NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terluka

Perlahan Reval mulai membuka matanya. Pandangannya masih sedikit buram namun ia bisa mendengar jika beberapa orang tengah berbicara.

"Wih udah bangun lo?" Tanya salah satu di antara mereka ketika melihat mata Reval yang sudah terbuka sempurna.

Reval hanya diam. Ia merasa kepala belakangnya masih sedikit sakit. Sedetik kemudian ia ingat kenapa ia bisa berada di sini.

Tapi Reval tidak tahu dimana dia sekarang dan siapa orang-orang itu. Ada sekitar 4 orang yang sekarang berada di ruangan yang sama dengan Reval. Dan dua di antaranya adalah orang yang tadi menyerangnya.

Reval sekarang baru sadar jika ia dalam keadaan terikat. Ia di dudukkan di lantai di tengah ruangan dan tangannya diikat di kursi yang berada di belakangnya. Kakinya pun juga diikat dengan posisi lurus.

Tidak hanya itu, tubuhnya pun juga ikut terikat dengan tali yang menyilang di bagian dadanya serta terdapat tali yang posisinya tepat di lehernya, seolah itu memang sengaja dibuat sedemikian rupa hingga ke belakang kepala Reval membuatnya bisa dengan mudah ditarik dari belakang Reval.

"Lo siapa?" tanya Reval dengan suara serak pada seseorang yang dirasa berjalan mendekatinya. Ia juga melihat satu orang lain yang tampak keluar dari ruangan itu melalui pintu yang tepat berada lurus dengan posisi Reval sekarang. Ruangan ini merupakan ruangan dengan dua pintu yang tepat berada di tengah.

Pemuda yang tadi menghampiri Reval kini berjongkok di samping Reval. Ia mencengkram rahang Reval dan menatapnya dengan tatapan meremehkan.

"Ternyata bener kalo lo lupa sama kita, padahal gue kira bakal susah nangkep lo tanpa gue ikut, tapi ternyata lo sekarang nggak kayak dulu. Lemah" ucap pemuda itu. Di akhir kata ia melepaskan rahang Reval dengan kasar.

Reval mengepalkan tangannya erat. Ia tak bisa berbuat apapun dengan posisi terikat seperti ini. Sedetik kemudian pandangannya teralih pada pintu yang tampak terbuka.

Pemuda yang tadi keluar kini kembali masuk bersama dengan pemuda lain yang Reval pun tak tahu ia siapa.

"Ternyata segampang ini gue nangkep lo" ucapnya begitu sampai di depan Reval. Tak lupa dengan pandangan matanya yang seolah meremehkan Reval yng berapa di bawahnya itu, karena ia sekarang masih dalam posisi berdiri.

Setelah mengamati Reval sejenak, pemuda itu lalu mengambil ponselnya yang berada di saku jaketnya. Ia mengotak atik benda pipih itu sebentar.

"Halo"

Sebuah suara dapat Reval dengar dari ponsel pemuda itu. Sepertinya pemuda itu sengaja mengeraskan volume ponselnya.

"Dimana Reval?"

Reval sepertinya kenal suara itu. Suara yang terdengar dingin dan mengintimidasi itu suara siapa lagi jika bukan Jordan.

"Wah wah, santai bro, gue bahkan belum ngomong Reval sama gue kok lo udah tau aja"

"Dimana Reval?"

Reval mendengar jika Jordan tidak menghiraukan ucapan pemud itu dan malah bertanya lagi dengan penuh penekanan seolah memaksa lawan bicaranya untuk menjawab pertanyaannya.

"Santai, Reval sekarang aman kok sama gue, nggak tau nanti"

"Jangan macem-macem lo!!"

Sekarang bukan suara Jordan yang Reval dengar, melainkan suara Rey. Dari nadanya pemuda itu sudah sangat emosi.

"Coba lo ke sini aja kalo nggak percaya temen lo ini aman sama gue"

Reval tidak lagi mendengar suara dari sebrang sana. Sepertinya setelah pemuda itu melontarkan ucapan tersebuat, Jordan langsung saja mematikan ponselnya.

Pemuda itu sekali lagi menatap Reval sekali lagi sebelum berlalu meninggalkan ruangan itu.

"Jagain, jngan sampek kabur"

...****************...

Beberapa menit kemudian Reval mendengar suara gaduh di luar. Dari suaranya ia tau jika teman-temannya sudah datang. Terdengar suara pukulan dan suara-suara orang bertengkar sebelum akhirnya pintu ruangan itu terbuka dengan sangat keras.

Brakk

Pemuda yang tadi menelepon Jordan tampak terengah dan dengan cepat berjalan menuju ke belakang Reval. Tak lama setelah itu mulai terlihat teman-teman Reval yang juga memasuki ruangan.

Melihat bagaimana konsisi Reval yang mukanya dipenuhi luka bekas pertarungan tadi membuat teman-temannya emosi.

"SIALAN LO!! LEPASIN REVAL!!!" Rey berteriak dengan muka yang memerah menahan amarah.

"Coba aja kalo bisa" pemuda itu menjawab dengan santai seraya memamerkan sebuah tali yang jika ia tarik mungkin leher Reval bisa tercekik. Sedangkan teman-temannya yang tadi berada di ruangan itu kini tengah berdiri di samping pemuda itu.

"Argh" ringis Reval kala tali itu terasa mencengkram lehernya saat pemuda itu menunjukkan ujung talinya pada teman-teman Reval tadi.

Teman-teman Reval diam. Mereka sama-sama memikirkan cara agar bisa melepaskan Reval dari pemuda gila itu.

"Arga, lepasin Reval!! urusan lo sama gue, bukan sama dia!!" Jordan berucap dengan penuh penekanan. Dan sekarang Reval tau jika pemuda itu bernama Arga.

"Kata siapa gue nggak ada urusan sama ni cowok. Ini orang yang udah halangin gue buat dapetin Reva" ucap Arga.

"DIA KEMBARANNYA REVA BEGO!!!" kini ganti Ryan yang berteriak penuh emosi pada pemuda satu itu.

"Gue tau, dan kalo aja dia dan lo nggak halangin gue buat deketin Reva, gue nggak akan musuhin kalian" ucap Arga sedara menunjuk ke arah Reval kemudian Jordan.

"Jadi kalo dia mati, bukannya gue tinggal nyingkirin lo doang" Ucapnya lagi tertuju pada Jordan seraya menampilkan senyum liciknya.

Sedetik setelah itu Arga menarik tali ujung tali yang melilit leher Reval membuat teman-teman Reval reflek berteriak.

"Arghh"

"REVAL!!!"

Sedankan Reval merasa lehernya seperti mau patah. Ia tidak bisa bernapas. Dadanya mulai terasa sesak saat tak bisa menghirup oksigen. Kepalanya mulai pusing namun ia masih sedikit sadar.

Wiu wiu wiu

Arga reflek melepaskan tali tersebut begitu terdengar suara sirine mobil polisi. Dengan cepat ia mengajak teman-temannya berlari melewati pintu yang ternyata ada juga di belakang.

Bersamaan dengan itu teman-teman Reval pun dengan cepat berlari mendekati Reval. Mereka mulai dengan cepat melepas semua ikatan yang berapa di tubuh pemuda yang masih sedikit sadar itu.

"Ukhuk ukhuk" Reval terbatuk begitu tali yang sedari tadi mencengkram lehernya telah terlepas. Ia mulai menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tampak di lehernya bekas kemerahan karena tali itu mencengkram terlalu erat. Tidak terbayang betapa sakitnya tercekik oleh tali tambang yang tebal dan kuat itu.

"Val!! Reval!!" Panggil Rey yang kini menjadikan dirinya sandaran untuk tubuh Reval yang sangat lemas. Ia menepuk-nepuk pipi Reval saat Reval perlahan mulai kehilangan kesadarannya.

"Reval!!" Ryan juga ikut memanggil ketika sekarang Reval sudah kehilangan kesadaran sepenuhnya. Ya Reval pingsan.

"Panggil ambulans!!" ucap Jordan yang langsung diangguki oleh Marvel. Buru-buru pemuda itu mengambil ponselnya dan mulai melakukan apa yang Jordan suruh.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!