NovelToon NovelToon
Melodi Kehidupan

Melodi Kehidupan

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Persahabatan
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yuuki Haru

Shu memutuskan untuk menjadi hikikomori setelah mendapat pernyataan cinta dari sahabat masa kecil nya yang bernama Luca, dan hanya menghabiskan waktu menonton anime 'Beyond Starlight'

Suatu hari ketika Shu sedang dalam masalah ia mendengar suara dari anime 'Beyond Starlight' dan itu menjadi awal ia bertemu degan Alexis.

Setelah beberapa saat Shu mencoba menjadi sosok yang lebih terbuka dan melihat indahnya dunia dari perspektif berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuki Haru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Ikatan Janji

Setelah beberapa saat berlalu petugas itu mengambil kertas yang di berikan oleh orang tua Shu, dan terdiam tanpa mengatakan satu patah katapun.

Sementara itu Shu yang teringat bahwa baju yang ia pakai kotor dan mulai menangis sambil berguling di lantai.

"Mama... bajuku kotor, aku mau baju yang baru." Shu menangis tanpa peduli apa yang ada di sekitarnya.

Orang tuanya menjadi panik, dan mulai berpikir cara untuk mengatasinya, lalu mereka melihat ke arah petugas serta memberikan kode agar memberikan baju untuk Shu.

Sementara itu Shu melihat dirinya di masa lalu menjadi malu, apalagi saat ia bersama Alex, jadi ia memutuskan untuk menutup wajahnya dengan tangan.

"Kau lucu sekali ketika masih kecil, sepertinya itu membuat aku menyukaimu." Alex bergumam pada dirinya.

"Ternyata aku hanya orang bodoh, dengan semua ke egoisan." Shu menghela nafas, namun semua hal di masa lalu tidak bisa di ubah untuk alasan apapun.

Beberapa saat berlalu dan petugas itu pergi dari konter ke suatu tempat yang tidak di ketahui, lalu dia kembali sambil membawa beberapa baju, serta memberikannya kepada orang tua Shu.

Melihat baju itu yang sepertinya sudah usang, membuat orang tua Shu menjadi khawatir tentang apa yang akan di katakan oleh anaknya nanti dan mungkin akan kecewa.

Dengan langkah berat orang tua Shu memberikan baju itu, sambil berdoa agar Shu tidak marah.

"Apa hanya ada baju ini? karena ini jelek sekali, bahkan kain rapuk lebih bagus." seketika Shu menghentikan kata-katanya dan teringat dengan rumah Alex yang lebih jelek dari kandang hewan.

"Nak, jika kau tidak mau, mama bisa membelikan baju yang lebih baik." Charlotte mencoba untuk menenangkan Shu.

"Aku akan memakainya," Shu berbalik dan berjalan menuju ke kamar mandi. "Aku tidak mau melakukan kesalahan seperti sebelumnya."

Tapi Shu berhenti di depan pintu kamar mandi tersebut, karena ia tidak pernah mengganti pakaian sendiri, ia pun menjadi panik sambil mencari cara untuk melakukannya sendiri. Untuk beberapa alasan Shu kembali ke tempat orang tuanya, sambil menundukkan kepala.

"Mama, aku tidak bisa mengganti pakaian sendiri, tolong bantu aku." Shu merasa canggung dengan situasi itu.

Walaupun sedang sibuk Charlotte berusaha untuk tetap mengabulkan permintaan anaknya, yang merupakan satu-satunya anak tersisa, itulah sebabnya Shu selalu di manjakan.

Kemudian Shu bersama Charlotte pergi untuk mengganti pakaian, tidak membutuhkan waktu hingga Shu mengenakan pakaian tersebut.

Selesai dengan urusan dengan Shu, Charlotte pergi kembali untuk menemui petugas, sementara Shu pergi mencari Alex yang sepertinya sedang bersama dengan beberapa orang.

"Kalian lagi ngapain," Shu duduk di samping Alex. "Apa mungkin aku mengagetkan kalian? kalau begitu aku minta maaf."

"Apa kau teman dari tiang ini?" ucap seorang dari mereka. "Kalian terlihat seperti angka 1 dan juga 0."

Mereka mulai tertawa terbahak-bahak, namun Shu hanya terdiam dan tersenyum walau tangannya di kepalkan dengan erat, tiba-tiba ia berdiri lalu memukul mereka satu persatu.

"Alex adalah temanku, dan tidak ada seorang pun yang akan menghinanya lalu tetap hidup." Shu mengenggam kerah baju salah satu anak itu serta menatap dengan wajah penuh emosi.

"Bunda, ada seseorang yang melukai teman kita." salah seorang anak mulai berlari ke arah petugas panti.

Tapi melihat itu Shu hanya tersenyum sambil kadang-kadang tertawa, ia tidak peduli tentang itu, karena menurutnya apa yang ia lakukan adalah benar.

Namun tak semua orang memiliki pikiran yang sama dengan itu, beberapa saat kemudian salah satu penjaga datang dan menemui Shu serta terlihat tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh Shu.

"Apa kau pikir hanya karena kau orang kaya, bisa semena-mena memukul orang? kita memang miskin tapi juga manusia." ucap petugas tersebut.

"Jika kau tidak tahu tentang masalahnya, jangan sok tahu," Shu mencoba meredakan emosinya. "Mereka lebih dulu menghina Alex, padahal mereka sama saja, udah miskin banyak bacot pula. Najis."

"Apa benar yang dikatakannya?" petugas itu menatap anak-anak panti.

"Itu tidak benar, kami sedang bermain dan tiba-tiba ia datang lalu marah tidak jelas." ucapnya sambil gemetaran.

"Bagaimana jika kita melakukan ikatan sumpah ini," Shu berhenti sejenak serta memantapkan hatinya. "jika aku berbohong maka hari ini juga aku akan mati dengan cara mengenaskan, tapi jika mereka uang berbohong maka hal itu akan menimpa mereka."

Hal itu membuat mereka menjadi diam dan untuk beberapa saat menjadi takut, tapi karena Shu hanya anak kecil dan seperti anak mama, mereka pun setuju dengan menerima ikatan sumpah tersebut.

"Aku yakin kalian tidak tahu dengan apa yang kalian lakukan, tapi jangan salahkan aku jika kalian menderita lebih dari kematian." Shu berdiri dan mengulurkan tangan dan menetapkan ikatan sumpah tersebut.

"Jadi, kalian memutuskan untuk tetap berpegang teguh pada pendirian, baiklah kalau begitu kita tinggal menunggu tanggal mainnya." petugas itu berdiri dan menyentuh pundak mereka dengan lembut.

Melihat keadaan sudah di atasi Shu melihat ke arah Alex lalu mengajaknya bertemu dengan orang tuanya. Meski sibuk dengan surat-surat yang berhubungan dengan panti, tapi orang tua Shu menyempatkan waktu untuk berbicara dengan Shu serta membantu dengan penuh senyuman.

"Mama, Papa apa kita punya kue atau semacamnya?" Shu menatap dengan penuh harap. "temanku ini sedang kelaparan."

Yukihiro berjalan dan beranjak pergi dari sana, dan beberapa saat kemudian ia membawa dua kotak makanan untuk Shu juga temannya, lalu memberikan dengan wajah penuh senyum.

"Terima kasih, Papa." Shu memberikan satu kotak untuk Alex. "aku harap kau menyukainya."

"Aku tidak ingin merepotkanmu lebih dari ini," Ryan menundukkan kepalanya karena ia merasa menjadi beban. "tapi suatu hari nanti aku berjanji untuk selalu membantumu meski kita berada di tempat berbeda, aku akan ada di sampingmu ketika sedang mengalami masalah.

"Justru kalau kau tidak mengambilnya, aku akan menjadi sakit hati." Shu tersenyum sambil meletakkan kotak makanan itu di tangan Alex. "lagi pula papaku yang mencarikan ini khusus untukmu."

Sambil melihat sekeliling Shu mengajak Alex untuk ikut dengannya mencari tempat yang cocok untuk mereka jadikan tempat makan, dan seperti dugaan Shu makan lebih cepat padahal ia makan secara perlahan.

Setelah selesai makan Shu berdiri dan melihat keadaan di depan konter sambil menepuk kepalanya, jika saja ada hal uang ia lewati selama bersama dengan Alex

Di sana Shu yang melihat dari jauh petugas itu tiba-tiba menjadi gercep dan melakukan tugasnya dengan tanpa ada persungutan, namun ia memilih untuk tidak menghiraukannya karena baginya itu adalah hal tak penting.

1
Rey
apa lagi ini.
Rey
Keren Shu.
udah seperti polisi beneran.
Rey
penjahat kelas kakap berarti.
Rey
bukan main tamparan nya Ryan.
Rey
apa ada yang menyamar menjadi Shu ya?
Rey
Tanpa perut kenyang, bagaimana bisa mendapatkan ide ya Ryan 😆
Rey
Sherly masakan mu gak enak. jadi sama Shu di kembalikan lagi ke dalam tong sampah ✌️😁
Susu Kopi Cokelat: sama kayak aku gak bisa masak
total 1 replies
Rey
Pasti Shu abis melihat hal yang mengerikan
Rey
Terbaik kamu Ryan.
soal kepercayaan, hanya hati yang dapat memilih.
Rey
Tumben Ryan bijak😁
Rey
Untung aja ada Althea & Aretina . kalau gak usah kenapa-kenapa pasti Shu & Ryan.
🌹 untuk Shu agar semangat menjalani misi nya.
Rey
Hati-hati Ryan, takutnya di bubui obat tidur.
Rey
Tapi kamu memerlukan kertas ajaib itu Shu. untuk mempermudah penyelidikan mu nanti.
Rey
Ini Dewi / Dewa yang sebelumnya itu kan kak?
Rey
Mungkin karena ada bahaya yang mengintai
Rey
ntar Gosong dirimu Ryan.
Rey
Bisa jadi Dia salah satu penjahatnya, Shu.
Rey
Tremor tanganmu Shu.
Selamat ya Shu. menjadi detektif Conan😁
Rey
Jika semudah itu.
semua orang pasti mau jadi anggota kepolisian Shu.
Rey
Sepertinya berat lawan mu ini Shu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!