Alisha Putri Wijaya adalah gadis cantik, pintar,ramah dan juga taat beribadah salah satu mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang sibuk membuat skripsi sambil bekerja part time di sebuah cafe yang cukup terkenal di kota X,dia tinggal di sebuah kos-an yg tak jauh dari kampus tempat dia kuliah.Alisha putri Wijaya dia adalah putri dari pasangan tuan Aditya Wijaya dan nyonya Anggi Wijaya mereka memiliki sifat yang baik,ramah dan juga taat beribadah mereka memiliki 2 org anak di mana alisha memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai polisi berpangkat Briptu yaitu Briptu Abimana Wijaya.
Bagas Alexander adalah pria tampan juga kaya raya dia seorang CEO sekali gus pemilik perusahaan Alexander grup,dia termasuk pria dingin dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.Bagas Alexander merupakan keturunan dari tuan Kusuma Alexander dan nyonya Indri Alexander kedua orang tuanya terkenal dengan sikap baik dan dermawannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kembary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Tiba di kantor Bagas dan andra di sambut oleh security yang berjaga di lobby sebelum membukakan pintu kaca , setelah masuk banyak para karyawan yang menyapa mereka karena kebetulan saat Bagas tiba jam kantor belum di mulai. Bagas terus berjalan tanpa berniat untuk menyapa karyawan yang menyapa mereka, Bagas terus memasang buka datar denga tatapan dingin sambil berjalan masuk ke dalam lift.
Saat tiba di ruangan tempat kerjanya Bagas langsung di sambut oleh sekretaris nya yang ada di kota S, begitu juga dengan anak buahnya mereka sedang datang lebih awal karena mereka akan mendiskusikan tentang penangkapan para penggelapan dana.
" Selamat pagi tuan Bagas dan tuan Andra."sapa sekretaris dan juga anak buah Bagas
" Hmmm,kalian ikut keruangan saya." titah Bagas pada anak buahnya dengan dana dingin dan muka datarnya,Tiba di dalam Bagas langsung memberi arahan untuk anak buahnya
" Nanti saat kalian membawa mereka keluar dari ruangan ini Jangan lewatkan lobby tapi kalian langsung masuk ke dalam lift khusus presedir Yang langsung di parkiran khusus presedir agar nanti tidak menimbulkan kekacauan di kantor." ujar Bagas yang mengarah kan anak buahnya
"Siap tuan kami akan laksanakan sesuai dengan arahan dari tuan." jawab Albert yang memang sudah di tugaskan dan di percaya oleh Bagas untuk memimpin anak buahnya yang ada di sini
" Bagus kalo begitu kalian kembali ke posisi awal dan kamu Andra tolong panggil kan mereka keruangan saya sekarang." titah Bagas pada Andra yang langsung di laksanakan oleh Andra
" Tuan saya akan panggil mereka kesini." jawab Andra yang langsung keluar dari ruangan Bagas
Saat Bagas sedang memeriksa semua file bukti laporan pengeluaran dana tidak sesuai dengan data masuknya dana di mana lebih banyak pengeluaran dari pada data pemasukan pada laporan yang dia dapatkan dari anak buahnya.Tiba-tiba pintu ruangan Bagas ada yang mengetuknya dari luar dan Bagas pun mengizinkan mereka masuk karena sudah tau siapa yang datang.
" masuk." titah Bagas
" Selamat pagi apa benar tuan memanggil kami? ujar kepala devisi keuangan
" Iya benar,saya mau bertanya tentang laporan yang ada di tangan saya" ujar Bagas lempar semua dokumen Yang ada di tangannya tidak sesuai
" ma...maksud tuan bagaimana?" tanya kepala devisi keuangan dengan suara bergetar.
" Saya mau kamu menjelaskan semua ini,kenapa laporan pengeluaran dan pemasukan berbeda?"tanya Bagas dengan suara tegas dengan penuh emosi
" Tapi itu sudah sesuai dengan laporan pak." jawab kepala devisi keuangan
" Apa kamu kira saya ini bodoh,hah," ujar Bagas dengan nada tinggi,membuat teman kepala devisi keuangan itu gemetar karena baru kali ini dia melihat Bagas semarah itu dan dia yakin setelah ini semua kasus yang melibatkan dirinya akan segera terungkap dan membuatmya pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
" Sekarang kamu masih tidak mau jelaskan semuanya secara detail atau saya akan melaporkan kamu ke pihak yang berwajib sekarang juga? tanya Bagas dengan nada dingin
" Kalo saya tidak mau bagaimana ?" tanya kepala devisi keuangan dengan cara menantang Bagas
" Oh,jadi kamu rupanya mau bermain-main dengan saya baiklah
" ujar Bagas dengan seringai di wajahnya. Karena kamu tidak mau mengaku maka bersiaplah untuk mendapatkan hukumanmu termasuk orang - orang yang sudah membantu mu." lanjut Bagas
"Huh, Memang apa yang akan tuan lakukan kepada saya?" tanya kepala devisi keuangan yang tidak memiliki rasa takut apa pun berbeda dengan temannya yang sudah berkeringat dingin
" Ampunilah saya tuan,saya cuma pengikuti perintahnya saja karena saya diancam apabila tidak membatu melancarkan aksinya maka keluarga saya yang menjadi korbannya." mohon karyawan devisi keuangan sambil menjelaskan ke tersangkut pautannya
" Hai, apa yang kamu katakan kenapa kamu malah menuduh saya sialan." ujar kepala devisi keuangan dengan nada tinggi yang tidak terima atas pengakuan karyawannya
" Aku hanya mengatakan yang sebenarnya pak." ujarnya penuh ketakutan
" Oh jadi ini semua rencana mu? tanya Bagas pada devisi keuangan.ada masalah apa kamu padaku?" tanya Bagas lagi
"Aku ingin kau menderita dengan membuat mu bangkrut." ujar kepala devisi keuangan dengan nada tinggi yang mengebuh
" Sialan apa salah ku padamu hah, sampai kau mau menghancurkan ku tapi sebelum kau menghancurkan ku maka ku duluan yang akan hancur." ujar Bagas. sekarang kalian tangkap mereka dan bawa mereka ke markas." titah Bagas
" Baik tuan ." jawab Albert dan temannya,saat akan di bawah keluar kepala devisi keuangan terus berteriak meminta untuk di lepaskan. Namun tak di hiraukan oleh anak buah Bagas yang terus menyeretnya kearah lift untuk di bawah kemarkas.
