NovelToon NovelToon
Lord Of The Seven Lights

Lord Of The Seven Lights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Menjadi NPC / Masuk ke dalam novel
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lilachuu

Ketika terbangun, Shinomiya Kojirou menemukan dirinya berada di dunia yang asing namun akrab dengan dirinya di tubuh seseorang yang tidak dikenal.

Itu adalah dunia yang telah ia baca berulang kali, namun hampir tidak pernah bosan karena banyaknya rute dan cerita yang menarik.

Namun, menemukan bahwa dunia fiksi tersebut tiba-tiba menjadi kenyataan, ia bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Satu-satunya cara yang dapat dia pikirkan untuk mencapai kebenaran adalah tetap dekat dengan jalan cerita utama, dan untuk melakukannya, dia harus berhubungan dengan tokoh utama.

Namun tidak seperti yang diharapkan, dunia tersebut tidak mengalir persis seperti apa yang pernah dia baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilachuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Numbers (2)

07.10

Masih ada 50 menit sampai sekolah masuk. Aku bangun dan berjalan dengan susah payah menuju ke kamar mandi. Memandangi bayangan di dalam cermin, entah kenapa aku merasa agak ngeri. Jujur, aku masih tidak terbiasa dengan bayangan tuan berwajah buram yang menyambutku.

“... Persetan dengan penampilan ini. Apakah itu akan tetap seperti ini bahkan masa depan?”

Aku tidak tahu alasannya. Itu juga bukan karena aku tidak bisa menggambarkan wajah asliku. Jika itu masalahnya, tidak masuk akal milyaran orang lainnya memiliki wajah mereka sendiri. Jadi mengapa hanya pria bernama Griss ini yang memiliki penampilan seperti ini?

“Haa... aku benar-benar tidak mengerti.”

Menghela nafas, aku dengan malas membasuh wajahku. Aku bisa merasakan kulitku. Aku juga punya rambut. Tapi itu hanya membuat segalanya menjadi semakin menyeramkan.

Setelah membersihkan diri, aku berganti ke seragam Numbers yang kudapatkan di upacara masuk. Selain hal itu, aku tidak punya barang bawaan lain.

Orang lain mungkin iri melihatku mengenakan seragam ini, tapi aku tidak berpikir itu adalah hal yang cukup untuk dibanggakan. Yah, bagaimanapun juga, aku bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya ingin kulakukan sekarang.

Mencari jati diri? Atau tujuan? Apa mungkin arti keberadaan? Itu benar-benar sulit untuk dijawab. Namun terlepas dari semua itu, aku yang sekarang bahkan lebih khawatir tentang apa yang akan dikatakan orang dengan wajahku yang buram.

“... Bagaimana aku bisa mencari jalan keluarnya?”

Memutar kenop pintu, aku menoleh ke belakang sebentar. Tempat tinggalku selama tiga minggu terakhir. Itu adalah apartemen yang hampir tidak berhasil aku temukan jika aku tidak tahu bahwa alamatnya tertulis di kartu kadet milik Griss.

Sepertinya aku telah terikat padanya dalam waktu yang singkat ini.

“Haa... itu benar-benar lingkungan yang mudah untuk dirindukan.”

Numbers dibangun oleh asosiasi pahlawan di tengah laut timur. Itu tepatnya di sebuah pulau kecil ditengah laut yang merupakan wilayah perbatasan dari negara yang berbeda. Jadi tempat tersebut bukan milik tiga kekaisaran ataupun empat kerajaan.

Membuang muka dari pemandangan apartemen kecil yang nyaman untuk kutinggali, aku mulai melangkah ke dunia asing yang tidak kuketahui.

***

Lembaga pelatihan terbesar di dunia yang membanggakan sihir, sains, dan teknologi tercanggih. ‘Numbers’ adalah nama lembaga sekaligus pulau yang terletak di tengah laut timur. Pulau buatan ini hampir sebesar pulau Honshu di Jepang, negara tempat asalku.

Di pulau yang luas ini, hanya ada sekitar 5000 taruna pahlawan, dimana 1300 diantaranya adalah siswa tahun pertama. Sementara 2000 taruna non-tempur lulus tiga minggu lalu, taruna elit dari seluruh dunia berkumpul di sini, membuatnya jauh lebih kompetitif.

Di satu sisi, itu adalah lingkungan yang suram dan terlalu keras untuk anak usia 17 hingga 19 tahun. Di sisi lain, lingkungan tersebut memang dapat mendukung perkembangan generasi muda yang masih memiliki jiwa kompetitif yang tinggi dalam diri mereka.

Selain para taruna, ada juga para instruktur pelatihan, agen kafetaria, agen kebersihan, perekrut yang berkunjung sesekali, pejabat pemerintah, insinyur pemeliharaan dan operasi, tentara yang dikirim sebagai sekuritas, dokter dan peneliti, penjaga toko serba ada yang bekerja di bawah lembaga, dan masih banyak lainnya.

Dengan demikian, ada lebih dari 50.000 orang tinggal di pulau tersebut.

Berbicara tentang suasana keseluruhan, tempat tersebut memang cukup riuh. Karena tidak hanya kekuatan di dalamnya sudah cukup untuk menandingi yang terkuat dari tiga kekaisaran dan empat kerajaan, mereka juga memilih untuk menjadi pihak netral.

Dengan cara ini, banyak investor yang datang dari luar untuk menjilat dan menunjukkan niat baik mereka terhadap Numbers.

Yah, bagaimanapun, Griss sekarang adalah anggota Numbers, jadi bisa dikatakan bahwa ia adalah salah satu elit. Tapi aku tidak pernah mendengar tentang dia di buku aslinya, jadi kupikir dia seharusnya harus hidup di suatu tempat yang terpisah dari jalan cerita utama.

Meskipun dia tidak menjalani kehidupan di sekitar tokoh utama, aku percaya bahwa dia mungkin hidup damai tanpa banyak beban di suatu tempat.

... Dan itu juga yang sebenarnya aku inginkan. Menatap pintu kelas, aku hanya bisa menghela nafas.

[Kelas Pemula – A]

Itu adalah nama kelas yang kukenal. Karena tidak seperti kelas satu lain, kelas ini telah berulang kali disebutkan dalam novel aslinya.

Benar, Leon dan Zealot, karakter pendukung yang penting dalam cerita, skema dan kegaduhan, semuanya bermula dari kelas ini. Sebagai anggota kelas, aku kemungkinan besar akan tersapu alur terlepas dari apa yang kuinginkan.

“Huu...”

Setelah menenangkan diri, aku dengan perlahan dan hati-hati mulai membuka pintu.

Interiornya rapi, kebanyakan berwarna putih bersih tanpa adanya tanda-tanda debu sedikitpun. Ada tiga meja panjang menjulang, ini membuatku bertanya-tanya dimana aku harus mengambil tempat duduk.

Menyapu sekeliling, aku menemukan Zealot duduk di kursi paling belakang. Dengan mata tertutup dan tangan di saku, memang tampak mengesankan, tapi aku tiba-tiba berpikir apakah orang ini sebenarnya mengadopsi sindrom kelas delapan atau semacamnya?

Di sebelahnya ada teman masa kecilnya, Sheryl Starling, sedang mengobrol. Tentu, tak satupun dari mereka yang memperhatikan orang tidak penting sepertiku.

Yah, setidaknya aku akan bersyukur untuk yang satu ini.

Duduk di kursi tepi di barisan tengah, aku merasa bahwa diriku mungkin sudah memenuhi syarat untuk bersikap layaknya karakter tambahan dengan tepat. Yah, persetan dengan apa yang disebut karakter. Aku sekarang hanya bisa dengan linglung menatap ke depan.

Tidak ada papan tulis, tapi layar proyeksi untuk menampilkan hologram sangat besar. Oi, penulis sialan, bukankah setting teknologi di dunia ini agak terlalu berlebihan? Melihat pemandangan ini hanya bisa membuatku menghela nafas tanpa daya.

Setelah melalui segala macam pendidikan, ancaman, dan pengalaman bertahan hidup dalam bencana, sulit untuk membayangkan diriku akan kembali duduk di bangku sekolah.

Semester dimulai pada bulan Februari, itu adalah musim dingin. Untungnya, suasana di dalam sangat hangat hingga sulit bagiku untuk memperkirakan perbedaan suhunya dengan lingkungan luar.

“Khoaamm~”

Tentu saja, suasana seperti itu akan membuatku mudah mengantuk.

Saat ini jam 8 tepat, namun karena itu adalah hari awal masuk, kelas akan dimulai setengah jam kemudian. Ini membuatku penasaran, apakah kita sungguh perlu datang tepat waktu dalam situasi seperti itu?

Bagaimanapun, ada yang disebut portal di dunia ini. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, perjalanan menjadi lebih singkat untuk tiba ke tempat-tempat tertentu.

... Ngomong-ngomong, ayo tidur sebentar. Aku tidak ingin berpikir lagi. Menutup mataku, aku meringkuk dan meletakkan kepalaku di atas meja.

–Perhatian!

Sebuah suara menggelegar membuatku kembali sadar. Ketika aku membuka mata, instruktur sudah berdiri di belakang podium.

“Ini adalah hari pertama, jadi tidak ada latihan khusus. Tapi saya harap latihan pagi akan tetap dilakukan. Latihan tidak pernah salah, terutama di pagi hari dimana tingkat kepadatan mana mencapai tingkat yang cukup tinggi.”

Latihan pagi? Ini membuatku teringat bahwa ada pengaturan seperti itu dalam jalan ceritanya. Dikatakan bahwa tempat latihan terbuka mulai jam 5 hingga jam 8 pagi. Yah, mungkin pertemuan awal karakter utama dengan para tokoh penting juga dimulai dari sana.

“Sekarang, mulai dengan pengenalan diri. Saya John Yohan, instruktur yang bertanggung jawab atas anda semua untuk tahun ini.”

Nama itu, aku secara samar bisa mengingatnya.

“Saya memiliki Advance-Rune tipe Attacker yang cukup kuat, itu disebut Berserker. Menurut pengetahuan umum dan standar asosiasi pahlawan tentang tingkat kekuatan, saya diklasifikasi sebagai Awakener tingkat 5 yang merupakan pahlawan peringkat menengah.”

Mata para murid berbinar. Itu bisa dimengerti. Meskipun ada begitu banyak siswa di tahun pertama, mayoritas dari mereka bahkan belum mencapai Advance-Rune, dan masih macet di Basic-Rune.

Ini saja menunjukkan bahwa mereka belum mendapatkan pencerahan untuk naik ke tingkat 3 dan masih stagnan di tingkat 1 atau 2. Tentu saja itu tidak berlaku untuk semua orang. Seperti kasus Leon dan Zealot, meski kebanyakan taruna tahun pertama masih berada di Basic-Rune, keduanya sudah memiliki Advance-Rune dan menjadi Awakener tingkat 3.

John Yohan tampaknya puas dengan reaksi para siswa saat sudut mulutnya membentuk lengkungan.

“Hari pertama akan terasa spesial, karena kalian mungkin tidak tidur karena kegembiraan dan kekhawatiran. Atau mungkin kalian senang karena bisa memperbaiki diri setelah masuk ke dalam Numbers. Heh, apalagi kalian mungkin bisa melihat gebetanmu lagi setelah sekolah kembali masuk.”

Para taruna tertawa kecil. Namun instruktur mengubah ekspresinya menjadi serius.

“Tapi, Numbers tidak akan sama dengan Agen Akademi Militer sebelumnya. Saya berjanji bahwa kalian tidak akan punya waktu untuk menjalin hubungan. Itu karena di Numbers, anda akan mengalami apa yang disebut situasi pertempuran nyata. Karena itu, nantikan betapa menakutkannya pengalaman di dunia nyata!”

Senyum nakalnya membuat taruna merinding. Bahkan aku tanpa sadar merasakan hal yang sama. Ini terutama di latihan tempur, bagaimana aku harus ambil bagian di dalamnya?

\=\=

□ Arcanist : (manusia yang memuja iblis dan telah menjadi setengah iblis setelah mendapatkan berkah dari dewa iblis.)

1
Rey
Mana nih upnya
JustReader
baiklah aku menanti keberadaan nona bos
JustReader
selama pertarungan gw yakin kalo Luna : chae nayun jdi entar griss bakal selamatin Luna
JustReader
jujur aja nih Thor, mungkin ceritanya harus lebih dibedakan lagi karena ceritanya terlalu mirip Ama the novel extra, gak bakal heran kalo bakal ada yang bilang plagiat nantinya.

meski nama dan beberapa sistem kekuatannya beda, alurnya bener bener terlalu mirip
JustReader
konsep menarik yang digabungkan dengan super sistem+ the novel extra+ the author Pov.

di the novel extra maupun the author Pov, mcnya biasanya berasal dari kalangan rendah tapi disini, MC nya berasal dari bangsawan yang mungkin udah jatuh?
JustReader
ngeri anjr, Dejavu Ama tapov yang dimana ren Dover yang hilang ingatan dimanipulasi oleh ren Dover yang ingatan regressinya utuh☠️
JustReader
bro malah menjadi Kim hajin
Protocetus
kunjungin ya novelku, bola kok dalam saku
Rey
btw rata rata biasa berapa kata tiap bab?
Lilachuu: 1300 an kak
total 1 replies
Rey
crazy up!
Raihan Pradana
mirip manhwa the novel extra
Mryad Poenix💎
/Plusone/ vote untukmu!!

keep writing /Ok/
Nanaia
ngopi dulu thor☕
Nanaia
Makin Badas nihh Griss🔥🔥
Nanaia
/Awkward/
Nanaia
Klo gua juga bakal geli lah sama Emil,, apalagi bawanya paket otoritas ketua klub🤣🤣
Nanaia
Gila,, dari sekian banyak pihak,, malah Griss yg dapat,,

mangat's Thor,, makin seru nih... promosiin novelnya,,,
Nanaia
Sharooon
Nanaia
bilang aja kalo cemburu,, tsundere amat😂
Nanaia
Secret Order🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!