Melodi Kehidupan

Melodi Kehidupan

Prolog

Di sudut kamar penuh cahaya ada seorang laki-laki bernama Shuugetsu, ia adalah seorang hikikomori berusia 18 tahun. yang menghabiskan hampir seluruh waktunya menonton anime, namun ia juga kadang meluangkan waktu untuk bekerja paruh waktu online, untuk mendapatkan uang walaupun ia melakukan hal itu untuk membeli merchandise dari anime favoritnya.

"Yuki kamu memang sangat luar biasa, kecantikan dan kehebatanmu tidak diragukan lagi." Shu tersenyum sendiri menatap layar komputernya.

Entah kenapa tapi Shu selalu menonton film itu dari episode awal jika ada episode baru yang rilis. karena episodenya hanya tiap seminggu sekali, jadi Shu berpikir menonton dari awal agar tidak lupa dengan alur ceritanya.

Saat itu Shu sedang serius menonton anime berjudul "Beyond Starlight" matanya berbinar-binar menatap sang karakter utama bernama Yuki seorang putri yang dikenal akan kebijaksanaan serta kebaikannya bersama dengan pelayan setianya yang selalu menemani bernama Hana.

"Yuki jika saja kau berada di dunia nyata, aku pasti akan menikahimu." Shu menutupi wajahnya yang menjadi merah.

Tiba-tiba sebuah cahaya menyilaukan muncul entah darimana, seorang gadis dengan rambut hitam dan mata cokelat serta memakai perlengkapan penyihir.

"Namaku adalah Lucy seorang penyihir Agung yang akan mengabulkan semua permintaanmu." ucap orang asing itu yang menyebut dirinya penyihir

Untuk bebrapa alasan ketika Shu melihatnya ia memutuskan untuk tidak menghiraukan dan berpikir bahwa ia sedang berhalusinasi karena terlalu sering menatap layar komputernya.

"Sepertinya aku sudah terlalu mengantuk, karena melihat hal yang tidak mungkin. setelah episode ini aku akan langsung tidur." Shu menatap jam dinding yang mengarah pukul dua pagi.

"Minta maaflah kepadaku wahai manusia, maka aku akan dengan senang hati mengampuni nyawamu." Lucy tertawa dengan nada sombong.

Tapi Shu tidak menatapnya bahkan menoleh, ia hanya fokus pada anime yang sedang ia lihat dari layar komputer.

"Beraninya kau mengabaikanku, penyihir yang hebat ini." Lucy menjadi sangat marah berteriak pada Shu.

Menyadari bahwa yang dilihatnya bukan khayalan, Shu menjadi panik ketakutan mencari cara serta waktu yang tepat untuk keluar dari kamarnya. Dengan secepat kilat ia berlari ke kamar orang tuanya.

"Mama, Papa ada.. ada.. ada hantu di kamarku, aku pikir itu imajinasiku namun ia berbicara padaku." Shu berkata sambil mengatur nafas.

"Shu... tidak bisakah kau melihat jam berapa sekarang?" Charlotte berusaha untuk terjaga.

"Jangan bilang kau begadang hanya untuk menonton anime bodoh itu." kata Yukihiro yang merasa terganggu.

"Mungkin aku memang begadang untuk menonton anime, tapi itu bukan anime bodoh. itu cerita tentang persahabatan." Shu terlihat marah ketika papa nya menghina anime favoritnya.

"Jika kau masih menonton anime itu sampai larut, jangan salahkan papa ketika menyita komputermu." Yukihiro menatap Shu yang sepertinya terlihat tidak peduli.

"Tujuanku ke sini bukan untuk mengatakan tentang anime, tapi sesuatu yang lain." Shu menggaruk kepalanya karena gugup.

"Kalau begitu katakan apa alasanmu membangunkan kami di tengah malam seperti ini? papa harap itu adalah hal yang penting." ucap Yukihiro menunggu penjelasan dari Shu.

"Tadi ketika aku berada di dalam kamar sedang menonton anime, tiba-tiba ada sesuatu di belakangku tapi kupikir itu ilusi. namun ia berbicara dan membuat aku kaget dan terkejut." jelas Shu.

"Mungkin kau hanya berhalusinasi karena terlalu sering menonton film horor dan thriller." Charlotte berkata sambil mengusap mata dan menguap lalu menatap Shu dengan ketidakpercayaan.

"Aku yakin bahwa aku jarang nonton film horor dan thriller," Shu menatap orang tuanya Sambil mencoba untuk meyakinkan mereka

Ditengah percakapan bersama orang tuanya, Lucy tiba-tiba berdiri di belakang Shu, orang tua Shu yang awalnya tidak mempercayai anaknya menjadi panik.

"Shu apa itu hantu yang kau bicarakan, dia berada di..." Charlotte menunjuk ke arah belakang Shu.

Merasa kebingungan Shu menatap kedua orang tuanya dengan wajah bingung karena secara teknis ia belum mengatakan secara rinci tentang hantu tersebut,

"Kenapa wajah kalian pucat padahal aku hanya memberitahu soal han.." kata-katanya terhenti ketika ia merasakan sosok itu berdiri belakangnya.

"Aku hanya ingin menyebarkan kebaikan ke mana aku pergi, tapi aku malah membuat orang takut dengan kehadiranku." Lucy berkata dengan wajah sedikit sedih.

"Kenapa kau tidak muncul dengan cara yang normal? bukankah itu tidak akan membuat orang terkejut?" Shu mencoba menenangkan Lucy.

Namun karena terlalu sedih Lucy hanya menundukkan kepala serta tidak menghiraukan perkataan Shu.

"Aku hanya ingin menjadi orang yang berguna, tapi selalu dianggap menyusahkan oleh orang-orang yang ingin aku bantu." Lucy yang merasa bersalah kemudian menangis.

Untuk beberapa alasan Shu merasa mungkin ia terlalu keras menanggapi kehadiran Lucy hingga marah-marah tidak jelas.

"Aku minta maaf karena mungkin aku terlalu berlebihan, aku akui bahwa aku hanya panik itu ketika melihatmu tiba-tiba muncul." Shu menyentuh bahu Lucy dengan lembut.

Mendengar perkataan Shu, Lucy pun kembali bersemangat, beberapa saat kemudian orang tua Shu memberikan ide agar mereka melanjutkan perbincangan di ruang tamu agar lebih leluasa.

"Sebaiknya kita membicarakan hal ini di tempat lain, karena mungkin ada banyak hal yang harus di ceritakan." usul Yukihiro.

Sementara itu Lucy hanya mengangguk menandakan baha ia menerima ide tersebut, tak lama kemudian Shu melihat ke arah orang tuanya yang sama-sama kebingungan, dengan perilaku dari Lucy.

Mereka pun berjalan melalui tangga menuju ke ruang tamu, dengan perasaan yang bercampur aduk antara ketakutan, kebingungan, kecemasan, dan rasa ingin tahu. Saat berada di ruang tamu Shu dengan wajah penasaran dan keingintahuan yang tinggi.

"Maaf aku belum memperkenalkan diriku secara formal, namaku adalah Lucy Smith, aku tinggal di menara di ujung taman." Lucy berdiri lalu membungkuk ketika memperkenalkan dirinya. "aku juga sebenarnya-"

"Namaku adalah Yukihiro Tsuki, dan aku adalah papa dari Shu." kata Yukihiro dengan sopan.

"Perkenalkan namaku adalah Charlotte Johnson, aku mama Shu, senang bertemu denganmu." ucap Charlotte sambil tersenyum.

"Kalau aku bernama Shuugetsu Shiro Tsuki," Shu tersenyum bangga.

Setelah beberapa saat keheningan Shu akhirnya mengangkat suaranya. "jadi Kenapa kamu datang ke rumahku, apa itu ada hubungannya dengan kegiatanku yang hanya menghabiskan waktu di depan monitor, padahal ada banyak orang di sini kenapa harus aku?" tanya Shu penasaran.

"Karena kau Shuugetsu adalah orang yang terpilih untuk menghiasi kisah ini, tujuanku adalah untuk memberikanmu istri anime seperti yang kau inginkan," Lucy terlihat sangat percaya dengan dirinya.

"Terpilih? apa itu?" Shu kebingungan sambil mengusap keningnya.

"Karena hatimu terluka akibat perasaan cintamu ditolak oleh orang yang kau sukai." Lucy merasa bahwa ia mengerti dengan apa yang di rasakan Shu.

Namun Shu hanya menatap dengan wajah datar dan tanpa ekspresi sama sekali karena seingatnya ia tidak pernah menyatakan perasaan kepada siapapun, bagaimana bisa ditolak.

Terpopuler

Comments

Rey

Rey

ya wajar Shu takut, datengnya Lucy tiba-tiba banget, seperti hantu😆

2024-02-26

1

Rey

Rey

dunia halu memang terbaik 😁

2024-02-26

1

Angel Beats

Angel Beats

sudah mampir ya. semagat terus ya author

2024-02-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!