Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arisan
"Maaf Nyonya, aku tidak sengaja! Vas nya terguling dan...." Nafas pelayan itu jadi tercekat karena dirinya melakukan kesalahan.
"Shera!" Viola langsung menatap tajam menantu nya, sedangkan Shera masih terdiam di tempatnya.
"Ada apa ma?" Tanya Shera dengan wajah polosnya.
"Kau, kau yang melakukannya kan?"
"Melakukan apa? Aku bahkan tidak bergerak sejak tadi disini. Aku juga membawa kereta putraku. Apa yang bisa kulakukan?" Ucap Shera.
Viola yang tidak ingin terlihat jati aslinya, langsung berpaling dengan maniknya kembali menatap temannya, yang basah kuyup dan segera menenangkannya.
"Ayo jeng, dibersihkan dulu."
"Iya, astaga..... Dress limited ku jadi basah!" Sembari menuntun temannya, Viola menatap tajam Shera yang masih tidak bersalah.
Tak lama, wanita bertubuh gempal itu kembali dengan pakaian indah, tentu saja Shera tau, itu adalah pakaian mertuanya.
"Bagaimana pelayan mu Viola. Ini pertama kalinya aku mendapatkan hal seperti ini." Tuturnya dengan raut kesal.
"Maaf ya jeng, dia akan ku berikan pelajaran nantinya. Tapi sepertinya....."
"Halo semuanya." Shera memilih bergabung menyapa para wanita paruh baya itu. Yang membuat semuanya menatap Shera dengan tak percaya.
"Shera? Kau Shera?" Ucap salah satunya, memastikan apakah itu Shera.
"Halo Tante. Tentu saja aku Shera, apa aku terlihat seperti orang lain?" Dilihat dari manapun, itu adalah Shera. Tapi biasanya wanita itu bersikap gegabah dan tidak tenang seperti ini.
"Ini....." Ucapnya sambil menatap kereta bayi itu.
"Leo, putraku!" Tekan Shera dengan senyuman manisnya.
" Viola, kau memiliki cucu yang tampan. Astaga! Lihat dia!" Viola mengepalkan tangannya mendengar kalimat pujian itu.
"Tapi memiliki ibu seperti.... Untuk apa gunanya?" Shera hanya tersenyum mendengar ucapan sarkas wanita itu padanya.
"Kalung Tante sangat bagus, warnanya...."
"Tentu saja! Ini mahal! Ini terbuat dari giok asli dari dataran China, dari dinasti Han." Ucapnya dengan bangga.
"Kau, tidak mungkin memiliki nya. Kecuali Viola menghadiahkan nya untukmu. Apa begitu Viola?"
"Aku rasa Shera tidak membutuhkan nya. Dia sudah punya perhiasan nya sendiri, suamiku memanjakan nya. Itu adalah kebiasaannya, tentu aku mengerti."
'Jangankan batu giok itu, aku memiliki banyak batu berharga. Kita lihat kesombongan mu itu."
"Ini sangat sulit ditemukan. Menantu ku yang menghadiahkan nya. Tidak seperti menantu mu Vio, hanya bisa memberikan cucu tampan saja."
Viola merasa senang dengan itu, semakin banyak yang memojokkan Shera, itu semakin baik.
"Semuanya, ayo kita minum dulu, Shera... Tolong bagikan pada teman Mama ya." Shera melakukan nya, dan ketika sampai diantara dua orang yang menyebalkan baginya....
"Apa Tante suka rasa jeruk?"
"Tidak! Untuk Jessica saja, berikan yang leci untukku!"
"Tidak! Aku diposisi pertama, jadi ini untukku."
"Tidak! Untuk ku! Kau mengalah saja!" Viola yang melihat keributan diantara temannya, langsung mencoba meredam nya.
Viola mengambil alih tempat sajian jus itu, dengan senang hati segera memberikannya. "Biar aku...."
"Bajuku!" Wanita disebelah Jessica langsung disiram oleh jus, Viola langsung memberikan tisu untuk membersihkannya.
"Aku tidak sengaja! Air nya tumpah karena gelas nya licin." Semuanya tentu langsung berpaling dari tempat duduk itu, dan Shera senang dengan keadaan kacau seperti ini. Lihatlah, mama mertuanya begitu sibuk dengan mengurus temannya.
"Astaga! Lihat! Warna giok nya jadi kusam!" Ucap Shera dengan nada tak percaya serta wajah kaget yang meyakinkan, membuat semua orang langsung tertuju kesana.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya