NovelToon NovelToon
Pernikahan Beda Kasta

Pernikahan Beda Kasta

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Vino seorang CEO tampan di perusahaan terkemuka di Jakarta menyukai Zila gadis yatim piatu berparas manis dan cantik, memiliki kepribadian sederhana bekerja sebagai asisten di perusahaan yang sama dengan Vino.

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Vino rasakan. Dan ia ingin menjadikan Zila sebagai istrinya.

Zila seorang gadis yatim piatu berasal dari keluarga sederhana, kehadirannya membuat Vino tidak dapat menahan perasaan cintanya. Semua orang tidak menyangka kalau Vino yang begitu cuek, dingin begitu sombong dan pemilih terhadap wanita bisa suka kepada Zila.

Banyak wanita berkelas dan setara dengan Vino tapi tidak ada satupun yang mampu memikat hatinya. Teman dan sahabat Vino tidak bisa membayangkan kalau Vino yang terkenal sebagai CEO kejam dan arogan.Apa yang membuat Vino begitu menyukai Zila? Vino bahkan mengetahui masa lalu Zila. Siapa sebenarnya Vino, apakah ia bagian dari masa lalu Zila, tapi kenapa Zila sama sekali tidak mengenali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBK Bab 19 - Kali Ini Benar-benar Ragu

Apa Vino begitu menyukai bunga sehingga ia dengan khusus membuat kebun bunga. Atau itu alasan Vino saat memberinya sebuah toko bunga?

Iya, Zila berpikir kalau Vino dan dirinya sama-sama jatuh cinta pada bunga. Ia mengitari kebun bunga itu dan tanpa ia sadari Vino telah melihatnya dari jendela kamar yang arahnya langsung ke tempat di mana Zila berdiri.

Tanpa berkedip Vino memperhatikan Zila yang sedang menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran di sana. Setelah beberapa lama Zila di sana, ia akhirnya menyadari Vino telah melihat dirinya. Kemudian Zila pun memikirkan sesuatu yang ingin ia tanyakan kepada Vino. Zila bergegas naik ke lantai dua dan mencari sosok Vino.

Ia melihat Vino yang sedang ingin melepaskan perban untuk menggantinya. Zila pun segera mendekatinya dan membantu Vino. Dengan pelan-pelan Zila membuka dan mengganti perbannya. Zila terkejut melihat bekas luka yang sebelumnya ia pernah lihat sekilas di tangan Vino.

"Sejak kapan anda memilikinya, bekas luka ini?"

"Ah, sudah sangat lama." Vino segera menarik tangannya dan menyudahi perbannya.

"Aku akan segera ke ruang kerja ku?"

Vino seperti mencari sebuah alasan untuk menghindari kecurigaan Zila.

"Tunggu ..! Bisakah aku menanyakan sesuatu pada mu?"

"Khemm, tentu saja. Tapi, jika yang ingin kamu tanyakan adalah perihal perceraian kita. Aku belum ingin membahasnya."

"Apa anda mengenal Kenan?"

"Untuk apa bertanya soal pria yang telah mati, dia sudah tidak di dunia ini. Jadi, lupakan saja dia."

Perkataan Vino membuat hati Zila menjadi terasa teriris, perkataan itu sering ia dengar dari keluarga ataupun teman-temannya yang lain.

"Untuk apa masih memikirkan seseorang yang telah meninggal, bukankah dia sudah tidak ada lagi di dunia ini?"

Zila bahkan telah mendengar kalimat itu ribuan kali.

Tadi pagi saat Vino demam dan saat Zila mencarikan beberapa alat untuk membantunya menurunkan demamnya. Sebelum kedatangan Dokter Ryu tangan Zila tidak sengaja mengenai dompet kulit yang Vino letakkan di atas nakas. Karena terbentur dengan lantai, dari dompet itu keluar sebuah struk, bukti kirim sejumlah uang kepada seseorang yang Zila tentu sangat mengenalnya.

Apa hubungan Vino dengan orang tersebut, apakah ia mengenal baik Kenan atau mungkin kerabatnya yang dulu tidak pernah Kenan ceritakan? Mendengar perkataan Vino, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya. Vino bahkan tahu kalau Kenan telah meninggal. Apa semua itu Vino menyuruh orang untuk mencari tahu identitas dirinya. Tentu sangat mudah bagi seorang Vino untuk melakukan hal itu.

Zila masih berdiri dan memikirkan perihal struk bukti pengiriman itu. Vino mengirim sejumlah uang kepada Bu Pangesty Saman yang biasa akrab di sapa Bu Tyas adalah seorang yang mungkin saat ini umurnya telah memasuki umur 60 tahun. Wanita yang dulunya akrab dengan orang tua Zila, iya sebelum Zila pindah ke kampung halaman paman dan bibinya ia sering menengok wanita tua itu di rumahnya.

Setelah tiga tahun kepergian orang tuanya dan itu adalah tahun terberat bagi Zila, di mana Kenan di kabarkan menjadi salah satu korban pesawat yang jatuh saat ia pergi untuk menemui ayahnya. Setelah itu Zila tidak lagi bertemu dengan Tyas karena Zila harus pindah ke rumah paman dan bibinya di kampung.

Bu Tyas adalah sahabat kedua orang tuanya, sekaligus ibu dari Kenan. Sudah lama rasanya tidak bertemu dengan dia, Zila tiba-tiba merindukan sosok Tyas, wanita dengan paras cantik yang sekarang mungkin telah menua. Ia kembali memikirkan apakah Kenan mengenalnya atau Pangesty yang tertera di struk itu Pangesty yang lain.

"Bagaimana bisa kebetulan seperti ini?" Gumam Zila.

Banyak hal yang kebetulan, Vino tiba-tiba memberikannya sebuah toko bunga yang di mana dulu ia hanya bilang kepada Kenan kalau ia punya cukup uang, maka Zila akan membuat sebuah toko bunga yang akan ia kelola sendiri nantinya. Di mana mimpi itu telah di wujudkan oleh Vino.

Bekas luka itu, bagaimana bisa Vino memiliki bekas luka yang sama dengan Kenan, aneh, semuanya membuat Zila berpikir apakah ini semua kebetulan saja. Vino, siapa sebenarnya dia?

Ia datang dengan segala keegoisannya, memaksa dan menyayangi Zila. Ia mencoba mencerna semua yang telah terjadi tapi justru semua membuatnya menjadi semakin ragu.

Zila kemudian duduk di ranjang dan melihat kembali struk itu, iya nama itu jelas sama. Haruskah Zila menemui Bu Tyas untuk bertanya hal ini? Ah, dia tidak punya keberanian untuk itu. Vino tidak akan mengizinkannya untuk pergi sejauh itu.

Setelah kepergian Vino dari toko bunga, Zila melihat lagi sebuah kertas yang dari kemarin ia simpan di dalam tasnya, pandangannya tertuju pada mobil Vino yang semakin lama semakin samar terlihat. Zila mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko.

Vino yang saat itu sedang di perjalanan ke kantor ia terus melihat layar ponselnya, ia tidak pernah bosan menatap wajah Zila yang terlihat jelas sedang memperbaiki letak dan bentuk bunga-bunga di dalam toko dari kamera pengawas. Saat Vino meletakkan ponselnya ia tiba-tiba melihat seseorang yang mencurigakan sedang berbicara dengan Zila. Di lihatnya baik-baik dengan seksama, sepertinya Vino mengenali sosok yang datang, ia pun langsung menyuruh supirnya untuk kembali ke toko.

Alan tentu saja bingung dengan sikap Tuannya, apakah yang terjadi sampai seorang Vino begitu sangat khawatir. Namun, Alan hanya menurut tanpa bertanya apapun, Alan tahu pasti sesuatu telah terjadi. Meskipun ada meeting penting hari ini, Alan tetap memilih untuk mengikuti perintah Tuannya tanpa protes.

"Percepat!" Vino menyuruh supirnya mempercepat lagi laju mobil.

Baru kali ini Alan melihat Tuannya gusar, ia tidak seperti biasanya yang terlihat tenang dalam segala situasi. Kali ini urusannya menyangkut Zila, wanita yang ia nikahi paksa itu.

Vino membuka pintu mobil dan segera berlari ke arah pintu. Tidak ada Zila di sana, seseorang tadi telah membawanya pergi.

"Sial, beraninya dia!"

Vino mengumpat seolah tahu siapa yang telah membawa Zila pergi. Ia kembali ke mobil dan kembali ke kantor. Ia telah memerintahkan Alan untuk mengirim anak buahnya mengikuti dan mencari tahu keberadaan Zila. Ia tahu David tidak mungkin menyakiti Zila. Vino hanya mengkhawatirkan Zila yang pasti akan merasa tidak nyaman saat bertemu dengan pria tua yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Vino menyesap rokoknya, ia melihat beberapa kali ke arlojinya, seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Di waktu yang sama juga seseorang datang melapor kepadanya. Vino berdiri dengan salah satu tangannya di dalam saku celananya. Tangan kanannya masih memegang puntung rokok yang beberapa saat kemudian ia masukkan ke dalam asbak.

Vino melihat ke arah laki-laki dengan badan tegap di sampingnya, ia terlihat tenang dan santai. Meskipun pikirannya mungkin tidak setenang yang terlihat tapi Vino memilih untuk terlihat seperti baik-baik saja sambil terus memutar otaknya sambil mencari solusi dari laporan yang ia dapatkan.

"Sore ini, ketatkan penjagaan saat menuju ke kediaman utama."

"Baik Tuan, sesuai perintah anda."

David membawa Zila ke kediaman utama, membawanya dengan sebuah alasan yang sedikitpun tidak membuatnya tersakiti. Vino sudah mengenal David dengan segala ke angkuhannya. Ia pasti memiliki niat tertentu, Vino sudah menduga ini sejak awal.

Apapun yang David lakukan kepada Zila jika semua itu membuat Zila tersakiti Vino pasti tidak akan tinggal diam. Terlepas siapapun David, Vino tidak akan main-main jika semua menyangkut tentang Zila. Vino memerintahkan Alan dan beberapa anak buahnya datang ke kediaman utama keluarga Orlando. Sedangkan Vino ia masuk terlebih dahulu.

Vino memasuki ruangan yang di dalamnya sudah ada seorang laki-laki dengan tongkatnya sedang berdiri di depan jendela. Tanpa basa-basi Vino menghampirinya.

"Dimana dia?"

"Duduklah dulu, sepertinya hanya ini satu-satunya cara untuk membuat mu pulang."

"Sudah ku bilang, ini bukan rumah ku. Aku bukan Alvino Orlando Kaivandra putra mu, jadi berhentilah untuk pura-pura jadi Ayah ku."

David manggut-manggut seolah mengerti dengan semua yang Vino katakan.

1
tika sari dewi
berputar2 Maslah nya dstu aja,,,kpan Maslah aylin selesai,, awal ceritanya menarik saya sangat suka, tpi udh kesini makin membelit2 setiap Maslah gk ada penyelesaian..
atik
uwih keren thor visualnya
Dewi_risman25: semoga cocok yah visual tokohnya dan suka 🫰🥰
total 1 replies
atik
Vino selamat berjuang mengalahkan musuh & semangat selalu buatmu thor
Dewi_risman25: luv buat kalian berdua deh, juga semua readers kesayangan. jangan lupa mainkan juga jempolnya untuk like, vote, komen dan subscribe 🫰😘
Renesme: terima kasih kakak jangan lupa jadikan bacaan favorit kalian semua yah💖😊
total 2 replies
atik
Duh senennya si Vino didatengin sang istri ke kantor
atik: semangat up nya ya thor... aku penggemar setiamu loh
Dewi_risman25: iya dong kakak, sekalian mau ngajak jalan, kayak pasangan yang lainnya 🥰
total 2 replies
atik
Sabar ya Vino pasti bentar lagi Zila bisa terima kamu sebagai suaminya, lanjut up nya thor... semangat
Dewi_risman25: ditunggu aja ya kk update bab terbaru selanjutnya 😘
total 1 replies
atik
Aduh kasian si Kenan jadi korban keserakahan keluarga Orlando
Dewi_risman25: tunggu episode selanjutnya jangan sampai terlewatkan sambil menunggu author share bab selanjutnya jangan lupa untuk semua like, vote, subscribe dan bintangnya 🥰😘
total 1 replies
atik
ok, semangat thor
atik
Uda gak sabar nunggu Zila bucin ke Vino
Dewi_risman25: episode selanjutnya update besok ya, biar pada gak penasaran nyalakan notifikasi kalian. jangan lupa, like, vote dan bintangnya 🥰😘
Renesme: Di tunggu aja kak😃
total 2 replies
Murni azka
lanjutt
atik
Vino uda berjuang kaya gitu masa kamu blm juga bisa buka hati Zila
Lee Mba Young
nnti kl smp vino datang ke ultah aylin berarti laki bodoh pling di jebak pake obat biar tidur dng aylin, lagian vino tak punya kekuasaan masih kalah ma bokap nya.
orang kl masih di bawah bokap tu susah bertindak.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
atik
sabar ya Zila, semua akan indah pada waktunya
sella surya amanda
lanjut
Renesme
Sulitnya menaklukkan seorang hati wanita yang memegang prinsip idealis yang kuat untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.
atik
semangat Vino meluluhkan hati Zila
Renesme
iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!