Elara Parker dia seorang Gadis yang dipaksa oleh Ibu Tirinya menikah dengan seorang Pria Dingin..
Namun Elara menolaknya tepat didepan Pria itu, Pria itu Damian Wren.. Pria berbadan tinggi, wajahnya sangat tampan namun selalu berwajah dingin membuat semua wanita takut untuk mendekat..
Elara sempat kabur dari Damian, namun siapa snagka bawah Damian begitu cepat menemukannya..
" Kau tidak bakalan bisa lari dariku!".. Pekik Damian
Elara terjebak kembali dengan Damian, sebenarnya Damian sudah sangat menyukai Elara makanya itu Damian tidak ingin melepaskan Elara..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hayosiapa?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22-Frustasi
Saat Damian masuk kedalam Mansion dan berjalan kearah kamar, tiba didalam kamar Damian mendapati wajahnya Elara sangat cemberut menglihat ponselnya..
Damian benar-benar bingung harus bagaimana lagi membujuk Elara..
" Sayang mau makan apa? Biar nanti aku masak".. Ucap Damian kepada Istrinya itu
" Emang kamu bisa masak?".. Tanya Elara dengan wajah kesalnya
" Sayang kira aku lelaki apaan yang tidak tau masak? Aku tau memasak".. Jawab Damian membuat Elara semakin kesal
" Aku hanya bertanya jadi jawabnya santai aja".. Bentak Elara membuat Damian menghelangkan nafasnya
Dia benar-benar tidak tau moodnya Elara sangat hancur sekali gara-gara kedatangannya Molla tadi..
Karena Damian tidak ingin membuat Elara semakin kesal kini dia keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga berjalan kearah dapur untuk membuatkan Istrinya makanan..
***
15 menit kemudian kini tibalah Damian yang sudah selesai memasak, dimana Era yang sedang membantu Damian membawa makanan tersebut..
Elara terbelalak matanya saat melihat makanan yang sangat banyak..
Saat Era menaruhnya diatas meja didepan Elara kini Elara menatap kearah Damian..
" Banyak sekali".. Ucap Elara kepada Damian
" Aku tidak tau apa yang ingin kamu makan, makanya aku buatkan semua".. Jawab Damian membuat Elara menghelangkan nafasnya
Kini Era telah selesai menaruhnya diatas meja..
" Terima kasih Era".. Ucap Elara dengan wajah senyumnya
" Sama-sama Nona, kalau begitu saya kembali dulu".. Jawab Era diangguki oleh Elara
Damian duduk disampingnya Elara, Elara benar-benar bingung harus yang mana dia makan..
" Ada apa?".. Tanya Damian
" Bingung aku mau makan yang mana".. Jawab Elara membuat Damian tersenyum
" Apa kamu suka?".. Tanya Damian kembali
" Aku belum mencicipi sayang, tapi terima kasih".. Jawab Elara sambil mencium pipinya Damian
Damian tersenyum melihat tingkah lakunya Elara, kini Damian menyiapkan makanannya untuk Elara..
" Sama-sama, sekarang makan ya".. Ucap Damian sambil menyuapi Elara
Elara menganggukkan kepalanya, dan membuka mulutnya saat Damian menyuapi Elara..
***
Disisi Molla, dia benar-benar sangat kesal karena Damian selalu membela Elara..
Dia mengambil ponselnya menghubungi seseorang, rasanya dia ingin sekali melenyapkan Elara..
[ Key, gue butuh bantuan lo ]
[ Bantuan apa lo butuh? ]
[ Lo tau kan kalau Damian udah nikah? ]
[ Tau, terus? ]
[ Bantu gue buat melenyapkan Elara Istrinya Damian ]
[ Ha? Lo gila Molla? ]
[ Lo tau kan gue suka bangets sama Damian dan gak rela dia sama cewek itu ]
[ Lo benar-benar gila Molla! Buka mata lo dan lo harusnya sadar bahwa Damian sudah menikah dan lagi lo gak baca tentang berita dimana Damian membunuh pembantunya karena telah mengganggu Istrinya ]
Dug!..
Jantung Molla seketika berdebar saat mendengar perkataannya Keylla tentang berita Damian membunuh pembantunya itu..
Molla baru saja tau tentang berita itu, namun Molla tetap saja tidak ingin menyerah sebelum dia melenyapkan Elara..
[ Gue gak peduli pokoknya bantu gue ]
[ Maaf Molla gue gak mau mati secepatnya, dan lo harus sadar bahwa lo sangat terobsesi dengan Damian sehingga membuat lo buta ]
Keylla mengakhiri panggilannya, Molla benar-benar tidak tau bahwa Keylla menolaknya juga..
Dia merasa frustasi sekali saat mengetahui bahwa Temannya itu menolak ajakkan dirinya..
Namun Molla tidak akan menyerah, dia akan tetap ingin melenyapkan Elara dengan caranya sendiri hal itu dia memang benar-benar sudah buta akan terhadap ke Damian..
Entahlah pikiran Molla benar-benar sangat gila, sangkin gilanya harga dirinya turun..