Kisah petualangan dua orang gadis yang sudah bersahabat sejak umur 6 tahun di sebuah panti asuhan HOPE yang berada di West New York- Amerika.
Dengan mengandalkan otak dan kemampuan mereka, mereka berdua membuka sebuah "Agency DC2" di New Jersey-Amerika. Dibawah naungan NJSP (New Jersey State Police)- Komisaris Cyderyn Baycora.
************
Bagaimanakah kisah-kisah mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus rumit dan penuh misteri?
Yang penasaran, ikuti kisah mereka di novel ini 😊🍻
Note : Bila kalian tidak berkenan, tinggalkan saja... Jangan memberikan rating buruk yach... Komen saja apa yang kurang, Insya Allah akan author perbaiki...😊
Jangan lupa VOTE, COMMENT, LIKE, DAN SUBSCRIBE... plus GIFT-nya yach untuk mensupport Author. Terima kasih 🙏❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kasus 03 : Newark Vampire
Musim gugur, 28 Oktober 1997...
Danaya dan Cecilia sudah memindahkan lokasi Agency DC2 ke Waterside Village yang berada di Broadway Street-New Jersey. Mereka merasa cocok lokasi dan bentuk bangunannya. Bangunan di sebuah lingkungan asri dengan bentuk sebuah rumah hunian lengkap 4 kamar dengan garasi mobil yang besar dan keamanan yang sangat lengkap di gerbang masuknya.
Mereka sangat menyukai privacy dalam kehidupan dan pekerjaannya. Hunian nyaman menjadi pilihan mereka yang jauh dari kebisingan.
Saat mereka sedang berada di ruang keluarga, Danaya baru saja membaca sebuah e-mail yang baru saja masuk. Danaya tergelak ringan sambil menunjukkan e-mail tersebut kepada Cecilia.
"Cia..., kalau loe mau tahu dan melihat antara zaman modern dan zaman pertengahan, antara yang praktis dan sangat fantastis... Gue rasa ini adalah contohnya! Hahahaha. Gimana menurut loe, Cia?" ujar Danaya sambil tertawa.
Cecilia mengambil laptop itu, dan membacanya:
Searing Ave-East Newark
28 Oktober
Hal: Vampir
Dengan hormat,
Klien kami, Mr. Gladwin Leaman pemilik sebuah perusahaan Leaman & Aiken, agen penjualan teh yang beralamat di Mulberry Street, datang dan berkonsultasi kepada kami sehubungan dengan adanya vampir. Berhubung ruang lingkup kami yang hanya di bidang hukum, kami tidak tahu tentang hal seperti itu... Dan kami menyarankan kepada Mr. Leaman agar menemui Miss. Dany dan meminta Miss. Dany untuk menangani kasus ini. Kami masih ingat kehebatan Miss. Dany dalam menangani kasus Cameron Abney.
Terima kasih,
Hormat kami,
Alexander & Rivery
Setelah membacanya, Cecilia memberikan kembali laptop tersebut kepada Danaya.
"Cameron Abney itu bukanlah sebuah nama orang, Cia... Itu adalah sebuah nama kapal yang ada hubungannya dengan kasus tikus raksasa dari Sumatera, sebuah kisah baru bagi seluruh dunia. Tapi, apa yang kita tahu tentang Vampire? Apa itu juga termasuk dalam profesi kita ini? Akh! Tidak apalah, dari pada nganggur, lebih baik kita tangani aja kasus ini... Sepertinya kita akan masuk ke dalam sebuah kisah dongeng karangan Grimm dah. Yuk, ah! Kita buka lagi referensi yang ada di laptop kita, siapa tahu aja kita dapat informasi lebih lengkap di sana," ujar Danaya kepada Cecilia.
Cecilia mengambil laptopnya, dan mereka mulai mencari-cari referensi dari kasus-kasus lama yang mereka tangani saat mereka berumur 15 tahun. Ada banyak kasus yang mereka ambil, tapi tidak mereka kisahkan dalam BLOG perjalanan karier mereka.
"Hmmm... Pelayaran Zendaya Estrella... Sebuah kasus yang sangat tidak menyenangkan! Gue ingat bahwa loe pernah publikasikan kasus itu dalam BLOG kita, Cia... Walau pun hasil view-nya tidak begitu baik. Vilynch, adalah seorang pemalsu ulung dan kadal berbisa.... Nah, ini nich yang luar biasa! Kasus si artis sirkus Vitoria, Vanbilt, dan Yegman... Mereka semua layaknya seekor ular yang berbisa... Lalu ada kisah Vigor, sebuah kisah unik dari Hammer..." cerocos Danaya bersemangat.
"Ada lagi kisah tentang Vampire di Hongaria dan Transylvania... Kumpulan referensi yang benar-benar membantu, Cia!" ujar Danaya.
Setelah beberapa saat Danaya membaca semua referensi kisah petualangannya dengan semangat yang menggebu, lalu Danaya menutup laptop tersebut sambil mengeluh. Cecilia hanya bisa mendengarkan keluhan Danaya, tanpa bisa menimpali.
"Haaaah! Semuanya hanya sampah, Cia! Hanya sampah! Gimana cara kita menghadapi mayat-mayat gentayangan itu? Mereka hanya bisa dikembalikan ke kuburannya dengan cara menusuk tepat di jantung mereka! Benar-benar GILA!" keluh Danaya frustasi.
Cecilia mulai bersuara untuk membuka diskusi siang itu.
"Akan tetapi, praktek menghisap darah tidak selalu dilakukan oleh sebuah mayat hidup kan, Dany? Contoh yang pernah gue baca, ada seseorang yang sudah tua suka meminum darah lelaki muda agar tetap awet muda," ujar Cecilia sambil menyesap kopinya.
Danaya tampak berfikir sejenak sambil memainkan gelas kopinya.
"Hmmm... Sepertinya apa yang loe bilang itu benar, Cia... Gue juga pernah baca legenda yang loe bilang tadi. Masalahnya, apakah kita harus menangani hal-hal seperti itu dengan serius? Agency Detektif yang kita jalani ini berpijak di bumi, dan di situlah kita bertahan. Dunia ini sangat luas, Cia... Kita tidak perlu mengurusi makhluk-makhluk dari alam lain. Gue khawatir gak bisa menangani kasus Mr. Gladwin Leaman dengan serius. Aha! Mungkin e-mail yang satunya lagi bisa membantu kita menemukan titik terang tentang apa yang membuatnya cemas," ujar Danaya kepada Cecilia.
Danaya membuka e-mail lain di laptopnya. Sebuah e-mail yang terlewat, karena dia asyik membahas e-mail yang pertama dia buka.
Senyumnya mengembang ketika dia mulai membaca e-mail tersebut sambil menyesap kopinya, tidak lama kemudian senyuman itu memudar... Berganti dengan ekspresi wajah penasaran dan penuh konsentrasi. Setelah selesai membaca e-mail tersebut, Danaya duduk termenung. Cecilia segera memutar laptop itu menghadap ke arah dirinya, dan mulai membacanya perlahan...
"Breadman, Monmouth... Dimana letak Monmouth itu, Cia?" tanya Danaya.
"Hmmm... Di daerah Newark, sebelah selatan Trenton," jawab Cecilia dengan mata yang terus mengarah ke laptop.
"Kalau gitu, kayanya gak begitu jauh dari sini ya? Oke... Terus Breadman itu dimana?" tanya Danaya lagi.
"Breadman itu adalah nama sebuah rumah tua di Monmouth. Yang gue tahu, itu adalah tradisi di desa tersebut. Mereka menamakan rumah-rumah disana menurut nama orang yang membangunnya beberapa abad yang lalu. Walaupun yang membangun rumah itu sudah tiada, nama mereka akan tetap abadi...." ujar Cecilia menjelaskan.
"Owh, begitu ya?" ujar Danaya dingin, menanggapi penjelasan Cecilia yang panjang lebar.
Danaya memang terkenal sangat percaya diri dan sedikit angkuh... Sehingga jika dia mendapat masukan dari orang lain, dia jarang sekali mau mengakuinya.
"Gue rasa, kita akan mengetahui tentang Breadman, Monmouth selama kita menangani kasus ini. Ada 1 e-mail lagi dari dia yang mengatakan bahwa dirinya mengenal loe..." ujar Danaya.
"Kenal ama gue? Serius loe? Miyapa??" celoteh Cecilia sedikit bergurau.
"Diiih, kaga percaya! Loe baca aja sendiri..." kesal Danaya sambil memberikan handphone miliknya kepada Cecilia.
Cecilia mengambil handphone tersebut dan mulai menggulirnya untuk membaca e-mail tersebut. Begini isinya:
Miss. Danaya yang terhormat...
Pengacara saya menyarankan agar saya menghubungi anda, tapi masalah ini benar-benar sangat aneh dan sensitif... Sehingga saya sulit sekali menuliskannya di sini. Garis besarnya saja yang akan saya sebutkan di sini.
Kasus ini berhubungan dengan teman saya. Kira-kira lima tahun yang lalu, teman saya ini menikahi wanita dari Peru... Putri seorang pedagang besar di Negara itu.
Dia bertemu dengan wanita itu, ketika sedang menjalin kerjasama bisnis impor nitrat. Wanita itu sangat cantik... Karena dia orang asing dan beda agama, mereka sering berbeda pendapat. Setelah beberapa lama, cintanya kepada wanita itu menjadi dingin... Teman saya merasa bahwa dia melakukan kesalahan besar dengan menikahinya.
Dia merasa bahwa ada sifat-sifat dari istrinya itu yang sangat sulit dia mengerti. Ini terasa sangat menyakitkan, karena istrinya itu sangat menyayanginya dan patuh kepadanya.
Saya akan menyinggung sedikit masalah yang akan saya perjelas dalam pertemuan kita nanti. Melalui e-mail ini, saya hanya akan memberikan gambaran umum mengenai situasi kasus ini, agar anda dapat memutuskan apakah anda berminat untuk menanganinya.
Begini kisahnya...
Akhir-akhir ini istri dari teman saya itu mulai menunjukkan sikap yang aneh dan sangat bertentangan dengan kepribadiannya yang manis dan lembut. Dia bersikap kejam terhadap anak tirinya, putra pertama teman saya dari pernikahan yang pertama. Pemuda yang berusia lima belas tahun ini sangat tampan dan baik hati, walaupun cacat akibat kecelakaan yang menimpanya saat dia masih kecil. Entah apa alasannya, dia menemukan dua kali istrinya itu memukuli pemuda tersebut... Bahkan, dia pernah sekali memukulnya dengan sebuah tongkat sehingga meninggalkan bekas luka yang besar ditangan anak itu.
Akan tetapi, peristiwa itu belum seberapa dibandingkan dengan tingkahnya terhadap anak kandungnya sendiri yang usianya belum ada setahun. Kejadiannya kira-kira sebulan yang lalu, saat anak tersebut ditinggalkan.oleh pengasuhnya. Tiba-tiba terdengar suara jerit tangis kesakitan dari bayi tersebut, dan si pengasuh itu bergegas mendatanginya.
Ketika dia sampai di kamar sang bayi, dia melihat sang nyonya sedang membungkuk di depan sang bayi sambil menggigit leher bayi tersebut. Bekas gigitannya terlihat di leher bayi itu. Pengasuh itu sangat ketakutan, sehingga dia berniat untuk memanggil tuannya. Tapi wanita itu mencegahnya... Dia memberikan uang sebesar $100 dollar sebagai penutup mulut. Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang peristiwa itu, untuk sementara masalah itu dibiarkan begitu saja.
Begitulah duduk perkaranya, Miss. Danaya... Untuk saat ini, istri dari teman saya itu mengunci dirinya di kamar.... Wanita itu tidak mengatakan apa-apa. Fikiran sang suami sangat kacau... Dia maupun saya, tidak tahu banyak tentang Vampire. Kami fikir jika itu adalah sebuah dongeng mengerikan dari negara lain, tidak disangka... Kejadian itu terjadi di jantung daerah Newark di negara kita ini.
Apakah anda bisa menemui saya, Miss. Danaya? Bersediakah Anda dan rekan anda menggunakan kemampuan kalian untuk.menolong teman saya? Jika anda bersedia, anda bisa membalas e-mail saya ini. Dan saya akan datang menemui anda di sana.
Hormat saya,
Gladwin Leaman
N.B.
Jika saya tidak salah, rekan anda Cecilia pernah bertemu dengan saya di sebuah pertandingan Rugby. Saat itu dia sedang menonton pertandingan tersebut, dan saya sempat berkenalan dengannya di sana. Kebetulan saya memegang posisi Three-Quarter dalam pertandingan itu. Ini hanya sedikit referensi yang bisa saya berikan kepada anda.
Cecilia memicingkan matanya tanda berfikir...
"....."
...----------------...
HAi, Readers 💋.. Jangan lupa tinggalkan LIKE, COMMENT, RATE, GIFT, and SUBSCRIBE-nya Guy's. Support dari kalian adalah semangat untuk penulis Newbie kaya aku... Terima kasih 😁🙏💖