NovelToon NovelToon
KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi Wanita / Kontras Takdir
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Bahkan ketika aku kehilangan seluruh kenangan ku, kisah kita akan tetap hidup sayang.."
"Tidak aku hanya ingin kau tetap bersama ku selamanya!". Maitias menggenggam tangan Istrinya dengan erat.
Tangan yang hanya berbalut kulit itu tidak akan bertahan lama sesuai prediksi dokter karena Eve, Istrinya sudah kangker Otak stadium akhir .
Masa-masa terakhir wanita itu yang tidak diketahui oleh Maitias adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya, dia bahkan hampir bertunangan dengan wanita lain saat istrinya bertaruh nyawa untuk calon anak mereka
Eve memilih tidak berobat meski nyawanya akan menjadi taruhan untuk mewujudkan impian suaminya
Akankah wanita itu tetap hidup bersama cinta sejatinya? Atau pergi untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALING MENDUA?

Eve menatap kosong ke arah luar kejadian di club tadi masih membuatnya syok, siaran langsung dan lenguhan para gadis yang di perlakukan seperi hewan membuat wanita itu bengong dan terlihat sangat bodoh sekarang

"Hei sadar lah!!". Romeo menjewer telinga wanita itu dengan kesal "Jika kau selalu terlihat seperti itu, aku tidak akan segan-segan untuk menjewer mu!".

"Tidak bisa Romeo, ini terlalu kezam". Eve terengah-engah dengan nada biacaranya sendiri "Aku tidak akan sanggup melihatnya lagi".

Romeo mengangguk dia mengerti perasaan Eve, kejadian itu benar-benar mengguncang hati wanita itu ingin rasanya Romeo mendekat dan mendekap wanita di sampingnya tapi itu tidak akan mungkin Eve pasti akan menjauh saat itu juga

"Oh iya aku sudah mendapatkan ini". Eve menunjukan sebuah kotak kecil di tangannya "Ini akan sangat berguna, kita sudah mempunyai sidik jari dan tes warna mata Aiden di sini pria itu teryata buta warna"

"Kau tahu?! dari mana kau mendapatkannya".Ucap Romeo mengeluh dia merasa kalah karena dirinya sendiri sudah bersusah payah untuk dekat dengan orang seperti Aiden

"Itu rahasia, kau akan tahu nanti".

"ayolah beritahu aku sedikit saja, jangan membuat ku penasaran"

Wanita itu tetap menggeleng seakan tidak berniat memberi tahu pria itu, Eve lalu menyembunyikan kotak kecil itu ke kemabli kedalam tas nya dengan hati-hati kini pria di sampingnya tampak sangat kesal sampai memalingkan wajahnya

"Hei jangan bertingkah seperti anak-anak begitu, cepat kita harus pulang agar besok kita bisa menemui Bryan untuk rencana selanjutnya"

"Aku merasa sangat kecewa Nona Eve"

"Ayolah kau akan tahu nanti,tapi untuk saat ini hal itu akan menjadi rahasia!".

Beberapa menit berlalu Romeo mengantar rekannya sampai di depan gedung apartemen wanita itu, dia menatap sedih Eve dari kejauhan hal yag selalu dia ratapi ketika wanita itu akan berpisah dengannya. Cih dasar pria bodoh. Romeo memalingkan wajahnyamenyadari kebodohan dalam dirinya

*****

"Jerome! kau di sini lagi?". Tanya Eve terkejut dengan kehadiran pria itu , sepertinya Jerome baru keluar dari ruang kerja Maitias "Apa yang kalian lakukan, apa ada banyak pekerjaan"

"Ya seperti itulah Eve, ada sedikit pekerjaan penting". Pria itu tersenyum lalu pergi seakan mencoba menghindari Eve, "Oh ya Tuan Muda beroesan agar kau langsung tidur, dia mungkin akan beristrahat di ruang kerja saja"

"Baiklah". Eve menurut tapi dia tetap mampir untuk sekedar melihat sang suami, benar kata Jerome pria itu terlihat sibuk di sana . Aku ingin memeluknya, tapi sepertinya dia tidak akan suka.

Wanita itu melangkahkan kakinya menjauh tapi suara bariton Maitias kini menggema memanggil namanya

"Kemari!". Eve menurut

Maitias seperti biasa menepuk pahanya untuk wanita itu mendekat, Eve bisa melihat betapa rumitnya pekerjaan pria itu di atas meja kerjanya dan beberapa foto yang menurutnya tidak asing

"Kata Jerome kau sibuk, aku akan mengganggu mu Maitias".

"Ya sedikit". Pria itu memeluknya erat tanpa sepatah katapun lalu melepaskannya kembali "Tidurlah aku mungkin tidak akan ke kamar"

"Hmmm".

Wanita itu mengangguk sampai sorot matanya tidak sengaa menangkap sesuatu, sebuah tas wanita yang pernah dia lhat sekilah . Bukankah itu milik Ellen, wanita itu adalah ambassador barang itu . Eve menatapnya ragu dia mengepal tangannya merasa jika Maitias menyembunyikan sesuatu darinya dia melangkah kakinya keluar dia tidak bisa menuntut pria itu karena perjanjian mereka beberapa saat lalu

"Eve kau tidak apa?". Tatap Jerome saat melihat wanita itu keluar dengan wajah nya yang tampak sangat kesal

"jerome! jangan bilang Ellen datang ke sini tadi". Pria itu tampak terkejut tapi dia tidak mengesampingkan perkataan Eve dia mengangguk dan membenarka pertanyaan itu dan semakin emmbuat Eve merasakan sesak dalam hatinya "Eve, Tuan memang dekat dengan Ellen tapi jangan salah paham dia hanya sedang lari dari rasa cemburunya"

"Omong kosong! ". Eve pergi dari hadapan pria didepannya dengan sekilah air mata bening yang turun dari mata wanita itu

Jerome mengehela nafas dia seperti sebuah tempat dua orang itu melimpiaskan kekesalan mereka, tidak Eve dan juga Maitias kedua orang itu membuat nya lelah "kalian sama-sama menghadapi situasi yang sama tapi kenapa kalian menyebalkan seperti ini!". Kesal Jerome lallu kembali ke ruangan kerja Maitias, priaitu nampak lelah di sana tapi enggan untuk beristirahat

"Tuan..."

"Dia tahu kedatangan Ellen?".Jerome mengangguk "Biarkan saja, aku hanya ingin dia merasakan hal yang sama"

bagaiamana pun aku menjelaskannya dia tidak akan mendengarkannya, biarkan saja kuharap mereka bisa berdamai secepatnya.

Jerome mendekat pada Maitias memundurkan sandaran kursi agar pria itu bisa menjadi lebih rileks dan benar saja pria itu seperti enggan membuka matanya meski belum terlelap, Pria itu beralih ke sisi depan dia mengangkat kaki Maitias dan membuat sandaran bantal agar tidak pegal.

"Beristrahatlah Tuan Muda saya akan mengerjakan sisanya"

"Jerome, aku ingin tahu bisnis apa saja yang di jalankan Aiden dalam waktu dua minggu kedepan". Ucap Maitias dengan mata terpejam "Lebih cepat akan lebih baik"

"....."

"Kau tidak mendegarkan ku?". tanya Maitias karena pria itu tidak menyahut

"Itu akan sangat sulit, bahkan jika anda mengerahkan mata-mata terbaik di negara ini". Kecuali jika anda mengerahkan Romeo dan Eve, mereka bakan sudah hampir mencapai titik akhir sekarang hanya tinggal menunggu waktu bagi mereka. "Dia bukan pria biasa yang bisa anda tangani secepat kilat Tuan Muda, jika kita salah mengambil langkah dia bisa melakukan hal yang berbahaya baik bagi anda dan juga orang lain"

Maitias terdiam dia membenarkan perkataan Jerome dia sadar jika rencana cukup bodoh, yang dia pikirkan hanya lah Eve hingga dia melupakan beberapa logika lainnya

"Bersabarlah Tuan dan ingat rencana awal anda, anda tidak pernah gegabah sebelumnya"

*****

Eve menagis tanpa suara di kamarnya sendiri dia merasakan rasa sesak dan marah yang tidak dapat dia luapkan hingga membuatnya menjadi sosok menyedihkan di sana. Kenapa kau malah meragukan aku di saat seperti ini Maitias, aku berjuang untuk hubungan kita kedepannya!. 

Tring!.

Suara nontifikasi yang berasal dari seorang pria kini mengalihkan perhatian wanita itu, Romeo tanpa mengirim pesan singkat dan juga perhatian di sana. "Eve ingatlah untuk beristirahat, aku yakin kau akan bertengkar dengan suami mu tapi aku ingin kau tetap bahagia di hari yang sulit ini". "Romeo apa-apaan dia? dia semakin mengesalkan saja!". Eve meletakan ponselnya kembali tanpa berniat membalas pesan tidak penting dari pria itu dia kemabli pada posisinya

Wanita itu masih mencoba untuk tidur meski rasanya berat, menutup mata dengan segala pikiran yang megganggu benaknya sungguh tidak menyenangkan tapi dia tetap menutup matanya seolah-olah dirinya tidur dengan lelap

Hingga dia merasakan dua tangan yang memeluknya dengan erat . Maitias. Pria itu memeluknya dengan hangat sesaat hingga Eve bisa merasakan dengkuran halus dari pria itu, Maitias sudah tertidur.

1
Soraya
jangan lama thor lanjut
Soraya
kasihan eve thor semoga anaknya baik baik aja
Daulat Pasaribu
lanjut thor
Soraya
dikit bgt updatenya thor lanjut
Soraya
lanjut thor
chavica
up 10 turre
Soraya
kasihan Eve jgn sampe Eve meninggal ya thor secara Eve peran utama
Soraya
lebih baik kmu tinggalkan laki-laki gak berguna Eve
Daulat Pasaribu
suami bodoh
Soraya
lanjut thor
Daulat Pasaribu
knp sedikit thor/Sob/
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Soraya
Matias gampang banget percaya tnpa di selidikin dlu jgn sampai kmu menyesal
Daulat Pasaribu
kasihan eve thor
Soraya
lanjut thor
Soraya
kasihan Eve lanjut thor
Daulat Pasaribu
makin seru sih ceritanya
Soraya
jangan sampe kmu menyesal Maitias
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Daulat Pasaribu
tinggalkan aja eve suami bego kaya matias
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!