NovelToon NovelToon
KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi Wanita / Kontras Takdir
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Bahkan ketika aku kehilangan seluruh kenangan ku, kisah kita akan tetap hidup sayang.."
"Tidak aku hanya ingin kau tetap bersama ku selamanya!". Maitias menggenggam tangan Istrinya dengan erat.
Tangan yang hanya berbalut kulit itu tidak akan bertahan lama sesuai prediksi dokter karena Eve, Istrinya sudah kangker Otak stadium akhir .
Masa-masa terakhir wanita itu yang tidak diketahui oleh Maitias adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya, dia bahkan hampir bertunangan dengan wanita lain saat istrinya bertaruh nyawa untuk calon anak mereka
Eve memilih tidak berobat meski nyawanya akan menjadi taruhan untuk mewujudkan impian suaminya
Akankah wanita itu tetap hidup bersama cinta sejatinya? Atau pergi untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBINGUNGAN JEROME

"Tuan anda benar-benar mengatakan itu kepada Nona Eve?".

"Hmm memang kenapa?". Maitias menatap kosong ke arah luar tangannya masih terkepal sejak dia pergi dari hadapan Eve "Semua orang bisa mengatakannya"

"Iya Tuan....". Apa yang sebenarnya anda pikirkan anda jelas sangat ragu mengenai Nona Eve, tapi kenapa anda menjauh saat dirinya membutuhkan rangkulan dari anda.

Pikiran pria itu sungguh kacau sekarang dia bahkan enggan untuk kembali ke Mansion dan menatap kedua orang tuanya yang pasti akan semakin menyalakan api kecemburuan dan kekesalan padanya.

"Jerome bawa aku ke vila tempat biasa aku dan Eve menghabiskan waktu weekend kami".

"Ah itu, baiklah Tuan... Umh Tuan... maaf jika saya lancang, tapi bisakan anda memikirkan yang terbaik untuk kalian berdua saya yakin anda hanya sedang marah saja"

Maitias masih dia di lubuh hatinya terdalam dia sendiri tahu jika dia salah dan mengatakan hal yang sangat kejam itu kepada Eve, dia ingin berlari memeluk wanita itu saat Eve menangis terisak sambil memegang perutnya

Kejadian itu masih berputar jelas di kepalanya, dia menyakiti wanita yang sangat dia cintai dan tanpa sadar menyakiti dirinya sendiri juga . Maafkan aku....

Jerome memutuskan  untuk mengawasi pria itu dan tidak pulang dia ingin memastikan jika Maitias benar-benar baik.

Maitias sendiri tidak mempermasalahkan hal itu dan saat dia berada di dalam Vila, Maitias hanya duduk seperti seorang bodoh menatap kosong ke arah depan seperti apa yang dia lakukan tadi di mobil

Apa yang harus ku lakukan untuk menydarkannya dia bahkan tidak memakan apapun sejak tadi pagi, Gumam Jerome dia berinisiatif untuk memasak masakan sederhana untuk pria itu dengan bahan yang dia ambil dari kebun belakang . Tanaman ini... sudah siap panen semua, tapi orang-orang yang menanamnya bahkan tidak bersatu sekarang, menyedihkan

"Kau memasak?". Maitias menatap  makanan sedernaha itu dia sadar bahwa dia sangat lapar . Bukankah tanaman yang dia masak adalah pekerjaa Eve dan aku... ah tentu seharusnya kami sudah memanennya.

"Maaf mengambilnya tanpa izin tapi saya yakin anda pasti sangat lapar sekarang".

"terimakasih"

Jerome menunggu beberapa saat sampai pria itu menghabiskan makanan di piringnya, dia sendiri menunggu waktu yang pas untuk berbicara dengan Maitias.

Namun Maitias malah menatapnya tajam dia menjadi gugup . "Jerome, selidiki mengenai Eve lebih lanjut aku yakin ada yang tida beres dengannya"

"Ah anda percaya pada Nona Eve?". Pria itu mengangguk, meski dengan wajah kecewa da juga marah

"Aku akan bertunangan dengan Ellen minggu depan, persiapka semuanya dengan matang".

*****

Di sudut kota Eve dan Romeo memutuskan untuk membeli bangunan yang sangat jauh dar jangakauan orang-orang yang berlalu lalang, pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka bekerja dengan extra hati-hati membuat mereka bekerja lebih detail

Seperti sekarang Eve menatap lurus pada komputernya dia cukup puas karena kemampuannya yang bisa dia andalkan. "Huh rasaka itu! kau sudah terlalu banyak merugikan orang lain!"

"Hai!". Romeo menghampiri wanita itu dengan sekotak makanan dan juga minuman khusus untuk wanita hamil dia menatap lekat pada eve yang tersenyum manis dia ikut senang karena pertama kali Eve tersenyum sejak dia bertengkar hebat dengan suaminya.  "makanlah ini, ini baik untuk mu dan kandungan mu...".

"Woh kelihatannya enak, terimakasih Romeo..."

"Kenapa kau terlihat sangat senang".

"Ahahah kau lihat ini? Pekerjaan kita membuahkan hasil dan ini semua berkat mu juag". Ujar wanita itu dengan semangat "Romeo... aku tidak akan menyesal kelak...."

"Apa maksud mu?". Tanya Romeo dia memperbaiki rambut Eve yang terurai begitu saja agar, wanita itu bisa makan dengan nyaman

"Entahlah apa menurut mu aku akan hidup lama?"

Raut wajah Romeo berubah masam dia tidka menyukai perkataan Eve barusan seakan perkataan itu adalah hal yan mengancam Kenapa kau menagatakan itu huh! jangan lagi aku tidak suka!"

"Aku hanya mengatakan hal yang ada di benak ku, dan lagi pula apa aku bisa bertahan tanpa obat-obatan itu sekarang aku hanya ingin anak ini tetap hidup aku akan hidup jika dia lahir"

"Tidak!". Romeo menggeram kesal, dia menegapkan tubuh Eve dia tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahkan saat tangannya menyentuh bahu yang terasa kosong itu ketakutanya semakin menjadi "Kau tidak bisa menagtakan itu lagi di hadapan ku, meski kau berbohong sekalipun aku ingin kau tetap hidup kau mengerti!"

"Kenapa kau selalu berada di dekat ku Romeo, kau membuat ku bertanya-tanya". Wanita itu tersenyum geli "Apa aku terlalu baik untuk kau khawatirkan?".

"Bukan hanya itu Eve... "

"Apa.?". Eve menatap meledek sekaligus penasaran yang amat

"kau ingin tahu? aku akan mengatakannya jika kau hidup lebih lama". Romeo memnatap ke arah lain menghidari tatapan wanita itu, sekarang dia fokus pada apa yang di kerjakan oleh wanita itu dia tersenyum dengan kemampuan Eve "Bagus, kau melakukan yang terbaik Eve..."

"Yups aku yakin pria itu akan semakin panik di ujung sana .... dia tidak akan bisa lari begitu kita melemparkan semua ini ke depan sidang"

*****

Aiden menatap berkas di hadapannya sudah akan hancur jika saja Grey tidak menahanya dengan tubuhnya sendiri, dia terluka banyak beberapa hari ini karena tempramen Aiden yang selalu naik bersamaan dengan posisinya yang terancam

Kini banyak media menjadikannya sebagai sasaran panas belakangan ini, bukan hal yang besar tapi berita itu menyebar dengan sangat cepat dia kehilangan banyak pendukung dan investornya

"Sialan kau menyingkir dasar gila?!"

"Tuan tenanglah jika anda tetap seperti ini anda tidak akan menyelesaikan apapun!". Teriak Grey dia sudah menahan tangan Aien agar tidak lanjut menghancurkan dokumen an pekerjaan yang lain dan berakhir menyusakan dirinya sendiri

"HAHH! Sialan kenapa bissa seperti ini Grey!"

"Maaf tuan saya sendiri sudah bekerja dengan sangat keras, anda juga sudah turun tangan langsung dan orang yang menyerang anda bukanlah ornag-orang biasa dan anda tahu itu". Ck untungnya aku sudah mundur dari posisi itu lihat, kau sendiri tidak bisa bekerja dengan baik untuk dirimu sendiri!

Aiden duduk dan mencoba menenagkan pikirqnanya walau tidak mungkin pria itu berdiam sesaat mengingat musuh-musuh yang sering menyerangnya tidak ada yang merusak citranya sampai seburuk itu.

Sebenarnya siapa kalian! aku tidak akan mengampuni kalian begitu saja! . Aiden berguma sambil menjernihkan pikirannya

Grey hanya menatap datar Aiden selama inipun dia tidak berhenti sebagai benda pelampiasan dari pria itu, Tubuhnya terasa remuk menahan setiap serangan dari Aiden hanya untuk meredakan kemarahannya . Bagus tinggal sedikit lagi, dan kau akan hancur dengan segala rencana busuk mu itu. Grey tersenyum tipis sambil menatap  kearah arah pintudi mana seseorang tampak menunggu di luar

"Tuan dia datang". Grey membukakan pintu untuk wanita yang tengah menunggu dengan kesal

"Cih kenapa lama sekali! kau membuat kaki ku pegal!"

"Siapa?". Tanya Aiden yang belum melihat siapa orang itu".

"Wanita anda..... dia sudah menunggu di depan".

1
Soraya
jangan lama thor lanjut
Soraya
kasihan eve thor semoga anaknya baik baik aja
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Soraya
dikit bgt updatenya thor lanjut
Soraya
lanjut thor
chavica
up 10 turre
Soraya
kasihan Eve jgn sampe Eve meninggal ya thor secara Eve peran utama
Soraya
lebih baik kmu tinggalkan laki-laki gak berguna Eve
Daulat Pasaribu
suami bodoh
Soraya
lanjut thor
Daulat Pasaribu
knp sedikit thor/Sob/
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Soraya
Matias gampang banget percaya tnpa di selidikin dlu jgn sampai kmu menyesal
Daulat Pasaribu
kasihan eve thor
Soraya
lanjut thor
Soraya
kasihan Eve lanjut thor
Daulat Pasaribu
makin seru sih ceritanya
Soraya
jangan sampe kmu menyesal Maitias
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Daulat Pasaribu
tinggalkan aja eve suami bego kaya matias
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!