NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dahlia hidup dalam kenyamanan jauh dari orang-orang yang mengenal masa lalu kelamnya bersama putranya.

Tetapi suatu ketika tepat di hari penghargaan yang diadakan di negaranya, dia tiba-tiba melihat sosok yang tidak ingin Ia lihat selama-lamanya.

Lagi, sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi membuatnya harus kehilangan anaknya dan menggali kembali dan dalam hatinya yang sudah lama terlupakan.

SIAP MENGIKUTI ACARA BALAS DENDAM DAHLIA? YUK,, BACA!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2.

"Apa yang kalian lakukan sekarang?! Cepat lepaskan aku!!"  Teriak Dahlia pada petugas keamanan ketika dia dikurung dalam sebuah ruangan untuk mencegahnya melakukan keributan. 

Perempuan itu sudah menggedor-gedor pintu selama beberapa menit lamanya namun pintunya belum terbuka juga dan dia tidak memiliki ponsel untuk meminta tolong pada siapapun. 

Suara Dahlia sampai serak, dan air mata mengalir deras di pipi perempuan itu hingga akhirnya pintunya terbuka. 

"Kau boleh keluar sekarang," ucap sang pria membuat Dahlia segera keluar dari sana dan berlari untuk mencari putranya. 

Akhirnya dia bertemu dengan salah satu bawahannya yang bernama Denisa. 

"Alan ada di mana? Apa Kau melihatnya?" Tanya Dahlia dengan panik. 

"Alan? Tadi dia bersikeras untuk menyusul mu, dan sampai sekarang belum kembali," jawab Denisa. 

"Apa?" Dahlia sangat panik, "di mana ponselku?" Tanya Dahlia membuat Denisa langsung merogoh tas miliknya dan mengeluarkan ponsel Dahlia. 

Setelah menerima konsernya, Dahlia langsung mencari sebuah kontak yang seharusnya bisa menolongnya hingga perempuan itu langsung menghubungi kontak tersebut. 

Drrtt... Drrrtt.... Drrrtt....

"Ya, tumben sekali kau menelponku?" Ucap pria dari seberang telepon dengan suara yang senang mendapat panggilan telepon dari Dahlia. 

"Kau di mana? Kau ada di bandara?" Tanya Dahlia. 

"Ya, Aku sedang shift malam, ada apa?" Tanya pria dari seberang telepon. 

"Tolong periksa semua jadwal penerbangan, dan pastikan tidak ada nama anakku di jadwal penerbangan itu. Juga perempuan bernama Tiara lestari, pastikan kau memeriksa rombongan yang bersama-sama dengan perempuan itu dan pastikan tidak ada putraku bersama-sama dengannya," ucap Dahlia dengan suara yang panik. 

"Memangnya ada apa? Semuanya baik-baik saja kan?" Tanya pria dari seberang telepon. 

"Pokoknya tolong pastikan putraku tidak meninggalkan negara ini. Aku akan ke kantor polisi sekarang," ucap Dahlia sebelum dia mematikan panggilan telepon itu secara sepihak dan segera pergi ke kantor polisi untuk melakukan pengaduan. 

Denisa yang mengikuti Dahlia merasa heran, perempuan itu berkata, "Apa yang terjadi? Kenapa Alan bisa meninggalkan negara ini tanpamu?" 

"Ceritanya panjang, kita harus ke kantor polisi sekarang!" Tegas Dahlia menekan layar ponselnya dan menghubungi polisi untuk melakukan pengaduan lebih awal. 

Mereka berdua pun menaiki mobil dan Dahlia segera menyetir mobilnya menuju kantor polisi. 

"Ceritakan aku sambil menyetir mobil, dan jangan terlalu mengebut!" Tegas Denisa sambil berpegangan pada sabuk pengamannya. 

"Ceritanya panjang, aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu. Yang paling penting sekarang adalah menemui polisi," kata Dahlia sambil terus menyetir hingga mobil mereka akhirnya tiba di kantor polisi. 

Dahlia langsung melakukan pengaduan pada polisi, tetapi ketika polisi melihat layar komputernya, pria itu langsung menghela nafas sambil berbalik menatap Dahlia. 

"Putra Anda hilang kan? Apa Anda yakin kalau Putra anda di culik?" Tanya sang polisi. 

"Tentu saja! Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri," tegas Dahlia. 

"Begini Bu, Jika ada masalah dalam keluarga silakan diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan terlebih dahulu baru melapor ke kantor polisi, karena kami sudah mendapat laporan kalau anak Anda bersama dengan paman dan tantenya sehingga--"

"Paman dan Tante dari mana?!!" Dahlia menyelah ucapan sang polisi, "aku dan Putraku tidak memiliki kerabat!" Teriak Dahlia sudah tidak bisa lagi mengontrol amarahnya meskipun dia berbicara bersama seorang polisi. 

"Tolong tenang dulu Bu, kami memiliki bukti rekaman CCTV setiap kali melakukan penyelidikan," ucap sang polisi sambil menyalakan komputernya lalu memperlihatkan sebuah patroli polisi yang langsung bertindak setelah mendapat pengaduan lewat telepon dari Dahlia. 

Dahlia pun langsung memperhatikan layar monitor di hadapannya dan perempuan itu terkejut saat melihat putranya yang tampak terlihat tenang menatap ke arah polisi yang bertugas. 

Alan berkata, "Aku sedang bersama paman dan tanteku, ibuku mungkin belum mengetahuinya."

"Sayang,," Dahlia meneteskan air matanya sambil mengulurkan tangan untuk menyentuh layar monitor, tetapi sang polisi dengan cepat menjauhkan layar tersebut dari Dahlia lalu kembali menatap Dahlia dengan tatapan tegas. 

"Anda bisa menghubungi keluarga anda dan bicara baik-baik, mereka mungkin sedang berlibur saja," kata petugas polisi membuat Dahlia meramas rambutnya. 

'tentu saja mereka bisa melakukan apapun!' gerutu Dahlia dalam hati yang baru menyadari kalau dia sedang menolong seorang pria konglomerat yang bersama perempuan licik, jadi tentu saja akan sulit baginya untuk memenangkan kasus tersebut. 

Denisa yang melihat Dahlia tampa putus asa pun langsung menghampiri Dahlia, "kau baik-baik saja?" tanya Denisa.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa," ucap Dahlia sambil menahan Isakannya. 

Perempuan itu terdiam cukup lama di depan polisi sebelum akhirnya dia berdiri dan berjalan ke arah kursi tunggu. 

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Denisa. 

Dahlia hendak menjawab, tetapi ponselnya lebih dulu berdering membuat perempuan itu segera meraih ponselnya dan melihat sebuah panggilan telepon dari temannya yang bekerja di bandara. 

Drrtt... Drrtt..

"Ya, Apakah ada kabar?" Ucap Dahlia setelah panggilan telepon itu terhubung. 

"Aku melihat mereka sudah datang, bersama dengan Alan. Tapi mereka akan menaiki pesawat pribadi jadi pemeriksaannya akan cukup sulit. Aku akan menghubungi polisi bandara sekarang dan menahan mereka," ucap pria dari seberang telepon. 

"Tolong tahan mereka selama yang kau bisa, aku segera ke bandara," kata Dahlia segera berdiri, perempuan itu langsung berlari keluar dari kantor polisi untuk menyusul putranya ke bandara. 

Denisa yang masih belum terlalu paham dengan situasi, ia hanya bisa mengikut saja sampai mereka pun tiba di bandara dan kedua perempuan itu berlari sambil menelpon teman Dahlia di bandara. 

Drrt... Drrtt... Drrtt...

"Maafkan aku," ucap pria dari seberang telepon ketika panggilan telepon telah terhubung membuat Dahlia menghentikan langkahnya. 

"Kenapa kau minta maaf?" Tanya Dahlia dengan tubuh terasa lemas. 

"Aku tidak bisa menahan mereka, pria yang membawa putramu memiliki koneksi dan mereka sudah terbang," ucap pria dari seberang telepon membuat seluruh tubuh Dahlia langsung kehilangan tenaganya dan perempuan itu jatuh ke lantai dengan tubuh gemetar. 

"Hiks,, hiks,, hiks,," Isak Dahlia sambil mematikan teleponnya lalu perempuan itu dengan cepat mencari nomor telepon asistennya. 

Drrt.. drttt..

"Halo," jawab sang asisten dari seberang telepon. 

"Datang ke bandara sekarang juga dan bawakan seluruh paspor dan surat-suratku!!" Tegas Dahlia sebelum dia mematikan panggilan telepon itu dan beralih membuka aplikasi pemesanan tiket pesawat. 

"Kau mau pergi kemana?" Denisa langsung menyadarkan Dahlia, "besok kau ada rapat penting!" Tegas Denisa mengingatkan Dahlia. 

Dahlia menatap Denisa dengan air mata membanjiri pipinya, "Apa kau pikir ada hal yang jauh lebih penting daripada putraku?!! Aku harus menyusul putraku sekarang juga!!" Ucap Dahlia sambil menyeka air matanya lalu perempuan itu dengan cepat memesan tiket pesawat. 

"Aku akan menemanimu, pesan 2 tiket pesawat!" Kata Denisa sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seorang keluarganya agar datang membawakannya seluruh berkas-berkas yang ia perlukan untuk pergi ke luar negeri. 

Maka dua perempuan itu segera terbang ke negara asal Dahlia. 

Mereka menempuh perjalanan selama 8 jam untuk tiba di ibukota. 

Begitu keluar dari bandara, Denisa memperhatikan kerumunan orang-orang yang lalu lalang di bandara. 

"Bagaimana kita menemukan putramu di negara yang sangat ramai seperti ini?" Ucap Denisa yang merasa bingung untuk pergi ke mana, lagi pula Putra Dahlia dibawa oleh pria konglomerat, Tentu saja tidak sembarang orang bisa bertemu seorang konglomerat. 

Tetapi Dahlia tidak mengatakan apapun, perempuan itu menahan sebuah taksi dan langsung menaiki taksi tersebut untuk pergi ke kediaman keluarganya. Putranya pasti ada di sana!

1
SALSA Bila
lanjut
zahra ou
cari tahu aja pacar tiara saat itu. culik, sekap, siksa, 😄 masa org hebat tp oon. gk dslidiki dlu. buat apa pnya hrta n kuasa
Sugiharti Rusli
semua konspirasi si Tiara dan mamanya sih tante, yang benar Milda apa Wilda yah🙄🙄🙄
Ayesha Almira
mulai terkuak,
Aditya HP/bunda lia
mampus kau Tiara serapi apa kau menyimpan bangkai akhirnya akan tercium juga
Elok Pratiwi
tidak menarik ... mutar muter cerita nya
Elok Pratiwi
tidak menarik .... mutar muter aja cerita nya
Sugiharti Rusli
sepertinya pemecah keluarga mereka yah si Tiara dan ibunya sih, dia tega menjatuhkan sepupu dan bibinya sekalipun dengan dukungan si kakek yang dikendalikan,,,
Aditya HP/bunda lia
gak sabar banget pengen kebusukan si tiara cepet kebongkar
Ayesha Almira
sbntr LG kbsukan Tiara terbongkar...
Aditya HP/bunda lia
semangat bang sekertaris ayo ungkap kebusukan si tiara
Sugiharti Rusli
bagus juga sih yah si sekretaris berinisiatif melakukan tes DNA ke Alan dan Galang
Anna Sudevic: karma sdang menantimu Tiara 🤣🤣
total 1 replies
Ayesha Almira
semoga seketaris Galang dpat mengungkap kejadian 5 THN lalu
Liswati Angelina
lanjut thooorr semangat 💪💪💪💪💪
Ayesha Almira
past syok Galang,dh ditipu ma tunangganya
Sugiharti Rusli
apa yang akan kamu lakukan Galang menerima kenyataan ini, masih dendam sama Dahlia dan Alan putra kandung kamu sendiri,,,
Aditya HP/bunda lia
Tuh ... Galang kamu kan jenius pasti mikir berarti yang tidur sama kamu malam itu bukan si tiara ..
Sugiharti Rusli
payah nih pengawal abal" keknya, loyalitasnya hanya karena sogokan
Aditya HP/bunda lia
awas kau terjebak pengawal mata duitan ...
Sugiharti Rusli
jiahh semua mau membajak pengawal nya Alan🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!