Cinta Di Ujung Nestapa

Akhirnya Wira bersedia untuk merestui hubungan Arka dan Freya begitu juga dengan Dirga dan Nilam mereka senang Freya akhirnya bisa menemukan cinta dan kebahagiaannya.

Pagi sekali Freya sudah berangkat ke pabrik tanpa di ketahui Wira ,dan yang lainnya saat ini semua orang sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan.

" Freya mana Bu?" tanya Dirga karena ia tak melihat adiknya itu sedari semalam.

" Dia sudah pergi tadi pagi-pagi sekali" ucap Nilam seraya memberikan roti isi kepada Dirga dan Wira juga Arka.

Arka terdiam dan melihat ke arah Dirga sekilas .

" Ada apa tak seperti biasanya dia pergi pagi-pagi?" gumam Dirga.

" Entahlah, katanya dia mau kesuatu tempat dulu sebelum ke pabrik" kembali Nilam berkata.

" Oh ya Arka, bagaimana dengan pekerjaanmu apa kau sudah memastikan semuanya? tanya Wira.

" Sudah Om, jika tak ada halangan kerjasama kita sudah bisa dilakukan, saya sudah memberikan kontrak kerjasamanya kepada Freya dan Dirga juga sudah setuju dengan harga yang saya tawarkan"

" Iya Yah, harga yang diberikan Arka adalah harga yang sesuai dan juga kita akan banyak mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini aku sudah mempelajari kontrak kerjasamanya " timpah Dirga.

" Baguslah, kalian lanjutkan saja Ayah serahkan semuanya padamu dan Freya" ucap Wira.

" Baik Yah"

" Satu hal lagi Arka, kapan kau akan memperkenalkan Freya pada keluargamu ? Om harap mereka bisa menerima Freya dengan baik" Wira dengan tatapan tegas

Arka yang sedang meminum kopinya pun segera meletakan cangkirnya di meja , Dirga dan Nilam turut menatap ke arah Arka .

" Secepatnya Om,saya akan membawa Freya ke kota dan memperkenalkannya kepada kedua orang tua saya, mereka pasti akan menyukai Freya"

" Hemm Baguslah Om tunggu kabar selanjutnya "

" Iya Om"

Di lain sisi saat ini Freya tengah mengunjungi makam kedua orang tuanya sebelum ia pergi ke pabrik.

Freya membawa beberapa tangkai bunga yang sengaja ia petik di jalan sepanjang perjalanan ke makam yang memang banyak ditumbuhi bunga - bunga yang indah dan berwarna warni.

Freya berdiri di tengah -tengah makam kedua orang tuanya ia meletakkan bunga yang ia petik tadi dan kemudian ia memejamkan mata berdo'a di dalam hati untuk kedua orang tuanya.

Beberapa saat kemudian Freya beranjak dan kembali melakukan perjalanan menuju pabrik dengan mengendarai motor matic kesayangannya.

Begitu sampai di pabrik Freya langsung menuju ruangan miliknya.

" Selamat pagi Nona"

" Selamat pagi Mirna"

Freya menjawab sapaan sekertarisnya yang datang menemuinya atas perintah Dirga.

" Nona, Tuan Dirga meminta anda untuk menemuinya"

" Kak Dirga? Ada apa ? "

" Saya tidak tahu Nona, ia hanya meminta saya menyampaikan pesannya"

" Ya sudah aku akan ke ruangannya sekarang juga, terimakasih Mirna kau bisa kembali lagi bekerja "

" Baik Nona"

Freya meletakkan tas miliknya dan segera menemui Dirga.

Freya membuka pintu ruangan Dirga tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,nampak Dirga beranjak menghampiri dirinya.

" Kakak senang kau datang Frey"

Dirga meraih tubuh Freya dan memeluknya sejenak.

" Ada apa Kak? Mirna bilang Kak Dirga ingin bertemu denganku"

" Kakak hanya mencemaskanmu karena tidak melihatmu pagi ini, kau kemana pagi-pagi sekali?"

Freya meraih kedua tangan Dirga dan menggenggamnya erat.

" Kakak ini, tadi pagi aku pergi ke makam Mamah dan Papah dulu "

" Ada apa? Apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman sampai kau pergi ke makam mereka tanpa bilang padaku?"

" Tidak ada, aku baik-baik saja justru aku sekarang merasa sangat bahagia itu sebabnya aku ke makam "

" Apa karena Arka?"

Pertanyaan Dirga membuat Freya terdiam dan menunduk malu terlihat dengan wajahnya yang memerah.

Freya mengangguk pelan Dirga mengangkat dagu Freya.

" Jadi tebakan Kakak benar rupanya, kau mencintainya?"

" Entahlah Kak, apa yang kurasakan ini cinta atau bukan ? Yang jelas saat ini aku merasa bahagia dan ingin bersamanya" ucap Freya.

" Jelas itu cinta Frey"

" Benarkah? Jadi yang kurasakan ini cinta? "

Dirga mengangguk pria itu memegangi kedua pundak Freya dan tersenyum ramah.

" Ikuti saja kata hatimu jika itu membuatmu bahagia, Kakak akan selalu mendukung apapun yang terbaik dan membuatmu bahagia"

" Ohhh ..Kak Dirga, kau memang Kakak terbaik di dunia aku sangat menyayangimu Kak"

Freya memeluk erat Dirga begitupun dengan Dirga ia membalas pelukan hangat sang adik dengan penuh kasih sayang.

Tepat dengan kedatangan Arka keruangan Dirga.

Sesaat Arka terdiam melihat interaksi kedua saudara itu, diam-diam ada sesuatu yang mengusik hatinya seolah ia merasa tidak nyaman akan pemandangan dihadapannya itu terlalu berlebihan menurutnya.

" Maaf, jika kedatanganku menganggu kalian berdua"

" Apa yang kau katakan Ar? Jangan bilang kau cemburu padaku ?" ingat Freya adikku dia saudaraku satu-satunya" Dirga dengan cukup menohok.

Apa yang Dirga katakan membuat Arka tak berkutik ia sadar jika ia cemburu tanpa alasan dan sejenak lupa hubungan Freya dan Dirga.

" Sorry bro, aku hanya tidak suka melihat kau memeluk kekasihku seperti itu, kau mengerti kan?"

" Sudah, kalian jangan seperti anak kecil, Arka , Kak Dirga Kakakku aku sangat menyayanginya, dia lelaki pertama yang selalu menjagaku selama ini setelah Papah dan Paman jadi jangan salah paham "

" Frey, aku minta maaf aku hanya tidak suka kau dekat dengan pria lain " Arka kini di buat serba salah karena sikapnya sendiri.

" Aku tidak suka dengan sikap konyolmu Ar, kau terlalu berlebihan"

Freya beranjak meninggalkan ruangan Dirga dan pergi begitu saja dengan membanting pintu dengan keras membuat Dirga dan Arka terlonjak kaget.

" Frey, tunggu!!"

Arka mencoba untuk menghentikan langkah Freya namun sia-sia.

" Dirga, kenapa kau diam saja ? bantu aku membujuknya" Arka merasa bersalah.

" Sulit bro, Frey akan sulit memaafkan siapapun yang membuatnya tidak nyaman terutama jika berkaitan dengan orangtuanya dan aku" tutur Dirga dengan mengulas senyum tipis.

" Apa yang kau katakan ? Jangan bilang jika Freya begitu menyayangimu lebih dari siapapun termasuk Om dan Tante" Arka menatap Dirga dengan sarkas.

" Sayangnya itu benar" Dirga dengan berat hati.

" Owh sial"

Arka mengutuk dirinya sendiri karena sudah membuat dirinya terjebak dalam masalah yang ia ciptakan sendiri.

" Berusahalah untuk membujuknya, aku akan mencoba bicara padanya nanti" ucap Dirga.

" Ya, semoga saja aku bisa membujuknya"

Arka dengan segera berlari untuk mengejar Freya yang saat ini sudah kembali ke ruang kerja miliknya dan sibuk dengan beberapa tumpukan maf yang di bawakan Mirna.

💛💛💛 Semoga kalian suka dengan karakter yang aku pilih, dan tak hentinya aku minta vote dan dukungan kalian semuanya happy reading guys love you all.