NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikut pulang

Naya menghampiri Gavin yang berada di kamar nya, berhubung waktu sudah hampir malam jadi ia harus mengatakan nya sekarang.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk" Ujar Gavin dari dalam.

Naya menghembuskan nafas pelan agar bisa berbicara dengan lancar dengan nya. Ia juga harus menyiapkan alasan yang tepat untuk meyakinkan nya jika nanti Gavin menolak permintaan.

"Bos, aku mau minta ijin untuk pulang ke rumah sebentar" Ujar Naya tanpa basa basi. Ia bisa berbicara lancar karena tidak langsung bertatapan muka.

"Ada urusan apa? " Balas Gavin yang duduk memunggungi Naya.

"Mau jenguk ibuk, kasihan dia telah melewati masa masa sulit karena aku"

Gavin berpikir sejenak atas ijin yang disampaikan oleh Naya itu. Tidak akan masalah juga kalau Naya pergi satu hari. Tiba tiba ia membalikkan kursi nya hingga saling tatap menatap dan melemparkan senyum yang mampu membuat Naya heran.

"Gi-gimana bos? boleh tidak? " Naya sedikit gugup setelah dipandangi oleh Gavin.

"Boleh"

"Makasih bos" Naya melompat kegirangan karena akhirnya bisa kembali ke rumah yang sudah sangat dirindukan. Meskipun hanya sehari saja tetapi itu akan berkesan untuk nya.

"Tapi aku ikut"

"Ha? " Naya melongo mendengar ucapan Gavin yang ingin ikut pulang bersama dengan nya.

"Untuk mengawasimu, kalau tidak diawasi nanti gak bakal kembali kesini lagi"

"Bos tenang aja, aku akan kembali bekerja lagi"

"Kemasi barang barang mu karena kita akan pergi sekarang"

Naya berlari ke kamar nya dan langsung mengemasi barang barang. Ia bingung harus membawa berapa banyak baju karena tidak tahu akan pergi berapa lama. Dengan sebuah pertimbangan, ia hanya membawa sedikit baju karena paling hanya menginap sehari. Setelah selesai mengemasi baju, ia menyeret koper keluar.

"Mau kemana? " Tanya bi Lastri keheranan melihat Naya membawa koper tapi dengan ukuran kecil.

"Pulang, mau ikut? " Balas Naya basa basi.

"Gak mau, aku gak terbiasa tinggal di rumah orang gak mampu" Bi Lastri membuang muka nya sambil memonyongkan bibir.

"Aku juga gak sudi ngajak kamu ke rumah, udah lah aku mau pergi dulu daripada nanti ditinggal sama bos"

"Eh tunggu dulu, kamu pergi sama den Gavin? " Bi Lastri menarik tangan Naya yang baru berjalan beberapa langkah.

"Iya dong, Gavin aja mau loh ikut aku pulang. Pasti nanti dia bakal nyaman tinggal di desa. Kalau kita gak balik kesini lagi, tolong jaga rumah ya bi" Naya meledek sombong untuk membalas hinaan pada dirinya tadi.

"Mana mungkin den Gavin betah tinggal disana, justru waktu baru melihat tempat nya aja dia akan langsung kabur" Bi Lastri memang orang yang lahir dan tinggal di kota. Ia memandang orang desa dengan sebelah mata karena dianggap tidak maju atau ketinggalan jaman.

"Kita lihat aja ya bi, Gavin akan pergi dan tidak akan kembali lagi! "

Bi Lastri menatap tajam Naya yang berjalan menghampiri Gavin. Ia malah takut jika perkataan dari Naya itu benar adanya. Siapa yang tahu kalau Gavin mau tinggal di desa untuk waktu yang lama atau bahkan selamanya karena sekalian menikah dengan orang sana.

"Jangan sampai den Gavin menetap di desa, lagian kenapa aku memikirkan ucapan Naya dengan serius? Dia paling cuman manas manasi aku aja" Gumam bi Lastri menyusul Naya.

Gavin membawa banyak koper hingga membuat Naya terkejut. Ia memperhatikan satu persatu koper milik bos nya yang dinaikkan ke bagasi mobil bahkan sampai memenuhi isinya. Pada saat Gavin mengambil satu koper kecil milik nya, ia berhenti sejenak.

"Kamu cuman bawa satu koper? Emangnya cukup untuk satu bulan di desa? "

Mata bi Lastri langsung melotot mendengar ucapan Gavin. Ia seperti tidak percaya kalau akan ditinggal selama itu.

"Sebulan den? Untuk apa berlama lama disana? " Tanya bi Lastri namun tidak dijawab oleh Gavin.

"Aku kan udah bilang kalau bos itu akan menetap di desa" Bisik Naya yang berjalan kembali masuk ke dalam kamar nya untuk menata pakaian.

Gavin menunggu dengan berdiri di depan bagasi yang masih terbuka sampai Naya selesai langsung melajukan mobil menjauh dari rumah nya.

Bi Lastri hanya bisa diam menatap kepergian bos nya yang akan lama tidak pulang. Ia bingung harus bagaimana karena ditinggal di rumah besar seorang diri.

Sepanjang perjalanan, Naya memejamkan mata hingga tidur terlelap. Gavin sudah mengetahui alamat rumah asisten pribadi nya karena diberitahukan tadi. Mereka berangkat jam 6 dan akan sampai pada jam 8 malam.

***

"Besok aku mau ke kota buk, ada kerjaan buat ngangkut barang barang antik disana" Ujar Zidan yang duduk di depan televisi bersama Mila dan Bu Nilam.

"Sekalian temui Naya, pastikan kalau dia baik baik saja" Balas bu Nilam yang selalu mengkhawatirkan putri nya.

"Mas Zidan kan baru kemarin ketemu sama Naya buk. Kalau kerja juga gak bisa pergi sesuka hati" Mila menjawab bu Nilam untuk mewakili suami nya yang pasti merasa tidak enak jika menolak permintaan ibu sendiri.

"Cuman sebentar Mil, gak akan ganggu pekerjaan dia karena perginya setelah pekerjaan selesai"

"Kalau pekerjaan selesai ya langsung pulang buk. Mas Zidan kan gak pergi sendiri tapi sama teman nya, jadi gak akan mau kalau teman nya disuruh nunggu apalagi nanti dikejar sama waktu juga"

Bu Nilam menunjukkan raut wajah kecewa atas jawaban yang diberikan oleh Mila. Ia beranjak dari depan televisi menuju kamar nya. Zidan dan Mila saling memandang satu sama lain dengan perasaan cemas akan sikap ibu nya. Mereka membiarkan bu Nilam untuk menenangkan pikiran karena kalau semua permintaan nya dituruti itu tidak akan melatih agar terbiasa tidak bersama Naya.

Tok.. tok.. tok

"Permisi"

"Gavin? " Ujar Zidan saat mendengar suara dari balik pintu rumah nya.

"Gavin siapa mas? "

Zidan beranjak membuka pintu diikuti oleh Mila di belakang nya. Ia sedikit terkejut saat melihat orang di balik pintu itu beneran Gavin. Darimana Gavin tahu alamat rumah ku lalu ada urusan apa dia datang kesini, pikir nya.

Mila juga terkejut karena melihat laki laki yang ada di depan nya itu cukup tampan dengan setelan kemeja serta celana jeans hitam. Rambut nya juga terlihat rapi dan klimis hingga mampu menunjukkan status sosial orang tersebut.

"Tolong bangunkan Naya di dalam mobil, aku malas" Ujar Gavin yang duduk di kursi kayu panjang depan rumah.

Zidan bergegas menuju mobil Gavin sedangkan perhatian Mila malah sibuk tertuju pada Gavin.

"Kalau suami ku berpenampilan seperti itu, pasti setiap hari aku akan jatuh cinta terus" Batin Mila seolah lupa diri.

1
konyonyod an-club
Luar biasa
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!