Sekuel dari TOBATNYA SANG KETUA MAFIA.
Note: JANGAN NUMPUK BAB YA🚫
NOVEL INI MENGGUNAKAN HITUNGAN RETENSI❗
Velicia yang dikenal sebagai ratu mafia berusaha kabur dari perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah, Dave Allen. Ia benci saat memikirkan akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Darren si penjahat kelamin.
Velicia terpaksa bersembunyi di dalam masjid dan mengenakan sesuatu yang begitu asing baginya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang laki-laki yang ia ketahui merupakan seorang ustadz.
"Astagfirullah! Kamu ... setan atau bidadari!" kaget seorang pria tampan dengan wajah bersinar. Saat itulah, pertama kalinya Velicia merasakan jantungnya berdegup tak biasa.
Ia akan membuat laki-laki itu jatuh cinta padanya kemudian memanfaatkannya demi memenangkan lahan milik warga yang menjadi incarannya sekaligus membuktikan eksistensinya sebagai ratu mafia.
Namun, akankah niat Velicia itu berhasil?
Atau ... senjatanya justru akan makan tuan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ratu 13
Sesampainya di rumah, Velicia berkata pada Zayn. "Aku masuk kamar duluan ya, Tuan tampan, eh suami. Soalnya panas," ucapnya seraya mengibaskan ujung khimarnya. Zayn pun mengangguk pelan.
Setelah Velicia berlalu dari hadapannya, Zayn melirik. Pemuda itu menghela napas. Gadis asing yang tiba-tiba menjelma jadi istrinya itu kenapa tidak ada sungkannya sama sekali. Biasanya, orang yang belum pernah kenal sebelumnya pasti akan beradaptasi dengan membiasakan diri. Akan tetapi itu tidak berlaku pada gadis itu.
"Bagaimana, Zayn. Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Arumi setelah wanita itu mendekati putranya.
"Insyaallah, tidak ada masalah berarti, Mi. Zayn yakin, selagi niat kita baik maka akan di mudahkan oleh Allah. Walaupun akan ada banyak batu kerikil dan badai yang akan menjadi penghalangnya. Bukankah, syaitan akan terus menjegal niat baik dari musuhnya yaitu manusia mukmin?" jelas Zayn dengan tatapan hangatnya pada sang ummi.
"Insyaallah. Allah memudahkan niat baikmu, Zayn putra Stewart," kata Arumi seraya mengusap lembut kepala putranya itu.
Tak lama, Max tiba di antar oleh Semar dengan motor tuanya. Arumi bergegas mengenakan cadar kemudian menyambut suaminya di depan pintu. Semar menunduk sekilas lalu pamit.
Arumi menuntun suaminya duduk di sofa kemudian menyerahkan segelas air. Max tersenyum hangat dan menerima jamuan istrinya itu dengan ucapan terima kasih penuh kelembutan. Perlakuan sekecil itu mampu membuat seorang suami terlihat berharga di mata istrinya. Pemandangan manis itu tak luput dari kedua mata Zayn.
Hati kecilnya menginginkan hal yang sama. Toh dia pun punya istri kan sekarang. Zayn pun menoleh ke arah kamarnya. Dimana selama beberapa hari ini di tempati oleh Velicia. Zayn berharap gadis itu keluar dengan segelas air dingin di tangannya. Tenggorokannya benar-benar kering saat ini. Namun, apa boleh buat. Zayn, tidak berani berharap banyak. Gadis itu masih asing dengan statusnya yang baru sama seperti dirinya. Apalagi, Velicia terdampar di sini karena ulahnya yang sembrono.
Zayn memutuskan bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah lemari pendingin. Membuka kotak dua pintu itu kemudian mengambil botol berisi air es. Menuangkannya ke gelas kemudian Zayn kembali duduk. Zayn melakukan bagaimana minum ala Rosulullah. Duduk dengan posisi tegak kemudian baca basmallah di setiap teguknya. Dengan jumlah tegukan sebanyak tiga kali saja.
Alhamdulillah, dahaganya hilang tanpa harus bernapsu menghabiskan satu gelas full dalam waktu singkat. Karena Zayn menjedanya selama beberapa menit. Belum sempat tegukan terakhir melewati kerongkongannya, Zayn mendengar sayup-sayup suara di belakang tubuhnya.
"Pssttt ... psssttt ...." Begitu suaranya. Zayn sontak menoleh. Kanan dan kiri. Hingga suara itu terdengar lagi.
"Suamikuuu ... ," bisik suara itu lagi. Zayn meraba tengkuknya yang tiba-tiba merinding. Suaranya lembut sekali dan lirih. Tidak mungkin dirumahnya ini ada jin yang jail.
"Mas Zayn!" panggil suara itu lebih jelas. Sampai dua orang yang ada di ruang tamu pun ikut menoleh. Kalau Zayn bukan menoleh lagi, tapi kedua matanya kini membulat sempurna. Bagaimana tidak, Velicia muncul di pintu dengan kepala yang tidak terbungkus khimar. Di tengah keterkejutannya, gadis itu melambaikan tangannya.
"Sini!" panggil Velicia cukup jelas. Max dan Arumi pun saling pandang dan melempat senyum penuh arti.
"Sudah sana, Zayn. Kalian sudah halal. Sana masuk!" kata Max dengan dua tangan bergerak seolah mengusir ayam saja.
GLEK!
Zayn mendadak seperti habis menelan duri bukannya air putih.
"Mau apa lagi sih dia? Ini kan masih siang," batin Zayn dengan dentuman jantung yang kembali tak beraturan.
Zayn melangkah pelan. Dengan langkah berat ia memasuki kamarnya yang sudah diinvasi oleh mahluk asing bernama wanita. Sehingga, Zayn membangun kamar apa adanya di ruang dekat dapur sana. Bahkan, kamar itu tanpa ranjang hanyalah beralaskan kasur busa yang tipis saja.
Zayn menarik kenop pintu dengan ragu. Tiba-tiba, ada yang menarik tangannya.
"Ck. Lama sekali sih!" omel Velicia yang satu tarikannya barusan mampu membuat Zayn nyusruk ke atas kasur.
Brukk!
HAYOLOH MAS ZAYN. MAU DIAPAIN SAMA NDUK ISTRI ...🤣
aku tak otw ke lapak papa Dave 🤭