NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1 tahun

Jangan lupa like dan commentnya ya readers ku yang budiman 🍭

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, Friska masih setia dengan tumpukan buku dan laptopnya. Dia masih sedikit kesal dengan Ardigo, alhasil selama mengerjakan tugas di kamar, dia terus saja bergumam memaki pria itu dengan wajah yang dilipat.

"Huahh lelahnya. Lebih baik aku mandi dulu" gumam Friska lalu menutup laptopnya dan berniat untuk mandi. Dia sudah hampir menyelesaikan tugasnya, hanya perlu mengoreksi di beberapa bagian saja dan ia berniat melanjutkannya nanti malam

Setelah selesai mandi, Friska mengecek hp nya dan melihat pesan dari Tasya

Tasya 🐼

Besok ke kampus, Fris?

^^^Iya Sya, besok aku sudah mulai ke kampus^^^

Friska memang mengabari Tasya soal Vano yang sakit dan dia tidak bisa hadir ke kampus. Sebelum itu, dia juga sudah menceritakan tentang musibah pernikahan yang dialaminya. Tasya sangat terkejut dan marah saat itu karena Friska tidak memberitahunya sejak awal. Dan Friska menyembunyikan rahasia sebesar ini darinya. Friska meminta maaf dan membujuk sahabatnya tersebut hingga kemarahan Tasya bisa mereda

Setelah membalas pesan Tasya, Friska melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri dan juga Vano. Ardigo tidak termasuk dalam list yang mendapat jatah makan malam ini.

Friska terlihat lincah memotong sayur seperti buncis dan wortel, malam ini dia akan membuat sop tahu dan juga ayam goreng kremes. Saat sedang memasak, dia merasakan ada seseorang yang mengawasi pergerakannya, rasa takut pun mulai menghampirinya. Takut bahwa itu bukanlah sosok manusia alias makhluk astral, dan juga takut jika ternyata itu adalah pencuri yang sedang mengawasinya. Tidak ingin berlama lama menahan rasa takutnya, dia pun memutuskan membalikkan badannya secara perlahan. Dan...

"Astaga!!" Friska sangat kaget mendapati seseorang yang ternyata memang mengawasi nya sejak tadi, orang itu adalah Ardigo

"Kenapa mas ada disini? kamu hampir membuatku jantungan" kesal Friska

"Loh memangnya saya tidak boleh berada di dapur saya sendiri?" balas Ardigo santai

"Ya tapi tidak begini juga. Setidaknya kamu bersuara, biar aku tau ada manusia lain disini" ujar Friska dengan wajah yang sangat kesal. Rasanya kekesalannya terhadap Ardigo semakin menumpuk saja. Namun pria itu tidak menggubrisnya

Friska kembali fokus dengan masakannya. Dia sangat malas melihat wajah Ardigo saat ini

"Kamu sedang masak apa?" tanya Ardigo membuka percakapan setelah sempat hening cukup lama

"Mas, sebenarnya ada apa kamu kesini? aku justru takut melihat kamu dekat dekat seperti ini" tanya Friska menyuarakan pikirannya sejak tadi

"Kalau yang kamu takutkan aku akan melakukan sesuatu kepada Vano, sumpah demi apapun aku tidak pernah punya niat jahat seperti itu. Jadi tolong berhenti mengawasiku" lanjut Friska negatif thinking

Ardigo yang mendengarnya hanya memasang wajah datar kemudian berlalu menuju meja makan tanpa membalas perkataan Friska. Dari tempat duduknya, dia bisa melihat Friska yang telaten dalam mengerjakan pekerjaannya. Adapun tujuan awalnya menemui Friska ialah untuk meminta maaf dan mengatakan terimakasih untuk makanan yang sudah dimakannya tadi siang.

Ardigo sibuk berperang dengan batinnya saat akan mengucapkan kata maaf. Dia terus menimbang nimbang apakah harus meminta maaf dan mengatakan terimakasih atau tidak. Sampai kedatangan Friska yang meletakkan hasil masakannya ke atas meja sukses membuat Ardigo tersentak dari lamunannya

"Ini makanan untuk Vano" ucap Friska dingin sambil meletakkan piring berisi nasi dan ayam goreng di atasnya serta semangkuk kecil sop tahu.

Friska kemudian mengisi nasi ke piringnya bersiap untuk makan tanpa berniat mengajak Ardigo. Pria itu bersiap akan membawa makanan Vano ke kamarnya, namun dia menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Friska

"Terimakasih" ucap Ardigo dengan kaku. Friska yang mendengar nya cukup kaget namun bersikap biasa saja lalu menganggukkan kepala nya

"sama sama"

"Nanti saya mau bicara sama kamu"

"Okey"

Ardigo melanjutkan langkahnya setelah mendengar jawaban Friska

Dia mau berbicara apa ya? kenapa aku jadi penasaran.  Batin Friska namun ia menepis pikirannya dan melanjutkan makan malamnya

Setelah selesai makan, Friska membersihkan meja dan peralatan makannya. Saat sudah selesai, dia teringat dengan ucapan Ardigo yang ingin berbicara dengannya. Friska melangkahkan kakinya menuju ruang tengah apartemen dan mendapati Ardigo yang sedang memainkan ponselnya disana

"Mau bicara apa?" tanya Friska to the point sesaat setelah duduk di hadapan pria tampan itu

Ardigo yang mendengar seseorang berbicara di depannya langsung meletakkan ponselnya dan mengarahkan atensinya kepada Friska. Ia berdehem sebentar sebelum memulai pembicaraan

"Saya mau minta maaf soal tadi siang" ujar Ardigo pelan namun terkesan kaku

Ck, minta maaf gaya apa itu. Friska mencibir dalam hatinya

"Iya" balasan singkat dari Friska membuat Ardigo sedikit tidak enak

"Maafkan saya karena sudah berprasangka buruk kepada kamu" tambah Ardigo dengan sedikit nada lembut

"Sudah aku maafkan, mas" balas Friska seadanya

"Dan... terimakasih untuk makanannya"

Apa itu berarti dia memakannya? Batin Friska sedikit terkejut

"sama sama"

"Friska.."

"Ya?"

"saya juga mau membicarakan tentang pernikahan ini"

Friska menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan Ardigo. Namun dia tetap diam dan memberikan waktu kepada pria itu untuk melanjutkan ucapannya. Karena memang sudah seharusnya mereka membicarakan masalah ini, tidak mungkin pernikahan ini akan berlanjut selamanya.

"Saya ingin membuat perjanjian untuk pernikahan ini. Saya menikahi kamu untuk bertanggung jawab atas nama baik saya dan keluarga saya. Jadi saya rasa setelah pandangan publik tidak lagi menyorot saya, maka kita bisa berpisah" ujar Ardigo tegas

"Berapa lama?"

"Maksud kamu?"

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai publik tidak lagi menyorot kehidupan kamu? aku setuju, dengan begitu aku bisa lepas dari sini" balas Friska yakin

"Saya belum yakin, mungkin dalam hitungan bulan"

"Apa 3 bulan cukup?"

"Saya tidak ingin mengambil resiko. Saya pikir waktu satu tahun cukup. Jadi mereka tidak berpikir kalau ini pernikahan main main. Jadi kita akan berpisah setelah satu tahun"

"Okey aku setuju"

"Lakukan apapun sesukamu, dan anggap saja kita orang asing yang tinggal satu atap"

"Tenang saja, aku manusia yang tau diri kok" balas Friska sarkatis

"Baguslah kalau begitu. Saya tidak perlu repot repot membuat peraturan tertulis dalam pernikahan ini" balas Ardigo enteng

"Apa aku boleh meminta sesuatu?" ujar Friska

Ardigo tersenyum remeh mendapat pertanyaan dari Friska

Dia sudah mulai menunjukkan sifat aslinya. Batin Ardigo

"Katakan"

"Apa aku boleh berteman dengan Vano? maksudku, tolong izinkan aku dekat dengan Vano. Aku tidak punya teman disini, setidaknya ada Vano yang bisa menjadi temanku. Aku bersumpah aku bukan orang jahat" terlihat mata Friska memancarkan kesungguhannya

Ardigo mengernyitkan dahinya bingung karena permintaan Friska diluar dugaan nya. Ia berpikir Friska akan meminta uang ataupun harta miliknya, namun kenyataannya tidak.

"Baiklah, saya izinkan. Tapi jika terjadi sesuatu dengan Vano, kamu tidak punya kesempatan kedua" tegasnya

"Iya" Friska mengangguk mengerti

Ardigo mengeluarkan dompetnya dan mengambil sebuah kartu lalu menyodorkannya ke hadapan Friska

"Pakai ini untuk keperluan kamu. Bagaimanapun selama satu tahun ini kamu tetap istri saya" ujar Ardigo dingin tetap menunjukkan sisi tak tersentuh dalam dirinya

"Tidak perlu mas. Aku punya tabungan sendiri, lagipula aku juga bekerja"

"Itu urusan kamu, yang penting saya sudah memberikannya" balas Ardigo acuh lalu meletakkan kartu tersebut di atas meja

"Gunakan dengan baik, jangan pakai untuk hal hal yang tidak berguna" ujarnya lalu bangkit dan melenggang menuju kamarnya

Kamu pura pura menolak, padahal memang itu kan yang kamu mau? tck, semua perempuan itu sama saja. Gumam Ardigo sambil menaiki tangga menuju kamarnya

Friska yang kesal melihat kepergian pria itu langsung mengambil kartu tersebut dan berlalu ke kamarnya.

To be continued

Find me on instagram @nisaaayu_

1
Nika Hidayah
Luar biasa
Khansa Rafani
ibu yg bijak
Khansa Rafani
itu namanya cinta karena nyaman dan terbiasa bersama..
Gusnimar Sjam
Luar biasa
Nafi Hirzi
Lumayan
Gusnimar Sjam
cakep.... naluri nya
Gusnimar Sjam
semakin cute CEO kita/Facepalm/
Rusmini Rusmini
ceritanya mengalir.../Rose//Rose/
Gusnimar Sjam
Luar biasa...
sejauh ini jalan ceritanya bisa membuat betah
dan setiap rangkaian kalimat bisa menjadi nyata dan terasa sangat menyentuh.
sangat menyenangkan bisa mencerna barisan dari kalimat - kalimatnya
visual yg diberi pun jadi menambah keseruan dlm membaca
teruslah semangat mencari ide yg membuat hidup certa mu /Angry/
Debby Feybe Mekutika
bagus alur ceritanya
phie
Luar biasa
Dian Rahmawati
wah Reyhan baik
Dian Rahmawati
friska kembali lg
Dian Rahmawati
sahabat yg baik
Dian Rahmawati
wah digo
Dian Rahmawati
modus
Dian Rahmawati
nyamuk nya besar
Dian Rahmawati
semoga digo usut pelaku nya
Dian Rahmawati
wah friska terluka
Dian Rahmawati
ardigo udh mulai cium2 kening noh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!