Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Pertemuan

Suara kicauan burung yang menandakan hari telah pagi, di iringi cahaya mentari yang mulai menampakkan diri.

Aktivitas di rumah keluarga Herman telah di mulai sejak subuh tadi, yang diawali oleh Surti yang tengah sibuk mempersiapkan sarapan pagi.

Sementara Alisya sudah menyibukkan diri dengan beraktivitas olahraga yang dimulai sejak pukul 06.00 pagi. Ia sangat senang bisa menghirup udara segar tanpa polusi. pepohonan rindang di sekitar rumahnya, juga menjadi salah satu kerinduan yang selama ini tak ia dapatkan di luar negeri.

Herman, sang ayah sudah berhadapan dengan laptop sejak pagi. Walaupun hari libur tak membuatnya untuk bisa bersantai ria. berbagai laporan kantor harus segera ia selesaikan.

Sementara sang mama, yaitu Sinta. tengah bersiap untuk menuju kamar mandi. seperti biasa hari ini ada jadwal bertemu dengan teman sebayanya, sekaligus mengadakan arisan yang tiap bulan rutin di lakukan.

"Pa, mama pergi dulu yah mau ketemu sama temen-temen mama. Sekalian mau arisan bulanan!" Sinta yang saat itu tengah menghampiri herman

"Iya ma. Setelah ini papa transfer juga uang bulanannya ya ma!"

"Oke pa, (sambil mencium tangan suaminya)"

"Ma tunggu sebentar, papa lupa ga kasih tau mama semalam"

Belum selesai bicara namun sudah dipotong oleh istrinya

"Kasi tau apa, pah?"

"Ini ma, ada anaknya temen papa yang nikahan hari ini, kebetulan kita dapat undangan untuk menghadiri acara itu. Jadi papa minta tolong mama nanti pulangnya agak cepet yah, soalnya jam 7 malam kita sudah harus jalan ke tempat temen papa. Sekalian kita ngobrol-ngobrol juga sama temen papa yang lain"

"Oh iya pa, lagipula mama cuma sebentar kok arisannya gak sampai jam 3 sore sudah pulang!"

"Baguslah kalau begitu, mama hati-hati ya!!"

Sementara itu, Alisya yang kini tengah beristirahat sembari mengisi perut dengan semangkuk bubur ayam. Tanpa di sadari bahwa ada pria tampan yang kelihatannya juga selesai lari karena terlihat dari pakaian yang dikenakan serta keringat yang masih bercucuran. Pria ia juga memesan semangkuk bubur ayam.

Saat itu, ketika hendak membayar bubur yang telah dilahapnya. Tiba-tiba isya teringat sesuatu bahwa ia lupa tak membawa dompet.

'aduh mati nihh, kok bisa sih gak ku masukin tadi! Sambil meraba-raba seluruh jantung celana dan membuka casing hp berharap ada uang terselip di dalamnya'

"Kenapa? Gak punya uang ya?" Tanya pria tampan itu

"Enak aja! Punya, cumaaa...n ketinggalan dompetnya, hihihi"

"Hmm kebiasaan wanita, selalu lupa menyimpan sesuatu!"

"Bang, ini ya bubur dua sama cewek yang lupa bawa uang!"

"Oh iya makasih ya" jawab abang bubur itu!

"Ehh tunggu!! Kejar Alisya"

"Apalagi? Mau minjem uang lagi? Berapa?"

"Ihhh belagu amat sihh, kalau bukan karena dompet gue ketinggalan. Juga ogah kali dibayarin sama cowok ngeselin kayak Lo"

"Masih mending ada yang bayarin! Wlekkk.." ledek pria itu kepada Alisya

"Ya udah nanti gue ganti, TENANG AJA!"

"Ga usah! Gue ikhlas bayarin, yah anggap saja itu sedekah dari gua"

"Gak! Tetep gue balikin" mana no rek Lo?"

"Degil nih cewek yah! Di bilang gak usah ya ga usah. Kecuali kalau Lo mau ganti 50x lipat"

"Wahhh pemerasan sih inii, ogahh banget gue"

"Gak mau kan! Ya makanya ga usahh! Ya udah gue duluan"

Ketika hendak meninggalkan Alisya, tiba-tiba ia kembali berjalan mundur dan berdiri tepat di samping Alisya.

"Oh iyaa, mana handphone Lo?"

"Gak!! Mau ngapain minta handphone gue!!!"

Tapi pria itu seakan tak peduli ia segera merampas ponsel yang ada di genggaman Alisya

"Ehhhh nekat Lo yahh! Gue teriakin maling nihh!"

Kemudian pria itu langsung membungkam mulut Alisya.

"Apaan sih loh lebay banget" ujar pria itu

"Eh busett ngatain gue lebay pula, ya Lo ngapain langsung nyerobot handphone gue, kayak maling!" Jelas Alisya

Terlihat pria itu sedang berusaha membuka password handphone Alisya

"Nihh (menyodorkan ke Alisya) buka passwordnya!"

"Mau ngapain sih?"

"Ya udah cepet buka aja, gue gak punya banyak waktu nih. Yahh kalau emang Lo sengaja mau lama-lama disamling gue"

"Idiiihhhh najiss! Sumpah ya, baru kali ini gue nemuin cowok modelan kayak Lo! Ga ada ramah-ramahnya" celetus ALISYA sambil menulis password handphone nya

Pria itu tengah memasukkan sebuah nomer ke handphone Alisya

"Nihh gue kasi nomor gue ke Lo, ya kali aja nanti Lo berubah pikiran mau ganti 50x lipat. Terus Lo bingung mau cari gue dimana? Gue  udah kasi jalan mudahnya!"

"Pangeran tampan? (Sambil melihat ke arah ponselnya) Bener-bener ya Lo, bisa-bisanya Lo namain di kontak gue dengan nama yang iyuhhhh..."

"Hahaha tenang aja kali. Gue udah save juga nomor Lo, jadi sewaktu-waktu Lo nelfon atau nge-chat gue. Setidaknya gue udah tau kalau itu Lo!

Kemudian memperlihatkan ponselnya ke Alisya, dengan maksud menunjukkan bahwa ia benar-benar terlah menyimpan nomor handphone Alisya.

"Cewek gila? Hah pencemaran nama baik sih ini! Bisa-bisanya Lo namain gue cewek gila! Rese' banget si Lo" ujar Alisya kembali kepada pria tersebut

"Ya Allah kenapa sih oagiku yang cerah dan indah ini harus dirusak dengan kehadiran cowok tengil kayak dia" lanjutnya sambil merenggek

Tanpa rasa tak enak hati, pria itu langsung mengembalikan handphone Alisya yang sedari tadi di genggamnya, Dan kini, langsung beranjak meninggalkan Alisya tanpa rasa tak bersalah sedikitpun.

Sementara Alisya masih diam termenung di tempat itu, sambil ngedumel 'kenapa sih harus dipertemukan sama cowok aneh kayak gitu, TUHAN!'

Sepanjang perjalanan pulang ia tak berhenti membicarakan pria itu dalam hati, raut wajahnya juga terlihat masih saja kesal.

Di rumah, ia langsung saja masuk tanpa disadari bahwa papanya sedari tadi memperhatikan anaknya yang terlihat sangat cemberut.

"Alisya!" Panggil papanya

"i...iiiyaaa pa!" Menghampiri papanya yang terlihat masih sibuk di depan layar laptopnya

"Papa perhatikan sedari kau masuk pintu sampai detik ini wajahmu terlihat sangat cemberut. Ada apa?"

"Hehehe, ngak kok pa! Alisya lagi capek aja abis lari!"

"Walaupun papa tak se-peka mama mu tapi papa tau loh, mana raut-raut yang lagi capek atau kesel? Tapi papa sih gak maksa kalau gak mau cerita?" Rayu papanya

"Eh iya pa mama mana kok gak kelihatan" Alisya sengaja mengalihkan pembicaraan

"Arisan sama temen-temennya. Biasalah ibu-ibu!!" Ujar Herman

"Oh gitu ya pahh,hmm ya udah Alisya permisi dulu ya mau mandii. Udah bau acem bangett nih"

"Tapi tetep cantikk kok anak papa ini walaupun bau acem" ujar Herman yang terlihat sedang menghjbur anaknya agar tak terlihat kesal lagi

"Ihhh papa bisa aja! Nanti Alisya bilangin loh sama mama, kalau papa gangguin anaknya!"

"Ampun tuan putri!!" Ucap pak Herman

"Iya papa, tuan putrimu memaafkan mu, hihi" jawab Alisya sambil memutarkan badannya.

Alisya kemudian berjalan meninggalkan ayahnya dan menuju kamar untuk mandi!!!

Kemudian ia bersiap kembali untuk turun menuju ruang tv, terdengar suara ibunya yang nampaknya telah pulang selepas dari arisan.

Terpopuler

Comments

Rahayu Putri pratiwi

Rahayu Putri pratiwi

hai kak aku mampir nih...
syuka sekali deh sama kata - kata nya... 🥰🥰

2024-05-31

1

Rita Riau

Rita Riau

hai Thor izin mampir ya 🙏🏼🥰

2024-05-28

1

Filsa

Filsa

Ceritanya bikin nagih, jadi penasaran sama yang nulis nih😅 apakah pengalaman pribadi??

2024-05-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!