YASMIN! I LOVE YOU

"Kalian sudah datang..?" Mama Mita langsung memeluk Yasmin dengan begitu hangat lalu membawanya masuk kedalam dan meninggalkan Gio gitu aja di depan pintu masuk rumahnya.

"Mam..." Ucap Gio dengan wajah yang cemberut. Mama Mita dan juga Yasmin bersamaan menoleh ke arah Gio yang masih berdiri di depan pintu. "Setelah memiliki anak perempuan, sekarang anak mama yang tampan ini di lupakan ya.." rajuk Gio pada mamanya.

"Oh ya ampun sayang... mama sampai lupa." ucap mamanya santai sembari memeluk Gio. Sedangkan Yasmin tersenyum geli melihat raut wajah Gio cemberut pada mamanya, sungguh bosnya itu sangat menggemaskan. Yasmin tidak menyangka seorang Gio, yang ia tahu lelaki datar dan mesum itu, ternyata bisa sangat manja pada mamanya. Cara dia ngambek pada mamanya terlihat jelas kalau bosnya orang yang manja dan begitu dekat dengan mamanya.

Kemudian Mita menggandeng Gio dan juga Yasmin masuk kedalam rumah .

"lebih baik kalian pada mandi dulu ya.. pasti Uda gerah dan capek kan kerja seharian.." ucap mama Mita pada keduanya.

"ya Uda mam, Gio antar Yasmin dulu ke kamar tamu."

"Mam Yasmin ke kamar dulu." pamit nya pada mama Mita.

"Iya sayang.." balas Mita.

Setengah jam, Yasmin sudah selesai membersihkan tubuhnya dan sekarang sudah kelihatan lebih segar. Dengan memakai pakaian santai yaitu kaos oblong dan celana jeans, Yasmin keluar dari kamar tamu lalu menuruni tangga ingin menghampiri Mama Mita. Yasmin selalu berpenampilan seperti ini Kalau berada di rumah maupun itu pergi jalan bersama Sarah dan ia tak pernah malu dengan apa yang ia pakai, karena ia selalu nyaman memakai kaos dan celana jeans dari pada harus memakai dress.

Sampainya di bawah, ia bingung mencari Mama Mita karena Yasmin tak melihat mama Mita ada di bawa dan Yasmin segan untuk mengelilingi rumah mama dari bosnya itu.

"Non, cari siapa?" tanya bibi yang melihat Yasmin berdiri di dekat tangga seperti kebingungan.

"Eh bi.. Yasmin cari Mama Mita.." jawab Yasmin tersenyum menatap bibi.

"Nyonya ada di dapur non, lagi masak buat makan malam."

"Dimana dapurnya ya bi?" tanya Yasmin.

"ayo non biar bibi antar." jawab pembantu mama Mita sembari berjalan ke arah dapur dan di ikuti oleh Yasmin.

Sampainya di dapur, Yasmin melihat mama Mita lagi memotong sayuran wortel. Yasmin pun langsung menghampiri mama Mita, berniat untuk membantu.

"Mama boleh Yasmin bantu?" Mama Mita langsung menoleh ke sumber suara.

"MasyaAllah.. cantik banget sih kamu.." ucap Mama Mita.

"Terimakasih mam.." Yasmin tersenyum malu dibilang cantik oleh mama Mita. "Mama mau masak apa nih?" tanya Yasmin.

"Ini mama mau masak capcay, dan Cumi saus Padang biasa makanan kesukaan Gio dan Papa." Jawab Mita pada Yasmin.

"Sini mam biar Yasmin bantu masak."

"Boleh. Kamu bisa masak juga sayang..?" Tanya mama Mita sembari menyerah pisau pada Yasmin untuk memotong sayuran nya.

"Gak terlalu pandai sih ma.. tapi bisa lah dikit-dikit." jawab Yasmin merendah.

"Ya uda gimana kalau yang masak kamu, mama pengen coba masakan kamu." pinta mama Mita pada Yasmin.

"emm, gimana ya mam takut rasanya gak sesuai dengan lidah mama atau yang lainnya."

"Makanya mama coba dulu baru bisa nilai gimana rasa masakan menantu mama.."

Deg

Jantung Yasmin berdetak lebih cepat, dan ada rasa sesak juga di dadanya. Yasmin semakin tidak enak pada Mama Mita, dengan kebohongan yang dirinya buat dan juga bosnya itu. Andai ini benar, ia akan senang memiliki mertua yang sebaik mama Mita. Tetepi sayangnya dirinya tidak mencintai Gio dan begitu juga sebaliknya. Beruntung banget orang yang akan jadi menantunya kelak.

"Yasmin.. kok malah ngelamun.." ucapn mama Mita mengagetkan lamunan Yasmin.

"Eh iya mam, ya Uda iya Yasmin yang masak.." ucap Yasmin akhirnya.

"Ya ampun.. beruntung banget anak mama yang tampan itu bisa dapet kamu Yasmin." Yasmin hanya tersenyum saja menanggapi ucapan mama Mita.

Mama Mita akhirnya hanya menemani Yasmin memasak sembari bercerita dan bercanda berdua di dapur. Tanpa mereka sadari apa yang mereka lakukan di dapur, tak lepas dari pandangan Gio, Ya saat ini Gio tengah berdiri di pintu dapur melihat mereka yang lagi memasak sambil bercerita dan sesekali tertawa karena candaan mamanya. Itu membuat Gio tersenyum senang melihat mamanya yang bahagia dengan adanya Yasmin.

Gio juga sangat terpesona dengan kecantikan alami Yasmin tanpa memakai make up. Sungguh rasanya ia enggan untuk melepas tatpannya dari wajah cantik Yasmin. Waluapun hanya memakai kaos dan celana jeans, Yasmin tetap terlihat cantik. Yasmin memang wanita sederhana, apakah wanita seperti Yasmin yang di inginkan mamanya untuk menjadi menantunya? entahlah sekarang ini yang ada di pikiran Gio adalah gimana cara untuk berkata jujur dengan mamanya kalau hubungan ia dan Yasmin hanya kebohongan belaka. Ia gak mau terus-terusan berbohong pada mamanya.

Kemudian Gio menjauh dari dapur, karena ponselnya bergetar di saku celananya. Dilihatnya nama Salsa yang tertera di layar ponselnya.

“Ya halo..”

“sayang kamu dimana?”

“aku lagi dirumah mama sayang.”

“kok kamu gak ajak aku ketemu sama mama kamu sih..”

“maaf, waktunya belum tepat Salsa.. lagian aku ke rumah mama mau ada yang aku bicaran sama papa soal kerjaan.”

Terdengar suara Salsa mendesah dari seberang telepon. 'Maaf Sa kalau aku Uda bohong sama kamu.' batin Gio.

“apa kamu gak jadi ke apartemen sayang..?”

“maaf ya sayang, malam ini aku gak bisa kesana. Gimana kalau besok aja kita jalan ke mall ya..”

“apa begitu penting kerjaan kamu..”

“Salsa..”

“oke, ya Uda besok aja kita jalan ke mall. Dah sayang..”

Sambungan telpon pun terputus. Gio menghela nafasnya, ia bingung pada dirinya kenapa sekarang ia malas bertemu dengan Salsa, kekasihnya.

Setengah jam akhirnya makan malam selesai di masak oleh Yasmin. Yasmin pun meletakkan masakannya di meja makan. di bantu dengan bibi. Sedang mama Mita memanggil suami dan anaknya untuk makan malam.

"Wah mam sepertinya ini sangat lezat.." ucap Gio yang sudah duduk di kursi meja makan

"Wah mama paling tahu aja makanan ke sukaan papa dan Gio." sambung Papa yang juga sudah duduk di kursi meja makan.

"Iya dong Mama paling tahu apa kesukaan orang yang mama sayangi." ujar Mama Mita sembari tersenyum. Mama Mita sebenarnya sudah tidak sabar ingin mencicipi masakan yang di buat oleh menantunya.

Akhirnya mereka semua makan masakan yang di buat oleh Yasmin. Gio merasakan ada yang lain dari masakan yang di buat mamanya, tidak seperti biasanya. Ini terasa lebih enak dari masak mamanya, bukan berarti masakan mamanya tidak enak, sangat enak tapi.. kali ini lebih enak lagi, Gio pun manambah lagi cuminya dan capcay.

"Gio.. gak biasanya kamu makan sampai nambah gitu nak.." ucap Mama Mita

"Ya mam ini masakannya enak banget, buat Gio pengen nambah terus." balas Gio sembari asik mengunyah makanan nya.

"Iya mam, ini rasa masakannya tidak seperti yang biasa Mama masak." sambung Papanya yang juga menambah cuminya.

"Jadi maksud kalian masakan mama tidak enak gitu?"

"Bukan gitu mam.. masakan mama juga enak, tapi maaf mam yang ini lebih enak lagi. Mama emang paling the best pokoknya." ucap Gio

Yasmin sendiri gak tahu kenapa begitu senang melihat Gio memakan masaknya dengan lahap dan suka juga dengan masakannya.

"Ya jelas bedalah, itu kan yang masak Yasmin bukan Mama.." Gio langsung menatap Yasmin, ia gak menyangka masakan Yasmin sangat enak.

"Wah ternyata ini masakan calon mantu toh. Sepertinya kalian percepat deh nikahnya."

"uhuk..uhuk.. "Yasmin langsung tersedak mendengar ucapan Reza yang menyuruh mereka langsung cepat menikah. "Pelan-pelan dong makannya.." Gio memebrikan minum pada Yasmin sembari mengelus pundak Yasmin.

'Ya Allah gimana ini, kalau beneran orang tua tuan Gio menyuruh mereka menikah cepat..Aku harus jawab apa? sedangkan aku hanya calon bohongan.' Gumam Yasmin dalam hati.