NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:729.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 13: Semangat Ketemuan

Raga dengan senyum cerah mengembang melenggang di lorong kelas menuju kantor guru. Bahkan duda baru netes itu bersenandung kecil, perasaannya sungguh baik. Rasa lega ada di dadanya terlebih setelah mengabarkan kepada kedua orang tuanya perihal dirinya yang sudah bercerai.

Meskipun awalnya mereka terkejut, namun setelah mendengar penjelasan dari Raga, mereka pun memaklumi. Bukan hanya itu, mereka juga mendukung keputusan putra mereka untuk berpisah.

" Rapopo Le, berarti memang kui wadon Dudu jodohmu ( nggak apa-apa nak, berarti wanita itu memang bukan jodohmu)."

" Iyo, insyaAllaah Allah bakal maringi jodoh sik luweh apik ( Iya, insyaAllah, Allah akan memberikan jodoh yang lebih baik)."

Seperti itulah kata-kata dari bapak dan ibunya Raga. Raga sangat bersyukur kedua orang tuanya adalah orang tua yang open minded sehingga ia pun mudah menjelaskan situasinya. Tidak ada yang Raga tutupi dari hal yang menyebabkan dirinya bercerai dengan Rena. Keterkejutan mereka jelas tidak bisa dipungkiri, tapi ada rasa syukur dari keduanya yakni anak mereka tidak lah meneruskan pernikahan yang dari awal sudah salah

Meskipun begitu Raga tetap mendapatkan sebuah teguran dari sang ayah, yakni mengapa harus meneruskan pernikahan jika dia sudah tahu dari awal. Lagi-lagi jawaban Raga adalah seperti semula yang ia pikirkan, dia tidak ingin membuat keluarganya dan keluarga dari Rena malu.

Lagi pula sekarang ini menyandang status duda juga bukan hal yang buruk. Yang penting dia merupakan seorang duda yang tentunya masih perjaka walau harus di cap impoten oleh beberapa orang yang mengetahui kasusnya.

" Oii, bahagia kali kau rupanya ya," ucap Tito sambil menepuk bahu Raga. Kini mereka berjalan beriringan menuju ke kantor guru.

" Hahahha yoi, harus lah bahagia. Semua beres!" sahut Raga dengan menunjukkan wajahnya yang benar-benar bahagia.

Tito tersenyum melihat temannya begitu. Ia sungguh bersyukur karena sang teman telah keluar dari masalah hidupnya. Dan Tito berharap Raga menemukan wanita yang tepat nanti sebagai istrinya.

Drtzzz

Ponsel Raga berbunyi, pria itu menghentikan langkah kakinya sejenak untuk melihat siapa yang menghubunginya. Sebuah senyum mengembang dari bibirnya saat melihat nama yang tertera di layar ponsel.

" Woii, pesen dari sapa sih, senyam senyum sendiri gitu?" Teriakan Tito membuat Raga mengalihkan pandangannya dari ponsel ke wajah sang teman.

" Aah ini pengacara ku, yang aku bilang mantan murid sini itu lho. Namanya Ran." Raga menjawab dengan apa adanya. Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa hal tersebut malah membuat Tito penasaran.

" Lihat-lihat, kek mana orangnya. Kenalin ke gue dong."

" Kagak!"

Tap tap tap

Raga langsung memasukkan ponselnya saat Tito hendak melihatnya. Ia pun langsung pergi melenggang lebih dulu meninggalkan Tito yang masih berdiri mematung.

Entahlah apa yang saat ini Raga rasakan, tapi yang jelas dia tidak ingin memperlihatkan wajah Ran kepada Tito. Padahal di aplikasi berkirim pesan yang ia miliki, Ran tidak memasangkan foto dirinya. Poto profil yang digunakan Ran adalah logo kantor firma hukum miliknya.

" Tuh anak napa sih, kalau gini kan gue makin kepo sama cewek yang bernama Ran itu. Lagian Raga, orang cuma pengen lihat kek apa itu mantan muridnya, pelit banget sih." Tito mengomel sepanjang jalan menuju ke kantor. Ia merasa heran dengan sikap sang teman yang baru saja diperlihatkan. Selama ini Raga tidak pernah bersikap begitu.

***

Jam sekolah usai, Raga terlihat terburu-buru dalam membereskan barang-barangnya. Hal tersebut kembali menarik perhatian Tito. Biasanya Raga akan santai jika jam pulang tiba, tapi kali ini pria itu terlihat ingin segera meninggalkan sekolah.

" Mau kemana, ada janji kah kau?"

" Ho o, aku duluan ya. Bye!"

Tito mengerutkan alisnya, hari ini Raga benar-benar terlihat sangat aneh. Kenapa dia bicara seperti itu, karena apa yang dilakukan Raga kali ini sungguh di luar kebiasannya dia. Bahkan sepanjang hari, pria tersebut terus melihat ponselnya. Entah dengan siapa dia berkirim pesan, Tito tidak tahu dan tidak bertanya juga.

Melihat Raga yang tampaknya senang melakukan itu, karena wajahnya berbinar setiap melihat pesan membuat Tito membiarkan sang teman. Malah menurut Tito, semenjak pernikahan baru kali ini Raga memiliki raut wajah yang baik. Ya, selama pernikahannya dengan Rena, wajah Raga selalu kusut bagaikan memiliki beban segunung.

" Kali tuh bocah lagi puber lagi. Aah biarkan saja, yang penting seneng. Dan gue juga sengaja lihat dia bersemangat macem itu," gumam Tito lirih sambil merapikan kertas-kertas hasil ulangan para muridnya.

Ckiiiit

Tap tap tap

Raga memarkirkan mobilnya lalu berjalan masuk ke Soul Restoran. Di dalam sudah ada Ran yang duduk di salah satu meja. Wanita itu melambaikan tangan kepada Raga sebagai tanda.

" Sorry, dah lama ya nunggunya?" ucap Raga sambil menarik kursi lalu duduk tepat di depan Ran.

" Nggak kok Pak, Ran baru aja Dateng juga. Belum makan siang kan, persen dulu aja ya. Ran juga belum pesen, nunggu Bapak," sahut Ran dengan senyuman.

Degh!

Tiba-tiba dada Raga bergemuruh melihat senyuman Ran. Padahal bukan sekali ini dia melihat mantan muridnya itu tersenyum begitu. Dan dia mengakui bahwa senyuman Ran semakin menambah aura cantiknya.

Raga bahkan harus mengalihkan pandangannya dari wajah Ran ke daftar menu yang ada di meja. Entahlah rasanya wajahnya terasa panas saat ini. Ia takut itu diketahui oleh Ran.

" Pak Raga sakit, kok wajahnya sedikit merah? Apa demam."

Blush

Semakin panas saja wajahnya saat Ran menyentuh tangannya. Ini benar-benar membuat Raga frustasi. " Nggak Ran, aku nggak demam. Mungkin karena diluar panas, jadi berasa panas juga tubuh ku."

" Aah gitu, iya di luar memang panas buanget."

Huuuft

Raga membuang nafasnya penuh dengan kelegaan. Ran percaya apa yang ia katakan. Jika melihat sepintas bisa Raga lihat bahwa Ran ini bukanlah orang yang curigaan terhadap seseorang yang dekat dengannya. Wanita tersebut juga terlihat polos, dan entah mengapa hal ini membuat Raga menjadi was-was.

" Nah sudah datang, makan dulu Pak. Nanti kalau udah kelar, baru kita bahasa hasil sidangnya."

" Oke, selamat makan Ran."

Keduanya menikmati makan siang yang ada di Soul Restoran dengan begitu hikmat. Masing-masing menikmati makanan yang mereka pesan hingga habis tidak bersisa. Dan pada akhirnya mereka pun selesai makan dengan mencuci tangan masing-masing.

" Jadi Pak, semuanya sudah selesai. Putusan cerai juga sudah dikeluarkan. Maaf harus berkata begini, tapi selamat anda sudah menjadi duda hehehe.

Ran mengulurkan tangannya kepada Raga dan Raga meyambut tangan Ran tersebut. Ada satu hal yang ada di kepala Raga saat ini, ia pikir tangan Ran aku halus tapi ternyata tidak. Itu berarti Ran juga melakukan pekerjaan rumah. Ia pikir seorang Abinawa tidak akan melakukan pekerjaan rumah. Raga tidak tahu saja bahwa sudah dari kecil mereka dilatih untuk mandiri, bahkan dari usia 5 tahun Ran dan Kaivan sudah diajari beladiri oleh Abi dan Ummi mereka.

" Terimakasih Ran. Semua atas kerja kerasmu."

" Tapi pak, Ran heran. Kok dia nggak ngelawan ya. Dan dia juga nggak bahas soal ganti rugi waktu itu."

" Ooh itu, entahlah."

TBC

1
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!