NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

Mereka berhenti di sebuah danau kecil, tepat di samping danau itu ada kursi panjang berwarna putih. Aletta mengajak Glen untuk duduk di sana, setelah keduanya duduk Aletta pamit untuk beli beberapa makanan ringan dari penjual asongan yang tidak jauh dari sana.

Aletta kembali pada Glen membawa sekeresek penuh makanan, "Lu beli makanan banyak banget," Ujar Glen memandangi Aletta.

"Sengaja," Balas Aletta santai.

Mereka bersantai di sana cukup lama, tidak ada obrolan dari bibir keduanya karena Aletta sibuk makan. Sementara Glen hanya memandangi Aletta saja.

"Jangan liatin gue mulu, mending makan nih. Nanti yang ada lu tambah suka lagi sama gue," Timpa Aletta yang agak risih di pandangi Glen terus menerus.

Sementara itu di tempat lain Aksa menyuruh orang lain untuk menculik Aletta, tapi jangan malam ini. Ia meminta untuk mereka memata-matai Aletta, mereka harus menculik Aletta saat Aletta jauh dari Glen.

"Fotonya udah gue kirim," ujar Aksa ke orang di sebrang telponnya, Aksa melakukan ini tanpa sepengatahuan Queen sekalipun.

Aksa terlalu sakit hati dengan perlakuan Glen pada Queen, jadi ia ingin balas dendam padanya. Tapi ia tidak bisa langsung melakukannya pada Glen, maka dari itu ia melakukannya pada Aletta.

"Baik bos, jangan lupa buat tranfes uang  nya," Balas suruhan Aksa tersebut.

"Itu masalah gampang."

Kembali pada Aletta, mereka sudah mau pulang. Aletta mengantarkan Glen ke markas biasanya, Aletta di mintai turun untuk mengantar Glen ke dalam.

"Ya ampun, tinggal masuk aja masih harus di antar," Oceh Aletta yang mengikuti Glen masuk.

"Biarin."

Setelah mereka masuk, Aletta duduk di sofa sambil main ponsel. Sementara Glen menyiapkan minuman untuk Aletta, "Nih minum dulu," Glen memberikan minuman botol yang ia ambil dari kulkas.

"Makasih," Aletta tersenyum sambil memandang Glen.

Glen duduk di samping Aletta, kemudian Glen menyenderkan kepalanya ke pundak Aletta, "Diam, capek gue," Gumam Glen.

"Kirain lu gak bisa capek," Canda Aletta ketawa kecil.

"Namanya juga manusia."

Glen pindah menidurkan kepalanya di paha Aletta, Glen memeluk pinggang Aletta menempatkan wajahnya di perut Aletta.

"Ngapain sih lu Glen? Lepasin gak?" Aletta mencoba melepaskan tangan Glen di pinggangnya.

"Diem dulu napa!" Bentak Glen.

Aletta akhirnya membiarkan Glen tetap di posisi itu, setelah itu ia mencoba untuk tidak peduli sambil bermain ponsel. Beberapa waktu kemudian Aletta malah tertidur pulas, Glen bangun ia juga barusan sempat ketiduran.

Melihat Aletta yang tidur dengan posisi terduduk ia langsung membenarkan posisi Aletta agar tidurnya nyaman, setelah itu Glen malah duduk di samping kursi itu sembari memandangi wajah damai Aletta.

"Cantik banget," Glen merapihkan helaian rambut Aletta yang menghalangi wajah Aletta.

"Pen gue makan deh rasanya," Glen semakin gemas dengan wajah Aletta.

Tiba-tiba pintu markas di buka dengan keras, membuat Glen kaget. Ia takut Aletta terbangun, "Sialan, bisa gak bukanya pelan-pelan," Bentak Glen dengan nada suara yang pelan sambil menatap kedua temannya dengan tajam.

"Sorry-sorry, kita kan mana tau kalau pacar lu tidur di sini," Digo mengangkat kedua tangannya sambil minta maaf.

"Lagian biasanya juga lu buka pintu sama kayak barusan, bahkan dulu pernah lu buka pintu sampai pintunya jebol," Timpa Raka melanjutkan.

"Itu beda kondisi bangsat," Balas Glen.

Tapi untungnya Aletta kalau lagi tidur kayak kebo, jadi ia tidak terbangun oleh suara tersebut.

"Ngapain kalian berdua di sini?" Tanya Raka menatap Glen dengan tatapan penuh kecurigaan.

"Kagak ngapa-ngapain?" Balas Glen memalingkan tatapannya dari mereka.

"Ayoloh ngapain aja kalian?" Digo ikut meledek Glen.

"Eh, lu tau kan di sini ada CCTV lu liat aja gue sama Aletta ngapain aja," Bentak Glen marah.

"Iya-iya kita percaya kok lu gak ngapa-ngapain," Mereka sebenarnya memang percaya kalau Glen tidak mungkin melakukan apapun pada Aletta, karena mereka sudah tau sifat dan kelakuan Glen yang sebenarnya.

"Udah malam, anak orang suruh pupang tuh. Nanti di cariin orang tua nya loh," Lanjut Raka menunjuk Aletta menggunakan tatapan matanya.

Glen kembali menatap Aletta, ia tidak tega membangunkan Aletta.

Tiba-tiba Aletta terbangun, "Sialan, ini udah malem pasti," Aletta terbangun sambil melihat ponselnya untuk mengecek jam.

"Loh, kalian ada di sini juga? Sejak kapan?" Tanya Aletta saat melihat Raka dan Digo.

"Tidur mulu, dari tadi kita udah di sini," Balas Raka di lanjutkan dengan anggukan Digo.

"Ya udah ah, udah malem gue pulang dulu dadah," Aletta yang baru bangun langsung siap-siap untuk pulang.

"Gue anterin," Ucap Glen.

"Gak usah," Balas Aletta yang langsung berlari keluar.

Glen tidak bisa tenang kalau Aletta pulang sendirian karena ini juga sudah sangat malam, jadi ia memerintah kedua temannya untuk mengikuti Aletta dari jauh, jangan sampai Aletta tau di ikuti.

Kedua temannya mengiyakan perintah Glen, karena kalau tidak Glen bisa ngamuk-ngamuk kayak anak kecil gak di kasih uang jajan.

___________

Aletta sampai di rumahnya, keadaan rumah sudah sepi karena orang rumah sudah tidur semua. Ia dengan pelan-pelan berjalan ke kamarnya, tanpa ia sadar ayahnya sebenarnya menunggu dirinya pulang.

Ayahnya melihat Aletta dari arah dapur, kini ia bisa tidur tenang setelah melihat Aletta pulang dengan selamat.

Di kamar Aletta segera membaringkan tubuhnya di kasur menatap langit-langit kamar, "Sialan, badan gue sakit semua lagi," Gumam Aletta.

Saat sedang melamun tiba-tiba bayangan wajah Glen muncul di kepalanya, "Sialan, ngapain manusia itu muncul di kepala gue," Aletta berusaha tidak membayangkan Glen.

"Ah bisa gila ini mah," Lanjutnya.

__________

Keesokan paginya Aletta sudah sampai di sekolah, di gerbang Glen sudah menunggu Aletta. Saat sorot mata Glen telah melihat Aletta, wajah cemberut Glen berubah tersenyum.

Aletta menghela nafasnya.

"My Baby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan para murid sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

Glen sudah berdiri di samping Aletta, "Nanti sore gue tanding basket di sini, gue gak mau tau lu harus nonton," Ucap Glen.

"Gak mau," Balas Aletta sinis.

"Bodo amat, pokoknya lu harus nonton, kalau enggak gue bakalan minta Raka buat gusur loh supaya datang."

Aletta tidak menggubris omongan Glen sama sekali.

___________

Sore harinya Aletta hendak pergi untuk menonton Glen main basket. Walaupun tadi ia sempat bilang tidak, nampaknya Aletta memang ingin melihat Glen dan tidak mau membuat Glen kecewa.

Tapi di perjalanan tiba-tiba ada sebuah mobil truk mengejarnya, Aletta menancap gas untuk menghindari kejaran mobil bus itu, sayangnya karena panik ketika mau menyalip ia tidak sadar jika ada mobil sedan putih dari arah berlawanan.

Aletta membanting setirnya ke arah kanan sampai membuatnya menabrak sebuah pohon, pengendara mobil sedan tersebut kabur karena ketakutan di mintai pertanggung jawaban walaupun sebenarnya bukan ia yang salah.

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!