NovelToon NovelToon
Modernisasi Queen

Modernisasi Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri Nilam Sari

Niat hati Meysa untuk bersembunyi dari kejaran wartawan. Justru ia terbangun di kamar bernuansa kerajaan dan juga dengan pakaian lengkap seorang wanita zaman dahulu. Kebingungan dengan apa yang terjadi, justru identitas dirinya di sini adalah seorang ratu yang lemah. Bertolak belakang dengan sikap dan kemampuannya, Meysa tidak akan membiarkan dirinya terinjak-injak.

Kalau begitu lihatlah bagaimana ratu dari modernisasi ini akan menggemparkan kerajaan, tekad Meysa.

Bagaimanakah perjalanan Meysa di zaman ini? Akankah ia berhasil pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disambut Angin

Di dekat dataran hijau yang dikelilingi oleh perbukitan terlihat berbagai tenda didirikan sejauh mata memandang. Bukan hanya itu, terlihat sekelompok orang dengan badan tegap serta berbaju zirah dilengkapi dengan senjata di tangan mereka.

Dari salah satu tenda yang cukup besar terlihat sosok pria dengan wajah garang nya mengabarkan sesuatu. "Semuanya berkumpul di depan sungai!" Mendengar hal itu, semuanya langsung terbirit-birit menuju sungai.

Langkah kaki yang besar bersuara gemuruh bak petir, diantara orang-orang itu terlihat pria dan hiasan berbulu hitam pekat berjalan bak pemimpin dengan pedang kebanggaan nya. 'Ini yang aku tunggu.' Terlihat hatinya sangat senang seperti ada musim semi di sana.

Barisan rapi sudah tersusun dengan baik. Tidak ada suara seperti anak-anak sekolah atau wanita dengan gosip panas nya atau barisan pencari kerja. Mereka memandang dengan lurus diiringi dengan semua pria dengan jabatan tinggi dari mereka berdua dihadapan barisan itu.

"Seperti yang diketahui, bahwa Longwei menghilang. Kita butuh pemimpin untuk melanjutkan rencana dan bukan berarti kita tidak mencari, tapi hampir seminggu lebih tidak ada kabar. Hanya tersisa ini sebagai bukti akan apa yang telah terjadi..... Dan juga jenderal An sudah berusaha mencarinya tapi belum ada petunjuk apapun."

Pria bernama Ansel itu terlihat murung dan sedih, tapi hatinya tengah tertawa karena keponakan nya dipastikan tidak akan kembali dalam keadaan hidup. "Aku tidak akan berhenti mencari keberadaan Longwei dan semoga sebelum kita kembali, ada kabar yang kita dapatkan."

'Tentu saja kabar kematian.' Semuanya tengah berdoa dan berserah tapi ada sosok pria yang berusia remaja dengan manik hitam nya yang menatap tajam dengan hati gemuruh ke arah Ansel.

"Tuanku tidak akan mati secepat itu, ia seperti naga yang bisa terbang dan mengeluarkan api besarnya yang akan menghanguskan pengkhianat." Dia berdiri cukup jauh dari barisan semuanya.

Sekarang pandangannya tertuju pada gerbang barak, ia yakin tuannya akan datang dengan keadaan yang baik, meskipun terluka tidak akan membuat dirinya berhenti. Ansel melihat ke arah pemuda itu dengan olokan dan kasihan karena apa yang ditunggu tidak akan datang.

Angin kencang tiba-tiba berhembus menerpa semuanya, membuat debu bertebaran terbawa angin dan air sungai menjadi riak yang cukup besar karena hal itu.

Jarak pandang menjadi terbatas dan tidak ada yang berani bergerak. "Semuanya duduk hingga angin berhenti!" Titah itu menjelaskan untuk keamanan mereka karena tidak bisa bergerak dengan jarak pandang yang terbatas angin seolah-olah terus berhembus tidak mau berhenti.

Hingga hampir lima belas menit, angin mulai mereda dengan perlahan mereka membuka mata dan terlihat sosok yang mendekat ke arah gerbang. Mereka membuka mata mereka lebih lebar lagi, dan terdengar suara yang keras berteriak sambil mendekat dengan kecepatan kuda.

"Tuan Longwei!" Semoga menoleh bersamaan dengan reaksi kaget dan salah satu diantaranya membulat tidak percaya dengan hiasan umpatan.

...🌟🌟🌟🌟🌟🌟...

Yuri tengah bersantai di tepi kolam ikan yang bewarna cerah seperti hatinya saat ini. Mendengar kabar dari ibu suri yang mengutus jenderal miliknya untuk mengatasi Tania membuat hatinya begitu bahagia sambil membayangkan apa yang akan dilakukan oleh jenderal itu pada Tania.

"Aku tidak sabar melihat wajah Tania yang buruk! Hahaha, jangankan untuk menatap Vanriel mendekatinya pun ia tidak akan mampu setelah ini." Yuri memainkan selendang biru nya di air yang jernih tempat para ikan itu bersemayam.

Bersambung.......

Jangan lupa like 👍 komen✍️ dan favorit❤️ serta hadiahnya🌹🎁 serta ulasan 🌟lima nya.

Terimakasih banyak 🙏🙏

1
Maharany
Buruk
Maharany
crtny membagongkan kwkwkw
Andriyati
pasti raja nya
Novi Yanti
cerita nya banyak yg ngak nyambung, typo di mana mana, tp masih mencoba betahan
Ajusani Dei Yanti
pasti semua nya pinisirin kan🤭🤭🤭🤭
Ajusani Dei Yanti
beuuh hareudang jiwa uyyyy thorrrr kuh 🤭🤭🤭
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh makasih
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat
Ajusani Dei Yanti
asli yg tadinya udah haru biru eh malah bikin dongkol🤣🤭🤭🤭🤭
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu
Ajusani Dei Yanti
ubi pun bisa jadi senjata🤭🤭🤭🤭
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
Ajusani Dei Yanti
beuuh kena jebakan batmen si pelakor 🤣🤣🤣🤣🤭
Ajusani Dei Yanti
dasar pelakor gak tau malu
Ajusani Dei Yanti
dasar pelakor gak tau diri
Fadilla Sarista
👍🏻
Fadilla Sarista
☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!