NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 Pasrah

...***************...

Akhirnya acara yang membosankan selama 7 hari 7 malam itu selesai juga. Yura yang saat ini statusnya sudah menjadi seorang istri selama seminggu belum menjalankan kewajibannya dengan baik.

Sudah seminggu lebih Yura selalu menghindar dan tidak pernah sekamar dengan Rio. Rio tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab Rio tidak mau memaksa Yura untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri sepenuhnya.

"Aku tahu kita sudah menikah, aku menikahi ragamu tetapi tidak bisa memiliki ragamu juga." Lirih Rio.

Ternyata hal tersebut didengar oleh Alwi tanpa Rio sadari.

"Ternyata selama seminggu lebih ini Yura belum menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri." Batin Alwi.

Alwi pun bergegas ke kamarnya menjumpai istrinya.

"Bu, tadi Bapak dengar Rio berkata bahwa Yura belum menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri." Adu Alwi pada istrinya.

Lily yang mendengar pernyataan dari suaminya pun merasa kaget. Bagaimana bisa anaknya belum menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Bapak yakin Yura dan Rio belum melakukan hubungan suami istri?" Tanya Lili tak percaya dengan apa yang dikatakan suaminya.

"Benar Bu, tidak mungkin Bapak salah dengar." Alwi mencoba meyakinkan istrinya.

"Coba Ibu tolong berbicara empat mata dengan Yura. Ingatkan Yura bahwasannya dia harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri seutuhnya. Dan Bapak akan memberikan pengertian kepada nak Rio." Usul Alwi agar istrinya segera menasehati Yura.

"Baiklah Pak, Ibu akan berbicara dengan anak kita." Lili menyetujui usulan suaminya.

"Kalau begitu, Ibu langsung pergi ke kamar Yura ya Pak." Pamit Lili.

Alwi membalasnya dengan anggukan saja.

Lili pun segera pergi menemui putrinya.

Tok...tok...tok...

"Yura, ini Ibu," panggil Lili.

Ceklek...

"Iya Bu, silahkan masuk." Yura membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan ibunya untuk masuk ke kamarnya.

Lili mengedarkan pandangannya, menelisik kamar Yura yang bersih dan rapi, sama seperti waktu ia masih gadis.

"Kenapa aku tidak melihat baju nak rio di kamar ini?" Tanya Lili dalam hati.

"Nak Rio mana nak?" Tanya Lili pura-pura tidak tahu.

"Mungkin ada di bawah Bu." Jawab Yura santai.

Lily hanya ber-oh ria saja.

"Kenapa Ibu lihat tidak ada pakaian nak Rio di kamar ini?" Tanya Lili penasaran.

"Ada kok Bu, sudah Yura susun di dalam lemari yang itu." Bohong Yura sambil menunjuk satu lemari yang dekat dengan meja riasnya.

"Oh begitu... Pantas Ibu tidak melihatnya." Lili pura-pura mempercayai apa yang dikatakan oleh putrinya.

"Iya Bu." Jawab Yura.

"Ada apa ibu mencari Yura?" Heran Yura, karena tidak biasanya ibunya ke kamarnya.

"Owh iyaa... Ibu sampai lupa dengan niat ibu datang kesini." Jawab Lili sambil menepuk jidatnya pelan.

Yura hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Ibunya.

"Yura, ibu mau tanya, apakah kamu menjalankan kewajiban kamu sebagai seorang istri sepenuhnya?" Tanya Lili serius pada Yura.

Yura yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari ibunya, hanya mampu tertunduk. Dan menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

Lili yang melihat itupun tidak percaya, pasalnya sudah seminggu lamanya putrinya itu menikah, ternyata ia masih ting ting.

"Nak, kamu tau kan kewajiban sebagai seorang istri itu apa setelah menikah? Dosa besar kita sebagai seorang istri jika tidak menjalankan kewajiban kita dengan baik." Nasehat Lili yang berhasil membuat Yura terdiam.

Yura mencerna dengan baik nasehat ibunya. Yura yang tamatan sekolah agama, pasti dia tau bahwa yang dilakukannya selama ini salah dan dosa besar.

Walau bagaimanapun saat ini status nya sudah berubah menjadi istri, bukan seorang gadis lagi. Meskipun kenyataannya dia masih seorang gadis, karena belum dijamah oleh suaminya.

"Terimakasih ya Bu, sudah mengingatkan Yura akan kewajiban Yura sebagai seorang istri." Sesal Yura.

"Minta maaflah pada Allah dan suami mu nak. Sebab tugas ibu hanya mengingatkan kamu saat lalai akan tugas dan tanggung jawab kamu sebagai seorang istri." Jelas Lili.

"Baik Bu." Jawab Yura.

"Ya sudah, ibu kembali ke kamar dulu ya. Ingat pesan ibu tadi." Lili beranjak ke kamarnya, meninggalkan Yura sendiri di kamarnya.

Setelah keluar dari kamar Yura, Lili berpas-pasan dengan menantunya. Rio dengan sopan menundukkan kepalanya saat bertemu dengan ibu mertuanya.

Lili melihat Rio sedang membawa tas menuju kamar Yura. Lili pun tersenyum, pertanda suaminya sudah berhasil juga memberi pengertian kepada Rio.

Lili melanjutkan langkahnya ke kamarnya, sementara Rio langsung menuju kamar Yura.

Sebelum masuk kamar Yura, Rio mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok...tok...tok...

"Permisi dek, ini Abang." Ucap Rio dengan nada lembut.

"Masuk, pintu tidak di kunci." Jawab Yura mempersilahkan suaminya untuk masuk ke kamarnya.

Mendengar jawaban dari Yura, Rio segera membuka pintu dan masuk kedalam kamar Yura. Dilihatnya kamar Yura yang rapi dan bersih.

"Bawa sini bang tasnya, biar Yura bantuin meletakkan pakaian Abang kedalam lemari." Pinta Yura sambil mengambil tas yang dibawa suaminya.

"Tidak usah repot-repot dek, biar Abang saja yang menyusun pakaian Abang." Tolak Rio, yang tidak ingin merepotkan istrinya.

"Abang, biarkan aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri. Jangan halangi aku untuk menggapai surganya Allah." Tegas Yura.

Pernyataan Yura berhasil membuat Rio tertegun sejenak. Setelah itu, ia langsung menyerahkan tas nya kepada Yura.

Yura segera mengambil tas dari tangan suaminya, disusun pakaian suaminya serapi mungkin, lalu diletakkannya kedalam lemari dekat meja rias.

Setelah selesai membereskan pakaian suaminya, Yura beranjak ke tempat tidur.

Rio hanya memperhatikan Yura melalui ujung matanya. Saat ini Rio berencana untuk tidur di sofa yang ada didalam kamar Yura.

"Abang tidak tidur?" Tegur Yura.

"Iya ini mau tidur." Jawab Rio.

"Kenapa tidur di sofa Abang? Apa di kamar ini tidak ada kasur?" Cecar Yura, yang sudah mulai menampakkan sisi cerewetnya.

"Ehhh... A...da." Jawab Rio gugup. Ia sadar bahwa ia lelaki miskin yang berhasil menikahi gadis kaya. Maka dari itu Rio agak canggung berhadapan dengan Yura.

Kemudian Rio beranjak dari sofa naik ke kasur, dan tidur disebelah Yura.

Yura mencoba memejamkan matanya, namun tidak bisa. Karena ia tidak terbiasa tidur bersama orang asing. Alhasil tidur Yura pun tidak nyenyak dan gelisah.

Rio yang merasa pergerakan Yura yang tidur ke kanan dan ke kiri, akhirnya membuka suaranya.

"Adek kenapa? Tidak bisa tidur ya? Atau Abang pindah aja ke sofa." Tawar Rio.

"Maaf, adek belum terbiasa tidur dengan orang lain." Jawab Yura.

"Orang lain?" Tanya Rio.

"Maksudnya suami." Klarifikasi Yura.

"Adek, apakah malam ini Abang boleh minta hak Abang sebagai seorang suami?" Tanya Rio hati-hati.

Pertanyaan ini lah yang Yura takutkan. Yura pun terdiam karena belum tau mau menjawab apa.

"Jika adek keberatan, Abang tidak akan paksa." Lirih Rio.

Yura langsung teringat pesan ibu nya tadi. Yura tidak mau mendapat dosa besar akibat menolak kemauan suami. Toh mereka sudah sah secara hukum dan agama

"Insyaallah adek siap." Jawab Yura ragu.

Tanpa pikir panjang, Rio langsung....

Langsung apa ya kira-kira???

Stay tune terus yaaa 🤗🤗🤗

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

1
Miyatun Nasa
gk bisa berkata apa-apa aku
sampai g tahu mau komen apa
Miyatun Nasa
bagus Ratih
Miyatun Nasa
tuh kan bener , Alwi di salahkan
Miyatun Nasa
aku pikir tadinya km pria yang baik Rio , menikah walaupun terpaksa lalu berhasil mendapatkan cinta
ternyata tidak sesuai.
kalo seperti ini pasti nanti ada yang akan menyalahkan Alwi
padahal niat Alwi baik untuk anaknya
tidak rela aku Alwi di salah salahkan
Miyatun Nasa
kok gini jadinya
Miyatun Nasa
padahal aku kira kisah ini menceritakan bahwa pilihan orang tua tetap yang terbaik
Miyatun Nasa
kok sifat Rio seperti itu??
Miyatun Nasa
Jangan sampai nanti Alwi bilang menyesal setelah menjodohkan Yura dgn Rio ya Thor
aku gak mau
buat Rio dan Yura bisa bangkit
Miyatun Nasa
jangan sampai ada kisah balikan sama mantan ya Thor
Miyatun Nasa
singkat 2 ya thor
Miyatun Nasa
perjuangan wanita melahirkan benar-benar dgn taruhan nyawa
karena itu berbaktilah pada ibumu
Miyatun Nasa
cepet banget
Miyatun Nasa
pikiranmu gak normal kali ya
Miyatun Nasa
tuh kan otornya masih bocil 😜😜
makanya gak berani 😀😀😀
Miyatun Nasa
padahal enak Lo yuu😜😜
Miyatun Nasa
dosa kamu yur
Elok Oren
oke, terimakasih Mak atas masukkannya 🤗😘
Elok Oren
ingus yang paling berkesan, apalagi kalau membentuk angka 11 atau menggelembung seperti balon 🤭🤣🤣🤣
Elok Oren
owhhh itu ya jawabannya kalau dilamar orang. oke, tak coba nanti kalau ada pangeran yang melamarku 🤭😁
Elok Oren
hehehe iya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!