NovelToon NovelToon
SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Media film

Johan seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, ia selalu di marahi oleh bos nya karena suka ngomong ceplas ceplos, suatu saat tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka, namun adik tiri dari pemilik perusahaan itu mempunyai niat jahat kepada kakak tirinya itu.

ikuti kisah romantis mereka dalam cerita yang berjudul ''sekertaris yang menggemaskan''

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan Intan

Menurut Dokter Bandot, Johan adalah pria yang lucu, humoris, walaupun kepada bosnya tapi dia tak canggung.

‘’Dia cowok yang lucu, kamu bisa tersenyum kalau sama dia!’’ kata Bandot kepada Mery.

‘’Lucu dari mananya? Tampang aja meragukan! Untung kerjanya bener, dan klien ku banyak yang suka sejak dia jadi sekretarisku’’ balas Mery.

‘’Bagus dong! Jadi dia bawa hoki, siapa sih nama aslinya?’’ sahut Bandor lalu bertanya.

‘’Johan prayoga’’ jawab Mery.

‘’Prayoga! Kok kayak pernah denger nama itu yah’’ kata Bandot mulai penasaran sambil menggaruk pelipisnya seperti kena gigit nyamuk.

‘’Namanya pasaran kali Dok, siapa aja bisa pakai nama itu’’ ucap Mery.

‘’Iya juga sih, tapi beneran nama itu gak asing, gak taulah lupa! Tapi beneran loh Johan sangat menarik. Kalau aku jadi cewek pasti sudah jatuh cinta padanya.’’ Terang Dokter Bandot.

‘’Ya ampun Dok! Dia itu sering banget buat aku jengkel, asli bikin aku makan ati terus kalau dengerin dia bicara, suka ngelantur. Mulutnya gak bisa di rem sama sekali kayak bus jalan di tol gak mau berhenti.’’ Jelas Mery yang merasa tidak setuju apa ungkapan dari Bandot.

‘’Ya ampun Mer, kamu jangan terlalu gak suka sama dia, nanti jadi beneran cinta mati loh, baru tau rasa kamu!’’ kata Bandot.

‘’Dih, dibilangin dia itu udah punya istri dan anak kok gak percaya sih?’’ balas Mery cemberut.

‘’Kan kita gak tau besok kayak apa? kali aja istrinya minta pisah dan Johan jadi duda, terus kamu bucin sama dia. siapa yang tau kan?’’ Bandot sangat mendukung kalau Mery jadian sama Johan.

‘’Kok kamu doain gitu sih Ban!’’ sahut Mery tak suka.

‘’Kita emang gak tau kehidupan besok kayak gimana’’ jawab Bandot sambil menatap dengan serius. Ingatannya malah melintasi waktu saat Mery masih begitu bahagia kehidupannya. Dan semua berubah begitu saja saat orang tuanya meninggal dunia.

Selesai menebus obat di apoteker, Johan berjalan santai menuju ke ruangannya Dokter Bandot. Bersamaan dengan itu temannya Intan melihat Johan lagi.

Vany yang melihat Johan sedang berjalan langsung saja menyeret lengan Intan yang sedang berdiri di sebelahnya karena sedang mencari sinyal wifi rumah sakit.

‘’Aduh Van! kamu apa-apaan sih, main seret-seret tanganku saja, kaget tau! Aku kan lagi nyari sinyal kehidupan nih!’’ kata Intan cemberut.

‘’Udah deh aku mules dengerin kamu ngomong. Aku tadi baru saja  melihat mas Johan berjalan, ayo kita ikutin dia. cepet keburu dia ilang deh! Aku mau buktikan kalau yang aku lihat itu beneran mas Johan!’’ sahut Vany.

‘’Tunggu bestay! Nih sinyalku udah dapet..yah..ilang lagi deh, kamu sih!’’ ucap Intan menggerutu.

‘’Nanti aja kan bisa tathering dari ponselku, sumpah aku kepo banget sama wanita yang bersama mas Johan, udah kayak artis holywood tau. Ayok buruan!’’ kata Vany sambil menyeret tangan Intan.

‘’Iya bawel!’’ sahut Intan memonyongkan mulutnya.

Intan pun mengikuti langkan Vany yang terburu-buru mengejar Johan, matanya sangat tajam memperhatikan gerak-gerik lelaki itu.

‘’Awas! Jangan nabrak orang dong Van!’’ kata Intan.

‘’Gak nabrak kok, Cuma nyerempet saja!’’ balas Vany.

Johan terus berjalan lalu masuk ke sebuah ruangan, Vany dan Intan masih mengikuti lelaki itu tanpa mau kehilangan jejak sama sekali. Bidikan matanya tepat tertuju pada Johan yang masuk ke sebuah ruangan periksa.

‘’Kita tunggu di sini saja, sabar ya. Pasti nanti mas Johan akan muncul dari ruangan ini Tan!’’ kata Vany sambil memegang tangan Intan dengan erat takut kalau temannya itu mendadak pergi dan kehilangan kesempatan melihat Johan.

‘’Haduh! Kamu emang kurang kerjaan aja deh Van’’ kata Intan yang merengut karena dirinya kehilangan sinyal wifi.

Satu detik, dua detik mereka menunggu dengan sabar, tak lama kemudian Vany melihat ada yang keluar dari pintu ruangan yang sedang diintainya.

‘’Tuh..tuh...! itu mas Johan kan! Lihat deh dia sangat perhatian banget sama perempuannya, di pepet terus kayak sama istrinya saja.’’ Kata Vany sambil menunjuk ke arah Johan.

‘’Mana? Hah!’’ ucap Intan yang kaget sampai-sampai membuka mulut dengan lebar melihat Johan sedang menggandeng seorang perempuan yang sangat cantik bak artis hollywood saja.

‘’Mas Johan!’’ ucap Intan ketika Johan dan Mery melintas tepat dihadapannya.

‘’Intan’’ Johan pun kaget, ia spontan menatap Intan lalu menatap Vany.

‘’Dia adik kamu Han, cantik banget wajahnya gak kayak kamu Han!’’ kata Mery sambil menjulurkan tangan untuk berjabat dengan Intan.

‘’Intan, kak’’ ucap Intan.

‘’Aku Mery, bosnya Johan’’ sahut Mery.

‘’Oh bosnya toh! Kami kira mabk cuantik ini istrinya mas Johan. Kan kami jadi mikir seribu kali. Kok mau ya kakak cuantik ini sama mas Johan yang gombel, eh gembel ini!’’ celetuk Vany.

Johan langsung menjitak kepalanya Vany, ‘’tak’’.

‘’Lebih baik mulai hari ini jangan berteman sama adikku deh! Mana bicaranya terlalu jujur lagi!’’ kata Johan setelah menjitak kepalanya Vany.

‘’Kalau gitu aku gak mau jadi fans beratnya mas Johan lagi, we..we..’’ sahut Vany lalu meledek Johan.

Johan berusaha untuk tenang dan gak terbawa esmosi pada Vany. Harusnya keadaan masih aman asal tidak ada pembicaraan mengenai istri dan anak.

‘’Kamu gak masuk yah?’’ tanya Johan kepada Intan.

‘’Gak! Cuma pulang lebih awal’’ jawab Intan.

‘’Ya udah saya mau ngaterin bos dulu ke kantor’’ kata Johan.

‘’Mas Johan gak sekalian jenguk ibu? Mumpung di sini loh?’’ kata Intan.

‘’Emang ibunya kenapa?’’ tanya Mery penasaran.

‘’Sakit Bu, kena serangan stroke ringan.’’ Jawab Intan.

‘’Oh..’’ hanya itu yang keluar dari mulutnya Mery.

‘’Sekarang saya masih jam kerja, jadi saya mau ngurusin bosku dulu. Lagian ibu sudah ada kalian kok. tapi saya mau mampir dulu ke bagian administrasi ya bu. biaya rumah sakit ibu saya ada yang kurang’’ kata Johan.

‘’Iya’’ sahut Mery.

Johan dan Mery pun menuju ke ke bagian administrasi dan Mery duduk menunggu sambil memperhatikan gerak-gerik Johan.

Mery melihat Johan mengeluarkan amplop putih dari Rindi. Mery merasa bersalah karena sudah mempermasalahkan amplop tersebut, padahal Johan sangat membutuhkannya.

( Maafin aku Han ) batin Mery, ia tak tahu sekretarisnya itu benar-benar tulang punggung.

‘’Maaf ya Bu, sudah bikin ibu menunggu lama’’ ucap Johan yang berjalan mendekati Mery.

‘’Iya lama juga, perasaan kalau aku bayar administrasi gak selama itu loh’’ sahut Mery.

‘’Mungkin itu karena Bu Mery pasien VIP. Lah kalau ibu saya kan kelas taman bunga, ada bunga cempaka, bunga naggrek dan yang lainnya’’ kata Johan menjelaskan.

‘’Mmm..gimana kalau ibu kamu pidah saja ke ruangan VVIP. Biar biayanya kantor yang tanggung.’’ Kata Mery menyarankan.

‘’Jangan Bu, nanti malah ibu saya keenakan tidur di ruang Ac. Bisa-bisa gak mau pulang’’ jawab Johan menolak secara halus.

BERSAMBUNG...

1
Media rekor Slawi
novel sangat menarik ceritanya bikin greget dan ketagihan
Media rekor Slawi
ini novel keren banget, lanjut thour semangat terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!