NovelToon NovelToon
YULIA

YULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Ratu Yulia adalah pemimpin terkuat di Kerajaan. Dia berjuang dengan semua kemampuan dan kecerdasannya, karena dia mencintai Kaisar dengan dalam. Saat di medan perang dia kuat dan gigih , saat di istana dia lembut dan cerdas.
Wanita yang dicintai oleh rakyatnya ini mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya karena kedatangan Selir Chunya. Kaisar mulai memperhatikan selir itu dan mempercayai tipuan dari selir tersebut, Kaisar salah paham dan mengira Yulia telah berbuat salah.
Yulia diburu tanpa ampun bersama kedua anaknya dan mati di bawah hujan panah.

Kembali membuka mata... Yulia menyadari bahwa waktu telah berputar kembali, dia telah kembali ke masa lalu dimana tragedi itu belum terjadi.
Sekali lagi mendapatkan kehidupan membuat Yulia yang cerdas ingin menghindari kematian terjadi kembali, dia juga ingin membalaskan dendam pada orang yang menjahatinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RENCANA YULIA .

"Lia'er...ini...air ini...?" ucap Yao Han gagap. namun tiba - tiba terdengar sorak gembira para prajurit melihat air keluar dengan deras.

"Yeeaaaa. kita memiliki air...!" seru mereka dengan gembira. kegaduhan itu membuat prajurit yang berada di rumah tinggal penasaran, mereka berlari mendekat. dan saat melihat air yang mulai menggenangi lubang galian yang di buat teman mereka, Mereka bahagia dan tak percaya. Merekapun ikut bersorak gembira. Mereka para Prajurit dan keluarga Yulia semakin bertekat untuk membuat tempat itu menjadi tempat pemukiman subur. untuk mereka .

Melihat mereka bahagia Yulia tersenyum haru. Terbayang sudah kebahagiaan meteka saat nanti tempat ini menjadi daerah subur . Tak terasa air matanya menetes di pipi Putihnya.

"Trimakasih Ryu..kau membuat pengikut dan keluargaku bahagia ...." ucap Yulia lembut.

"Sama- sama...tapi ini sudah kewajibanku . karena akulah yang membuat daerah di simi gersang seperti ini... Dan kau sekarang adalah tuanku Lia'er...." ucap Ryu lembut.

"Jangan berkata seperti itu...jangan anggap aku tuan kalian...kalian berdua adalah sahabatku, keluargaku...."ucap Yulia dengan nada haru . Mendengar ucapan Yulia ,baik Ryu maupun Dolly merasa haru . Mereka ternyata memiliki tuan yang baik hati .

"Dia yang berbuat dia juga yang harus bertanggung jawab tuan..." ucap Dolly yang ada di dada Yulia . Dolly mengucaokan itu untuk menutupi rasa harunya . Dolly paling suka menjadi manik hiasan baju di dada Yulia. Mendengar ucapan Dolly, Yulia tersenyum. Dia segera mengusap air matanya.

"Sayang....darimana kau tahu kalau di sini ada mata air...?" tiba - tiba sang bunda juga Ayah sudah berada di sebelahnya .

"Yulia tidak sengaja merasakan ada mata air di sini Bun..." ucap Yulia sambil menatap Ayah dan Bundanya. Yulia tidak ingin melihat sang bunda panik, sebab belum saatnya dia memperlihatkan Ryu pada siapapun selain sang Ayah .

"Maaf aku tidak ingin memperlihatkan dirimu pada umum Ryu..." ucap Yulia pada Ryu. tadipun tidak ada yang tahu saat Ryu melimpah dan masuk kedalam tanah.

Sedangkan Sang Ayah tahu siapa yang melakukan semua ini . Dia tahu yang membuat ada mata air di sini . Dia melihat kearah leher Yulia. Dia melihat naga itu melingkar disana sambil menutup mata.

"Waaaa.....airnya berlimpah Kak.... Kita tidak akan kesulitan air lagi...wiii...aku bisa bebas mandi yeaaa...!" seru Canlu sambil melompat- lompat kegirangan .

"Ya sudah kita akan membuat saluran yang mengarah pada pemukiman kita. Dan sejak saat ini kita mulai bekerja lebih semangat lagi..." ucap Yulia . Dia mulai melangkah kearah prajurit yang masih bahagia melihat air yang berlimpah.

"Pemimpin...lihat kita sudah memiliki air yang berlimpah...!" seru salah satu prajurit sambil tertawa bahagia.

"Benar.. Ayo kita mulai bekerja membuat saluran yang mengarah pada rumah kita...dan buat tempat penampungan air untuk mandi dan minum berbeda...!" seru Yulia gembira.

"Baik pimpinan...!" seru mereka bersama.

"Jangan semua bekerja di sini...bagi dua untuk bekerja di sini dan juga bekerja menyelesaikan rumah tinggal kita. Dan nanti malam kita akan diskusikan pekerjaan kita bersama- sama...!" ucap Yulia pada mereka yang masih bahagia.

"Siaaap pimpinan...!" seru mereka serempak. Akhirnya Yung Si dan Tanglu mulai membagi pekerjaan untuk mereka. Ada yang menggali tanah untuk aliran air, ada yang membuat rumah dan ada juga yang mencari kayu di hutan Dan ada juga yang membantu Canlu membuat masakan untuk makan mereka. Semua bekerja bersama- sama tanpa ada yang protes . Mereka bekerja dengan gembira

"Kak..ikut aku..." ucap Yulia pada Cun Ma dan Yao Han.

"Kemana...?" tanya Yau Han sambil menatap sang Adik .

"Lihat sekitar untuk kita buat sawah dan ladang..." ucap Yulia dengan wajah gembira.

Dia segera berjalan kearah hamparan tanah tandus yang sangat luas itu. Cun Ma dan Yao Han mengikuti Yulia dan berjalan berdampingan . setelah cukup lama berjalan , terdengar suara Yulia.

"Kita akan mulai membuat lahan pertanian di sini . kita buat sawah dan ladang untuk menanam padi, dan gandum serta sayuran . Dan di lereng sana , kita akan coba menanam bibit buah - buahan . Semua kita lakukan bertahap. Tapi mulai besok kita mulai mengolah tanah yang sudah lama tidak subur ini..." ucap Yulia dengan nada yakin.

"Baik...kita akan melakukannya...Bukankah kita sudah memiliki Air berlimpah..." ucap Cun Ma dengan nada gembira .

"Benar...kita akan bekerja giat membangun Desa di ranah tanpa tuan ini. dan sekarang katalah si pemilik tanah...." ucap Yao Han dengan gembira pula .

"Oh Ya kak...apakah besok kakak bisa mengantarku pergi ke desa yang pernah kita datangi saat kita berangkat kesini...kita akan membeli peralatan untuk mengolah tanah dan membeli bibit tanaman..." ucap Yulia.

"Aah...maksudmu Desa yang cukup ramai itu..?" tanya Yao Han .

"Iya kak...semoga kita bisa menemukan toko yang menjual alat pertanian..." ucap Yulia .

"Siap pimpinan...." ucap mereka bersama. Dan mereka mengangkat tangan memberi hormat.

"Ck..menyebalkan...aku ini adik kalian..." ucap Yulia kesal. Dan wajahnya terlihat semakin cantik saat kesal. Membuat dua pria tampan di depannya tertawa senang.

Ada kehangatan di hati Cun Ma saat mendengar ucapan Yulia. Dia memang sudah menganggap Yulia seperti adiknya sendiri. Dia yang sudah Yatim piatu bersama dua sahabatnya di tampung di rumah tuan Wang Yu Ran . Saat itu mereka bertiga pergi dari desa meteka setelah mengalamu bencana . Kedua orang tua mereka telah tiada menjadi korban bencana . mereka bertiga di tolong tuan Wang Yu Ran dan di bawa kerumahnya . Mereka di besarkan dan dididik bersama putra dan putri Tuan Wang Yu Ran hingga kuat dan pintar seperti sekarang ini. Mereka di anggap seperti Anak mereka srndiri . Terutama Yulia. Walaupun kedidukannya lebih tinggi namun tak ada jarak yang dia buat. Tak ada yang bisa mereka berikan sebagai ucapan Terimakasih selain pengabdian dan kesetiaan pada keluarga ini.

Merekapun kembali ke tempat air yang baru muncul tadi. Dan kini tempat itu bukan lagi seperti kolam, tapi sudah menjadi danau kecil yang airnya mulai melimpah.

"Ryu...kenapa airnya banyak sekali...?" tanya Yulia.

" Ini belum seberapa Lia'er...akan aku tambahkan setelah kau mulai membuka lahan pertanian seperti yang kau inginkan..." ucap Ryu bangga . Mendengar ucapan Ryu , Yulia terharu.

"Kalian berdua memang sahabat terbaikku... Trimakasih telah hadir dan ada untukku..." ucap Yulia haru.

"Itu memang sudah takdir kami bersamamu Tuan..." ucap Dolly .

"Benar Lia'er...ini memang sudah takdir kami harus bersamamu. Dan kami bangga untuk itu..." ucap Ryu.

Mereka akhirnya bekerja sama untuk membuat aliran air yang akan mereka gunakan untuk mengaliri tanah yang akan mereka garap. Ketika saat malam tiba, setelah selesai makan malam, Yulia mulai berdiskusi dengan mereka semua. Dia meminta usulan atau ife dari semua pengikutnya. Tak perduli siapa mereka .

Yulia menganggap semuanya adalah keluarga. Yulia membicarakan tentang pembukaan lahan pertanian . tetapi dia mengingatkan tentang pembuatan rumah tinggal tetap mereka kerjakan. Mereka melakukan diskusi hingga larut malam. Sesekali Ayah dan sang Bunda akan memberi ide atau wawasan mereka. Dan saat selesai berunding, Yulia segera kembali kekamar dan masuk kedalam ruang Dimensinya. Dan di sana dia di sambut dua boneka putih yang berlari kearahnya .

"Hey...kalian tidak nakal kan...?" ucap Yulia sambil mengambil kedua binatang itu dan membawanya masuk kedalam menara .

"Lia'er...aku akan kebelakang menara..." ucap Ryu yang langsung melompat dari leher Yulia.

Namun sebelum Yulia menjawab, Dia mendengar seruan dari dalam menara .

" Yulia...Yulia...cepat kemarilah ..."terdengar seruan nyaring Dolly dari dalam menara. Dengan cepat Yulia masuk dan mencari keberadaan Dolly. Dia takut terjadi Apa- apa dengan bola berbulu itu .

"Hey.. Aku di sini...!" terdengar suara seruan Dolly kembali saat Yua sampai di pintu menara. .

Yulia mencari sumber suara. Dan dia melihat Dolly berada di tangga menuju lantai dua.

"Hey...kenapa kau ada di sini...? dan kenapa teriak- teriak..." ucap Yulia sambil mengambil Dolly . Dolli memang masuk ke tuang Dimensi karena ingin melihat dua singa kembar .

"Kau akan gembira mendengar berita yang ku bawa...!" serunya dengan wajah bahagia.

"Berita...? Berita apa...?" tanya Yulia penasaran.

"Kau tahu...pintu lantai dua telah terbuka...!" serunya dengan bahagia.

"Apaaa..pintu lantai dua terbuka...? Kau tidak sedang membohongi diriku kan...?!" seru Yulia gembira.

"Tidak...ayo kita lihat isinya...?" ucap Dolly gembira. Yulia segera naik tangga menuju lantai dua.

Dan benar saja, ternyata pintu lantai dua memang terbuka. Terlihat cahaya terang keluar dari ruangan itu. Perlahan Yulia masuk kedalam ruang yang pintunya telah terbuka. Betapa terkejutnya Yulia saat melihat isi dari ruangan itu. Ruangan itu seperti ruang untuk penyulingan obat. Atau Tempat laboraturium. Sebab Dia bisa melihat Rak berjajar dan beberapa peralatan pengobatan . Dia juga melihat kalau tempat itu penuh dengan alat - alat Kedokteran yang belum pernah dia lihat . Perlahan langkah kecilnya melangkah masuk kedalam ruangan itu. Yulia melihat berderet rak yang berisi berpuluh botol obat, bukan lagi berpuluh , tapi lebih dari seratus botol yang berisi pil ramuan . Selain berderet rak obat, di sana juga berderet rak yang berisi bermacam tabung dan kotak yang berjejer dengan rapi. Dan di sudut ruangan tiga tripot atau tungku obat berdiri dengan kokoh . ketiganya sepertinya terbuat dari bahan yang berbeda.

Perlahan Yulia mendekati tungku- tungku itu. Ada yang berlapis emas, atau terbuat dari emas. Ada yang terbuat dari perak dan ada pula yang terbuat dari perunggu.

"Ya Dewa... Ini tungku obat yang langkah..." ucap Yulia dengan wajah kagum.

"Benar tuanku...ketiga tungku ini adalah artevak kuno yang di cari banyak ahli kimia. Tungku emas dan tungku perak bisa mengecil seperti keinginan sang pemilik, dan dia akan kembali normal lagi, saat sang pemilik menginginkannya... sedangkan tungku yang ini .tidak bisa berubah....." ucap Dolly .

"Waaa...hebat dong...apakah aku juga boleh memakai tungku itu Dolly...?" tanya Yulia penuh minat.

"Apakah anda bisa memurnikan ramuan...?" tanya Dolly balik.

"Sedikit, tapi aku akan berusaha lebih pintar lagi dalam membuat ramuan..." ucap Yulia.

"Mereka itu memang milik tuanku.... Tapi sebelum itu, anda harus meneteskan darah anda pada masing- masing tungku... walaupun mereka milik anda sendiri, tapi Dolly takut ada yang berminat jahat dan mengambilnya, jadi jika darah tuan sudah mengalir di tungku itu, tidak akan ada satu manusia atau apapun yang bisa mengambil tungku itu dari tangan anda..." kata Dolly.

"Baiklah akan aku lakukan..." kata Yulia.

Dia lalu melukai tangannya sedikit dan meneteskan darah di atas tutup setiap tungku. Tak lama terlihat cahaya terang keluar dari setiap tungku. Lalu secara perlahan memudar.

"Kenapa tungku ini bersinar....?" tanya Yulia dengan wajah heran .

"Mereka telah menerima darah sang pemilik , dan mereka sekarang sudah menjadi milik tuanku selamanya dan tidak ada satupun mahluk yang dapat memakai atau menggunakan tungku itu tanpa se ijin tuanku..." ucap Dolly.

"Lalu bagaiaman aku bisa membuat mereka mengecil ...?" tanya Yulia .

"Usap tutup tungku sambil berkata, mengecillah..." ucap Dolly mengajari . dan yulia segera mempraktekkannya. Dia mengusap tutup tungku dan berucap .

"Mengecillah..." seketika tungku menyusut dan berubah menjadi kecil sebesar kepalan tangan orang dewasa. Melihat itu Yulia tertawa gembira. Yulia mengembalikan bentuk tungku seperti semula lalu berjalan ingin melihat tempat itu. Yulia melihat kembali pada dinding kamar yang terlihat berderet beratus botol obat . Dan saat di melihat isi dari botol- botol itu , bermacam pil ramuan berada di sana. Dari pil tingkat satu sampai pil tingkat delapan, melihat itu, mata Yunita bagai mau keluar. Jangankan Pil tongkat delapan. Pil tingkat tiga saja jarang di temukan di pasaran. kalaupun ada, mereka pasti membeli di rumah lelang atau pasar gelap . Namun untuk masuk kedalam pasar gelap sangatlah sulit . Apalagi pil tingkatan lebih tinggi. Yulia yang tahu soal pil membuat perasaan gembira di hatinya semakin kuat, karena semua pil yang ada di sana adalah pil yang sangat di cari oleh banyak orang. Dari pil penambah darah dari level satu sampai pada level lima ada di sana. Ada pil pembeku darah yang sangat di butuhkan oara prajirit, dari Level satu sampai empat ada di sana. Pil kekuatan arau pil penyerap Qi dari level satu sampai level lima juga ada . ada pil pencuci tulang atau pil pemurni sum- sum tulang dari level satu sampai level enam dan banyak lagi pil ramuan yang di temukan yulia di ruangan itu. Dan itu bukan hanya satu, dua ataupun lima botol, tapi ratusan botol berjejer dengan rapi di sana.

"Gila...aku menemukan harta karun...dengan adanya obat- obatan ini , aku tidak takut kalau keluarga besarku terkena penyakit...tapi ini semua apa boleh aku pakai Dolly..." tanya Yulia dengan wajah tanya .

"Tentu saja...karena semua ini milik tuan..." ucap Dolly.

"Ya Dewa...Terimakasih atas semua pemberianmu, dan aku akan semakin rajin mempelajari tentang pengobatan...." ucap Yulia dengan rasa haru dan bahagia.

Dia kembali melihat semua peralatan di sana. Dan dia melihat di sudut ruangan ada kotak almari kecil yang menempel di dinding . perlahan Yulia mendekat dan membuka almari kecil itu. Dan ternyata di dalam almari kecil itu terisi berpuluh kotak kecil. Dan saat Yulia melihat isi dari kotak - kotak itu, ternyata isinya jarum Akupuntur.

Kenapa dia bisa tahu itu... Karena dia pernah belajar akupuntur dari sahabat Ayah sebelum dia menikah dengan Kaisar Chan Yu .

"Apakah di perpustakaan ada buku pelajaran tentang Akupuntur , Dolly...?" tanya Yulia.

"Bukan di sana tapi lihat di bawah tumpukan kotak itu..." ucap Dolly . benar saja...di bawah kotak- kotak itu terlihat sebuah buku yang tak terlihat jelas jika kita tidak memperhatikan tempat itu dengan benar .

"Trimakasih Dolly...oh ya..di mana Ryu...?" tanya Yulia .

"Sedang berjemur di tanah lapang..." ucap Dolly . sebab saat mereka masuk ke ruangan itu , ruang Dimensi dalam keadaan siang hari .

"Berjemur..? Maksudmu...?" tanya Yulia.

"Dia sedang menjemur badannya yang besar . mungkin dia ingin sedikit beristirahat.. " ucap Dolly lagi . Yulia mengerti maksud Dolly .

Yuliapun kembali melihat keadaan ruangan itu . Dan tanpa terasa dia sudah berjam- jam berada di ruang tingkat dua itu. Kini Yulia tahu kalau ruang tingkat dua adalah ruang laboraturium . Setelah puas melihat, Yulia kembali lagi ke ruang perpustakaan.

"Dolly.. apakah hari di alam nyata sudah pagi...?" tanya Yulia .

"Tidak..di alam nyata sekarang masih malam...kau bisa beristirahat tiga jam lagi. Jadi istirahatlah... Nanti akan aku bangunkan saat hari menjelang pagi.." ucap Dolly.

"Baik,...aku akan mencoba berkultivasi walau beberapa jam saja..." ucap Yulia .

Dia segera duduk lotus di atas pembaringan dan mulai konsentrasi menyerap Qi yang ada di sekitarnya. Entah kenapa sejak dia mulai mengandung dan menemukan ruangan ini, tubuhnya seakan ingin selalu berlultivasi. Mungkin karena udara di Alam Dunia Dimensi ini yang ternyata banyak mengandung Qi. Andai di perbolehkan, Yulia ingin membawa mereka masuk kedalam sini. Tapi itu tidak mungkin .

Keesokan harinya Yulia segera keluar setelah membersihkan badannya . kini yang ikut keluar hanya Ryu. karena Dolly akan merawat dua Singa kembar yang tadi masih tidur di dekat pembaringan Yulia . saat Yulia bermeditasi di sana . Dan saat dia keluar dari kamarnya, ternyata ke empat pemuda yang sangat menyayanginya sedang duduk tenang di ruang tamu rumah kayunya di temani Ayah dan Bunda.

"Pagi Lia'er...ucap mereka serempak.

"Pagi Kakak cantikku..." ucap Yung Si yang beda menyapanya.

"Pagi semua...Ck...pasti ada maunya kalau ucapan manis keluar dari mulutmu Yung..." ucap Yulia

"He he he...kau tahu aja kak..." ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa yang kau inginkan...?" kata Yulia sambil duduk dan mengangkat cangkir teh untuk minum.

"Aku ikut kalian ke kota Ya...?" ucapnya dengan wajah memohon.

"Lalu bagaimana dengan mereka...?" tanya Yulia.

"Mereka sudah tahu apa yang harus mereka kerjakan Lia'er...dan aku juga akan ikut dengan mu..." kata Tanglu tidak mau kalah . Mendengar ucapan Tanglu, Yulia tak bisa berkata apapun.

"Baiklah kita pergi sekarang...Ayah , Bunda... kami akan pergi ke Desa, apakah ada yang ingin Ayah dan Bunda minta aku belikan...?" tanya Yulia lembut.

"Tidak nak... Pasti apapun yang kau beli, pasti juga keinginan ibu..." ucap nyonya Lin Sawli.

"Pergilah...hati- hati di jalan..dan kalian berempat, awasi adik kalian ...dia sedang hamil, jadi jangan boleh mengangkat barang- barang berat...!" ucap sang Ayah.

"Apaaa... Hamil...!" seru mereka berempat bersamaan.

"Ck...kenapa harus berteriak sich..." sungut Yulia dengan wajah pura- pura cemberut. Ke empat orang itu terlihat berdiri serempak. Dan keempatnya segera mendekati Yulia.

"Dek...apa benar kau hamil...?" ucap Yao Han dengan wajah tak percaya. Dia berjonglok di depan Yulia . begitu juga dengan ketiga pria tampan yang lain.

"Lia'er...apa benar kata Ayah...?" tanya Cun Ma dengan wajah gembira. Yulia menatap keempatnya yang menatap wajahnya dengan wajah tegang.

"Benar...dan di dalam sini ada dua malaikat kecil..." ucap Yulia sambil menunjuk perutnya dengan wajah haru melihat wajah mereka yang tegang.

"Apaaa.. Dua...?" seru mereka lagi.

"Hmm..." Angguk Yulia..

"Ya dewa....selamat ya Dek...!" seru Yao Han sambil memeluk Yulia.

"Horeee.. Aku akan memiliki keponakan...!" seru Yung Si dengan heboh. Mereka berempat segera bergantian memeluk Yulia . terlihat sekali kebahagiaan dan keharuan di sana. Namun tiba- tiba Tanglu berkata.

"Untung si brengsek itu tidak tahu kalau kau hamil Lia'er kalau tidak kau akan sulit pergi darinya...dia bisa membuat Alasan. Agar kau tetap berada di sisinya..." ucap Tanglu.

"Itu tidak mungkin kak...bukankah ada Selir barunya...gadis yang dia cintai ..mana mungkin dia memerlukan diriku...?" ucap Yulia .

"Maaf ...dia mempertahankan dirimu bukan sebagai istri ..tapi sebagai komandan pasukan kerajaan . terutama pasukan inti yang kau miliki..." ucap Tanglu lagi. Mendengar ucapan Tanglu, Yulia baru menyadari itu.

"Benar katamu kak...untung saja aku belum mengatakan kandunganku padanya...." ucap Yulia .

"Ya sudah kalian cepat pergi...jangan sampai kemalaman di jalan..." kata tuan Wang Yu Ran mengalihkan pembicaraan . Merekapun segera pamit dan pergi menuju Desa.

Udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi.

Jangan lupa like, vote, dan komennya aku tunggu .

1
Binti
senjata makan tuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Indra Meliani
setujuuu
meelove
Luar biasa
Binti
cerdas kau wan hao
Sherly Wong
keren
Shinta Dewiana
jangan lupa dgn sekte hiatu...yg cantik dan genit pemuja yulia juga
Shinta Dewiana
syirik aja ..mending buat jd sampah.
Shinta Dewiana
hmmm...masih aja ada yang iri....huh...musnahkan aja mereka semua yulia..
Shinta Dewiana
orang serakah n licik..ya pasti kalah..
Shinta Dewiana
he...he...he....yuhuiii...taruhan lagi...
Shinta Dewiana
mantap
Shinta Dewiana
ha...ha...ha....seru seru ....
Shinta Dewiana
ho...ho..ho.. .apa yg menunggu di dlm itu kaisar iblis....dan mereka akan di jadikan tumbal..
Binti
ternyata bibinya yulia toh
Binti
jangan2 sahabat ibunya yulia
Shinta Dewiana
penasaran banget ni siapa yg menyamar jadi yulia...wanita jalang..habislah...
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...kereennn
Shinta Dewiana
hajar....
Shinta Dewiana
kaisar kim masih aja menguji istrinya....
Shinta Dewiana
mana ni zizu kenapa sih enggak di tampar aja mulut para wanita yg menjijikkan itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!