NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menampakkan Diri.

...Cerita berlanjut....

Episode tiga belas.

"Sial sial sial... Kenapa semua rencana yang sudah ku rancang dalam waktu lama hancur dengan begitu cepat...?"

Seorang anak laki-laki berambut coklat kusam yang mengenakan kacamata tebal, berjalan di lorong sembari menunduk serta bergumam.

Pikirannya tengah kalut. Bisa dilihat dari wajah polosnya yang kini nampak sangat kesal. Dan ia kembali bergumam dengan suara yang hanya dapat ia dengar...

"Bukankah seharusnya ini berjalan dengan sempurna? Dan para murid yang mengamuk akan saling membunuh satu sama lain? Tetapi kenapa semuanya bisa gag... Akh..." Brug!

Namun tanpa ia sadari, tubuhnya tiba-tiba ambruk, setelah ia menabrak sesuatu...

Ia lantas segera membetulkan kacamatanya yang agak miring. Sehingga pandangannya kini menangkap sosok gadis dengan paras sangat cantik, tengah memasang ekspresi terkejut, sembari memandangi dirinya...

.

Rinea lantas meminta maaf. Tanpa sengaja ia menabrak seseorang, saat pikirannya sedang teralihkan.

"Ahh... Maaf, aku sedang terburu-buru. Apa kamu tidak apa-ap... Hah?"

Namun segera setelahnya, mulut serta mata Rinea jadi melebar. Menyadari siapa sosok yang telah ia tabrak...

"Bukankah kamu murid yang mengadu padaku waktu itu...?"

Ya, tidak salah lagi. Dia merupakan murid yang selalu dirundung oleh adik tidak tahu dirinya. Dan dia beberapa kali melaporkan tindakan Astin pada Rinea.

-

Anak laki-laki itu tertegun sejenak, ketika ia melihat wajah yang sangat familiar. Namun entah mengapa, ekspresi di wajahnya malah terlihat semakin kesal.

Bisa dimaklumi. Sebab gadis cantik ini adalah kakak dari bajingan yang sering merundung dirinya. Dan dia semakin merasa kesal, ketika mengingat kejadian di arena beberapa waktu lalu...

Dasar bajingan berengsek! Bukankah semua rencanaku gagal sebab dia telah membuat Edwin sampai mengamuk?!

Sehingga instruktur segera menyadari semua kejanggalan yang terjadi. Bahkan membuat situasi jadi semakin berantakan! Bukankah itu semua terjadi berkat ulahnya?!

Bukan saja bajingan itu membuat hidupku di academy menjadi sulit, bahkan sekarang...

Amarah di dalam diri anak laki-laki tersebut semakin menggebu. Walau demikian, sebisa mungkin ia berusaha tetap bersikap tenang...

"Ah... Hahh... Aku tidak apa-apa ketua osis... Dan sebelumnya saya berterima kasih, setelah itu tuan Augustine jadi jarang menggangguku lagi... Ha ha ha..."

Anak laki-laki itu tersenyum kecut, sembari menggaruk pipi yang tidak gatal. Kemudian ia merogoh saku untuk mengambil sesuatu...

-

Rinea bernapas lega saat mendengarnya. Ia mengulurkan tangan, berniat membantu anak laki-laki di hadapannya untuk bangun...

"Syukurlah kalau begitu, apa kamu bisa berdiri?"

Tetapi rasa traumanya terhadap laki-laki, membuat Rinea ragu. Sadar kalau ia akan di sentuh oleh lelaki selain keluarganya...

Anak laki-laki itu menyeringai di dalam hati. Hahaha... Aku penasaran bagaimana reaksi bajingan berengsek itu, ketika mengetahui kalau kakaknya sudah...

Ia lantas segera mengulurkan tangannya yang tengah menggenggam sesuatu, melihat Rinea yang hendak menarik kembali tangannya.

"Ah... Ya... Aku baik-baik saja, terimaka..."

Namun, belum sempat ia menyentuh tangan Rinea. Suara tiga bocah berandal yang juga hendak kembali menuju kelasnya, membuat anak laki-laki itu mengalihkan perhatian...

"Oi... Bukankah itu pecundang dari kelas F?"

Bocah berambut coklat yang berada di sisi kiri barisan menunjuk anak laki-laki tersebut. Dan bocah berambut hijau yang berada di sebelah kanan menimpali.

"Kebetulan sekali, bukankah kita sudah jarang bermain-main dengannya?"

Membuat bocah berambut pirang yang berada di tengah tertawa...

"Hahaha... Benar sekali, apalagi setelah boss tidak lagi..."

Namun mereka segera berhenti mengoceh, ketika menyadari keberadaan Rinea yang tengah memandangi mereka dengan tatapan dingin.

Dengan serempak mereka menunduk sembari berkata agak lantang.

""Ah... Salam boss besar. Maksud kami... ketua osis...!""

Rinea hanya bisa mengernyitkan alis, melihat kelakuan tiga bocah di hadapannya. Dengan suara agak nyaring ia berkata...

"Siapa yang kalian sebut boss besar?! Dan... Bukankah aku sudah memperingatkan kalian untuk tidak lagi merundung murid lain?!"

Merasa niatan mereka diketahui, bocah rambut pirang lantas mengelak, sembari meminta pembenaran dari kedua temannya.

"Ahh... Tidak tidak, kami tidak bermaksud untuk merundung nya. Bukankah begitu teman-teman?"

Bocah rambut coklat yang disikut perutnya lantas mengiyakan...

"Ya ya... Benar, boss juga sudah menyuruh kami untuk tidak merundung murid lain lagi."

Bocah rambut hijau juga segera mengiyakan.

"Benar, kami hanya ingin menyapanya saja..."

Merasa pembelaan dari temannya tidak cukup, untuk meyakinkan Rinea yang masih menatap dingin, bocah rambut pirang lantas berkata pada anak laki-laki, yang kini sudah berdiri di antara mereka dan juga Rinea...

"Hei, kamu juga cepat katakan sesuatu!"

Anak laki-laki itu lantas semakin merasa kesal. Bukan saja aksinya digagalkan, dan sekarang?!

Namun ia berusaha untuk menahan diri, merasa akan berbahaya kalau bertindak dengan gegabah...

"Ah, ya... Benar, sepertinya mereka hanya ingin menyapaku saja. Jadi ketua osis tidak perlu khawatir..."

Rinea tidak yakin sama sekali. Namun dia yang juga memiliki situasi mendesak hanya bisa menghela napas...

"Haah... Baiklah. Tapi kamu lebih baik jangan terlibat dengan mereka, dan segera menuju kelasmu."

Kemudian Rinea memperingatkan tiga bocah yang kini memalingkan wajah mereka.

"Dan kalian! Awas saja kalau aku mendengar kalau kalian merundung nya lagi, aku akan melaporkan kalian pada pihak academy!"

"Apa kalian mengerti?!"

Tiga bocah yang merasa ter-intimidasi lantas segera menjawab patuh dengan serempak.

""Yes, maam!""

Rinea sedikit bersikap santai, melihat tingkah tiga teman adiknya ini. Sebelum kemudian ia beranjak sembari berkata...

"Kalau begitu, aku pergi terlebih dulu. Jaga sikap kalian, sekarang situasi di academy sedang rumit..."

Tiga bocah itu lantas mengembuskan napas lega. Dan mereka yang sudah kehilangan minat terhadap anak laki-laki itu, beranjak menuju kelas sembari kembali mengoceh...

"Haah... Mau bagaimana lagi. Lebih baik ayo kita cari boss, aku ingin menanyai bagaimana dia melakukan hal seberani itu di hadapan semua orang?"

"Ah, bukankah sebelumnya gerakan boss juga terlihat keren? Bahkan dia dapat memberi serangan balasan pada murid peringkat teratas seperti Win'ster."

"Haha... Bukankah boss hanya bersemangat, sebab dia menginginkan nona Garnett yang merupakan primadona di seluruh angkatan kita?"

"Tapi kalau boss memang menginginkannya, kenapa dia malah melakukan..."

Akan tetapi... Obrolan mereka terpotong. Saat anak laki-laki yang mereka lewati, memanggil dengan nada congkak, sembari melepaskan kacamata tebal miliknya.

"Hoi, kalian... Apa kalian tidak jadi menyapaku?"

Anak laki-laki itu menyeringai, mata hijaunya menatap seolah mengejek.

Tiga bocah berandal itu lantas berbalik, saat bocah culun di belakang mereka beraninya...

"Haah?!"

"Apa yang dikatakan oleh pecundang ini?"

"Apa dia menjadi sombong setelah dibela boss besar sebelumnya?"

Anak laki-laki yang sudah tidak lagi menahan diri, akhirnya menunjukan jati diri...

"Diam! Aku sedang merasa sangat kesal sekarang. Jadi ini waktu yang pas untuk melampiaskannya pada cecunguk seperti kalian."

Tentu saja tiga bocah berandal itu semakin merasa kesal. Mereka segera mengelilingi anak laki-laki tersebut, sembari mengoceh.

"Oi oi oi... Apa otakmu sudah rusak atau bagaimana?!"

"Bukankah kita perlu memberinya pelajaran?"

"Yah... Tidak mungkin juga kita biarkan pecundang sepertinya bertindak seenaknya."

Anak laki-laki itu lantas menyeringai, kemudian beranjak sembari berkata...

"Kalau begitu, ikuti aku."

Bocah berambut hijau merasa sangat kesal, ketika anak laki-laki itu melewatinya begitu saja...

"Oi... Bukankah pecundang ini semakin menjadi?!"

Namun bocah berambut coklat yang sekarang menyeringai segera menenangkannya.

"Tenanglah... Setelah ini kita juga akan membuat dia paham akan posisinya dengan benar."

Dan bocah berambut pirang yang tersulut emosi, segera mengejar anak laki-laki itu sembari mengepalkan tinju...

"Hei, pecundang! Lebih baik setelah ini kamu rapatkan rahangmu dengan benar...!"

Dan mereka beranjak menuju sudut academy yang biasanya sepi, terlebih saat situasi kacau kala ini...

.

Sementara itu, di balik pilar besar lorong di belakang mereka...

...Bersambung....

...Rinea Van' Augustine. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!