NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Selepas acara di malam itu, Naila enggan untuk bertemu dengan suami dan juga madu nya.

      Ia memilih untuk pulang ke rumah sekali gus memberesi semua barang-barang nya. Ia tau Monalisa pasti akan mempermasalahkan soal kamar agar bisa menempati kamar nya. Maka dari itu, ia secepat nya memindahi barang nya ke dalam koper. Sebagian barang pribadi nya sudah di bawa oleh Vian.

Vian sendiri sudah berkali-kali melarang untuk membawa barang-barang nya dari rumah itu. Alasan nya akan menjadi penyakit di kemudian hari. Namun, Naila kekeh ingin membawa nya.

Set perhiasan yang pernah di belikan Al, ia simpan baik dengan rapih di tempat yang tidak di lihat orang itu pun di taro begitu saja di dalam lemari baju Al. Cincin pernikahan nya pun ikut di masukan gabung dengan perhiasan di dalam kotak nya. Jika ada kata keramat yang di lontarkan Al, maka ia akan segera angkat kaki tanpa pamit sekali pun.

    Pertama kali nya, Naila tidur terpisah dengan sang suami. Meski dulu nya mereka ada masalah, tetapi mereka masih tetap tidur dalam satu ranjang.

'Jika esok aku melangkah kan kaki ini keluar dari rumah ini, aku harap kamu bisa bersikap adil Mas. Semoga secepat nya kamu bisa memiliki anak untuk bisa meneruskan masa tua mu kelak, seperti apa yang kamu khayal kan dulu.'

     Di tatap nya langit-langit kamar nya. Tempat yang penuh kenangan selama lima tahun ini. Ingatan nya kembali berputar, di kala mengingat moment saat sang suami berpura-pura menjadi anak bayi yang menangis saat ingin menyusui. Berperan sebagai anak kecil, mengharapkan kehadiran nya. Namun hingga saat ini tak kunjung hadir mengisi rahim itu.

Tanpa di sadari, sudah banyak buliran bening yang keluar dari pinggiran ke dua ujung bola mata nya.

    Lamunan dan tangisan itu terhenti di saat suara deringan ponsel Naila bergetar.

Di lirik nya, panggilan dari sang kakak.

    "Halo, assalamu`alaikum Babang.!" Sapa Naila dengan suara nya yang serak.

"Wa`alaikumsalam Dedek." Jawab Vian halus

   "Dedek pasti lagi nangis kan,? Sudah berapa kali babang kasi tau dedek, jangan pernah menangisi hal yang tidak penting. Cinta boleh dek, tapi jangan bodoh.!" Sungut Vian lantaran kesal melihat Naila yang selalu menangisi suami nya.

"Dedek cuman ngak menyangka aja babang, pernikahan dedek harus seperti ini." Balas nya lesu lewat panggilan yang masih tersambung.

    "Dengerin babang, jangan pernah menjadi orang yang lemah. Kalo dedek terlihat lemah, mereka pasti akan lebih senang melihat nya."

"Huaaaaa..." Naila menangis tersedu-sedu. Lebih tepat nya ia menangis karena terharu, di saat ia terpuruk ia malah di pertemukan dengan sodara nya.

   "Jangan nangis. Kalo dedek masih nangis, babang nanti ngak mau ajak dedek ke panti ketemu sama keluarga panti."

Naila pun seketika berhenti menangis. Bagi nya, keluarga di panti sangat lah berarti untuk nya.

   Sementara di tempat lain, sosok manusia berbeda jenis kelamin yang kini telah resmi menjadi sepasang suami istri tengah berada sebuah kamar nan megah. Kamar yang telah di hiasi dengan taburan bunga di atas tempat tidur.

   Al yang memandangi setiap sudut kamar itu. Diri nya merasa risih dengan tulisan-tulisan seperti itu. Menurut nya ini sangat lah lebay.

Sedangkan Monalisa, ia sengaja berendam air hangat sebelum tidur bersama Al.

    Tanpa Monalisa ketahui, Al sudah menyuruh cleaning service untuk membersihkan bunga-bunga yang ada di dalam kamar. Termasuk tempat tidur nya dan juga di lantai.

Al pun memilih keluar, ia duduk di balkon apartement milik Rossa itu dengan perasaan gundah.

    Pikiran nya teringat tentang Naila. Rasa nya ia ingin segera pulang untuk bertemu dengan Naila di rumah. Tetapi ia takut jika mamah nya nanti akan menyakiti Naila. Karena seharian ini ia tidak melihat keberadaan, Naila. Hanya pagi-pagi sekali ia melihat Naila, yang berada di pekarangan belakang hotel tempat acara nya. Ia tau, Naila akan terus menghindari diri nya.

"Aku kira kamu di mana, ternyata di sini." Monalisa datang dari arah belakang, lalu ia memeluk tubuh Al dengan. Payudara nya yang tidak memakai tempat seperti batok kelapa itu ia gesek-gesekan pada belakang Al. Al terkejut dengan kedatangan Monalisa, yang membuyarkan lamunan nya tentang Naila.

   Dapat Al rasakan benda kenyal itu. Bohong jika benda tumpul milik Al tidak bereaksi. Namun, Al masih bisa mengendalikan nya.

Monalisa sengaja memaikan tangan nya di dada hingga ke perut Al, dengan tujuan untuk memancing Al agar mau berhubungan dengan nya. Senyuman di bibir Monalisa sangat lebar melihat Al diam. Ia berpikir, Al akan menikmati sentuhan-sentuhan nya.

    Teringat dengan minuman yang telah ia buat tadi. Minuman yang sudah di campur dengan obat perangsang.

'Aku akan rugi memakai obat untuk vagina agar bisa menjepit nanti jika tidak melakukan nya malam ini.' Gumam nya dalam hati

    "Aku sudah buatkan kamu minuman, ayo di minum dulu. Aku tau kamu pasti capek karena seharian di atas panggung." Ucap nya lembut dengan sedikit memberi perhatian.

Al pun menerima minuman itu. Tak banyak bicara ia pun langsung meminum nya hingga tandas tak bersisa. Setelah nya ia masuk ke dalam, kemudian mengambil handuk untuk mandi.

   **

Naila yang tengah asik bertelponan dengan Vian, di kejutkan dengan kedatangan Rossa. Di rampas nya ponsel Naila, kemudian di lempar nya hingga layar nya terlihat retak.

   "Mamah..." Suara Naila terhenti, tenggorokan nya mendadak terasa kering.

   Plak,!

"Kenapa mamah tampar aku?" Naila sedikit emosi. Karena Rossa tiba-tiba datang merampas ponsel nya lalu di lempar hingga layar nya retak. Tetapi, panggilan telpon itu masih tersambung karena tidak hancur terhamburan. Vain masih dapat mendengar pertengkaran antara adik nya dan juga mertua adik nya itu.

"Jangan pernah kamu berani melawan saya. Ingat, Al sudah menikah. Jadi aku bisa menendang mu kapan saja dari sini.!" Seru Rossa dengan tatapan nyalang

"Usir saja aku jika itu membuat posisi Monalisa masih tetap berstatus istri." Naila menjawab dengan santai. Bahkan ia terlihat tegar walau pun masih ada sisa-sisa air mata nya tadi.

"Percuma kamu hubungi Al, dia tidak akan mengangkat nya. Karena dia sekarang lagi proses pembuatan anak. Dan itu ku jamin pasti berhasil. Tidak seperti kamu yang mandul." Ejek nya

"Yaaa.... Semoga saja Monalisa benar-benar mengandung anak nya, Al." Naila menjeda ucapan nya kemudian

"Secara, gosip yang di tutupi itu ngak menutup kemungkinan Al akan mengetahui nya. Siap kan saja kesehatan jantung nya, mamah." Naila sendiri pun tidak sadar akan berbicara seperti itu.

Mungkin ia sudah terlalu muak dengan diri nya sendiri yang selalu diam menangis saat di hina mertua nya sendiri.

"Awas kamu yak. Bakal jadi gembel kamu setelah ini." Rossa pun pergi dari kamar Naila dengan perasaan jengkel. Niat hati ingin memanasin Naila, agar merasa sakit tapi malah diri nya yang kesel sendiri.

**

Al yang tidur di luar merasakan sesuatu yang aneh pada diri nya. Padahal ac di ruangan itu sudah di kasi full oleh nya. Tetapi masih saja ia merasa panas yang luar biasa. Apa lagi benda di balik celana dalam nya itu berontak.

Monalisa sedari tadi menunggu reaksi obat itu, bosan karena Al tidak mendatangi nya minta di layani.

Hingga tiba-tiba, Al datang mengetuk-ngetuk pintu kamar nya.

"Mon... Buka pintu nya."

Dengan senyum mengembang di wajah nya, Monalisa turun membukan pintu kamar nya. Namum, sebelum itu ia memperbaikin penampilan nya yang sedikit berantakan.

"Tolong aku.."

Monalisa menarik lengan Al. Langsung membawa nya ke dala. Kamar itu.

Dan benar saja, Al langsung membuka seluruh pakaian nya. Hanya tersisa kain segi tiga itu.

Al langsung melumat habis bibir Monalisa. Sedikit sakit, namun Monalisa suka.

Tangan Monalisa langsung saja menyentuh benda yang terlihat menonjol itu. Di usap halus, hingga di main kan naik turun. Al terus mendesah tat kala saat meremas benda kenyal milik Monalisa.

Langsung saja Al merobek baju yang masih menempel di tubuh Monalisa.

Dengan beringas nya, Al langsung menindih nya kemudian menancap kan benda milik nya. Hingga Al mencapai pada puncak nya.

"Aaarrrggghhhh...." Erang nya nikmat

"Kurang menggigit seperti Naila, tapi lumayan." Kata Al tanpa salah.

Nampak dada Monalisa ngembang kempis menahan marah. Tapi ia sadar, jika ia marah maka akan di cap buruk oleh Al.

Hingga kedua nya pun memutuskan untuk tidur.

1
Selviana
Kenapa? bukankah itu keinginan kamu sendiri untuk menikahkan Al dan Monalisa.
Selviana
itu karma karena kamu jahat terhadap Naila.
Selviana
Jika Al sampai tahu kalau Rossa bukan ibu kandungnya.Apakah Al masih sayang pada Rossa sebagai ibunya atau justru membencinya 🤔
Selviana
berarti Al bukan anak Rossa.
Selviana
Dasar ibu mertua yang lemah
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
Indah dk
Sebelum minta di hargai minimal hargai dulu menantu mu Bu
Indah dk
Giliran ke orang lain manggil nya aja sayang giliran ke mantu nya sendiri boro boro manggil sayang yang ada malah di siksa🙄🙄🙄
Indah dk
Meningan tinggalkan aja suami mu nai dari pada terus menderita, kalo gak pindah rumah aja ke mana kek gitu
Indah dk
Mirip banget kaya sinetron yang sering aku tonton, pasti pertama nya ngomong kek gitu nanti mah pas udah nikah suami nya di rebut dan rela nyelakain istri pertama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!