Orang Jelek Tidak Pantas Jatuh Cinta

Assalamualaikum

Tampak tidak ada orang yang menjawab salamnya,indah pun duduk disebuah sofa dan menyandarkan punggungnya kesofa.

Bunda dan bi asih kemana ya kok ngak ada dirumah

Tak kunjung mendapati tanda tanda kehadiran seseorang indah akhirnya memutuskan untuk memasak sesuatu didapur, kali ini ia memasak sop buntut dan perkedel udang,dia sudah tau selera makan suaminya,Dito sangat suka jenis makanan yang berkuah.

Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan masakanya,indah pun menyiapkannya diatas piring dan membawanya kemeja makan.

Suara motor terdengar berhenti dari halaman rumah menandakan Dito sudah sampai di rumah.

Dito yang dari tadi merasa kelaparan langsung bergegas menuju kedapur

Ia melihat indah menyiapkan makanan.

" Bunda sama bi asih mana"?/ tanya Dito dengan ketus

" Aku tidak tau waktu aku pulang rumah sudah sepi"!

Melihat indah yang menyiapkan makanan ditambah lagi dia harus makan berdua dengan indah membuat Dito berputar balik dan enggan untuk makan.

" Kamu ngak mau makan"

" Aku ngak laperr"

Krukkk krukkkk krukkkkkk

Terdengar suara Perut Dito ya tak bisa kompromi indah terkekeh kecil mendengar suara perut itu.

Akhirnya dengan sangat terpaksa Dito memutar badanya kembali dan duduk dikursi.

Iya menyantap makananya dengan lahap masakan indah memang enak, ditambah lagi dia memang lapar sedari tadi.

Indah senyam senyum sendiri melihat tingkah suaminya yang gengsian.

" Ngapain kamu ngelihat aku kayak gitu" ucap Dito dengan nada tinggi.

Seketika indah menundukan pandangannya ditegur oleh Dito.

" Aku minta kamu jangan dekat dekat sama Tiara jangan sok akrab sama dia jahuin dia ,Tiara itu anak baik baik aku tidak ingin kamu bawa pengaruh buruk kepada Tiara"

Indah mengangkat dagunya kini pandanganya lurus kearah dito.

" Apakah kamu takut jika Tiara tau hubungan kita"?

" Ngak usah banyak tanya, kamu lakuin aja apa yang kuperintahkan" ucap Dito dengan nada semakin tinggi ia memang tidak pernah berbicara lembut kepada sang istri walau hanya sekedar untuk bernada basih, saat sedang bicara kepada indah dia selalu memakai nada tinggi seperti sedang memakai toa.

" Cepat atau lambat pasti dia tau tentang hubungan kita"pungkas indah lagi.

Merasa indah tidak mau menuruti perintahnya dito meraih sebuah piring diatas meja hingga melemparnya kesebrang arah hingga membuat piring pecah berhamburan dilantai.entah sejak kapan Dito yang hanya mempunyai sikap dingin dan cuekk kini menjelma menjadi sosok yang menakutkan dan kejam bagi indah.

Indah menutup telinganya agar tak mendengar suara piring yang baginya seperti suara tembakan seorang pembunuh.tangisnya pecah dia fikir dengan percaya kepada takdirnya, takdir akan menuntunya kearah yang lebih membahagiakan daripada sebelumnya ternyata dia sudah salah besar. sekejam kejamnya ibu kandung nya yang selalu membanding bandingkan dirinya dengan syfa tapi seumur hidup nya baru kali ini ia melihat seseorang dengan bingasnya melempar piring dihadapannya.

Tok tok tok

Assalamualaikum

Mendengar suara ketukan pintu indah beranjak dari duduknya dan membuka pintu

"Kamu habis nangis ya nak"

" Ngak kok bunda"

" Kamu jangan bohong mata kamu bengkak gini pasti kamu habis nangis"

"Non lihat tuh ada piring pecah" ucap Bu asih sambil menunjuk kearah lantai yang penuh dengan beling bekas pecahan piring yang dilempar oleh dito.

" Kok piringnya sampai pecah kayak gini nak"?

" Tadi aku tidak sengaja menjatuhkan piringnya bunda"

" Kamu jangan bohong Pasti semua ini ulah dito Anak itu makin lama makin keterlaluan,memang harus dikasih pelajaran anak itu"

Lydia pun menghampiri Dito dikamarnya

" Dito keluar kamu bunda mau bicara"

"Ada apa sih bunda teriak teriak Dito capek mau istirahat"

" makin lama kelakuan kamu makin mirip sama ayah kamu mda pernah ngehargain perempuan."

" Sudah berapa kali aku bilang jangan samain aku sama ayah" teriak Dito membentak bundanya untuk pertama kalinya.

" Kalau sampai bunda lihat indah nangis lagi gara gara kamu bunda ngak mau berobat lagi"

Lagi lagi laydia mengeluarkan jurus pamukasnya untuk mengancam Dito.

"Bunda itu dipelet apa sih sama perempuan itu sampai ngebelain dia sampai segitunya, anak bunda aku loh bukan dia"

" Indah itu istri kamu pokoknya mulai sekarang bunda ngak mau tau kamu harus bersikap baik pada indah, mulai besok kamu harus ngantar indah kesekolah kalau kamu ngak mau lakuin itu mulai besok bunda ngak mau berobat lagi"ucap Lydia dengan penuh penekanan.

Ancaman Lydia semakin membuat Dito benci kepada indah.

" Aku tidak mau melakukan Itu semua" ucap Dito dengan nada tinngi.

" Biasih tolong kasihkan obat itu kepada saya"

Biasih pun memberikan sebuah kantong kresek yang berisi obat karna Lydia memang keluar rumah untuk berobat.

" Kamu lihat Obat ini " ucap Lydia sembil melempar obatnya satu persatu kesebrang arah hingga membuat obatnya berserakan dilantai tidak hanya Lydia pun menabrak obat obat itu dengan kursi rodanya sehingga hancur lebur.

" Aku mohon stop bunda ,Oke bunda oke aku nurutin kemauan bunda tapi tolong Bunda terus berusaha buat sembuh hanya bunda orng tuaku saat ini " sambil memeluk bunda Lydia dikursi roda.

Lagi lagi Dito dibuat tak berkutik dengan ancaman bundanya mau tidak mau ia harus menuruti kemauan bundanya.