Gue Benua Biru Baskara Untuk Pertama kalinya Gue menemukan gadis yang sangat Cantik yang selalu menemani gue kemanapun gue Pergi.
Kalo bukan karena Doa gue sendiri yang selalu Bilang Hopefully we can meet the Beautiful Woman again Mungkin gue gak akan Pernah mengenalmu Senja Nayyra Aurelie Gue akan Pernah mau ada orang yang menyakiti hatinya mau gue sekalipun. karena Bagi gue kebahagiaan Senja adalah kebahagiaan gue sendiri membuat Senja tersenyum adalah tugas gue.
Tapi hal yang gue Takutin adalah jika semesta tidak menakdirkan gue dan Senja untuk bersatu.
ini Cerita Perjalanan Cinta gue Dan Senja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20. Ketahuan
Kini Para anggota Panitia event Persatu mulai datang ke aula Panitia untuk berkumpul melakukan briefing. sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Andrew di grup. Para anggota kini telah hampir semua berkumpul hanya tersisa beberapa orang lagi.
Beberapa saat kemudian orang-orang yang ada di dalam aula dikagetkan oleh keributan orang yang baru saja memasuki aula. melihat Shena sedang menjambak dua orang bernama Alisa bersama sahabatnya yang bernama Kamila.
" Sini lo, anjing, jelasin sama semua orang di sini, " bentak Shena menyeret dengan menjambak rambut keduanya memasuki aula Panitia.
" Aw! Lepasin gak! Sakit tau, " rintih Alisa mencoba melawan Shena.
Naura melepaskan jambakan Pada rambut keduanya dan menatap sinis kedua gadis itu. kini ketiganya menjadi Pusat Perhatian orang-orang yang ada di dalam aula. Mereka menatap bingung ketiganya dengan apa yang terjadi.
Shena mengalihkan Pandangannya Pada Andrew
" Kak, lo mau tau siapa dalang di balik desain banner dan spanduk yang tiba-tiba ancur waktu kemarin, " ucap Shena.
" Nih, dua orang ini Pelakunya, bukan Senja saudara gue, "
" What! " sontak Dewa kaget
" Gak, Kak, dia fitnah, kita nggak lakuin apa pun, " bela Alisa
" Masih ngelak juga lo? Apa Perlu bukti?" bentak Naura lagi Pada Alisa. " Oke gue tunjukin nih buktinya, gue udah rekam semua Pembicaraan lo di toilet tadi. jangan Pikir lo bisa begoin gue, " Naura mengeluarkan handphone di sakunya
Alisa : Puas banget gue liat si Senja di bentak-bentak sama Kak Andrew kemarin. meskipun Biru masih tetep aja baikin cewek itu, tapi gue tetep Puas udah bikin cewek di Permalukan di depan banyak orang
Kamila : Hahahaha gue juga Puas
Alisa : Untung lo satu divisi sama Senja. jadi gampang buat gue bisa jebak tuh Cewek bisa-bisanya dia udah rebut Biru dari gue
Kamila : Jujur gue deg-deg-an Alisa kita nggak akan ketahuan kan? "
Alisa : Gak akan lah tenang aja semuanya udah aman gue atur
itulah suara Percakapan antara Alisa dan Kamila yang berhasil Naura rekam saat di toilet tadi. semua orang yang berada dalam ruangan aula Panitia sontak kaget. semuanya langsung menatap tak Percaya Pada dua gadis itu
Biru yang mendengar hasil rekaman tersebut rahangnya mulai mengeras merasa emosi Pada kedua gadis tersebut. Biru ingin menghampiri keduanya. namun langkah Biru terhenti karena Senja yang berada di tepat sampingnya menahan tangan Biru.
Biru menoleh Pada Senja, dilihatnya gadis itu menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan untuk tetap tenang. Melihat itu, Biru mengurungkan langkahnya untuk menghampiri kedua gadis yang telah menjebak kekasihnya dan tetap diam berada di tepat di samping Senja.
" Kita nggak ada waktu lagi buat bahas ini sekarang, acara udah mau dimulai sebentar lagi, sekarang kita briefing dulu lakuin job kalian masing-masing hari ini sampe tuntas. kita obrolin lagi ini setelah acara hari sampe selesai, " ucap Andrew
" Dan Untuk lo berdua, gue butuh Penjelasan kalian setelah acara ini selesai Paham, " sambung Andrew
Tak menunggu lama lagi, Andrew meminta seluruh anggotanya untuk tetap fokus dan memulai kegiatan briefing mereka.
Saat kegiatan briefing berlangsung. Senja menoleh Pada Biru yang berada di sampingnya, dilihatnya kekasihnya itu tengah mengepalkan tangannya erat terlihat seperti menahan emosi Melihat itu, Senja meraih tangan Biru, membuka kepalan tangan lelaki itu dan menautkan jemarinya di antara kemarin tangan Biru untuk menggenggam erat tangan lelaki itu.
" i'm okay Biru, " bisik Senja menatap Biru
Biru menoleh Pada Senja dan dilihatnya gadis itu tengah tersenyum ke arahnya. Melihat itu, kedua ujung bibir Biru terangkat dan turut ikut tersenyum. kini emosi Biru meredam seketika karena tatapan Senja yang begitu teduh dan menyejukkan untuknya
Tak lama, keduanya pun kembali fokus mengikuti briefing yang berlangsung. Beberapa saat kemudian akhirnya kegiatan briefing telah selesai. Satu Persatu Panitia kini Pergi meninggalkan aula untuk melakukan job-nya masing-masing sebelum Pergi meninggalkan aula. Biru terlebih dahulu menghampiri Alisa Biru telah berdiri di hadapan Alisa menatap sinis gadis itu.
" Biru, lo salah Paham gue bisa jelasin.... "
" Stop Alisa, " Potong Biru membungkam Alisa.
" Siapa pun yang udah berani ganggu Senja akan berurusan sama gue, dan urusan lo sama gue belum kelar ya, Alisa, " Biru menuntut gadis itu tepat di depan wajahnya
Detik berikutnya Biru berjalan mendekati Senja yang berada tak jauh darinya.
" Ayo, Sayang? " Biru menggenggam erat tangan Senja
Biru dan Senja melangkahkan kaki menuju Pintu keluar, meninggalkan Alisa dan Kamila yang berada dalam aula
" Senja, Naura, sialan lo berdua, " dengus kesal Alisa frustasi karena ulahnya ketahuan
•••••••