The Dead CINDERELLA

DUG.. DUG.. DUG..

Alunan musik DJ yang begitu memekak kan telinga terdengar begitu keras nya. Lantai dansa pun penuh dengan puluhan orang yang sedang asik menari mengikuti irama dari sang DJ.

WWROMM.. Ckit.!!

Suara motor yang berhenti.

Sierra, ia datang ke club yang di sebutkan oleh Carine sebelumnya, perlahan ia membuka helm nya, dan mengatur nafasnya. Ia sedikit gugup karena ini kali kedua ia datang ke club itu. Pertama adalah di kehidupan nya yang sebelumnya, dan yang kedua adalah hari ini.

Tetapi kali ini Sierra datang dengan persiapan yang matang. Perlahan tatapan Sierra menjadi tegas, ia pun turun dari motornya dan berjalan masuk.

Sierra masih menggunakan maskernya, ia sengaja tidak melepas maskernya karena ia ingin mengamati situasi terlebih dahulu. Sierra melihat teman teman sekelas nya dulu, bukan teman yang sungguh berteman, hanya sebagai teman kelas. Selebihnya, mereka hanyalah pembully yang selalu mengolok olok Sierra.

Namun rupanya tidak semua teman sekelasnya itu hadir, ada beberapa juga yang tidak datang. Juga, tidak ada guru seperti yang dikatakan oleh Carine.

' Dimana pria itu.' Barin Sierra bermonolog.

Sierra tengah mencari pria yang sebelumnya ia lihat di galeri tempatnya membeli motor. Matanya menyapu satu demi satu orang yang berada disana. Tiba tiba dari belakangnya ia mendengar suara yang sangat ia kenali.

" Dia belum datang, kau tunggu saja di hotel, setelah dia sudah meminum cairan itu aku akan langsung membawanya padamu, dan hutang diantara kita lunas." Ucap sosok itu.

' Alden si baj*ngan ini rupanya menjadikan aku sebagai alat bayar hutangnya, dia benar benar seperti binatang.' Batin Sierra geram.

Benar, sosok yang ada dibelakang Sierra itu adalah Alden. Alden tidak menyadari bahwa Sierra tepat ada di depan nya tengah berdiri sembari mengepalkan tinjunya.

" Kawan, kita kan sudah berteman lama, Carine adalah kekasihku yang sesungguhnya, dan dia sudah tidak segel karena aku sudah sering bersamanya, lain lagi dengan Sierra. Aku bisa pastikan dia masih segel." Ucap Alden lagi.

' Oh... Rupanya orang itu menginginkan Carine, tetapi Alden memberikan aku sebagai gantinya. Dan setelah itu dia sebar semua foto dan video saat aku tengah di perkosa oleh pria itu. Dia sangat licik, ibarat membunuh dua burung dengan satu batu. Dia membuat nama baikku dan pria itu jelek secara bersamaan.' Batin Sierra bermonolog.

" Baik... Hotel Galaxy nomor 435 ya, tunggulah dengan damai disana. Aku akhiri panggilan ini." Ucap Alden.

Alden mematikan panggilan telepon nya. Disaat bersamaan Sierra melihat Hailey juga berada disana bersama teman teman nya, tiba tiba senyum Sierra mengembang.

Sierra keluar dari Club itu, lalu ia memasuki hotel yang di maksud oleh Alden sebelumnya. Sierra memesan sebuah kamar yang berada tepat di sebelah kamar dimana pria itu sedang menunggunya.

" Huft, mahal juga biaya hotelnya, pasti pria itu bukan pria biasa. Sudahlah, demi misi. " Gumam Sierra.

Saat ini Sierra tengah berada di kamar hotel yang ia pesan. Ia memasang cctv kecil yang ia sembunyikan di tempat yang tidak bisa disadari orang. Lalu ia menyalakan sesuatu dan ia sembunyikan di kolong ranjang kamar itu.

Setelah itu, Sierra keluar dari kamar itu dan berdiri di hadapan kamar yang Alden sebutkan saat di telepon.

' Tuhan, bantu aku. ' Batin Sierra bermonolog.

TOK TOK TOK.

Sierra mengetuk pintu kamar itu.

CKLEK.!

Pintu terbuka.

" Siapa kau?" Ucap pria itu.

" Aku ingin mengajakmu bekerja sama." Ucap Sierra.

" Maaf aku tidak bisa." Ucap pria itu san hendak menutup pintu, namun langsung dicekal oleh Sierra.

" Aku akan menyelamatkan reputasimu, juga memberikan apa yang seharusnya menjadi mainanmu." Ucap Sierra.

" Apa maksudmu menyelamatkan reputasiku? Dan mendapat mainanku? Kau pikir aku anak kecil berusia lima tahun yang bisa dibohongi?" ucap pria itu.

" Carine Areza, kau menginginakan nya bukan? Aku akan membantumu mendapatkan nya. Dan juga, pria bernama Alden itu, dia sudah menyiapkan cctv di kamarmu ini. Dia berencana merekam adegan saat kau bersama Sierra nanti, lalu menyebarkan nya." Ucap Sierra.

" APA.!! Beraninya dia. Tunggu, dari mana kau tahu bahwa ada cctv di kamarku.?" Ucap pria itu penuh selidik.

Sierra langsung menyerobot masuk kedalam, dsn mencari keberadaan cctv itu. Dan benar saja, ada tiga cctv yang terpasang disana dan pria itu sama sekali tidak menyadarinya.

" Kau sudah lihat.?" Ucap Sierra.

" kurang ajar, Alden.. rupanya kau ingin menjatuhkan nama baikku. Aku terima tawaranmu, tetapi bagaimana caranya.?" Ucap pria itu.

" Sisanya ikuti perintahku." Ucap Sierra.

Pria itu mengangguk, Sierra dan pria itu pun pergi dari kamar itu menuju ke club yang sebelumnya. Sierra menyuruh pria itu untuk memancing Hailey, agar mau di ajak ke kamar yang sebelumnya Sierra pesan dan memanggil Alden agar masuk kedalam kamar yang sama, lalu menguncinya. Lalu Sierra sendiri kini membuka maskernya dan menemui teman teman kelas nya itu, termasuk carine.

" Kakak, akhirnya kakak datang juga, kenapa kakak begitu terlambat." Ucap Carine dengan suara yang lemah lembut.

" Ada urusan.. Maaf aku sedikit terlambat." Ucap Sierra.

" Apakah kau terlambat karena pekerjaan paruh waktumu lagi? Kau tidak berubah yah? masih tetap miskin."Ucap teman Carine.

" Ya, aku harus bekerja keras karena aku tidak mau memakan harta orang tua, walau itu orang tua kandungku." Ucap Sierra.

" Apa maksud ucapanmu, seolah Carine adalah anak tiri. Padahal kau yang anak tiri tapi tidak tahu diri." Ucap teman Carine yang lain.

' Rupanya Carine memutar balik fakta, ck.. Sungguh tidak tahu malu. ' Batin Sierra bermonolog.

" Aku .. "

" Kakak, jangan dengarkan mereka. Mereka memang selalu suka bercanda kelewatan." Ucap Carine memotong ucapan Sierra.

Sierra melirik tajam kearah Carine, ya.. begitulah cara Carine selama ini menutupi fakta, dengan mencegah Sierra menjelaskan yang sesungguhnya kepada teman kelasnya, dan mengatakan itu hanya candaan.

Jika itu Sierra yang dulu, mungkin Sierra akan mengatakan 'tidak apa apa' dengan senyum bodohnya. Tetapi ini bukan Sierra yang dulu.

" Kenapa kau memotong ucapanku?" Ucap Sierra menatap tajam carine.

" Eh, itu kakak jangan mengambil hati ucapan teman teman kita, mereka hanya bercanda." Ucap Carine.

" Iya kah?? Aku lebih merasa kalian sedang membuliku. Nona nona, jika kalian mendapatkan informasi, lebih baik kalian cek dulu kebenaran nya. Antara aku da Carine siapa yang adalah anak tiri tidak tahu diri itu." Ucap Sierra.

' Sial!! Kenapa Sierra sekarang begitu berani kepadaku.' Batin Carin geram.

Semua orang saling pandang saat ini. Mereka memikirkan ucapan Sierra sebelumnya.

" Carine, kau putri kandung tuan Daniel Leon kan.??" Ucap salah satu teman Carine.

Carine berkeringat dingin, badan nya bergetar hebat, ia marah. Ingin rasanya saat ini ia memukul Sierra, tetapi ia takut image nya sebagai gadis yang lemah lembut rusak.

" Bukan, putri kandung tuan Daniel Leon adalah aku, Sierra Leona." Ucap Sierra dengan tagapan lurus kearah Carine.

" WHAT.!! Carine, katakan ini tidak benar kan.? " Ucap teman Carine.

' Sialan, kenapa dia begitu berani sekarang. Dan kemana Alden, dia bilang akan segera menyusulku.' Batin Carine berucap.

Saat itu, seorang pengantar minuman tiba, Sierra memanggilnya dan mengambil beberapa gelas bir disana dan membagikan nya kepada semua teman kelas nya termasuk Carine. Bagian milik Carine sengaja ia ambil yang paling belakang, dan disaat itu ia menjatuhkan sebutir obat kedalam bir itu yang ia sembunyikan di balik genggaman tangan nya.

Obat itu langsung larut tanpa jejak, dan Carine yang tengah panik, sungguh tidak curiga sedikitpun dan langsung meminumnya begitu saja.

" Carine, bisa tolong jelaskan apa maksud ucapan Sierra barusan.??" ucap teman Carine lagi.

" Aku.. aku.. " Ucap Carine mulai tidak jelas.

" Maaf, sepertinya dia mabuk, Aku harus membawanya pulang." Ucap Sierra.

Teman teman Carine yang sedang bertanya tanya itu pun sekaan tidak peduli dengan Carine. Karena sejujuranya mereka berteman dengan Carine adalah untuk panjat sosial di kalangan keluarga kaya.

Akhirnya dengan susah payah, Sierra membawa Carine memasuki hotel dimana pria itu saat ini berada.

"Selamat bersenang senang." Ucap Sierra kepada pria itu yang rupanya sudah menunggu.

" Terimaksih, senang bekerjasama denganmu. Alden dan gadis itu juga sepertinya sudah mulai bersenang senang." Ucap pria itu.

Sierra hanya tersenyum smirk, lalu ia pergi meninggalkan hotel itu. Di kehidupan lalu hidupnya hancur karena ulah tiga manusia itu, dan di kehidupan ini, Sierra yang akan menghancurkan kehidupan mereka bertiga.

' Kalian menuai apa yang kalian tanam.' Batin Sierra bermonolog.

Sementara dari sudut lorong, Seorang pria tersenyum puas melihat Sierra yang rupanya bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Pria itu badalah Arthur yang begitu khawatir dengan Sierra, dan mengikuti Sierra sedari tadi.

' Aku terlalu mengkhawatirkan dirinya, aku lupa bahwa gadisku adalah gadis yang tangguh. ' Batin pria itu bermonolog.

Arthur mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang.

" Hapus rekaman cctv yang merekam saat gadis bernama Sierra Leona lewat, dan juga hapus datanya yang ada di catatan tamu. Buat seakan Sierra tidak pernah datang kemari dan ganti menjadi nama Alden Mikhael dan Hailey Stanton." Ucapnya , lalu pergi dari sana.

"Gadisku memang cerdik, teruslah jalankan semua yang ingin kau lakukan, aku akan melindungimu dari belakang." Gumam Arthur.

TO BE CONTINUED..