnya. " maaf tuan gilang semua ini saya lakukan untuk tuan edar, tidak ada yang lain " kata dion dengan datarnya pergi begitu saja.
"dion kamu tidak tahu masa depanmu, lihat saja kakak sepupuku sekarang dia begitu frustasi karena nona luna, ayo sayang kita pulang mari kita saksikan apa yang terjadi selanjutnya. Ayu hanya menggelengkan kepalanya melihat kejahilan suaminya.
"Edar sayang ayo bangun ksmu belum makan sejak kemaren" bujuk mommy. mommy mengetuk pintu berulangkali tapi edar tidak membukanya.
"mommy, anak itu belum juga membukakan pintu kamarnya"kata daddy prabu. melihat kedatangan istrinya dari kamar putranya. "Daddy apa yang harus kita lakukan sekarang mommy tidak ingin edar sakit dad" kata mommy yang sudah menangis.
daddy hanya dapat menenangkan istrinya dan dia juga berdoa agar luna dapat memaafkan putranya