NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak anak nakal kampung sebelah

Tiara memperhatikan ikan ikan yang tersusun tergantung berkumpul pada seutas tali pelepah batang pisang itu, tidak ia sangka ternyata ukurannya cukup besar besar lalu meraih ikan ikan itu dari tangan Randu.

"Wah, ini ada lebih dari tiga kilo beratnya Randu," ujar gadis itu sambil tersenyum senang hatinya, sementara Randu hanya mengangguk dan tersenyum saja.

"Jadi bagaimana kak, kita lanjut jalan jalan atau pulang saja?" tanya Randu kemudian sambil meraih sepatunya.

"Pulang sajalah, masa mau jalan jalan sambil bawa ikan," kata Tiara yang kemudian kembali menyerahkan ikan ikan itu kepada Randu karena ia merasa keberatan membawanya.

Tiba tiba saja dari arah belakang mereka telah berdiri tiga orang anak remaja yang bahkan lebih besar badannya dari Randu.

"Wah dapat ikan banyak nih, kita juga mau dong ikannya buat bakar bakar," ujar salah satu dari mereka sambil melangkah mendekat kepada Randu.

"Wani piro ?" kata Tiara sambil tersenyum.

"Oh, apakah kalian tak mengenal kami ?" kembali orang asing itu berbicara sambil tersenyum dan memandang kedua temannya yang kemudian mereka saling tertawa bersamaan.

"Tidak, memangnya kalian siapa ?" ujar Randu datar saja.

"Gini saja, kalian serahkan ikan ikan itu pada kami lalu anggap saja tidak pernah ada masalah diantara kita," ujar seorang yang satunya lagi yang justru terlihat paling besar diantara mereka.

"Enak saja, kalo mau ikan noh di kolam masih banyak main minta saja," ujar Tiara menggerutu.

Namun ketiga orang itu justru mentertawakan Tiara dan mengucapkan kata kata kurang senonoh untuk menggoda Tiara yang membuat gadis itu semakin emosional.

"Begini saja kak, bagaimana kalo kalian kuberi satu ekor ikan nila ini tapi salah satu dari kalian harus melakukan satu pekerjaan untuk kami," ujar Randu yang sontak membuat ketiga orang lelaki yang lebih besar darinya itu langsung terdiam sembari menatap tajam ke arah Randu.

"Jangan bergurau bocah, cepat serahkan ikan ikan itu pada kami sebelum kesabaran kami habis, dan kau pasti akan menyesal karenanya," ujar salah satu orang yang pertama kali berbicara pada mereka.

"Ini milik kami kak, tentu saja kami keberatan jika kakak kakak ini akan merampoknya," ujar Randu dengan sangat tenangnya.

Sementara Tiara sudah hampir menangis ketakutan karena meskipun tempat itu cukup ramai dengan lalu lalang orang melintas namun sama sekali tak ada satupun orang yang sekedar ingin memperhatikan mereka dan bisa dimintai tolong.

"Sekali lagi aku minta serahkan ikan ikan itu pada kami supaya tak banyak membuang waktu kami bertiga," kembali ujar orang yang pertama kali berbicara pada mereka.

"Maaf kak ini milik kami, tentu saja kami akan mempertahankannya," jawab Randu sangat tenang dan sama sekali tak gentar.

Tentu perkataan dari Randu itu membuat Tiara semakin cemas, Tiara sangat paham Randu bisa beladiri namun ketiga anak itu juga ia sangat mengenalnya sebagai anak anak nakal dari kampung sebelah yang memang sangat sering bikin onar di wilayah mereka.

"Randu berikan saja ikan itu pada mereka !" bisik Tiara di kuping Randu.

"Tentu saja kak, tapi aku ingin mengetahui lebih dulu kemampuan mereka untuk mendapatkan ikan ikan ini," kata Randu sengaja agak keras agar ketiga orang anak nakal itu mendengarnya.

"Tolong kak bawa ikan ini dan kalo perlu kak Tiara pulang duluan, aku akan coba menahan mereka," bisik Randu kemudian di dekat telinga Tiara.

Dan gadis itu hanya mengangguk dan kemudian mengambil ikan ikan dari tangan Randu, lalu sedikit mundur kebelakang untuk menjaga jarak.

Ketiga anak anak nakal itu sama sekali tak menyangka bahwa anak kecil di hadapannya itu cukup tenang dan begitu berani menghadapi mereka.

"Nah silahkan kalian mau apa, cepatlah karena kakiku sudah agak gatal, aku ingin segera mandi !" ujar Randu yang kini justru berani menggertak ketiga orang yang jauh lebih besar dari dirinya.

Ketiga orang itu saling berpandangan satu sama lain sebelum kemudian bergerak bersama dan mengepung Randu dari tiga arah.

Namun belum sempat ketiganya berbuat apapun masing masing dari ketiga orang itu mendadak terkapar begitu saja karena merasakan kesakitan akibat sebuah pukulan menerpa perut mereka masing masing.

Gerakan Randu sangat cepat dan sama sekali tidak bisa mereka atasi, mereka hanya sadar perut mereka sangat sakit dan mual dan kemudian tumbang begitu saja.

"Bagaimana, apakah masih ada yang ingin berlatih jadi samsak lagi, kalo masih segera berdirilah jangan membuang waktu kami !" ujar Randu dengan tenangnya.

Ketiga orang itu memang berusaha untuk segera berdiri namun kemudian mereka saling sepakat mengambil langkah mundur dan kemudian menjauhi Randu tanpa berucap apapun lagi.

Tiara yang menyaksikan semuanya dari dekat tertegun dan bingung kurang paham mengapa ketiga anak nakal itu tiba tiba berjatuhan begitu saja dan kemudian melarikan diri.

"Tadi kau apakan mereka sih dek, kok tiba tiba saja mereka kabur ?" tanya Tiara yang tadi sempat begitu cemas.

"Hanya sedikit ku sentuh saja kok kak perut mereka, bingung juga kenapa mereka langsung kabur hehehe," jawab Randu yang kembali meraih sepatu dan ikan ikan itu dari Tiara.

"Mereka itu anak anak kawanan geng motor dari kampung sebelah loh, kamu harus hati hati setelah ini yah," kata Tiara yang tiba tiba saja merasa menyesal karena mereka harus berurusan dengan anak anak liar itu.

"Nggak usah takut lah kak, karena ketakutan hanya akan bikin hidup nggak nyaman," ujar Randu sangat santai.

Mereka berdua kemudian melangkahkan kakinya berbalik arah dan pulang tanpa banyak perbincangan seperti saat awal mereka berangkat dari rumah.

Bagaimanapun juga peristiwa tadi sedikit banyak membuat ketegangan di hati mereka, terutama Tiara yang terus memikirkan peristiwa yang baru saja mereka alami.

"Nanti kakak kalo ingin kemana mana harus ajak aku yah biar aku antar," ujar Randu yang lebih dahulu membuka suaranya, Tiara hanya mengangguk saja tanpa menjawab apapun lagi hingga sampai rumah sama sekali tak ada percakapan diantara mereka.

Tentu saja setelah bertemu ayahnya, Tiara langsung menceritakan semua kejadian yang baru saja mereka alami terutama tentang anak anak nakal dari kampung sebelah yang membuat Tiara sangat resah dan cemas akan kemungkinan balas dendam yang dilakukan mereka.

"Nanti biar ayah bicara sama Wanda salah satu pimpinan geng motor itu untuk mengendalikan anggotanya, kamu tenang saja nggak usah cemas nak, apa yang dilakukan oleh Randu itu ayah rasa sudah benar dan memang begitulah seharusnya," ujar Pak Priyatna sambil mengusap rambut kepala anak gadisnya yang masih tenggelam dalam bayang bayang ketakutannya itu.

Sementara Randu setelah menyerahkan ikan ikan yang sudah selesai ia bersihkan kepada mamanya segera membersihkan dirinya di kamar mandi

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!