NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Iklab

Duduk bersantai di halaman paviliunnya sambil menikmati kopi panas di atas meja. Tangan kanannya memegang sebuah buku kecil dan tipis berwarna hijau yang sedang fokus dipelajarinya akhir-akhir ini.

"Kalo nun mati bertemu dengan Kaf dibacanya ng." Kean mengangguk-angguk.

"Tapi kenapa si huruf ikhfah banyak banget aku kan jadi susah ngafalinnya. Ngaji aku aja belum bener gimana mau inget huruf segini banyaknya."

Kean menghela nafas seraya meletakkan kembali buku tajwid tersebut ke atas meja. Namun, detik berikutnya Ia pun menggeleng keras dan mengambil buku tajwidnya lagi.

"Gak! Aku harus semangat."

"Okeh aku hafal kalimatnya aja ekhem... Shifdzasanakamjaadasyakh...." Kean terdiam karena lupa dengan apa yang Ia hafalkan.

"Shuqodsamadumtoyyibanjidfituqondho'dholima." Sahut seseorang tiba-tiba hingga membuat Kean mengalihkan pandangannya dan tersenyum mendapati siapa yang datang.

"Kamu pinter banget. Saya dari tadi gak hafal-hafal loh." Puji Kean.

"Saya juga awalnya gak hafal kok. Sebetulnya gak perlu dihafal satu-satu, cuma perlu diingat aja. Saya hafal karena dulu sering ngajarin anak-anak kecil jadi karena terbiasa hafal sendiri." Jelas Tasila.

"Oh gitu. Kamu... Ada apa malam-malam kesini?"

"Boleh saya duduk?" Kean mengangguk.

Tasila meletakkan totebag di tangannya ke atas meja.

"Saya mau balikin ini." Kean terkejut mendengar itu.

"Loh, kenapa? Saya ikhlas kok ngasih ini buat kamu."

Tasila tersenyum tipis dengan pandangan menunduk. "Saya tau. Cuman, saya gak mau nerima cincin dari orang lain apalagi dengan harga yang fantastis."

Tasila menatap jari manis tangan kanannya yang masih terpasang cincin mas putih yang merupakan mas kawinnya dengan Gezze.

"Saya gak mau menduakan cincin pernikahan saya. Jadi, saya minta maaf sama kamu bukannya saya gak menghargai tapi daripada jadi dosa karena tidak saya pakai lebih baik saya kembalikan."

Kean terdiam dengan perasaan berkecamuk. Entah kenapa rasa sakitnya lebih besar dari apa yang Ia rasakan tadi pagi.

"Iya gak papa kok saya paham." Kean berusaha tersenyum untuk menutupi lukanya.

"Kalo gitu saya pergi dulu, sekali lagi maaf." Tasila menunduk seraya beranjak.

"La tunggu." Tasila mengurungkan langkahnya ketika Kean memanggil.

"Saya butuh kamu eh, m__maksudnya saya mau kamu mengajari saya membaca Al-Qur'an serta beberapa ajaran islam yang kamu tau. Kamu yang membuat saya memeluk agama ini di awal jadi, saya harap kamu bisa menuntun saya juga." Pinta Kean.

Tasila melirik sekilas. "Bisa, tapi dengan 3 syarat."

"Syarat apa?"

"Kita harus belajar di tempat yang terbuka, harus sungguh-sungguh dan syarat yang terakhir kamu harus membantu saya agar tetap sadar pada pikiran normal saya ketika kita sedang belajar. Atau kalau bisa selamanya."

"Siap. Akan saya usahakan." Kean nampak antusias.

'Memang itu tujuan utama saya menikahi kamu, tidak usah kamu jadikan persyaratan seharusnya.' Batin Kean.

"Assalamu'alaikum." Tasila kembali melanjutkan langkahnya.

"Wa'alaikumsalam."

Kean memperhatikan kepergian Tasila dengan senyuman lebar.

"Yes rencana berhasil."

****

"Ekhem khem..." Kean menatap penampilannya di depan cermin sambil berdekhem untuk mengoptimalkan perasaannya.

Kean merapihkan kemejanya dan tidak lupa Ia pun menyisir rambutnya ala pria mapan. Tahap terakhir yang tak mungkin Ia lupakan Iya lah parfum maskulin.

"Huffhh... Aku gak boleh bikin dia gak nyaman ngeliat penampilan aku karena pastinya nanti aku sama dia bakalan deket-deketan."

Kean tersenyum membayangkan bagaimana nanti Ia dan Tasila duduk berdekatan ketika perempuan itu mengajarinya mengaji. Lalu karena berdekatan tiap hari Tasila akan terbawa perasaan kepadanya dan bisa dipastikan Tasila akan menerima pernikahan ini dengan senang hati.

"Tasila..." Kean memejamkan matanya sambil tersenyum mendambakan sosok perempuan yang Ia sebut namanya itu.

****

KECEWA Itulah yang Kean rasakan saat ini. Pada kenyataannya Ia dan Tasila tidak akan pernah duduk berdekatan seperti apa yang Ia bayangkan sebelumnya.

Ia pikir metode mengajar ngaji Tasila akan sama seperti Ustadz Abyan yang akan memperhatikan hanya satu Al-Qur'an saja dengan muridnya ternyata Tasila berbeda, dia membawa Al-Qur'an sendiri dan membandungi Kean dari Al-Qur'an nya sendiri hanya dengan mendengar suara bacaan Kean.

Dan, lihatlah jarak duduk antara keduanya yang bisa dibilang cukup memprihatinkan untuk status suami dan istri. Jaraknya sekitar 2 meter yang mana duduk mereka mentok dari tembok ke tembok berhadapan.

"Yang keras bacanya gak kedengeran." Begitulah protes Tasila.

Padahal salahnya sendiri meminta jarak yang cukup jauh dengan orang yang diajarkannya.

Beberapa kali Kean menghela nafas karena bacaannya yang belum lancar ditambah suaranya yang harus dikencangkan membuat nafasnya terputus-putus.

"Itu nun mati menghadap huruf Ba dibacanya mimba'di. Nama hukum tajwidnya iklab coba ulangi lagi."

Kean pun mengulangi bacaannya lagi dengan perlahan.

"Apa nama hukum tajwidnya?"

"Ikbal?" Kean menatap Tasila yakin tak yakin dengan jawabannya.

Tasila menepuk jidatnya yang terasa pening. Namun detik berikutnya Ia pun tertawa lantaran perutnya terasa gatal mengingat jawaban Kean tadi.

Kean nampak cengengesan malu ditertawakan seperti itu oleh Tasila.

"Hehe... Lupa."

"Hukum tajwidnya disebut iklab bukan ikbal. Inget? IKLAB."

"Iya, iklab." Kean tersenyum sambil mengangguk-angguk.

"Yaudah sampe situ aja dulu besok kita lanjut lagi."

"Shodaqollahuladzim." Kean menutup Al-Qur'annya.

"Kalo juz amma kamu udah hafal sampai mana?"

"Alhamdulillah sampe Al-fill."

"Besok saya tes boleh?"

"Boleh. Tapi jangan ketawa loh ya." Peringat Kean.

Belum Kean menutup mulut, Tasila sudah tak kuasa menahan tawanya mengingat bagaimana aksen Kean saat mengaji tadi serta saat Kean menyebutkan iklab menjadi Ikbal.

"Ck, tuh kan belum juga mingkem. Emang ngeselin ya guru ngaji satu ini, kalo anak-anak bisa-bisa tantrum ngaji sama kamu."

"Ih sembarangan. Mereka betah-betah aja tuh ngaji sama saya."

"Gak percaya." Kean meremehkan.

Dreet... Dreet...

Kean merogoh kantongnya dan mengangkat satu panggilan yang masuk.

"Sebentar ya." Kean berdiri dan pergi dari tempatnya untuk mengangkat telepon.

"Hallo Rey.

"......"

"Kok lo dadakan si? Kebiasaan lo ah!"

"...."

"Iya-iya gue jemput sekarang. Jangan kemana-mana."

Tuut...!

Kean mematikan panggilannya dan kembali menghampiri Tasila.

"Makasih ya La udah ngajarin saya hari ini. Saya pergi dulu ada urusan mendadak."

"Iya ati-ati."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

1
Marya Dina
ayo tas kean.. ikur kenangan tipis2 dulu nnumbuhin rasa2 dulu
seneng klo udh liat begini
semangat othorr💪💪💪🤭
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!