NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:229.8k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 13

Mendapatkan pelepasan satu kali Lingga langsung menyuruh wanita bayaran itu untuk segera pergi. Ia menuju bathroom untuk membersihkan diri, Lingga mengguyur tubuhnya dibawah shower sambil memainkan adiknya yang masih mengeras. Sebenarnya ia tidak terlalu bergairah dengan wanita bayaran tadi, hanya saja rasa gairah sudah memuncak tinggi. 

Dan Lingga sudah tidak kuasa menahannya lagi, hingga menyewa wanita malam untuk pelampiasan gairah yang tinggi. Nyatanya tetap sama, Lingga tetap tidak bergairah. Ia hanya menginginkan dan terbayang akan Vania saja. 

Ntah kenapa, kala melihat Dista didepan pintu kamar saat ia ingin memulai aksi membuat darah Lingga mendidih. Ia langsung ingin menberikan pelajaran kepada Dista, hingga membiarkan Dista menyaksikan apa yang seharusnya ia tidak nikmati terpaksa berpura-pura menikmati. 

Setelah melakukan solo kepada adiknya, akhirnya Lingga bisa merasakan pelepasan yang lebih dahsyat itupun sambil membayangkan tubuh Vania. Dimana Lingga membayangkan menggempur tubuh sexy Vania yang telah menjadi candu untuknya. 

Lingga mengusap usap wajahnya dengan kasar dibawah guyuran air, ia geram dan benci. Lingga ingin kembali bersama dengan Vania, kenapa rasanya sungguh sulit. 

“Vania.. Kau berhasil membuat hidupku seperti tidak ada harganya..”  Lirihnya. 

Selesai mandi Lingga yang sudah berganti pakaian dengan pakaian santai kini melihat Dista yang duduk termenung. Wanita itu termenung menatap tempat tidur dimana adegan Lingga dengan wanita bayaran tadi terjadi. 

Merasa bersalah? Hem, tidak akan pernah ada rasa seperti itu hinggap dihati seorang Lingga Maheswara. Lingga tidak pernah merasa bersalah dengan orang sedikitpun, ia tidak perduli dengan penderitaan orang sekalipun semua penderitaan itu dirasakan akibat ulahnya. 

Pelan-pelan Lingga melangkah mendekati Dista, ia menendang kaki Dista hingga wanita itu tersadar dari lamunannya. 

“Kau mau melamun begitu sepanjang malam?” Tanya Lingga yang terus saja menendang kaki Dista. 

Sontak Dista langsung bangkit, ia merapikan piyamanya yang sedikit kusut karna terlalu lama duduk tadi. Mengusap wajahnya yang basah akibat menangis sepanjang lamunan tadi. 

“Kau selalu saja menangis, seperti wanita yang tidak berguna!” Cerca Lingga kepada Dista yang kini menatap penuh kepadanya. 

Kembali, ya Dista kembali menunduk. Lidahnya terlalu keluh untuk bicara, hati Dista terlalu sakit kala teringat dengan perlakuan kejam dan tidak punya hati dari Lingga tadi. 

“Aku lapar, buatkan aku sesuatu yang enak. Aku menunggu makanan itu di kamar kita, jangan lama.” Perintah Lingga yang langsung mendapatkan anggukan dari Lingga. 

“Mana suaramu? Apa kau bisu?”

“Baik, Tuan..” Barulah suara Dista terdengar setelah sekian lama, Lingga hanya ingin mendengar saja suara Dista yang sudah lama tidak ia dengar. 

Sebelum berlalu pergi Dista menunduk hormat kepada sang suami, lalu melangkah pergi dengan langkah yang sangat cepat. Disaat itulah Dista kembali menangis tanpa suara, menggigit bibir bagian bawahnya hingga terluka. 

Dista tidak sanggup berjalan lagi, ia berhenti dianak tangga. Dista terduduk disana, menangis dengan suara yang tertahan rasanya lebih sakit dari pada apapun. Tidak henti-hentinya Dista memukul dadanya sendiri, ia terus mengatakan sakit didalam hatinya. 

Sehingga lama dalam keadaan seperti itu, Dista merasa jauh lebih baik. Menghapus air matanya, menarik napas dalam-dalam. Dista kembali bangkit, ia melanjutkan langkahnya menuruni tangga. 

~

Dista membuatkan sup hangat untuk Lingga mengingat suasana yang dingin karna hujan deras mengguyur malam ini. Sepanjang mengolah makanannya Dista terus terbayang dengan suara desahan wanita bayaran itu dengan suara desahan Lingga sendiri. 

Hingga tanpa sengaja kala memasukkan bahan-bahan membuat sup, tangan Dista terkena cipratan air yang panas itu. Rasanya sakit, tapi tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya. 

Terluka dan menderita sebenarnya sudah biasa Dista rasakan, tapi sungguh Dista tidak menyangka dirinya akan sial kala sudah menikah. Bayangan Dista dulu jika dirinya akan bahagia bersama jodohnya kelak, dimana menjalani pernikahan dengan cara yang bahagia. 

“Semua hanya mimpi.. Mimpi, mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan..” Lirih Dista sembari menaruh sup yang sudah matang itu kedalam mangkuk. 

Dengan sepenuh hati dan rasa yang ikhlas Dista membuatkan makan malam untuk sang suami. Yang mana sebenarnya perutnya juga sangat lapar, tapi Dista lebih mengutamakan sang suami dulu. Akhirnya masakan Dista selesai juga, bergegas ia kembali menuju kamar dimana Lingga menungu disana. 

~

Dista membuka pintu kamar dengan tangan membawa nampan berisi sepiring nasi dan semangkuk sup. Terlihat Lingga tengah sibuk mengerjakan dokumen di sofa, pekerjaannya terlihat banyak sekali. 

“Tuan, ini makanannya..” Ucap Dista yang membuat Lingga akhirnya tersadar kedatangannya. 

Jujur, Dista memang menyadari jika suaminya itu sungguh tampan. Tidak ada kekurangan sedikitpun dari segi bentuk fisik dari Lingga, ntah kenapa kalau masalah sikap sungguh Lingga minus semuanya. 

“Suapin aku, kau lihat sendiri kan.. Aku lagi sibuk dengan pekerjaan ini.” Perintah Lingga sekalipun masih fokus dengan layar laptop nya. 

Dista ragu sebenarnya tapi menolak perintah dari Lingga sama saja dengan mencari mati. Terpaksa Dista harus melakukan tugasnya, ia duduk di samping Lingga dan tak lupa menaruh nampan itu dimeja yang masih tersisa sedikit tempat. Lingga menumpuk dokumennya yang berserakan menjadi satu, agar sup tidak mengenai dokumennya. 

Tak lama Dista menyuapkan satu sendok nasi dengan ayam diatasnya kearah mulut Lingga. Pria itu melihat asap yang mengepul di sendok itu, jelas saja itu pertanda jika makanan itu masih sangat panas. 

“Kau mau membakar lidahku?” Tanya Lingga dengan raut wajah yang tidak suka menatap kearah Dista yang masih bingung. 

Dista pun tersadar. “Tiup dulu, pastikan makanan itu sudah dingin baru berikan kepadaku.” 

Dista mengangguk mengerti, ia melakukan hal sesuai yang dikatakan Lingga. Dengan sepenuh hati ia melakukannya hingga membuat Lingga menatap penuh kepada Dista yang terlihat serius meniup satu suapan itu. 

“Nih, Tuan..” Dista mengarahkan sendok itu kedalam mulut Lingga, dengan patuhnya Lingga menerima satu suapan itu. 

Makanan itu bercampur menjadi satu didalam mulut Lingga, kala mengunyah makanan itu tidak ada kata lain selain mengatakan enak. Jujur, Lingga suka dengan masakan Dista. 

“Apakah enak, Tuan?” Tanya Dista penuh hati-hati, ia takut sekali. 

“Tidak, hanya saja masih bisa diterima di perutku.” Jawab Lingga cepat, hingga Dista percaya akan itu. Dista kembali menyuapi sang suami, terus seperti itu sambil memperhatikan cara Lingga bekerja. 

Terlihat sekali jika Lingga merupakan pria yang pekerja keras. “Dia benar-benar minus di akhlak, ck.. Sayang sekali wajah tampan itu dimiliki sifat seburuk itu..” Gumam Dista didalam hati sambil terus menyuapi Lingga. 

••••••••

BERSAMBUNG

1
Mak e Tongblung
kebanyakan kata "yang mana"
guntur 1609
bagus ceritanya dari awal sampai pertengahan. knp di bikang pertengahan. karna ceritanya gantung. lanjutin lagi napa thor
guntur 1609
lah kok gantung thor. jadi kecewa jadinya thor. padahal lagi asik2nya
guntur 1609
jadi ikutan mennagis ni thor
guntur 1609
ni mngkn yg namanya cinta sejati seorang lingga terhadap diata
guntur 1609
ini saatnya kau memperbiki kesalahan mu lingga. berjuang dengan keras lah kau tk mengembalikan. cinta dan kepercayaan diata
guntur 1609
kalau begini. hati2 kalian lingga akan turun tangan
guntur 1609
kasihan malik ya thor...di cerita ni peranya hanya singkat
guntur 1609
jangan bilang tu roh nya malik. ehh ujungnya lingga masih dapat keaempatan kalau begini ceritanya
guntur 1609
makanya jadi manusia jangan ego kau saja yg kau tinggikan. akhirnya merusak hidup kau sendiri kan. makan dendam dan ego serta penyesalanmu lingga
guntur 1609
pa malik menderita sakit ya
guntur 1609
aku malah senenag diata sama malik. bbiarkan saja lingga tenggelam sama dendam dan penyesalanya
guntur 1609
knp tokoh diata ni terlalu kemah dan bidoh ya thor. jangan blng juga nanti endingnya dia tetap meilih lingga
guntur 1609
mudah2an malik berjodoh sm dista.
guntur 1609
dista yg bodoh. knp gak dilaporkan ke polisi
guntur 1609
sbnrnya paa yg melatar belakangi sikap lingga pada dista seperti tu
Firgi Septia
perempuan terlalu bodoh TDK ada tegasnya makanya menderita terus/Facepalm//Facepalm/
Satria Devi
Luar biasa
Meny Djaulu
author rada-rada ke npd.
Meny Djaulu
astaga p********n berkedok menikah.jangan sampe dia menyentuh istrinya yg bergamis itu,sudah ada biang bakteri itu di organ dalam si pria yg lagi berproses.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!