Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dara 2
Senyum tipis keluar dari bibir Andes dan Key. Andes menjentikan jarinya kepada Key mengisyaratkan untuk ia mendekat. Dengan cepat Key namun hati hati Key mendekat supaya tak memberikan suara yang berisik. Dengan tangan mungilnya ia menggenggam tangan kekar Andes untuk masuk kedalam.
Untunglah penjagaan didepan sudah tak seketat tadi, tapi tak berselang lama mereka bertemu dengan beberapa penjaga tanpa senjata. Mereka berjalan menuju pintu membuat Key dan Andes bersembunyi di balik shofa yang tertutup kain putih.”Batch...” Gumam Key kesal.
Saat sudah pergi penjaga itu Key dan Andes mulai memasuki villa lebih dlaam. “Kita kemana ni. Kitakan nggak tau dimana mereka nyandra Dara dan lainnya.?” Tanya Key kepada Andes.
“Gudang bawah tanah. Biasanya penculik kesana.” Jawab Andes datar. Benar juga, Andeskan penjahat. Bahkan ia lebih dar penjahat.
“Dimana gudangnya? Pasti disana lebih berbahaya.” Gumam Key bingung.
“Ikuti saja gue. kita ikutin darah itu.” Ia menunjukan darah yang seperti terseret dilantai. Ahh, Key ingat jika Riko tadi berdarah dubagian kepalanya. Ternyata ketajaman mata dan ketelitian ketua mafia ini tak diragukan lagi. Pantas saja mereka mengangkat Andes menjadi ketuanya.
Key tersenyum lalu mengangguk. Dengan cepat pula ia berjalan secara hati-hati menuju gudang. Sesekali mereka bersembunyi karena ada beberapa penjaga. Sepertinya memang sudah sangat diatur dengan sangat baik oleh Andi. Ahh, mungkin menghabiskan Milyaran demi membasmi dendamnya ini.
Bayangkan saja, Key dan Andes harus mempunyai jantung yang baik saat tiba tiba hampir berpapasan dengan para penjaga.
...
Byur...
Mata Handi dan yang lainnya terbuka dengan nafas yang terengah-engah. Ia melihat kesekeliling, ahh, ia merasakan sakit berdenyut dikepanya, ingin mereka mengusap kepalnya, tapi tangan mereka sudah diikat dengan tali sangat kuat. Seluruh tubuh mereka perih.” Lepsin anak gue. Bang*at.” Teriak Handi saat melihat anak-anaknya juga diikat secara tidak manusiawi.
Andi memegang ember terkekeh geli. Ia memberikan ember yang sudah kosong itu kepada temannya, air itu sudah bercampur dengan garam menambah rasa peri ditubuh Handi dan lainnya. Padahal tubuh mereka penuh luka membuat luka itu sakit berkali lipar.” Kita main yuk. Kayak kita kecil dulu.” Ucapnya polos sembari memegang Pisau ukir yang sangat cantik. Matanya berkilat bagaikan peshykopat.
“Lepasin adik Gue.” Ucap Daren disela-sela tak sadrkan diri.
Andi menekatkan diri pada Handi. Handi dan keluarganya diikat diatas kursi masing-masing, dengan mengarahkan kepada tubub Dara yang sudah diikat secara prontal, tangan yang terlentang dan kaki yang mengangkang menampilkan CD merahnya. Matanya sudah terkatup tak kuat lagi dibuka
“Rasanya itu belum puas kalo kalian belum nyaksiin kehancuran putri lo bukan? Gue bakal lepasin lo kalo kalian udah nonton pertunjukan dari gue. seenggaknya lo bisa rasaiin kehancuran itu kayak gimana?” Ia terkekeh geli sembari menatap wajah Handi yang mengeras.
“Lo mau ngapain putri gue ha? Kalo lo berani apa-apain putri gue. putri lo nggak bakal selamat sampai diujung duapun, bahkan gue balas ribuan kali lipat.” Ancam Handi kejam.
“Dasar biadab. Lepasin Dara. Atau Keyla kita hancurin juga..!” Bentak Riko. Mereka bagaikan tak merasakan prih dan sakit lagi saat tau jika adik kesayangan mereka akan hancur.
“Lo mau ngapain adik gue anjing..” Bentak Daren saudari kembar Dara. Ia tak bisa membayangkan kehancuran saudarinya itu, mungkin ia juga akan ikut hancur.
Andi terkekeh geli.” Mau lo bunuh Keyla juga ngak pa-pa, nggak penting buat gue.” Gumamnya.” Hmm, gue udah kasih pilihan bukan? Mau jadi pahlawan atau jadi penonton. Kalian bisa selamatin putri lo, gue nggak mencegah sama sekali. Tapi ya, kalo kalian bisa.” Lanjutnya jahat.
“Perkos* dia sekarang juga..!” Suara Andi menggema diruangan itu membuat jantung Handi dan lainnya bergetar hebat.
Ada 20orang berperawakan tinggi dan kekar maju, mereka mendekati Dara yang sudah tak berdaya, ia masih sama-samar mendengar namun sudah tak mampu bergerak. Salah satu dari pria itu mengeluarkan satu botol dan memaksa Dara meminumnya.
“Bangsat lo mau nagapin adik gue ha..!” Bentak Riko. Amarahnya mencapai ubun-ubun. Wajahnya yang memerah marah, ia memberontak saat melihat baju para pria itu membuka baju didepan mereka menampilkan tubuh kekar. Sedangkan Dara melengguh tak berdaya.
“Lepaskan anak saya Andi... kamu mau apain anak saya..!” Dengan sekuat tenaga Handi memberontak serta berusaha untuk melepaskan tali ditangannya. Jantungnya diremas-remas saat ini. ayah mana yang mau melihat adegan itu didepannya sendiri.
Handi rasanya mau menangis tua saat ini.
“Jangan kamu hancurkan Dara putri saya, hancurin saya saja, jangan putri saya Handi.. jangan anak-anak saya..!” Teriak Handi serak. Matanya melotok tak percaya.
“Hiks hiks. Lepasin Dira..!:” Sedangkan Dita hanya menangis saja sedari tadi. Jantungnya berhenti berdetak saat ini, mungkin akan mati.
Daren dan Fito diam sembari mencari akal bagaimana mereka bisa terlepas dari ikatan ini dan bebsar, berteriak juga percumakan? Toh, tali ini butuh usaha untuk melepaskannya, bukan dengan suara saja..!
Puk..puk..puk..
Andi terkekeh geli sembari bertepukntangan.” Gue Cuma mau kasih tau lo gimana rasanya hancur.” Ia menatap para pria yang sudah tak menggunakan apapun saat ini, tubuh kekar itu sudah siap untuk menjamah tubuh Dara. Hanya menunggu obat yang mereka bereaksi sembari membuat suasana Hati Handi hancur lebur.” Ayo kita nonton bersama..!” Lanjutnya sembari menginstrusikan pada pria-pria itu.
Tak tahu malu kah para pria itu mau menunjukan asetnya pada orang lain? Maka jawabnya urat malu mereka sudah diputusi oleh harta dan uang yang sudah diiming-iming.
"Bajing'n kau Andi. Dia itu anakku. Tak ada kesalahan yang ia buat kepadamu. Aku yang salah bukan dia. Jangan lakukan apapun pada putriku. aku mohon." Ucapan itu penuh dengan penyesalan keluar dari bibir ranum Handi.
"Menurut lo gimana perasaan gue lo rebut semuanya dulu ha? Gue nggak peduli lo lahi dan gue bakal balas apa yang lo lakuin kegue dulu. " Bentak Andi geram.
"Rusak dia cepat....!" Lanjutnya teriak.
pria yang sudah tak berbusana itu mulai mendekati Dara dengan seruan nafsu. Bayangkan saja mereka sebanyak 20orang menyentuh Dara membuat darah Handi mendidi. Mereka mulaimelepasi baju Dara satu persatu dan Dara sudah mulai merasakan reaksi panas ditubuhnya.
,
,
..
.
.
.
**Kemarin Author udah janji kasih up lagi kalo kalian komen 100 kan? tapi malam tadi brlum nyampek dan pagi ini author liat lebih dari 100. Jadi karena itu author kasih 2 Upnya oke. Untuk menapin janji.
Jangan lupa Like, komen dan vote oke karena setiap yang kalian kasih komentar itu buat.mood author makin gede buat lanjutin wkwkwk**.
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍