NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 32

Javier melihat foto bona sangat lama, ia sudah terbaring di meja operasi. Namun ia masih ragu untuk melakukannya, "mark apa aku bisa sembuh?"

"astaga tuan, sudah disini pasti sembuh. Tuan percaya saja pada tuhan dan para dokter, kau akan sembuh. Walaupun kau ragu tapi kau akan tetap sembuh karena doa dari semua orang yang merindukanmu. Tuan, bangunlah sesegera mungkin, nona bona menunggumu dengan pasti di rumahnya. Kau masih menjadi suaminya, jadi bertanggungjawab lah seperti pria sejati,"

Javier mengangguk, ia memberikan ponselnya pada mark dan bersiap untuk di bedah. Beberapa obat bius mulai di suntikkan ke area dada dan perut. Makin lama juga javier kehilangan kesadarannya.

Diluar ada nyonya lu dan tuan fang, mereka akan menunggu proses operasi javier. Keduanya tampak khawatir dan gelisah saat melihat jam operasi di pintu ruangan mulai berjalan.

"fang, apa sebaiknya kita panggil bona?"

"tidak perlu, javier harus sembuh sendiri. Karena javier juga bona dapat banyak masalah, bahkan dia sempat kita benci. Terlalu menyakitkan untuknya jika tau, bona pasti kecewa jika javier seperti ini,"

"tuan nyonya, ini ponsel tuan," ucap mark sambil menyodorkan ponsel javier.

"bawa saja, dia kan tidak tau kami ada disini. Mark bagaimana, apa dia siap?"

"sepertinya tuan ingin kembali bersama nona, saat malam itu tuan melihat nona. aku sampai harus menjemputnya di gang karena dia menangis tersedu sedu, dan sebelum ke bandara tuan juga bertemu nona bona. Bahkan nona mengejar kami, dia juga tampak murung kembali. Aku yakin tuan pasti berusaha sembuh untuk kembali bersama nona,"

Nyonya lu mengangguk, "semoga saja, harta atau apapun tak bisa membuatnya bersemangat. Hanya bona yang menjadi semangatnya, semoga bona masih bisa menunggu javier lebih lama,"

......................

Bona tengah mengumpulkan kerang seorang diri karena loren dan damian sudah kembali ke kota. Kini dirinya yang menggantikan ayahnya mencari kerang di laut, padahal bona sudah bilang jika dirinya punya uang. Namun ayahnya tetap bersikeras mencari uang sendiri agar tak menggunakan tabungan bona.

"bona pulang saja biar ayah yang cari," teriak sang ayah dari pinggir laut.

"ahh tidak tidak, ayah disitu saja. Aku bisa sendiri ayah, jangan meragukan kemampuan putrimu,"

sampai sore hari bona mencari kerang, ia masih sangat bersemangat untuk bolak balik masuk kedalam air, sampai akhirnya ada seseorang yang menghampirinya.

"bona,"

Bona langsung menoleh, ia mendapati teman lamanya waktu sekolah menengah di desanya, "luca? Benarkah? Wahhh tidak menyangka akan bertemu disini,"

Bona keluar menuju daratan, ia menghampiri luca yang tengah berdiri memandangnya dengan gembira, "aku sudah dengar dari lama kau disini, aku baru bisa kemari sekarang. Bagaimana kabarmu?"

"aku? Ya seperti yang kau lihat, sangat sehat. Bagaimana denganmu?" tanya bona sambil memindahkan keranjang berisi kerang.

"aku juga baik, ayo ku bantu,"

Luca dan bona pergi ke rumah bona sambil membawa beberapa keranjang berisi kerang. Keduanya tampak asik mengobrol sampai di halaman rumah, "ibu sudah," teriak bona.

"ya ya taruh di luar dulu,"

"bona kau mau berjalan jalan?" tanya luca antusias.

"sekarang? Ah tidak bisa, aku lelah sekali, aku cari kerang dari tadi pagi. Besok saja bagaimana?" tanya bona tak enak.

"besok? Ya bisa, aku akan menjemputmu,"

"bagus, aku juga ingin refreshing. Ohh ya makanlah disini, sebentar lagi makan malam,"

Luca tersenyum senang, "terimakasih, aku juga menantikannya hahaha,"

"astaga, jika ingin makan bilang saja. Tak perlu sungkan, kemarin kakakku bawa banyak makanan aku juga takut tidak habis dan basi. Jadi ayo kita makan,"

Keduanya masuk ke dalam menyusul ibu bona yang sedang menyiapkan makan malam, luca juga sangat senang karena diterima dengan baik oleh keluarga bona padahal sudah lama tidak berjumpa. Luca pergi merantau ke Vietnam bersama pamannya, baru pulang 2 bulan yang lalu dan membuka usaha barunya di tepi kota.

......................

Damian tengah duduk di ruangannya, ia baru saja melihat lusy bertemu dengan klien seorang pria pengusaha.

"kaya, pengusaha, masih muda, hmmm pasti langsung di setujui oleh ayah mertua. Sedangkan aku? Hanya pintar membantu bisnis orang lain sampai jadi direktur. Hmm apa bisa hanya percaya pada kekuatan cinta?"

Damian tampak berpikir keras, ia takut dan gelisah sedari tadi karena menunggu lusy. Ia beberapa kali mengintip keluar untuk melihat lusy yang masih asik mengobrol, "aduhh kenapa lama sekali, sepertinya seru sekali sampai lusy tertawa. Pria itu juga tampak antusias dengan lusy, wahh hatiku terancam,"

Damian ingin keluar untuk menghentikan obrolan keduanya, namun apalah daya karena lusy adalah atasannya, "jika di drama korea, ceo kaya raya akan langsung datang kesana dan mengusir si pria. Tapi di dunia nyata.... Aku yang jadi bawahannya, kenapa dunia tidak adil pada pria mahal sepertiku. Jika punya kuasa lebih sudah ku acak acak wajah pria itu!"

Di mejanya lusy beberapa kali melihat ke arah damian, ia juga merasa tak enak, "aku harus pergi sekarang, apa boleh? pembahasan kita sudah selesai kan?"

"kenapa?" tanya Vito penasaran.

"aku harus bertemu pacarku, dia sudah menungguku,"

"kau sudah punya pacar? Seingatku kau tak jadi menikah dengan javier,"

"ya aku sudah punya pacar, lagipula saat aku di jodohkan dengan javier. kami tidak saling bertemu atau tertarik, javier punya pacar dan aku juga menyukainya orang lain," bohong lusy.

Vito nampak kecewa, "ahh begitu yasudah kau boleh pergi, aku juga akan pulang. Terimakasih untuk hari ini,"

Lusy masih duduk di tempatnya melihat kepergian vito, pria itu adalah teman semasa kuliah. Mereka berteman cukup baik, namun lusy tak punya perasaan lebih pada vito karena dari dulu ia menyukai javier.

"kenapa? Tertarik padanya?" tanya damian sambil berkacak pinggang menghampiri kekasihnya.

"astaga sayang, mana mungkin. Jika aku menyukainya dari dulu aku sudah menikah dengannya. Dia sahabatku saat kuliah,"

"hmm mencurigakan,"

"aku bersumpah, aku tak punya perasaan padanya karena dari dulu aku menyukai javier, dan kini aku menyukaimu. Aku tidak akan bersikap normal jika mencintai seorang pria,"

"jadi sainganku adalah adik ipar?"

Lusy terkekeh, "sudahlah dia milik bona, untuk apa merebutnya? Javier tidak suka padaku, hatinya hanya milik bona,"

Damian merangkul pinggang lusy dan membawanya masuk ke dalam ruangannya, "jika javier tiba tiba melamarmu?"

"sebelum aku menjawab sudah pasti dia mati di tanganmu karena dia menyakiti bona,"

Damian manggut-manggut, "bagus bagus, pacarku memang pintar,"

"bagaimana dengan bona? Lebih baik?" tanya lusy khawatir, melihat bona putus asa sampai menjual toko padanya membuatnya tak tega.

"lebih baik, sekarang sudah mau merawat diri lagi. Makan dengan teratur dan yaa tidak murung lagi, sekarang banyak beraktivitas. Tapi aku malah khawatir karena dia jadi berpura pura ceria di depan ayah dan ibu,"

"nyonya lu sudah menemukan javier, tapi tidak tau kelanjutannya karena rahasia. Kau juga diam saja jangan beri tahu bona,"

"iya, aku takut jika bona mendengar sesuatu tentang javier malah murung lagi,"

"sudahlah pasti sebentar lagi akan baik baik saja," tenang lusy.

"hubungan kita tidak," damian memeluk lusy dengan erat, memikirkan ayah mertuanya sudah membuatnya menggigil.

...••TBC••...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!