Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Keadilan Patriark Klan Fang
Sementara itu di kediaman Tetua Fang Jihai, semburat kemarahan terpancar di wajah dan sikapnya. Menyaksikan kepulangan putranya yang telah terluka dan kehilangan basis kultivasinya, membuat Tetua Fang Jihai tidak bisa menerima alasan konyol yang baru saja didengarnya dari tiga orang pemuda yang ikut mengantar putranya.
Di sebelahnya, tampak Tetua Fang Jiayi yang merupakan saudara dekatnya juga tidak habis pikir dengan alasan yang diutarakan oleh ketiga pemuda yang mengantarkan Fang Dianzuo pulang.
"Apakah kalian benar-benar bodoh bisa dikalahkan dengan begitu memalukan?" tanya Tetua Fang Jihai penuh selidik.
"Ayah, jangan salahkan mereka. Semua ini memang perbuatan Fang Yuan" ucap Fang Dianzuo membela saudara-saudaranya.
"Jadi itu benar jika semua ini perbuatan putra Fang Linpeng?" tanya Tetua Fang Jihai kepada putranya.
"Benar.." jawab Fang Dianzuo dengan nada pelan.
"Memalukan.. Benar-benar memalukan" ucap Tetua Fang Jihai sambil menggertakkan giginya.
Pada tahap ini ia benar-benar tidak bisa mengerti bagaimana bisa seseorang yang dikatakan cacat mampu melukai putra kesayangannya. Keadaan yang saling bertolak belakang ini membuat kediaman keluarga Fang Jihai menjadi suram, bahkan dengan cepat kabar ini menyebar ke bagian keluarga inti Klan Fang yang hidup saling berdampingan.
"Dimana anak itu sekarang?" tanya Tetua Fang Jihai kemudian.
"Ia seharusnya masih berada di hutan pegunungan Gunung Pedang" jawab Fang Dianzuo.
Ketiga saudara Klannya pun mengangguk, membenarkan apa yang baru saja dikatakan oleh Fang Dianzuo. Dalam kondisi seperti ini mereka juga takut salah bicara dan malah menambah kemarahan Tetua Fang Jihai.
"Saudaraku, sebaiknya kamu tahan emosimu. Anak itu memiliki hubungan khusus dengan putri Patriark Klan Xiao, kita tidak bisa menyinggungnya secara langsung atau akan terjadi perselisihan serius di kedua Klan utama" ucap Fang Jiayi yang sebelumnya menyaksikan sendiri perihal kedekatan itu.
"Lalu apakah aku akan diam saja melihat putraku seperti ini?" tanya Fang Jihai dengan serius.
"Sebaiknya kita laporkan masalah ini kepada Patriark keluarga, biarkan anak itu mendapatkan hukuman keluarga. Jika begitu, tidak ada yang berani ikut campur" jawab Fang Jiayi.
Mendengar saran dari saudara dan pertimbangan atas situasi Fang Yuan yang memiliki kedekatan dengan nona besar Klan Xiao, mau tidak mau pikiran Tetua Fang Jihai tampak goyah. Memang benar apa yang dikatakan oleh saudaranya itu jika Fang Yuan memiliki keberuntungan setelah dirinya dicampakkan oleh Xiao Mei yang kini menjadi tokoh penting di Sekte Teratai Jingga.
"Baiklah jika begitu, aku akan melaporkan hal ini pada Patriark dan meminta keadilan atas nasib putraku" ujar Fang Jihai dengan menekan amarahnya.
Tidak lama kemudian laporan Tetua Fang Jihai pun diterima oleh Patriark Fang Ziyu yang bertubuh besar dan memiliki tinggi sekitar dua meter, pria yang memiliki ranah kultivasi Petarung Suci itu tampak mencermati dengan serius.
Patriark Fang Ziyu juga merasakan suatu keanehan saat mentelaah lebih dalam, dengan informasi yang ia dapatkan dari anggota Klan Fang lainnya ia mendapati jika Fang Yuan yang dimaksud adalah seorang pemuda yang berasal dari Klan cabang dan merupakan putra dari Fang Linpeng.
"Fang Yuan? Kenapa namanya mirip dengan nama kakakku?" gumam Patriark Fang Ziyu.
Sebelumnya ia tidak memperhatikan orang-orang yang berasal dari keluarga cabang yang memang keturunan kelas dua, mereka hidup terpisah dengan Klan utama dan hanya mendapatkan sedikit saja perhatian.
"Apakah benar jika pemuda tersebut juga merupakan kekasih dari nona Xiao Yan Li?" tanya Patriark Fang mulai penasaran.
Walau bagaimanapun ia adalah orang yang bijaksana, tidak hanya mendengarkan berita hanya dari salah satu pihak saja dengan mengabaikan pendapat yang lainnya dalam mengambil keputusan.
"Benar Patriark, entah bagaimana bisa Putri Patriark Xiao Yancheng menyukai pemuda yang sudah dibuang oleh tunangannya yang bernama Xiao Mei" jawab salah seorang Tetua keluarga Fang dengan hormat.
"Oh, ada hal seperti ini juga yang sudah aku lewatkan. Pemuda yang menarik, hanya saja tindakannya terlalu gegabah dan membuat Klan Fang kehilangan kesempatan untuk mengirim talenta muda terbaik untuk bergabung dengan Sekte Gunung Pedang" ucap Patriark Fang Ziyu sambil mengelus janggut tipisnya.
"Patriark, selain itu putraku adalah satu-satunya harapan yang akan menjuarai turnamen Kota Shaanxi yang akan digelar lusa. Jika sudah begini maka bukankah Klan Fang akan mengalami kerugian besar kali ini" Tetua Fang Jihai berkata dengan memuji kemampuan putranya.
Namun beberapa orang mencibir, dalam hati mereka mengatakan jika putranya itu memang hebat dan bisa diandalkan lalu mengapa bisa dikalahkan dengan mudah oleh seseorang yang hanya berasal dari keluarga cabang. Perlu digarisbawahi jika perbedaan sumberdaya antara keluarga inti dengan keluarga cabang sangat jauh, sehingga kualitas dan kemampuan kultivasinya juga mengalami perbedaan mencolok.
"Aku akan meminta keterangan pemuda itu, segera kirimkan pemberitahuan kepada keluarga Fang Linpeng untuk membawa putranya menghadap kepala keluarga" ucap Patriark Fang Ziyu memberi perintah.
"Baik Patriark" jawab seorang pria paruh baya yang merupakan kepala pelayan keluarga.
Kejadian ini pun dengan cepat kembali menyebar, sehingga membuat Fang Linpeng yang menerima pemberitahuan langsung itu pun terkejut bukan main.
"Suamiku, ternyata putra kita memang luar biasa" ucap Xie Xian yang tidak bisa menahan kegembiraannya.
Sebagai seorang ibu yang pernah membawa tubuh tidak berdaya putranya itu, ia jelas menaruh sakit hati dan rasa kecewa yang tidak terkira atas perlakuan yang diterima oleh putranya di kala itu. Mereka yang berasal dari keluarga cabang meski sudah dirugikan dan mendapatkan perlakuan tidak adil, tidak dapat mengajukan keberatan atau meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang mereka derita.
Fang Linpeng tentu memahami maksud perkataan dari istrinya, namun tentu saja ia tahu jika hal ini akan menimbulkan dampak serius terhadap keluarganya yang akan mendapatkan hukuman serius dari Patriark Klan.
"Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya saja berharap ada keajaiban berikutnya yang didapatkan oleh putra kita" ucap Fang Linpeng dengan nada datar.
Ia mencoba berpikir keras, memikirkan langkah apa yang perlu ia lakukan agar putranya mendapatkan pengampunan terkait permasalahannya dengan Fang Dianzuo.
Tidak lama kemudian berita ini pun tiba di telinga Xiao Yan Li, ia yang memiliki jaringan informasi yang kuat di Kota Shaanxi pun dapat dengan mudah mengakses informasi terbatas Klan Fang.
"Benar-benar pria yang layak dipertahankan.." ucapnya pelan sambil tersenyum manis.
Ia jelas mengagumi Fang Yuan sejak pertama kali berjumpa, pemuda yang memiliki bakat misterius itu pun mampu menyihir ayahnya dengan kemampuan pengobatan dan juga alkemisnya yang sangat luar biasa. Bahkan Tabib Tang saja hampir berlutut di hadapan pemuda yang baru saja muncul dengan keterampilan tingkat dewa.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat