Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"Tante pulang ya sayang...ingat kalau ada apa-apa kabarin Tante atau Abraham ya" ucap Rita yang ingin pulang.
"Iya Tante... Tante tenang aja" ucap ayu meyakinkan Rita.
" Dah ya, kamu istirahat ya..." Ucap Rita yang bercipika-cipiki dengan ayu lalu keluar dari rumah di ikuti ayu berjalan di sampingnya yang juga mengantar sampai teras.
Saat mobil meninggalkan halaman rumah ayu masuk lagi masuk rumah dan memilih membersihkan diri terlebih dahulu lalu beristirahat.
Sebelum masuk ke kamar mandi ia mencari baju ganti terlebih dahulu baju santai celana pendek dan kaos oversize. Dan menuju ke kamar mandi.
Tidak butuh waktu lama ayu pun selesai membersihkan dirinya dan mengistirahatkan tubuhnya, ayu mengambil ponselnya yang berada di dalam tas dan memberi kabar Shasa untuk datang ke rumahnya.
[Shasa: kesini dong temenin gue] begitu isi pesan ayu.
Belum di balas mungkin Shasa masih sibuk. Atau ada acara. Ayu memilih memejamkan matanya. Dan tidak butuh waktu lama ayu pun menyelami lautan mimpinya.
***
Abraham yang baru selesai meeting pun kembali ke ruangannya. Ia memijat pangkal hidungnya karena merasakan pusing.
Hendy pun mengetuk pintu ruangan Abraham.
" Masuk..." Ucap Abraham dari dalam.
"Permisi tuan saya mau menyerahkan proposal yang anda minta" ucap Hendy menaruh map di meja Abraham.
" Client ini kembali ke sini lagi kapan?" Tanya Abraham yang membuka proposal dari client yang mengajukan kerjasama.
"Lusa tuan, karena besok mereka belum kembali dari luar kota" ucap
"Belum kembali dari luar kota" ucap Hendy.
"Masih ada waktu, nanti saya cek di rumah hen. Kepalaku pusing, saya mau pulang. Kamu urus perusahaan ya" ucap Abraham.
"Apa perlu saya antar tuan?"Tanya Hendy khawatir kalau Abraham menyetir sendiri.
"Tidak usah hen, biar aku telpon pak Dadang saja buat jemput" ucap Abraham.
"Oh, baik...kalau begitu saya permisi dulu tuan" ucap Hendy pamit kembali lagi ke ruangannya.
Abraham hanya mengangguk. Ia pun mencoba menghubungi pak Dadang.
'halo pak bisa jemput saya ke kantor sekarang?
'...'
' oh ya saya tunggu kalau begitu'.
Abraham pun mematikan sambungan telepon.
***
Rita yang baru sampai rumah pun turun dari mobil dan langsung masuk ke rumah. Pak Dadang mengantarkan barang-barang Rita ke dalam rumah.
"Bi nanti tolong cuci singkongnya ya, aku mau mandi dulu ntar mau aku buat kolek" ucap Rita saat melewati bi Inah yang membersihkan ruang tamu.
"Baik nyah..." Bi Inah pun langsung menerima kantong plastik yang di bawa pak Dadang.
" Nanti kalau nyonya nyari, saya mau jemput mas braham ke kantor ya" ucap pak Dadang ke bi Inah.
"Iya, tapi mas braham kan bawa mobil sendiri tadi...kenapa minta di jemput?" Tanya bi Inah bingung.
" Mana saya tau bi, saya juga nggak tau" ucap pak Dadang yang memilih keluar dari rumah dan segera menjemput anak majikannya.
Bi Inah memilih pergi ke dapur untuk membersihkan singkong yang tadi di suruh majikannya.
"Di potong-potong sekalian ya bik terus di rebus" ucap Rita yang tiba-tiba sudah ke dapur dengan berganti pakaian mungkin tadi dia tidak mandi hanya mengganti baju.
Karena percuma mandi pun dia akan kegerahan karena masih mau berkeringat lagi.
"Iya nyah, ini singkong beli dimana nyah? kok besar banget " tanya bi Sumi.
" Panen sendiri bik tadi nganterin ayu pulang kerumah terus aku di ajak ke kebunnya di belakang rumah banyak banget tanaman sayurnya Lo bi, aku juga ikut metik buah tomat tadi" Rita bercerita dengan antusias.
"Waaahhh pasti menyenangkan ya nyah...terus yang nyabutin singkong siapa nyah?" Tanya bi Inah.
" Pak Dadang bi, dia sampai terjungkal kebelakang tadi...haha" ucap Rita sambil tertawa kalau ingat perjuangan pak Dadang.
" Ya Allah sampai jatuh...tapi pasti bagus nyah jatuhnya kayak gajah ya kan badannya besar...hahaha" ucap bi Inah yang juga ikut tertawa membayangkan pak Dadang saat jatuh.
"Iya bik, aku sampai sakit perutku ketawa" ucap Rita.
"Ambil santan sama gula merahnya bi sama daun pandan sekalian, ini singkongnya sudah mau masak" ucap Rita yang memijat singkongnya sudah empuk.
Bi Inah pun mengambil santan, gula merah dan pandan di dalam kulkas yang memang selalu tersedia lalu menyerahkan ke majikannya.
Rita begitu bahagia saat memasak ntah karena apa tapi semenjak ia kenal dengan ayu hari-harinya sedikit lebih berwarna.
Terdengar suara mobil memasuki halaman rumah. Rita yang mendengar pun bingung karena masih terlalu siang masak iya anaknya pulang.
"Siapa ya bik?" Tanya Rita.
"Sepertinya mas braham buk, tadi pak Dadang di suruh jemput ke kantor" ucap bi Inah memberi tau.
"Tumben banget udah pulang, minta di jemput lagi" ucap Rita yang menyicipi koleknya dan setelah rasanya sudah pas dia mematikan kompor lalu mengambil mangkuk buat wadah kolek, ia tidak sabar ingin menyicipi.
" Assalamualaikum" ucap Abraham yang menghampiri Rita di dapur.
"Wa alaikum salam, tumben nak udah pulang...lesu banget" ucap Rita yang memperhatikan Abraham saat jalan mendekatinya.
"Iya ma, kepalaku pusing banget... oh iya ayu di mana mah kok nggak kelihatan" tanya Abraham saat duduk di bangku yang memang tersedia meja yang langsung menghadap dapur.
"Ayu pulang ke rumahnya nak, ia maksa ingin pulang ke rumah jadi mama anter di pulang ke rumah" ucap Rita yang juga duduk di sebelah Abraham.
" Kok mama biarin sih? Kan ayu baru saja pulih ma kondisinya, terus siapa yang nemenin? Nanti kalau ada apa-apa gimana?" Abraham berbicara panjang lebar karena sangat khawatir dengan kondisi ayu.
"Mama nggak mau maksa ayu nak, biarkan dia nanti dia malah merasa terkekang karena kita...lagian ada tetangganya. Tadi juga bilang mau nyuruh temannya buat nemenin di sana kok" ucap Rita yang heran karena Abraham sekarang sangat posesif dengan ayu sekarang.
"Apakah Abraham sudah mempunyai rasa ya terhadap ayu" ucap Rita dalam hati sambil memperhatikan wajah Abraham dengan intens.
"Kenapa mama liatin Abraham kayak gitu?" Tanya Abraham karena mamanya dari tadi memperhatikannya.
"Nggak papa cuma liat aja, anak mama sepertinya sedang jatuh cinta" ucap Rita sambil cekikikan.
" Dari mana mama tau?" Tanya Abraham yang salah tingkah.
"Tau lah, udah ni cobain kolek buatan mama... ketelanya freesss nyabut di kebun ayu...hihi" ucap Rita yang kembali cekikikan menggoda anaknya.
Abraham pun menatap malas mamanya lalu beralih ke mangkuk yang berisi kolek yang masih hangat. Abraham pun menyendokan sedikit mencicipinya terlebih dahulu.
"Enak, siapa tau bisa buat kepalaku mendingan" ucap Abraham yang terus menyendokan kolek ke mulutnya.
"Rita yang melihat Abraham makan dengan lahap pun tersenyum." Ternyata benih cinta membuat orang menjadi berubah ya" ucap Rita dalam hati
****
Jangan lupa like and komen
Satu lagi jangan lupa gift nya yaaa:v
:::::>>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt