NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:211.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chika cha

Argantara putra Bimantara, berulang kali di pertemukan dengan gadis bernama Nasya kayshila. Dan di setiap pertemuan, ia selalu berbuat baik. Jujur saja dari awal pertemuan pertama ia sudah tertarik dengan gadis berjilbab itu, namun sayangnya sudah beberapa kali bertemu Nasya tetap tidak mengingatnya, sekalipun ia telah berbuat baik. Alhasil Argan mengikuti pepatah jika perbuatan baik susah untuk di ingat maka ia akan melakukan perbuatan buruk yang pasti akan selalu di ingat oleh Nasya.

let's play!

Ayo baca kelanjutannya di sini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi dengan membawa luka

Pukul lima pagi Nasya selesai melaksanakan ibadah subuh di mushola rumah sakit tempatnya tugas. Nasya berjalan menyusuri lorong, sesekali tersenyum membala beberapa suster yang tengah menyapanya dan juga tengah sip malam hari ini.

Sesampai di ruang tempat para dokter beristirahat, ia mendudukkan dirinya di pinggir ranjang mengambil ponsel yang sejak semalam tidak ia lihat karena sangat sibuk di UGD. Banyak sekali chat masuk di ponselnya baik dari chat grup maupun chat pribadi dari teman-temannya. Matanya membulat sempurna melihat salah satu nomor yang ia beri nama 'kembaran kak ros👿' mengiriminya pesan sangat banyak hingga lima puluh pesan dan ada dua puluh panggilan tak terjawab juga dari pria itu disana. Astaga!

Nasya membuka beberapa pesan terakhir saja yang Argan kirim.

Hey!

Ibu?

Ap kbr bj sy?

Udh d cc blm?

Sy mnta kjlsn, mhn d bls!

Ingt y, itu br skl pk. Jgn km jdkn kain lp

Itu bj fvrt sy

Hy nona?!

Jgn buat sy khwtr sm bj sy, jgn² udh km jdkn kst?

Atw km buang?

Klw km lkkn smua itu, bsk srt lporn akn tb d dpn pnt km!

Kembaran kak Ros👿

Ya tuhan, spam chat menumpuk dari Argan sejak kemarin membuat otak Nasya cenat cenut belum lagi setiap katanya di singkat singkat dan lagi pria itu memanggilnya dengan sebutan ibu? Sejak kapan Nasya memiliki anak sebesar dan semenyebalkan pria itu? Lagian Nasya itu belum nikah ya, masih cocok di panggil 'adek' sungguh membaca chat dari Argan membuat Nasya gemas sendiri.

Ini cuma perihal baju pria itu yang tersiram kopi tanpa sengaja tapi serasa Nasya mencuri benda paling berharga yang pria itu miliki. Nasya membuka tas jinjingnya melihat kaos Argan yang ia masukkan kedalam sana kemarin dan Nasya mengecek merek baju kaos pria itu, siapa tau harganya mahal sampai ia di spam chat yang berjibun banyaknya sejak kemarin, tapi ternyata oh ternyata, itu bukan kaos dari Gucci, Chanel, atau Hermes. Itu hanya kaos biasa yang paling harganya cuma seratus ribu. Ya tuhan! Tapi walaupun begitu kenapa spam chatnya seberlebihan ini?!

Nasya mengetik sesuatu di layar ponselnya dengan raut wajah kesal dan penuh emosi.

Ting!

Argan yang baru pulang dari masjid, baru juga membuka pintu kamarnya langsung mendengar notifikasi ponselnya berbunyi di atas nakas samping ranjang. Buru-buru Argan melihatnya, karena biasanya jika sepagi ini ada pesan masuk itu tanda ada misi mendadak yang harus ia kerjakan.

Tiba-tiba bibirnya tertarik membetuk senyum ketika melihat layar ponselnya yang menampilkan room chat dirinya dan sang pujaan hati terpampang disana. Gadis itu membalas pesannya, membuat Argan ingin guling-guling karena salting sangat bertolak belakang sekali dengan isi chat yang di balas oleh Nasya.

Lebih parah,

Baju mas udah saya bakar!

Calon jodoh🔑

Ya Tuhan Argan! Padahal balasannya seketus itu, tapi Argan sampai sesalting itu. Memang benar kata orang cinta itu buta, buta sampai di ketusin serasa di manisin.

"Argan ini–" ucapan papa Saga terhenti kala melihat putra keduanya guling-guling di atas tempat tidur, seperti bola.

Argan seketika terkesiap menghentikan aksinya, berdiri dari atas rajang dan kembali memasang wajah datar seperti kanebo kering.

"Eh, ada apa pa?" lalu ia tersenyum kaku seperti kedapatan nyolong mangga.

Mata papa Saga menyipit menyorot Argan mencoba mencari tau apa yang terjadi dengan putra keduanya itu. "Kamu ngapain guling-guling?"

"Ha? Itu..." Argan gelagapan, tidak mungkin dia berbicara pada sang papa kalau dia sedang jatuh cinta. Bisa-bisa dia di goda satu rumah nantinya. Ayo otak berfikir... "O-olahraga pa, Argan olahraga iya, olahraga." tidak lupa ia kembali nyengir seperti orang bodoh.

Papa Saga menatap putra tengahnya itu dengan intens, agak ragu lalu akhirnya percaya. "Kalau olahraga itu di luar, sana jogging. Nih kunci motor kamu, kebiasaan abis naik malah di tinggalin gitu aja." ujar papa Saga menyerahkan kunci motor Argan yang lupa di cabut setelah di gunakan untuk pergi sholat di masjid.

"Eh, iya pa." papa Saga pun keluar setelah kunci tersebut berada di tangan pemiliknya.

Setelah papa Saga pergi Argan pun bernafas lega, hampir saja pikirnya.

Ia kembali melihat ponselnya berkutat di sana, setalahnya ia menempelkan benda pipih itu di telinganya.

Ya, Argan menghubungi sang pujaan hati. Haduh ugal-ugalan sekali bapak satu ini!

Dan langsung di angkat oleh Nasya.

"Ass-"

"MAS'E RA NGERTI WAYA?! KELAMBI MAS WES TAK GUNTING DADI BOLONG BOLONG, TERUS TAK BAKAR DADI ABU! OPO?! MAU NAGANCEM? MAU NGELAPORIN SAYA HAH?! LAPORIN SANA, SAYA NDAK WEDI!! GANGGU!"

Tut!

Mata Argan Mengerjap polos dengan tubuh berdiri bak patung Pancoran bedanya ia megang ponselnya sedikit menjauh dari telinga begitu mendengar teriakan Nasya. Dia belum siap ngucapin salam loh, tapi sudah di sembur lebih dulu oleh gadis itu.

Salah minum obat kah?

_________________

Setelah kejadian subuh kala itu, percayalah nyali Nasya seketika menciut dan merutuki mulutnya yang sebarangan berucap. Jujur saja pagi itu dia hanya kelepasan karena kesal dengan Argan yang menyepam dirinya segitu banyaknya, belum lagi saat itu dia dalam keadaan lelah minta ampun karena tidak tidur sibuk mengobati pasien yang masuk di ruang UGD. Tau sendirilah jadi dokter yang bekerja di UGD itu seperti apa, gak ada berhentinya.

Dan ketahuilah begitu pulang ke apartemennya Nasya langsung mencuci kaos pria itu, semua merek deterjen, pemutih dan pewangi ia gunakan agar kaos Argan benar-benar bersih, wangi dan tidak ada lagi bau maupun noda kopi di baju Argan. Ia ingin cepat-cepat terbebas dari spam chat atau panggilan telpon dari pria itu.

Tau tidak Argan itu ibarat demit yang selalu gentayangi Nasya karena tidak segera mengembalikan bajunya. Mengerikan sekali.

Sementara Argan, tepat hari ini ia akan berangkat ke Jerman untuk mengikuti pelatihan disana, yang kemungkinan kembali paling cepat sembilan bulan dan paling lama setahun. Berdoa saja, semoga Argan berlatih dengan cepat agar cepat pula kembali.

"Beberapa sepatu kamu Mama masukin di koper ini, Mama campur juga sama beberapa mantel punya kamu karena di Jerman pasti udah masuk musim dingin dan di sini ada beberapa persediaan obat-obatan juga vitamin buat kamu disana ya gan. Nanti disana jangan terlalu sering makan junk food, gak baik. Kalau sempat masak sendiri. Ini juga disini Mama siapin sambal cumi asin, ini juga ada rendangnya. Kamu denger kan?" Mama Nada duduk di pinggir ranjang Argan menunjuk salah satu koper berukuran sedang berwarna hitam dimana letak sepatu juga mantel sang putra berada yang kemarin telah ia kemas, sementara sebelah tangannya memegang pouch berwarna hitam dimana tersimpan obat-obatan dan tas ransel yang di isi beberapa makanan rumahan favorit Argan yang juga telah di persiapkan oleh Mama Nada untuk persediaan si putra tengah di Jerman. Itu sudah menjadi tugas Mama Nada setiap kali anak-anaknya akan pergi jauh darinya.

Greb!

Bukan menjawab Argan malah memeluk mamanya, ia tau kekhawatir seperti apa yang membuat resah wanita paling ia cintai itu ketika dirinya, papanya, atau kedua saudaranya itu pergi bertugas.

Mendapatkan pelukan dari sang putra membuat mata Mama Nada berkaca-kaca, tak kuasa menahan tangisnya. Mau sesering apapun mereka mendapatkan tugas, hatinya tetap tak rela jika harus melepaskan mereka pergi jauh darinya. Seakan hidupnya tak lengkap jika pelindung dalam hidupnya pergi satu. Terserah orang-orang mengatai dirinya lemah, lebay, tapi ibu mana sih di sini yang rela berpisah dengan anaknya dengan lapang dada?

Argan mengelus sayang punggung mamanya yang bergetar "Argan pasti akan jaga diri mah, Argan gak akan makan-makanan Junk food, Argan akan kembali dengan selamat dan sehat, Argan akan dengerin semua yang Mama bilang. Jadi Mama jangan nangis ya. Argan cuma sebentar kok. Kalau Argan udah sampai Jerman Argan akan sering nelpon Mama kalau Argan ada waktu luang, Argan janji. Jadi Mama jangan khawatiri Argan lagi, Mama hanya perlu mendoakan yang terbaik aja untuk Argan." ia mengecup kening sang Mama beberapa kali. Jujur saja, walaupun ia seorang prajurit tapi Argan bukan pria sekuat itu. Argan juga seorang manusia, manusia yang lemah jika berurusan dengan yang namanya ibu. Matanya bahkan sudah mulai berkaca-kaca.

Greb!

Saat pelukan ibu dan anak itu belum juga terlepas, seseorang tiba-tiba memeluk keduanya. Rengkuhan itu begitu lebar dan juga hangat sampai terasa bahwa rengkuhan itu sangat-sangat kuat melindungi siapapun yang berada dalam perlindungannya.

"Jaga diri baik-baik disana nak. Terbangkan semua burung besi yang ingin Argan terbangkan, bersinarlah di langit dirgantara dengan penuh kebanggaan. Jadilah penerbang terbaik yang di miliki Indonesia. Papa percaya Argan pasti bisa jadi yang terbaik. Papa sudah cukup bangga dengan pencapaian dan prestasi Argan selama ini. Jadi cukup jaga diri saja di sana dan pulang dengan selamat" ujar papa Saga turut larut. Sungguh support system terkuat yang berada di belakang Argan itu adalah sang papa, ya walaupun interaksi keduanya sangat jarang dan itu di karenakan keduanya memiliki karakter dan sifat yang sama yaitu pendiam dan tidak banyak omong tapi tetap saja setiap perkataan yang di ucapkan papanya mampu membangkitkan semangat dalam dirinya.

__________________

Argan sudah rapih, tepat jam sembilan malam nanti ia akan terbang ke Jerman.

Namun, sebelum itu Nasya malah menyuruh Argan menemuinya di rumah sakit tempat gadis itu bekerja di karenakan Nasya tidak sempat untuk mengantarkan baju milik Argan, mau di kirim lewat kurir oleh Nasya, tapi Argan tidak memperbolehkannya dengan alasan nanti bajunya kotor. Padahal kan ya di kemas dengan rapih dan aman. Sangat tidak masuk akal sekali, bilang saja mau modus.

Hahay, sekalian mau pamit gitu dan mengutarakan beberapa untaian kata mengkode sedikit perasaan yang ia miliki pada gadis itu. Syukur-syukur di notice.

Argan turun dari atas motor trailnya dengan full senyum. Mencoba menghubungi Nasya untuk memberi kabar ia sudah sampai, tapi tak kunjung di balas oleh gadis itu. Mungkin Nasya sedang sibuk, Argan mencoba berpikir positif. Sebelumnya Nasya memberitahu kalau ia bekerja di UGD jadi Argan langsung masuk saja di bagian UGD, beberapa mata perawat menatap Argan dengan penuh kagum, ada juga beberapa orang yang mengenali dirinya sebagai mantan pembalap ARRC dan meminta untuk berfoto bersama, padahal itu sudah sangat lama berlalu tapi masih ada saja yang mengenalinya walaupun begitu tetap Argan ladeni dengan ramah. Setelahnya ia celingak-celinguk mencari Nasya. Tapi gadis itu tidak terlihat berada disana. Dimana pikirnya?

Argan coba mendekati meja resepsionis rumah sakit, namun ia urungkan setelah dari kejauhan ia melihat beberapa orang baik pengunjung maupun pekerja di rumah sakit itu berkumpul kemudian bersorak heboh entah karena apa. Beberapa orang juga memasang kamera ponsel merekam momen yang terjadi di hadapan mereka. Dan itu membuat Argan penasaran mulai mendekat, karena ia cukup tinggi jadi tidak perlu harus memecah kerumunan dan ia sudah lihat jelas apa yang membuat orang begitu heboh padahal saat ini mereka sedang di area rumah sakit, seharusnya menjaga kenyamanan pasien.

Disana terdapat sepasang manusia yang menjadi pusat perhatian, yang pria bertekuk lutut dengan cincin di kotak beludru berukuran kecil ia sodorkan ke hadapan sang gadis, sementara si gadis menutup mulutnya sepertinya agak shok.

Iya, adegan itu adalah adegan lamaran yang hampir seluruh orang pasti sering melihatnya di FTV atau film romansa lainnya, tidak terkecuali Argan. Argan bahkan sampai tersenyum smirk dan berdecih menganggap tidak ada adegan lamaran lain kah selain bertekuk lutut seperti itu di hadapan semua orang. Norak! Biar apa coba begitu? Biar di Katai romantis? Huh, lebay!

Namun saat Argan ingin pergi dari sana gadis yang di lamar pria itu menurunkan tangannya yang sejak tadi membekap mulut membuat Argan langsung diam terpaku. Seakan jantungnya turun ke mata kaki dan mata Argan ingin melompat keluar. Gadis itu adalah Nasya, Nasya-lah yang di lamar oleh pria itu.

Ya Tuhan! Ingin sekali Argan menyeret gadis itu dari sana dan menghancurkan lamaran yang norak itu, tapi melihat kepala Nasya mengangguk sebagai jawaban seketika saat itu juga seperti ada sesuatu yang menancap di jantungnya, sungguh sakit, sangat sakit melihat gadis yang ia cintai kini telah di lamar bahkan di hadapannya sendiri.

Ternyata ini yang sering di rasakan oleh teman-temannya saat putus cinta, ternyata ini yang di rasakan kakaknya ketika di tinggal nikah. Pantas saja papa Saga mewanti anak-anaknya untuk tidak memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis sebelum menikah, ternyata begini rasanya. Dan Argan baru kali pertama merasakan itu semua. Jika orang bertanya apa cara terbaik untuk melukai seseorang? Tanpa luka berdarah, namun sakitnya sampai menembus sampai ke ulu hati secara perlahan. Ya ini, putus cinta. Argan bahkan baru kali pertama merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi kenapa sedahsyat ini rasa sakitnya? Sampai Argan berpikir lebih baik ia di sakiti secara fisik atau bahkan terjun dari ketinggian 50.000 kaki saja dari pada merasakan sakit batin seperti ini. Bahkan sorakan heboh pengunjung dan staf rumah sakit yang menyaksikan lamaran norak itu tak membuat suara hati Argan yang terdengar hancur tersamarkan.

Ia mencoba kuat berbalik pergi dari sana, pergi ke area parkiran yang tak jauh dari kerumunan itu dimana ia memarkirkan motor trailnya. Padahal setiap malam ia sudah melangitkan segala doanya untuk merayu Tuhan agar menjodohkannya dengan Nasya. Tapi mungkin inilah jawabannya, jawaban atas doa-doanya, jika sejak awal tidak berjodoh, tetap tidak berjodoh. Semua pertemuan mereka hanya sebuah kebetulan dan perihal Argan yang sempat memiliki rasa ini pun cuma sebuah pelajaran baginya yang tuna asmara.

Masih mencoba menguasai diri dan menetralkan rasa sakit yang menjalar di hati, Argan mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam saku celana dan mengrimkan pesan terakhir untuk Nasya, setelah itu memblokir dan menghapus kontak gadis itu disana. Mulai hari ini ia harus belajar melupakan gadis itu, dan ini cara pertama yang ia lakukan untuk membuang perasaan yang mulai menggerogoti hatinya.

Bj sy km buang sj atw km bkr bla prlu

Sy sdh tdk mmbthknny

Argan

...Si ganteng lagi patah hati guys...

1
8G-Carrisa Talitha Sinaga
kok g Up2 sih kaaa,,
kangen sm Nasya jg Argan nih,,,
Nurgusnawati Nunung
Ayo thor.. ditunggu lanjutannya. semangat...
Yayuk Bunda Idza
ma syaa Allah.... ganteng sesuai yang digambarkan
Aliya Awina
salam saya mau tanyah apa iya klau kta pengajuan nika kantor apa ada bayarannya gitu
Mulyana
lanjut
secret
wahhh ceritanya baguss bgtt, seruu puolllllll🤩🤩 tp smg upnya bisa rutin yaa thorr biar makin rame yg bacaaa... semangatttt terus thorrr
💗AR Althafunisa💗
Bersyukur setelah itu insyaf ya mas Argan, hmm... selalu kurang bacanya 😩😍
Niken Yuli Asmoro
lanjut kakak..makin kesini..makin penisirin
HIATUS ....
keras ajaran nya dipake..
klo.skrng anak di ajar gitu bilangnya penganiayaan lah dan lain sbgnya...
beda zaman beda ajaran tapi di buat pusing wkkwkkwkkwkkw
Rizky Tria
hebat didikan papa Saga, ketiga anaknya berhasil & berprestasi jg bikin bangga 😊
Nasya inget ya nanti kalau punya anak bandel nah itu bibitnya bang Argan 🤭😃
Naswa Al rasyid
syok gak tu mbak nasya, tau suami kayak gtu waktu belia. 😂😂. semgat up dong kak...
Lili Susanti
ᖇᗩᒍIᑎ ᗪOᑎK ᑌᑭᒪOᗩᗪ ᑎYᗩ
Heny Janitasari
🤍
Ana_Mar
meskipun di bilang keras..sadis hukumannya, namun itulah ajaran ortu maupun orang terdekat bisa buat yg tidak baik menjadi baik agar tidak melakukan kesalahan yg sama.
mudahan junior bang argan kelak jangan bandel kayak papa nya, bisa2 ngreog tuuu si nanas/Joyful/
Hana
sudah tamat kah cerita nya
ren rene
keluarga hebat
Maulida R
sering2 up aja thor ,, jatuh cinta sama novel ini/Drool/
Mulyana
lanjut
Surtinah Tina
gantengnya g ada obat ...😎
Surtinah Tina
ikut tertawa deh...🤣🤣🤣🤣🤣 senengnya yg ngerjain istrinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!