NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saatnya Kerja

Hari ini adalah hari senin, dimana Dimas dan Indah sudah mulai bekerja untuk hari pertama mereka pindah tugas. 

Dimas dan Indah berangkat dengan mengendarai mobil yang sama, dengan Dimas yang menyetir mobil tersebut. 

"Sayang, kamu yakin turun disini? Nggak sekalian depan pintu masuk?" Tanya Dimas pada Istrinya. 

"Iya sayang, nggak papa. Biar aku jalan kaki ke depan pintu masuk sana. Sudah sekarang kamu juga ke kantor, jangan lupa nanti pulangnya jemput disini juga" Kata Indah yang kini meraih tangan Dimas untuk disalami. 

"Ya sudah, semoga dapat teman baru yang menyenangkan ya sayang" Jawab Dimas lalu memegang kepala istrinya untuk didekatkan dan dikecup keningnya. 

"Iya" Jawab Indah singkat seraya mengulas senyum. Lalu Indah benar benar pergi dan masuk kedalam kantor, sementara Dimas bergeming memandangi istrinya sampai ia benar benar masuk ke kantor. 

Lalu Dimas bergegas melajukan mobilnya menuju kantornya, yang sebenarnya tak jauh dari kantor istrinya. Hanya bersebrangan jalan, sesampainya Dimas di kantor catatan sipil tempat ia berkerja. Dimas langsung masuk dan menyapa para karyawan dan karyawati yang tengah sibuk menyiapkan perlengkapan kerja mereka. 

"Selamat pagi?"

"Pagi"

Dimas menyapa seraya mengulas senyum manisnya, wajahnya yang terlihat fresh di pagi hari. Serta pakaiannya yang rapih serta wangi, setiap Dimas berjalan meskipun sudah jauh melewati orang orang. Aroma maskulin dan wanginya parfum Dimas masih tercium. 

Para karyawati yang didapat Dimas mengangguk tersentum dan membalas sapaan Dimas. Lain halnya dihati mereka, mereka malah mengagumi ketampanan dan kemaskulinan Dimas. Laki laki berusia dua puluh sembilan tahun itu memang memiliki aura yang sangat berwibawa, karismatik dan ramah. Siapa yang tak kagum dengannya saat bertemu. 

"Pak Dimas, ini ada berkas yang harus dilegalisir. Tolong dikerjakan ya, saya harus mengurus dibagian rekaman KTP" Ucap Deri teman satu kantornya yang bertugas dalam pembuatan KTP. 

"Oh ya, taruh saja disitu" Jawab Dimas dengan ramahnya. 

Dimas mulai berkutat didepan layar komputer, membuat surat dan mencetak beberapa dokumen kependudukan. Setelah itu lanjut me legalisir dokumen milik warga yang membutuhkan saat itu. Waktu terus bergulir, hingga tiba saatnya jam makan siang. Dimas keluar dari ruangannya, terlihat masih banyak orang yang mengantre. Namun karna jam makan siang sudah tiba, Dimas tetap melenggang berjalan menuju kantin untuk makan siang. 

"Pak Dimas boleh saya bergabung" Kata Deri yang berdiri dihadapan Dimas. 

"Oh ya, duduk aja" Jawab Dimas mempersilahkan. 

"Pak Dimas kok nggak pesan apa apa, cuma minuman saja" Tanya Deri yang melihat Dimas tak memesan apapun. 

"Iya, lagi malas makan. Lagi nggak selera" Jawab Dimas. 

"Oh, begitu. Saya juga begitu, kadang kalau lagi banyak pikiran juga nggak selera makan" Ucap Deri sambil menuangkan saus pada bakso di mangkoknya. 

"Apa kamu sudah punya istri?" Tanya Dimas pada Deri. 

"Sudah, sudah hampir satu tahun saya menikah. Dan alhamdulillah dikaruniai dua anak sekaligus" Jawab Deri tersenyum. 

"Anakmu kembar?" Tanya Dimas dengan raut wajahnya membelalak kaget. 

"Iya, kembar laki laki semua" Jawab Deri sambil menyuapkan bakso kedalam mulutnya. 

"Berarti anakmu masih baby dong?" Tebak Dimas. 

"Iya, masih lucu lucunya. Nih" Deri menunjukan foto anak anaknya pada Dimas. 

"Masya Alloh, lucu sekali pipinya bulat semua, siapa namanya?" Tanya Dimas kagum pada anak Deri. 

"Namanya Raka dan Roki, umur mereka baru tiga bulan. Dan mereka masih sering terbangun di tengah malam" Ucap deri menceritakan. 

Dimas melihat pada bagian mata Deri yang terdapat lingkar hitam di matanya, sepertinya laki laki itu kurang tidur. 

"Ooh, pantas matamu jadi mata panda begitu. Pasti kamu kurang tidur ya" Tanya Dimas pada Deri. 

"Yah begitu lah, namanya juga punya anak kecil" Jawab Deri tersenyum. 

"Memang istriku kemana, kok kamu yang urus anakmu" Tanya Dimas lagi. 

"Istriku juga mengurusnya, kita mengurusnya berdua. Jadi kalau tengah malam Raka dan Roki terbangun ya aku harus ikut bangun, namanya juga anak sendiri. Bikinnya berdua ngurus juga harus berdua" Terang Deri pada Dimas. 

"Tapi kan, kamu pastinya juga lelah sehari bekerja. Mencari nafkah" Kata Dimas lagi. 

"Pak Dimas ini bagaimana, yang namanya bekerja mencari nafkah itu kan memang sudah kewajiban kita sebagai seorang suami. Se lelah lelahnya kita bekerja, masih lelah istri kita yang mengurus rumah, memasak, mencuci segala macam pekerjaan rumah. Jadi tak ada salahnya kita bantu menjaga anak dan mengurusnya" Terang Deri pada Dimas lagi. 

"Ngomong ngomong, pak Dimas ini memang belum menikah?" Tanya Deri pada Dimas. 

"Oh, sudah. Istri saya bekerja di kantor Urusan agama. Hanya saja saya belum punya anak" Jawab Dimas. 

"Emm begitu" Jawab Deri manggut manggut. 

"Sudah hampir dua tahun pernikahan kami belum dikaruniai buah hati. Padahal kala itu kami berharap setelah menikah bisa langsung mendapat momongan, tapi memang belum rezekinya mungkin" Kata Dimas mencurahkan perasaannya, ia sedikit tertunduk dan tersenyum. Namun Deri dapat mengecap bahwa senyum Dimas tersirat rasa sedih didalam hatinya. 

"Yang sabar pak Dimas, banyak orang diluar sana juga belum punya anak. Bahkan sampai lima tahun penantian juga banyak, atau bahkan sampai berpuluh puluh tahun mereka menanti kehadiran sang anak. Tapi belum juga dikasih, semua itu tentang takdir. Jangan berkecil hati" Deri memberi suport pada Dimas agar lebih besar rasa sabarnya dalam menanti kehadiran seorang anak dalam hidupnya. 

"Terimakasih atas suportnya untuk saya, tapi kali ini jangan panggil saya pak. Panggil saja saya Dimas, kita berteman sekarang" Dimas menyalami Deri dan menepuk pundak Deri sebagai tanda persahabatan. 

"Baiklah" Jawab Deri dengan senyuman. 

Disaat Dimas dan Deri tengah mengobrol dan menunggu waktu istirahat usai, tiba tiba Dimas dikejutkan oleh kedatangan Romi di kantin tempat Dimas dan Deri tengah mengobrol. 

"Loh Romi, kok kamu ada disini?" Kata Dimas menunjuk kearah Romi. 

"Halahh, sialan. Aku juga di pindah tugas ini ke sini" Jawab Romi. 

"Hah? Kok bisa?" Tanya Dimas terkaget. 

Romi akhirnya duduk bergabung bersama dengan Deri dan Dimas, tak lupa Romi juga berkenalan dengan Deri. 

"Aku rasa pak gubernur itu memang nggak beres deh. Jadi kemarin itu waktu terakhir kamu ada di kantor gubernur, aku sempat mergoki pak gubernur lagi ngobrol sama pemborong, dan kedoknya aku denger semua" Romi menceritaka kronologi dia dipindahkan ke kantor Kabupaten, dan serta ancaman yang ia dapat dari pak gubernur. 

"Wah, emang sableng kayaknya pak gubernur itu. Tapi ya udah lah, nggak lagi lagi deh ketemu sama orang kayak pak gubernur itu, semoga ini tempat terakhir" Ujar Dimas berkomentar. 

Hari terus berlanjut, Dimas dan Indah kini usai dalam pekerjaannya. Dan mereka pulang ke rumah, sesampainya di rumah. Dimas langsung bersih bersih dan berganti pakaian, lalu duduk di teras bersama mertuanya. Sementara Indah membantu ibunya untuk memasak dan membuatkan menu makan malam, tak lupa Intan juga ikut membantu. 

"Bagai mana hari pertama kerjamu ditempat baru?" Tanya pak Joko pada sang menantu. 

"Ya lancar lancar saja pak, alhamdulillah tidak ada kendala" Jawab Dimas. 

"Kalau kerja jadi aparatur negara itu jangan korup, meskipun atasannya korup kamu sebagai bawahan jangan ikutan korup. Bapak nggak mau anak bapak kamu nafkahi pakai uang hasil korupsi, bapak pengen anak bapak makan dari hasil yang halal. Biar nanti cucu bapak juga sehat dan bersih" Pak Joko menasihati Dimas agar tidak korupsi. 

Pak Joko selalu menasehati Dimas ataupun Indah agar bekerja dengan jujur dan bersih tanpa korupsi. 

"Iya Pak, Dimas nggak akan korupsi, dan Dimas jamin Indah makan dengan hasil yang bersih dan halal" Jawab Dimas. 

"Orang yang korupsi itu, hidupnya tidak sehat. Kenapa bapak bilang tidak sehat? Karena orang yang korupsi itu cenderung hidup dalam hati yang was was, was was takut jika suatu saat ketahuan dan pasti bakal di penjara. Sama kayak orang yang selingkuh juga, mereka akan cenderung berbohong untuk menutupi kenyataannya, dan lama lama akan diserang kesehatannya. Bisa jadi kenak serangan jantung, darah tinggi dan segalanya macam penyakit bisa saja datang" Kata pak Joko lagi menasihati Dimas. 

"Heeemm, benar pak. Yang capek pasti diri sendiri, Dimas juga nggak ada kepikiran buat selingkuh. Satu aja bisa debat setiap hari" Kata Dimas yang mulai curhat dengan mertuanya. 

"Hahah, wanita itu memang sulit ditebak perasaannya. Kadang bisa seneng berlebihan, kadang juga suka marah marah nggak jelas. Ibu juga meskipun sudah tua juga begitu" Kata laki laki berambut putih dan berkacamata itu, menceritaka  istrinya yang terkadang masih suka merajuk. 

Disaat mereka tengah mengobrol santai, Irwan datang dengan mengendarai motornya. Wajahnya tampak lelah, jalan dengan langkah gontai. 

"Kok tumben baru pulang wan?" Tanya Dimas pada adik iparnya. 

"Huufft, baru hari pertama magang. Udah disuruh ngurus orang gila" Kata Irwan berkelakar. 

"Salah sendiri, ambil jurusan keperawatan jiwa" Sarkas pak Joko menanggapi anaknya. 

Irwan dan Dimas tertawa terbahak bahak, hingga tawa mereka terhenti saat mendengar suara adzan maghrib berkumandang. Pak Joko dan Dimas bersiap siap untuk ke masjid, sementara yang lain hanya sholat di rumah. 

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!