NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Keesokan paginya, setelah Adel, Andin dan Anisa berangkat ke sekolah, Ardo keluar dari rumah dan memacu motornya menuju ke bank. Dia sudah mengirim pesan kepada Felix yang juga sudah membalas pesannya dan janji untuk bertemu dengannya di kantor. Ardo pergi membawa akte hak tanggungan yang dia ambil di kamar ayahnya bersama surat surat lain yang di butuhkan.

Ketika sampai, ternyata bank tersebut baru buka dan Felix sudah menunggu di dalam, Ardo masuk dan menjabat tangan Felix, kemudian mereka masuk ke dalam sebuah ruangan khusus untuk melayani nasabah prioritas. Setelah duduk, Ardo memberikan akte nya dan Felix membacanya,

“Pak, bisa tolong jelaskan siapa yang melunasi hutang papa saya ?” tanya Ardo.

“Terus terang saja, kemarin saya tidak ada di tempat jadi saya hanya mendengar ceritanya dari pak Idris senior saya yang kebetulan melayani nasabah yang melunasi hutang ayah anda,”  jawab Felix.

Felix menceritakan apa yang Idris ceritakan kepadanya, yang kemarin di layani Idris adalah seorang gadis yang kira kira berusia sama dengan Ardo, tapi sang gadis berpesan kalau tidak mau di sebutkan namanya dan tidak mau debitur mengetahui tentang siapa dirinya, jadi pihak bank menjaga kerahasiaan data data pribadinya. Tapi ada satu hal yang dia katakan dan boleh di sampaikan kepada pihak debitur, dia mengatakan kalau keluarganya berteman dekat dengan keluarga debitur sehingga sudah seperti saudara.

“Hah...siapa ? apa tidak bisa di sebutkan saja namanya pak ? cukup namanya saja ?” tanya Ardo penasaran.

“Mohon maaf mas, tapi saya tidak berani membocorkan identitas nasabah kemarin,” jawab Felix.

“Berarti dia cewe, seumuran saya gitu ?” tanya Ardo.

“Persisnya saya tidak tahu, tapi mungkin kurang lebih seperti itu,” jawab Felix.

“Aduh pak Felix, kalau begini mah sama saja saya ga tau apa apa dong, gadis seumuran saya itu banyak pak, di kampus saya saja banyak banget,” balas Ardo.

“Habis mau gimana lagi mas, yang boleh di katakan kepada debitur hanya itu menurut pesan beliau, apa tidak bisa tutup mata saja dan bersyukur ? sebab kalau di lihat lagi, dia membayar semuanya termasuk penalti dan biaya administrasi bank sampai tuntas tanpa kompromi,” balas Felix sambil menatap Ardo.

“Hmmm....siapa ya ? (aduh tau keterangannya begini, tadi harusnya gue ajak Adel nih),” tanya Ardo berpikir.

“Begini saja mas, nanti coba saya diskusikan dengan pak Idris, bagaimana baiknya, sebab saya mengerti anda sebagai pihak debitur pasti ragu ragu jika ada orang tidak di kenal melunasi pinjaman anda tanpa di ketahui niatnya,” jawab Felix.

“Baik pak, minta tolong ya, terus terang saja, rasanya di jaman sekarang ini, ga bakal ada malaikat yang suka rela mengeluarkan uang kalau tidak ada maunya, apalagi jumlahnya cukup besar,” ujar Ardo.

“Saya mengerti sekali mas, baiklah, surat suratnya sudah saya terima, kami akan langsung proses untuk pengeluaran sertifikatnya, nanti saya langsung hubungi lagi ya mas,” balas Felix.

“Kira kira kapan ya pak ?” tanya Ardo.

“Nanti saya kabari mas, saya koordinasikan dulu dengan pihak legal dan notaris yang menangani akte hak tanggungan ini,” jawab Felix.

“Baik pak, di tunggu kabarnya ya pak dan tolong diskusikan ya pak, kalau perlu diskusikan dengan kepala cabang supaya saya bisa tahu siapa yang membayar seluruh tunggakan papa saya,” ujar Ardo.

“Baik, saya usahakan ya mas,” balas Felix tersenyum.

“Kalau begitu, saya permisi dulu ya pak,” ujar Ardo berdiri sambil menjulurkan tangannya.

“Baik mas, terima kasih sudah datang,” balas Felix yang berdiri dan bersalaman dengan Ardo.

“Iya pak, terima kasih ya pak atas bantuannya,” balas Ardo.

“Sama sama mas,” balas Felix.

Ardo berbalik dan melangkah keluar dari ruangan dengan pertanyaan memenuhi benaknya. Ardo langsung melesat menuju kampusnya, tiba tiba “bwuuung,” layar hologram berwarna kuning muncul di wajahnya dan menampilkan menu training hariannya. Ardo menghentikan motornya, dia melihat jam tangan di pergelangan tangannya,

“Hmm masih ada waktu dua jam lebih, gue mampir ke gym bentar deh kelarin latihan dari si Beringin,” ujar Ardo dalam hati.

Dia memutar motornya dan belok ke jalan menuju ke arah gym nya. Ketika sampai, ternyata gym nya masih belum buka namun pintu depannya tidak terkunci dan ada sebuah motor terparkir di depan rukonya, Ardo perlahan mendorong pintunya dan masuk ke dalam, dia langsung menuju lantai dua yang adalah ruang untuk senam aerobik. Ketika sudah di depan pintu, sayup sayup dia mendengar suara musik dari dalam,

“Loh...ada orang ?” tanya Ardo.

Dengan perlahan dia mendorong pintunya dan mengintip, ternyata di dalam ada seorang gadis yang memakai pakaian senam dan sedang menari balet menghadap ke cermin yang memutari seluruh ruangan, karena jauh Ardo tidak bisa melihat wajahnya. Gadis itu terlihat penuh keringat karena sepertinya dia sudah lama berada di sana, “jglek,” Ardo kembali menutup pintunya dan berniat naik ke lantai tiga yang merupakan lantai untuk berlatih bela diri, tapi ketika Ardo baru melangkah beberapa langkah saja, “kreek,” pintu di buka dan sang gadis mengintip keluar.

Ardo menoleh dan dia kaget bukan kepalang, karena ternyata gadis itu adalah Desi yang kemarin datang ke rumahnya.

“Loh...Des ?” tanya Ardo.

“Eh...kok lo pagi pagi ?” tanya Desi.

“Nah lo sendiri kenapa di sini, gue malah baru tahu kalau lo latihan di sini juga,” ujar Ardo.

“Cuman cari keringat sebelum ke kampus, lo ngapain ?” tanya Desi.

“Yah sama sih, tapi gue di atas aja, dah ya gue naik dulu,” jawab Ardo sambil berbalik.

“Kenapa ga di sini aja, temenin gue,” ujar Desi.

“Loh emang ga apa apa ?” tanya Ardo.

“Loker lo kan di lantai dua, ngapain naik ke lantai tiga, lagian di atas masih di kunci, gue udah cek tadi,” jawab Desi.

“Oh bener juga ya, masih kepagian,” balas Ardo melihat jam tangannya.

“Ya udah di sini aja,” balas Desi sambil membuka lebar pintunya.

“Iya makasih ya,” balas Ardo.

“Ngapain makasih sama gue, lo kan juga latihan disini, kalo ga mana mungkin lo berani masuk,” balas Desi.

“Iya juga ya, dah gue masuk,” balas Ardo.

Ardo masuk mengekor Desi kemudian menutup pintunya, Ardo melihat Desi yang terlihat cuek dan meneruskan kembali latihannya,

“Tumben dia ngajak gue ngobrol, (memperhatikan wajah Desi) kalo ga pake kacamata...cakep juga ya dia,” ujar Ardo dalam hati.

“Ayo jangan bengong, ntar telat lagi ke kampus,” ujar Desi.

“Iya iya, gue ganti baju dulu,” balas Ardo.

Ardo berjalan ke ruang loker sambil melihat layar di depan wajahnya yang terus terbuka namun belum dia baca karena mengendarai motor dan mengobrol dengan Desi,

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Daily Training :

-        Push up                 (0/50)

-        Sit up                     (0/50)

-        Squat                     (0/50)

-        Jab right / left        (0/50)

Reward Training :

Exp point   :         Push up, sit up, squat, jab x1 --- 100p

Money        :         Push up, sit up, squat, jab x1 --- 100.000 IDR

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

“Hmm mayan nih, sip lah,” ujar Ardo sambil mengenakan pakaian trainingnya.

Setelah menyimpan tasnya di dalam loker, Ardo keluar dari ruangan loker dan mengambil posisi agak jauh dari Desi dan membelakangi Desi. Setelah melakukan peregangan dan pemanasan, dia bersiap memulai set latihannya.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!