Chantika Anastasya gadis berusia 17 tahun yang meninggal karena rem mobilnya blong yang menyebabkan ia menabrak truk yang ada di depannya.
Bukannya mencari pertolongan, ia malah tersenyum senang karena ia pikir setelah ini ia akan pergi ke surga dan melepaskan semua beban yang sudah ia pikul selama ini.
"Syurgaa.....I'm coming"
Tapi bukannya ke surga, chantika malah terjebak di tubuh gadis culun yang ternyata memiliki masalah hidup yang cukup berat dan rumit.
Lalu apakah Chantika kuat menjalani kehidupan barunya dengan semua masalah yang ada?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Flashback On
"Pagi Pak Johnny" sapa Haidar pada orang tua muridnya tersebut.
"Pagi pak, bagaimana kabar bapak? Sehat?" ucap Johnny dengan ramahnya, tidak lupa ia juga memukul kecil bahu guru anaknya itu.
"Alhamdulillah baik pak, bapak juga bagaimana kabarnya?" tanya Haidar balik.
"Ya alhamdulillah baik, ah silahkan masuk dulu pak! Nggak enak banget kita ngobrol di depan pintu gini" ucap Johnny sambil menggiring sang tamu mengarah ke ruang tamu.
Sesampainya di ruang tamu, mereka berdua pun duduk dan setelahnya Tannia yang baru turun dari lantai dua, juga ikut duduk di sebelah sang suami.
"Maaf pak, kok saya nggak lihat Chaca disini ya pak? Apakah dia masih tidur pagi?" tanya Haidar sambil sedikit menolehkan pandangannya ke kanan dan ke kiri.
"Ahh...tidak pak, Chaca sedang bekerja" ucap Johnny santai.
"Bekerja?" tanya Haidar kaget.
"Iya pak, dia saya hukum tidak saya beri uang saku sama uang sekolah semenjak dia terlibat kasus pembully itu. Saya melakukan itu agar dia jera akan perbuatannya dan mengetahui dimana letak kesalahannya" jelas Johnny panjang lebar. Ia tidak memberitahukan alasan yang sebenarnya mengapa ia tidak memberi anaknya uang saku ataupun uang sekolah.
"Ahh...iya sampai lupa, bapak ada apa ya pagi-pagi ke rumah saya? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Johnny penasaran. Pasalnya guru sang anak ini tiba-tiba datang ke rumah pagi-pagi sekali. Johnny kan jadi berpikir apakah mungkin Chaca membuat ulah lagi sampai-sampai gurunya harus turun tangan dengan langsung menemuinya dan sang istri.
"Ahhh.....tidak pak, saya kesini hanya ingin meluruskan sesuatu. Saya kesini bukan atas perintah siapa pun, saya kesini atas kemauan saya sendiri" ucap Haidar serius.
Johnny dan Tannia mengernyitkan dahinya bingung. Mereka tidak ingin memiliki masalah apa dengan Haidar, sampai-sampai Haidar rela datang kesini untuk itu.
"Ahh.....bagaimana ya pak?" tanya Johnny masih bingung.
"Begini, saya kesini ingin menjelaskan, kalau Chaca tidak bersalah atas kasus pembullyan itu. Dia tidak melakukan pembullyan itu, dia hanya lah salah satu korban saja dari sekian banyak korban yang sudah terkena masalah yang sama, itu juga karena Mina. Mina merupakan anak yang suka membully murid lain untuk melampiaskan kekesalan ataupun kemarahannya. Sebenarnya sekolah ingin sekali mengeluarkannya tapi tidak bisa, karena Mina merupakan anak kepala sekolah. Jadi saat Mina melakukan pembullyan, sekolah seakan tutup mata saja. Mereka tidak akan menindak lanjuti laporan orang tua murid yang terkena bully, atau bahkan lebih parahnya murid yang menjadi korban yang akan ditetapkan sebagai yang bersalah" jelas Pak Haidar dengan detail
Mendengar itu seketika Johnny dan Tannia pun langsung terdiam membisu, dipikiran mereka tiba-tiba terlintas sebuah ingatan dimana mereka yang selalu menyiksa dan berakhir tidak memberikan Chaca makan karena terlalu jengkel dengan sang anak yang terlibat masalah pembullyan.
Rasa bersalah tiba-tiba menyeruak kedalam hati, rasanya sangat sakit tapi tidak bisa dilihat ataupun dideskripsikan dengan kata-kata.
"Bapak tidak bohong kan pak?" ucap Johnny dengan nada sedikit tidak percaya.
"Untuk apa saya berbohong, tidak akan ada untungnya juga untuk saya. Saya melakukan ini karena ini memang tugas saya sebagai kesiswaan"
"Terserah bapak ingin percaya ucapan saya atau tidak. Yang pasti saya sudah memberitahu bapak. Kalau saran saya mending bapak meluruskan masalah ini dengan Chaca juga, agar semuanya tidak terlambat. Kalau begitu saya permisi pak!" ucap Haidar sambil berjalan keluar dari rumah besar Johnny.
Johnny sendiri semakin merasa bersalah dengan sang anak. Tannia juga merasakan hal yang sama dengan sang suami.
Tanpa berlama-lama lagi, mereka pun langsung mengambil handphone mereka dan berniat untuk menelpon Chaca. Tapi belum juga mereka mendeal nomor Chaca, sebuah panggilan tiba-tiba masuk kedalam handphone Johnny.
'Marka?'
"Dad, ngapain Marka telepon kita? Kok perasaan mae nggak enak ya dad" ucap Tannia sambil menggenggam tangan sang suami.
"Udah sayang nggak usah berpikir aneh-aneh, kita angkat dulu ya teleponnya siapa tau ini kabar bagus" ucap Johnny menenangkan sang istri.
Setelahnya Johnny pun langsung mengangkat panggilan suara dari sang menantu dan langsung menekan tombol lost speaker.
Bukannya mengucapkan salam, Marka malah langsung memberitahukan apa tujuannya menelpon sang mertua.
"Dad, Chaca masuk rumah sakit!" ucap Marka to the point.
Mendengar itu Johnny dan Tannia pun langsung membelakkan matanya. Mereka merasa seperti tersambar petir disiang bolong. Tannia sendiri langsung menumpahkan air matanya saking terpukulnya mendengar kabar terbaru sang anak.
"Hah? Kok bisa Marka? Kamu apain anak daddy hah?" ucap Johnny marah. Karena mendengar kabar sang anak.
"Udah dad, tanya nya nanti aja. Sekarang mending daddy ke rumah sakit pelita, Chaca masih ditangani oleh dokter di ruang IGD" jelas Marka, setelah itu ia pun langsung mematikan panggilan suara itu.
Setelahnya Johnny dan Tannia pun langsung bergegas ke rumah sakit yang sudah diberitahukan oleh Marka tadi.
Flashback Off
***
Di sisi lain.....
"Anjing nih mobil kenapa nggak bisa di rem ya?" ucap seorang perempuan sedikit panik. Saat mobil yang dikendarainya tidak bisa di rem.
"Masa iya gue mati sia-sia cuma gara-gara rem blong doang" gerutu perempuan itu.
"Aduh body bohay gue habis ini dikubur dibawah tanah dong!!" ucapnya penuh drama.
"Aduh nasib gue kok gini banget sih, udah dari lahir gak punya emak bapak, terus kerja jadi wanita malam, eh sekarang malah mau mati ditabrak mobil, nasib nasib" lanjutnya.
Bukannya mencari pertolongan atau yang lain, perempuan itu malah asik ngedumel sendiri di dalam mobil miliknya.
"Tapi nggak papa juga sih, kan kalau mati beban gue bisa ilang" ucapnya lagi lebih santai.
"Syurgaa.....I'am coming" ucap perempuan itu sambil mengangkat kedua tangannya seperti akan terbang saja.
Setelah mengucapkan itu, tiba-tiba mobil yang blong itu pun langsung dihantam oleh truk besar yang ada di depannya, dan menyebabkan mobil yang di kendarai perempuan itu ringsek tak berbentuk.
Mendengar suara hantaman yang sangat keras, semua orang yang ada disekitar TKP pun langsung berlari ke arah kecelakaan itu. Keadaan di TKP juga tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Darah berceceran dimana-mana, pecahan puing-puing kaca mobil bertebaran di sekitarnya.
Perempuan yang masih berada didalam mobil pun tersenyum simpul sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Kepala yang sudah mengeluarkan banyak darah, badan perempuan itu juga sudah terjepit dibawah body mobilnya yang sudah ringsek.
Semua orang yang ada ditempat kejadian semakin panik saat mengetahui perempuan itu terjepit di dalam mobil, yang menyebabkannya susah untuk dikeluarkan.
Tapi usaha tak akan mengkhianati hasil, setelah menghabiskan beberapa waktu untuk mengeluarkan wanita itu, akhirnya wanita itu pun dapat dikeluarkan dengan bantuan polisi dan warga sekitar.
Tanpa berlama-lama lagi mereka pun segera menghubungi ambulans untuk mengangkut perempuan itu untuk menuju ke rumah sakit agar menerima pertolongan pertama.