NovelToon NovelToon
Cinta Tanpa Pilihan

Cinta Tanpa Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:833
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 29

Angga dan Laura pulang menggunakan mobil milik Jupiter dengan di kemudi oleh Laura. Sedangkan Jupiter akan pulang dengan menggunakan motor Angga.

" Lo kenapa sih? Perasaan tadi baik baik aja " ujar Laura begitu sampai di rumah.

Sebenarnya dari dalam mobil tadi Laura terus mengomel. Tapi Angga hanya diam saja membiarkan Laura terus mengoceh.

" nggak tahu, tiba tiba lemes. Keknya karna laper deh" jawab Angga.

Angga duduk di sofa ruang tamu. dia terlalu lemah untuk berjalan sampai kamar. Tubuh Laura pun terlalu Mungil untuk memapahnya. Mungkin bisa saja Laura memapah Angga, hanya saja Angga tidak tega jika tubuh kecil Laura harus menahan berat badannya.

" gw pesan makanan ya?" ujar Laura ikut duduk di samping Angga.

Laura mengambil ponselnya hendak memesan makanan untuk mereka berdua. namun Angga menahannya.

" gw pengen makan masakan Lo, bisa?" tanya Angga.

Masak? Yang benar saja. Laura tu malas banget masak. Hal yang paling Laura tidak suka itu adalah memasak. Jika di bayar pun Laura tidak akan mau memasak.

malas bukan berarti tidak bisa. Laura itu pintar masak karena dari kecil sudah di ajari memasak oleh ibunya. waktu kecil dulu Laura suka berdekatan dengan dapur karena ibunya memang lebih sering di dapur. Apa lagi bikin kue, dulu Laura suka banget.

tapi seiringnya bertambah usia, dia jadi malas berdekatan dengan dapur. apa lagi memasak. Dia tidak suka itu.

" nggak mau ya?" tanya Angga dengan nada kecewa.

dada Laura berdesir. Melihat wajah kecewa Angga membuat dirinya tidak tega. akhirnya dia mengangguk pelan " bisa ko" jawab Laura.

sekali ini aja, masak buat suami tidak ada salahnya kan? lagian Angga selalu memasak untuk Laura selama ini. Jadi tidak papa kali ini Laura yang memasak.

" makasih" ujar Angga tersenyum tipis.

Setelah Laura ke dapur. Angga menarik nafas dalam dalam, memejamkan matanya, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan menenangkan pikirannya yang sedang berisik.

" astaghfirullah, ampunilah hamba mu ini ya Allah" batin Angga berbisik meminta ampunan pada tuhannya.

Untuk kedua kalinya. Emosinya berhasil mengambil alih dirinya. Untung ada Jupiter, jika tidak Angga tidak yakin apa Ilham akan selamat apa tidak.

Bintang memang sudah lama berteman dengan Angga, tapi bintang bukan Jupiter yang memiliki keberanian dan juga memiliki kepribadian yang tenang.

Bintang mudah panik, dan jika panik dia tidak bisa berpikir jernih. Jika panik dia tidak tahu harus berbuat apa.

Entah berapa lama Angga memejamkan matanya. Hanya memejamkan mata saja, tidak sampai tertidur. Sampai indera penciuman nya mencium aroma sup dari dapur. dan pendengarannya dapat mendengar suara hujan yang deras di luar.

tidak lama dia mendengar suara langkah kaki mendekat, lalu di ikuti dengan suara gelas dan bangkok yang di letakkan di atas meja. lalu dia dapat merasakan ada seseorang duduk di sampingnya.

" Angga, Lo tidur?" tanya Laura lembut.

Angga ingin membuka matanya, tapi dia tahan dulu. dia ingin tahu apa yang akan Laura lakukan jika dirinya tertidur di sofa.

" Lo beneran tidur?" tanya Laura lagi.

Angga tidak tahu bagaimana ekspresi wajah Laura saat ini. Tapi detik berikutnya Angga bisa merasakan tangan lembut Laura menyentuh pipinya memberikan usapan lembut di sana.

" Lo ganteng ya" ujar Laura tiba tiba.

Jantung Angga berdegup kencang. Nafasnya tercekat. rasanya banyak kupu kupu yang bertebaran.

" alis Lo tebal" ujar Laura lagi menyentuh alis Angga" hidung Lo mancung " lanjutnya menyentuh hidung mancung Angga.

Jari telunjuk Laura menyentuh lembut tulang hidung Angga, perlahan lahan jari itu turun hingga pada bibir Angga.

Hening.... Angga tidak tahu apa yang di pikirkan Laura sekarang, tapi jari Laura terasa mengusap bibir Angga. lalu detik berikutnya Laura tidak lagi merasakan sentuhan di wajahnya.

Mungkin Laura sudah tidak lagi memerhatikan wajahnya. Ah! Angga merasa kecewa. Angga ingin membuka matanya namun bersamaan dengan itu dia malah merasakan bibir tebal Laura menyentuh bibirnya.

Mata hazelnut Laura bertemu dengan mata biru Angga. mata Laura nampak terkejut melihat Angga terbangun. Laura hendak menjauhkan wajahnya namun tangan Angga menahan tengkuknya.

bibir Angga bergerak melumat bibir Laura dengan lembut dan menuntun. dia belum pernah berciuman sebelumnya, jadi dia hanya mengikuti nalurinya saja.

Angga mengakat tubuh mungil Laura membawa Laura duduk di pangkuannya. Mereka terpejam, bibir mereka saling menghisap memberikan kenikmatan satu sama lain.

" dia istri Lo ngga, nggak dosa" bisik Angga dalam hatinya untuk menyakinkan dirinya.

Tangan Angga menyusup masuk ke dalam baju seragam yang di pakai Laura. tangan kekasih Angga mengusap punggung Laura dengan seksual.

" ah..." desah Laura lolos dari bibirnya. Entah setan apa yang merasuki keduanya hingga tidak ada di antara mereka yang ingin mengakhirinya.

sebelah tangan Angga perlahan pindah ke depan, mengusap perut datar Laura lalu naik ke atas sampai pada kedua gunung yang masih di lindungi dengan penjaganya.

" uh...." desah Laura lagi saat merasakan gunungnya di remas.

bibir Angga berpindah pada leher Laura. lidahnya menjilat leher mulus Laura lalu bibirnya menyesap kuat kulit leher Laura hingga membuat tubuh Laura menggeliat di pangkuan Angga.

Desahan demi desahan lolos dari bibir Laura. Bibir Angga dengan lihai bermain di leher Laura meninggalkan banyak tanda di sana. hingga Angga menjauhkan wajahnya dari leher Laura dan menatap wajah Laura.

nafas mereka memburu. Mata mereka saling bertemu. Tangan Angga terangkat lalu menyentuh pipi Laura. Angga menyatukan kening mereka berdua lalu mata Angga kembali terpejam.

" sorry" ujarnya dengan suara berat.

Seharusnya angga bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal tadi. Seharunya Angga bertanya pada Laura apa Laura mau atau tidak. Meskipun mereka suami istri tetap saja Angga tidak bisa seenaknya memaksa Laura. sekarang Angga merasa bersalah.

kedua tangan Laura menangkup wajah Angga lalu menjauhkan wajah mereka dengan jarak beberapa Senti.

" nggak papa, lagian kita suami istri kan? Ini wajar" ujar Laura.

Angga tersenyum dia segera membawa Laura ke pelukannya. Memeluk erat istrinya dengan perasaan lega. " thanks " bisik Angga.

Laura mengangguk " gw udah capek masak loh, Lo nggak mau nyobain masakan gw?" ujar Laura

ah Angga lupa. Tadi dia sendiri yang meminta Laura untuk masak, masa dia tidak mau memakannya.

Angga melepaskan pelukan mereka, lalu Laura turun dari pangkuan Angga. " gw ke kamar dulu" ujar Laura lalu berlari terbirit-birit ke kamar. menutup pintu dengan kasar. Laura jadi malu gila! Apa yang dia lakukan tadi? Memalukan.

Angga terkekeh melihat tingkah Laura. Padahal tadi Laura terlihat sangat tenang, tapi begitu turun dari pangkuan Angga, Laura malah salah tingkah.

" dasar" ujar Angga.

Tiba tiba Angga jadi segar bugar. tidak lemas lagi seperti tadi, padahal dia belum makan tapi tenaganya sudah kembali.

" pantas kak Takara kalo pulang kerja nyarinya kak Sena" ujarnya teringat pada kakak iparnya yang jika kecapean pulang kerja akan mencari istrinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!