NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Perjalanan Hidup Venus Di Beberapa Demensi Kehidupan.

Takdir Seakan Mempermainkan Venus.

Akankah Venus Mendapat Akhir Bahagia ?

Balas Dendam, Persahabatan, Romansa, Balas Budi, Kebohongan, Drama Dan Teka-Teki.

Jangan Tertipu Awal Cerita, Ok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepuluh

Hari ini adalah hari olahraga...

Para Mahasiswa berbagai jurusan telah berkumpul dan tersebar di berbagai lapangan.

Ada 4 lapangan yaitu lapangan tenis, sepak bola, voli, basket dan kolam renang.

Ada berbagai permainan berbeda di setiap lapangan.

Contoh nya sekarang di lapangan sepak bola ada permainan melempar bola tangan.

Setiap peserta harus berhasil melempar bola mengenai peserta lain.

Venus yang dulu tak pernah ikut dalan permainan apa pun, sekarang akan ikut berpartipasi.

Sekarang Venus bersama peserta lain nya telah berkumpul di lapangan sepak bola.

Peserta di bagi menjadi 2 kubu dan harus saling menyerang satu sama lain.

"Yoshi, kau harus melindungi ku." Venus memberi perintah Yoshi yang di sampingnya untuk menghalangi bola yang akan datang kepada nya nanti.

Venus bertekad untuk menjadi yang terbaik dalam hari olahraga ini.

Yoshi tentu saja menuruti perintah tersebut.

Di kubu sebelah Venus sudah ada Kevin, Sarah, Revan.

1

2

3

"Permainan di mulai.."

Wasit telah memberi aba-aba kedua kubu saling menyerang satu sama lain.

Venus sangat bersemangat sekali, ia terus melempar bola ke arah peserta lain.

Banyak peserta yang tumbang karena nya.

"Kau hebat, Venus," puji Yoshi yang melihat kemahiran Venus dalam bermain.

Benar sejak tadi banyak yang menyerang Venus tapi gadis itu pandai menghindar.

Kalau dia selihai itu kenapa harus memberi perintah Yoshi untuk melindungi nya.

Kubu lawan Venus hanya tinggal Sarah, Kevin dan Revan.

Sedangkan di kubu Venus ada dirinya sendiri dan Yoshi.

Venus lalu melempar bola di tangan nya ke arah Sarah terus menerus. "Aku pasti bisa menang," menyemangati dirinya sendiri di dalam hati.

"Hey! Venus kau mau melukai Sarah!" Kevin yang menangkap bola yang di lempar oleh Venus tadi, melemparkan bola itu ke luar lapangan.

Venus lalu maju ke depan dengan tersenyum miring. "Ini hanya permainan. Kau seharusnya tak mengangap nya serius," ucapnya sambil menepuk bahu Kevin.

"Saya menggaku kalah." Venus pergi dari lapangan sepak bola di ikuti oleh Yoshi.

Gadis itu sudah tak memiliki selera untuk bermain lagi.

Revan seperti nya tertarik dengan sifat Venus sekarang. Apa dia harus mendekati nya untuk membuat Sarah cemburu, entahlah.

"Kevin sudahlah, jangan bersikap seperti tadi kepada Venus." Sarah mencoba menenangkan Kevin yang sedang tersulut emosi.

"Benar, kata Venus tadi ini cuma sekedar permainan." Revan membenarkan ucapan Sarah.

Revan mengandeng tangan Sarah dengan senyuman lebar, mengajak gadis itu untuk mencari minuman.

Kevin semakin geram melihat kedekatan kedua nya. Pemuda itu akan menjalankan rencana nya untuk mendapatkan Sarah. Walau resiko nya harus melukai hati seseorang.

.

.

.

.

.

.

Venus mengajak Yoshi ke lokernya untuk memasang kamera kecil di sana.

"Untuk apa kau memasang kamera tersembunyi di sini?" Yoshi tak paham dengan tujuan Venus.

Venus telah selesai memasang kamera tersebut, letak kamera itu tak akan ketahuan oleh siapa pun.

"Sekarang, ayo kita ke ruangan Dosen." Kali ini tujuan Venus ke ruangan Dosen.

Saat sampai ke ruangan Dosen, Venus memberitahu salah satu Dosen di sana.

Jika Ryan dan Hana akan menggeladah loker nya. Tentu saja, Dosen itu tak percaya laporan gadis itu.

Alasan nya gak ada bukti yang mendukung.

Venus mengeluarkan ponsel nya menujukan nya kepada Dosen.

"Saya sudah memasang kamera tersembunyi di sudut loker milik, saya. Mari kita lihat bersama bahwa laporan saya tadi benar apa ada nya," ucap Venus yakin.

Yoshi tentu penasaran dengan pembuktian ucapan Venus. "Apa kau sangat yakin dengan ucapan mu?" Tanya nya sambil berbisik.

"Aku yakin, soalnya diriku mendapatkan info tersebut dari Kakek."

Malam tadi sebelum tidur Kakek Chandra menyampaikan informasi dari anak buah nya kepada Venus.

Dan benar saja, Ryan dan Hana yang terpantau kamera tersembunyi.

Ryan dan Hana mereka berdua menggeledah loker milik Venus. Kedua nya mencuri stampel tanda tangan milik gadis itu.

Venus lalu mengajak sang Dosen ke Koperasi Universitas.

.

.

.

.

.

"Maaf, uang tabungan milik Mahasiswa Venus telah di ambil semuanya."

Hana dan Ryan tentu saja kaget mendengar hal tersebut. Kedua nya tak bisa berbuat apa pun.

"Anda mendapatkan surat kuasa itu apa memang benar dari Mahasiswa Venus?" Pihak koperasi meragukan keaslian surat kuasa yang di bawa oleh kedua nya.

"Kalau begitu kami berdua pergi dulu." Hana mengajak Ryan untuk segera pergi dari sana.

Daripada kedua nya nanti di laporkan oleh pihak Universitas.

"Kalian berdua tidak boleh pergi kemana pun." Venus mendekat ke arah kedua nya, lalu mengambil stample tanda tangan nya dari Ryan.

Dosen lalu menyuruh pihak Koperasi menangkap kedua nya.

Venus tak peduli dengan nasib Ryan dan Hana selanjutnya.

"Venus, tolong bantu aku. Aku di suruh Hana untuk melakukan hal ini. Kau tahu kan kalau diriku cowok yang pertama mau mendekati mu." Ryan mencoba lepas dari masalah ini.

Ryan masih ingin berkuliah di sini karena masa depan nya masih sangat panjang.

"Lepaskan tangan kotor mu dari, Venus." Yoshi membanting tangan Ryan dengan sangat keras.

Venus sangat senang menyaksikan adegan tersebut.

Venus lalu melambaikan tangan nya ke arah Hana dan Ryan.

.

.

.

.

.

.

Venus mengajak Yoshi ke taman kota untuk merayakan kebebasan nya dari Hana dan Ryan.

Di sini kedua nya bisa makan-makanan kecil sepuas nya.

"Kau seperti sangat gembira," komentar Yoshi melihat kecerian di wajah Venus.

Tentu saja, Venus gembira karena dia tak akan menghabiskan masa tua nya seperti dulu.

"Yoshi, apa kau pernah membayangkan kalau masa tua mu meratapi seseorang. Dan orang itu ternyata membohongi mu." Venus secara tak langsung curhat tentang kehidupan nya dulu.

Yoshi mulai berpikir hal tersebut dengan serius. "Kalau seandainya aku mengalami hal tersebut saat tua nanti. Maka aku akan menghampiri orang tersebut dan menamparnya," begitulah pemikiran nya.

Venus tak mengerti pemikiran dari Yoshi. Pemuda itu lalu menjelaskan walau kita sudah tua. Kita harus memberikan pelajaran kepada orang tersebut. Walau hanya dengan satu tamparan saja.

Yoshi melihat ada sebuah permainan menarik tak jauh dari mereka.

Ada permainan melempar Kaleng. Kaleng-kaleng yang tersusun rapi bak piramida.

Siapa yang banyak menjatuhkan Kaleng-kaleng itu akan mendapatkan hadiah Boneka Teddy besar.

"Aku akan mendapatkan hadiah itu untuk mu." Yoshi mulai mencoba bermain.

Venus menyemangati pemuda itu untuk memenangkan hadiah pertama.

"Kau ternyata tak beruntung." Yoshi tidak bisa menjatuhkan satu pun kaleng membuat Venus tertawa terbahak-bahak.

Yoshi mengajak Venus untuk pulang saja karena kecewa dengan dirinya sendiri.

"Tunggu, aku akan mencoba nya." Venus mulai ikut bermain. Gadis itu memenangkan hadiah kedua yaitu sebuah topi pasangan.

Venus lalu memakaikan nya ke kepala nya sendiri baru ke kepala Yoshi.

"Terima kasih, Venus."

"Kevin."

1
PRIYN_
kelakuan hana ma Ryan licik bnget dah/Scream/
🅼🆁🅸🆈🅰🅳 🅿🅷🅾🅴🅽🅸🆇
Menarik/Ok/
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak ☺️
piyo lika pelicia
iw... jijik kali aku 😒
Bening Hijau
kalau gk kasih label gituch,,
di review lma sama editor
Lei.
pas awal baca sub bab uda kaget bentar nih/Shame/
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
biarin venus sampah kek dia pantas di buat gitu
Bening Hijau
denger kata, piyo
piyo lika pelicia
dasar tolol Lo mau nilai ya usaha 😒
Bening Hijau
km juga,,
za
piyo lika pelicia
Kevin jika kau laki laki yang baik maka jagalah venus ☺️
piyo lika pelicia
his dasar duri dalam daging
piyo lika pelicia
1 bunga untuk kakak
piyo lika pelicia
balas mereka semua venus aku bersama mu 😈
piyo lika pelicia
teman yang kita sangka baik belum tentu seperti itu Venus
Tini Timmy
makin seru nih
semangat nulis nya kakak/Smile/
Ahmadferi hariyanto2
memang bg
Ahmadferi hariyanto2
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!