NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Randy

“Makasi.” Ega langsung menuju ke kamar Gina berdasarkan arahan dari Agatha.

Ega beberapa kali mengetuk pintu kamar Gina namun tidak mendapat respon dari sang pemilik, akhirnya dia memilih untuk menekan gagang pintu untuk membukanya kemudian masuk ke dalam kamar.

“Ega?” Beberapa menit kemudian Gina terbangun karena merasa seperti ada yang menatapinya, dia mengerjapkan mata beberapa kali sampai dia yakin kalau benar Ega yang ada di hadapannya.

“Gina? Kamu sudah bangun?” Tanya Ega basa-basi.

“Jam berapa sekarang?” Gina berusaha meraih ponselnya yang entah berada di mana.

“Pukul sembilan tiga puluh alias setengah sepuluh.” Jawab Ega dengan santai.

“Hah? Kenapa begini?” Gina kaget dan menyadari kebodohannya ysng tertidur sampai siang.

“Mungkin karena perubahan kondisi dari Larantuka dan menada kali.” Ega bercanda agar tidak canggung.

“Entahlah….” Kata Gina masa bodoh.

“Ayo cepat mandi, katanya mau jalan-jalan denganku.” Kata Ega.

“Ah iya, maaf aku kelamaan.” Gina linglung, dia berlari menuju ke dalam kamar mandi.

Gina tidak sadar ketika dia berlari dengan cepat menuju ke kamar mandi, selimut yang dikenakannya dan juga surat yang dia baca semalam jatuh ke lantai dan Ega pun membereskannya. Karena rasa penasaran, Ega membuka sepucuk surat itu kemudian membacanya.

Sebelum keluar dari kamar Gina, Ega meletakkan baju yang dia bawah untuk Gina kemudian menuliskan surat diatas baju itu “Gina, tolong pakai baju ini, aku persiapkan untukmu sejak di Larantuka namun aku tidak sempat memberikannya padamu. Aku tunggu kamu di bawah.” Itu bunyi surat yang ditulis oleh Ega.

Sesuai pesan yang diberikan Ega, Gina mengenakan baju yang dipersiapkan oleh Ega. Selesai berdandan, Gina turun untuk menemui Ega.

“Gina? Kamu cantik sekali.” Ega mengagumi kecantikan Gina, dia berbisik namun masih dapat didengar oleh Gina yang sementara menuruni tangga.

“Jangan menatap aku seperti itu dong, aku jadi malu.” Kata Gina setelah berada di dekat Ega.

“Kenapa tidak boleh? Kamu memang kelihatan sangat cantik, aku seperti tidak percaya kalau itu kamu.” Rayu Ega.

“Apaan sih, udah dong!” Gina malu-malu.

“Yah sudah, ayo kita jalan!” Ajak Ega.

“Jangan pulang terlalu malam yah Gin!” Tiba-tiba Agatha datang menghampiri mereka.

“Siap kak.” Sambung Gina.

“Ehh Agatha, heemmm… nanti malam kita semua makan bareng yuk! Kamu mau kan?” Tanya Ega pada Agatha.

“Mau kan Gin?” Ega meminta persetujuan Gina untuk mengajak kakaknya bergabung dengan mereka.

“Mau banget, apalagi kalau ada kak Agatha.” Jawab Gina polos.

“Kalau gitu kalian makan di rumah saja yah, nanti soreh aku belanja dan masak.” Kata Agatha.

“Heemmmm maksudku, aku mau ngajak kalian makan di luar gitu.” Jelas Ega.

“Gimana Gin?” Tanya Agatha.

“Nanti sore kami jemput kamu yah?” Kata Ega memastikan.

“Baiklah.” Agatha menyetujui kemudian dia dan Gina saling bertatapan menebar senyum diantara keduanya.

“Kalau gitu kami pergi dulu yah, sampai jumpa nanti sore.” Ega mengakhir pembicaraan.

Saat itu memang tubuh Gina ada bersama-sama dengan Ega namun pikirannya terfokus pada Randy, pria yang telah memenangkan hatinya. Gina tetap berusaha menunjukkan ekspresi bahagiah di hadapan Ega, dia tidak mau membuat pria itu sedih dan marah.

Mereka berdua berkeliling kota Manado, mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah itu. Di saat itu, Ega menunjukkan perhatian pada Gina yang tidak pernah diberikan oleh pria lain pada perempuan itu.

Perjalanan mereka berakhir di salah satu mall ternama di kota itu, Ega mengajak Gina makan eskrim yang paling viral di tempat tersebut.

“Gina? Kenapa? Kok nangis? Apa aku buat kesalahan sama kamu?” Tanya Ega yang tidak enakan karena tiba-tiba gadis yang bersamanya itu menangis. “Kamu marah yah sama aku?” Tanya Ega meyakinkan.

“Tidak kok, aku tidak marah pada siapa-siapa, aku hanya lagi ingat sama salah satu temanku saja.” Jelas Gina.

“Gina, kok kamu lagi jalan sama aku tapi pikiranmu ke orang lain sih? Aku sedih loh.” Kata Ega cemburu.

“Maafkan aku Ega.” Gina berusaha menghapus air matanya.

“Aku akan maafin kamu, tapi dengan satu syarat.” Kata Ega.

“Syarat apa?” Polosnya Gina bertanya.

“Emangnya ada apa dengan temanmu itu? Kamu harus cerita agar aku tidak marah.” Jawab Ega.

“Nanti aku pasti akan cerita Ega, tapi mau kah kamu mengantarku ke rumah sakit?” Tanya Gina.

“Rumah sakit? Ngapain? Emang kamu lagi sakit?” Tanya Ega membalas pertanyaan Gina.

“Bukan aku yang sakit. Aku mau cari temanku yang lagi sakit.” Jawab Gina.

“Ohhh gittuuu, jadi yang sekarang ada di pikiranmu adalah teman kamu yang lagi sakit?” Tanya Ega. “Baiklah, ayo!” Ajak Ega sebelum Gina menjawab pertanyaannya.

“Makasi Ega.” Kata Gina dengan tulus.

“Habiskan es mu dulu baru kita pergi. Dia di rumah sakit yang mana?” Ega sadar kalau mereka sedang memakan es krim.

“Entahlah!” Jawab Gina sambil menyuapkan es ke dalam mulutnya.

“Hah?” Ega bingung.

“Aku tidak tahu dia di rumah sakit yang mana.” Kata Gina lagi.

“Kok bisa gitu? Terus kamu tahu dia sakit itu dari mana?” Tanya Ega penasaran.

“Dia menulis surat untukku, dalam surat itu dia mengatakan kalau dia lagi sakit.” Jawab Gina.

“Kayak jaman dulu aja pakai surat, emang dia tidak bisa apa ngomong langsung atau pakai telpon gitu?! Sekarang kan uda ada Hp.” Cerocos Ega secara tidak sadar.

“Ega!” Rengek Gina manja, tidak terima dengan perkataan Ega padanya barusan namun dia bingung mau marah atau bagaimana.

“Maaf, maaf, keceplosan!” Ega menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tahu dirinya telah salah berbicara. “Emangnya dia siapa sih Gin?” Tanya Ega penasran.

“Randy. Randy yang dulu bersamaku di Larantuka. Kamu masih ingat kan?” Kata Gina menjawab pertanyaan Ega sekaligus balik bertanya.

“Oh dia?!” Kata Ega kurang bersemangat, entah kenapa dia sepertinya cemburu ketika Gina menyebutkan nama pria itu.

“Jadi sebenarnya kamu mau nyari dia gitu? Kamu kan lagi sama aku Gin?!” Kata Ega sedih.

“Ega, aku tidak punya maksud apa-apa sih, aku hanya ingin tahu keberadaannya, ceritanya panjang, nanti aku jelasin di perjalanan. Oke?” Kata Gina yang entah kenapa merasa bersalah pada Ega.

“Tapi di rumah sakit apa? Yang mana? Paling tidak kamu ada informasi sedikit di mana untuk mencarinya.

“Aku sama sekali tidak tahu di mana keberadaannya.” Jawab Gina singkat.

“Oke baiklah, kalau begitu semua rumah sakit kita datangi.” Kata Ega santai namun serius.

“Makasi Ega.” Kata Gina.

“Tidak perlu berterima kasih. Apapun demi kamu, akan aku lakukan.” Ega mencubit pipi Gina gemes.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!