NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Bolu Keladi

  Setelah Bu Salina dan Pak Raka bertemu dengan bocah yang menurut Bu Salina mirip putra pertamanya, mereka berdua segera masuk ke dalam restoran lewat pintu belakang.

  Di dalam restoran, Pak Raka segera memasuki ruangannya diikuti Bu Salina. Bu Salina langsung menoleh ke arah meja, sebab di sana ada sebuah kantong.

  Bu Salina meraih kantong itu, lalu dilihatnya lekat. "Oleh-oleh bolu keladi taro dari Bogor. Wahhh sepertinya Latifa sengaja meletakkan kantong ini sebagai oleh-oleh buat kita, Pah," seru Bu Salina menebak. Dari kantong oleh-oleh yang tertulis alamat Bogor, sudah barang tentu itu bawa Salina," yakin Bu Salina percaya diri.

   "Jangan dulu dibuka, Ma. Lebih baik kita tanyakan dulu saja pada Latifa," cegah Pak Raka menahan rasa tidak sabar dalam diri Bu Salina.

  "Baiklah, nanti kita tanyakan dulu sama Latifa." Pada akhirnya Bu Salina setuju. Namun, sepertinya Latifa saat ini sedang sibuk di kitchen, karena dia belum kelihatan melayani pengunjung.

  "Pah, apakah Papa tadi memperhatikan bocah yang katanya anak Latifa? Kalau dipikir-pikir bocah itu mirip banget dengan Dika. Apalagi kalau disandingkan dengan foto Dika saat kecil, seperti kembaran. Kok bisa kebetulan seperti itu, ya?" ujar Bu Salina mengungkit bocah yang ditemuinya tadi di halaman mess yang ditenggarai sebagai anak Latifa.

  "Masa sih, Ma? Tapi sayangnya papa tadi tidak fokus dengan anak itu, Papa tadi sedang terima WA dari Pak Karni."

  "Ih, dasar Papa. Mama pikir tadi Papa juga merhatiin bocah itu, tahunya tidak. Kalau Papa melihat, pasti dugaan Papa juga akan sama seperti Mama. Bocah tadi benar-benar mirip Dika saat kecil. Bahkan kalau saat ini disandingkan dengan Dika, kemiripannya hampir 95 %." Bu Salina masih belum berhenti membahas bocah yang tadi ditemuinya di depan mess.

  "Wajar dong, Ma, ada yang mirip dengan Dika. Bukankah di dunia ini kita punya kembaran sampai sembilan? Bisa jadi bocah tadi memang kembaran Dika, tapi versi juniornya. Sudah, jangan terlalu memikirkan bocah tadi. Atau jangan-jangan Mama sedang merindukan anak kecil lagi? Mama pengen hamil lagi nih ceritanya," goda Pak Raka seraya mengerling-ngerling alis tebalnya.

  "Ahh, Papa. Nggak dong, Pa. Mama sudah 42 tahun, malu kalau punya bayi lagi," tepis Bu Salina seraya menunduk malu-malu dengan muka memerah.

  "Tidak apa-apa dong, Ma, jika Mama pengen punya bayi lagi, toh Mama masih produktif dan bisa hamil. Buktinya Mama selalu bergairah dan staminanya bagus saat memberi pelayanan untuk Papa. Mama selalu hot dan membuat papa melayang di udara," goda Pak Raka seraya menjawil dagu sang istri yang masih sangat cantik diusia 42 tahunnya.

  "Tidak, mama bukan pengen punya bayi lagi, mama justru pengen punya bayi yang lahir dari mantu kita nanti, Pa." Bu Salina berkelit lagi sembari menutupi wajahnya dengan rambut menyembunyikan perasaan malu di depan suaminya yang memang pandai membuai.

  Sungguh mereka memang pasangan yang selalu romantis dan saling cinta.

  "Bu Salina, Paka Raka, maaf, tadi saya meletakkan sesuatu di atas meja Bapak. Sedikit oleh-oleh Bogor dari saya. Siapa tahu Ibu dan Bapak berkenan," ucap Latifa yang tiba-tiba muncul di depan ruangan Pak Raka.

  "Baru saja kami akan menanyakannya sama kamu tentang kantong oleh-oleh di atas meja ini, rupanya benar ini bawa kamu dari Bogor. Terimakasih Fa, kebetulan ini kesukaan kami terutama anak saya yang paling besar."

  "Sama-sama, Bu. Syukurlah Bu, kalau Ibu dan Bapak menyukainya. Kalau begitu, saya permisi dulu."

  "Latifa tunggu sebentar," tahan Bu Salina.

  "Ya Bu."

  "Tadi ketika saya dan suami masuk ke resto ini lewat belakang, di depan halaman mess kami bertemu dengan seorang anak kecil dan tantenya. Benarkah bocah itu anak kamu? Soalnya kata perempuan muda tadi, bocah itu adalah anak kamu. Apakah betul Fa?"

  Sejenak Latifa merasa kaget mendengar cerita Bu Salina barusan, sebab keberadaan Gaza yang sudah diketahui oleh orang lain, dikhawatirkan akan bocor ke tempat lain, atau yang lebih menakutkan terdengar oleh Pradika. Dan Latifa tidak ingin itu terjadi.

  "Benar, Bu, itu anak saya. Saya minta maaf karena tidak ijin dulu pada Ibu dan Bapak bahwa sejak kemarin saya membawa anak saya ke mess, tapi itu tidak akan lama kok, Bu. Anak saya hanya sebentar di mess, nanti sore juga akan saya antar ke rumah nenek dan kakeknya," jawab Latifa apa adanya.

  "Begitu, ya? Saya dan suami justru tidak keberatan kamu atau anak kamu tinggal di mess. Tapi, yang saya takutkan justru suami kamu. Mohon maaf, apakah suami kamu mengijinkan kamu tinggal di mess? Saya takut kalau karyawan yang sudah menikah, seperti pengalaman yang sudah-sudah, suaminya tidak mengijinkan istrinya tinggal di mess. Bagaimana dengan kamu?"

  "Em, sebelumnya saya ucapkan terimakasih sama Ibu dan Bapak karena sudah mengijinkan saya bawa anak saya ke mess. Mengenai suami saya, saya tidak perlu ijin apa-apa darinya, sebab ...."

  "Kalian sudah berpisah, Fa? Ya sudah Fa, kalau kamu tidak kuat, jangan lanjutkan ceritanya, saya paham dengan yang kamu rasakan. Sekarang kamu tidak usah sedih-sedih lagi, justru saya minta maaf karena sudah mengingatkan kamu tentang suami kamu." Bu Salina merasa bersalah melihat Latifa mendadak sedih saat disinggung tentang suaminya.

  "Tidak apa-apa, Bu. Ibu tidak perlu minta maaf. Kalau begitu, saya permisi dulu. Dan untuk oleh-olehnya, saya harap Ibu dan Bapak menyukainya," ucap Latifa sembari bergegas melanjutkan kembali pekerjaannya.

  Seperginya Latifa, baik Bu Salina maupun Pak Raka, sejenak saling menatap satu sama lain. Tidak sangka Latifa yang mereka kenal beberapa bulan ini, rupanya sudah menikah dan sayang pernikahannya telah kandas.

  "Kasihan juga Latifa, ya, Pa. Padahal masih muda. Diumur semuda itu sudah menjadi single parent. Mama pikir LAtifa belum menikah," cicit Bu Salina merasa sedih dengan nasib Latifa yang dianggapnya kurang beruntung.

  "Nasib orang tidak ada yang tahu, Ma. Bisa jadi Latifa kurang beruntung dalam kehidupan rumah tangganya, tapi di sebalik itu ternyata dia menjelma menjadi sosok ibu yang kuat dan pantang menyerah, kalau kita perhatikan."

  "Benar sekali, Pa. Mama juga salut dengan Latifa yang bekerja keras demi menghidupi anaknya. Dia perempuan hebat," balas Bu Salina memuji Latifa.

  Di tempat yang berbeda, Dika yang mendapatkan kabar dari orang kepercayaannya bahwa anak Latifa berada di lingkungan mess, dengan cepat meluncur ke Salina Restoran. Diam-diam Dika akan menemui anak itu.

  "Tunggu papa, Nak," guman Dika dalam hati.

***

1
Noviyanti
kesempatan dalam kesempitan ya dika 🤣
Lina Zascia Amandia: Semangat... KakNovi, pasti cuannya lbh gede drpd bikin novel. Sukses ya untuk pekerjaannya. Jangan lupa sempetin baca karya saya
Noviyanti: ya lagu fokus cari cuan dulu Lin
total 5 replies
Noviyanti
dika teringat latifa mah
Noviyanti
gk sabar dika ketemu sama gaza
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Novi udh hadir.
total 1 replies
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!