NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:352.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: tindek_shi

Jalan buntunitulah yang Vania rasakan. Vania adalah gadis muda berusia 17 tahun, tapi takdir begitu kejam pada gadis muda itu. Di usianya yang belia dia harus menikahi kakak iparnya yang terpaut usia 12 tahun di atasnya karena suatu alasan.

Saat memutuskan menikah dengan kakak iparnya, yang ada di fikiran Vania hanya satu yaitu membantu Papanya. Meski tidak menginginkan pernikahan itu, Vania tetap berharap Bagas benar-benar jodohnya. Setelah menikah dengan Kakak Iparnya ternyata jauh dari harapan Vania.

Jalan berduri mulai di tempuh gadis remaja itu. Di usia yang seharusnya bersenang-senang di bangku sekolah, malah harus berhenti sekolah. Hingga rahasia besar terkuak. Apakah Vania dan Bagas berjodoh? Yok simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema Vania

#Flashback On

Ini adalah hari kedua Vania bebas dari Bagas suaminya. Saat ini Vania sedang duduk di taman belakang seraya membaca buku novel kesayangannya di Mansion keluarga Vough.

Vania ingin menghentikan sejenak ke galauan dan ke gundahan hatinya mengenai orang tuanya. Masih basah di ingatan Vania saat dia menyelinap datang ke kediaman Hartawan.

Gelak tawa bahagia kedua orang tuanya saat ternyata Jihan dan kekasih gelapnya Darren datang berkunjung. Tidak luput bersama Adrian bayi gembul anak hasil hubungan tidak sah antara Jihan dan Darren di antara mereka.

Banyak pembicaraan di antara mereka yang Vania dengar hingga sebuah fakta menyakitkan Vania dengar dari mulut Mamanya sendiri.

"Sudah seharusnya Vania membayar semua perlakuan kamu Jihan. Bagaimanapun menghidupi dia sampai sebesar ini butuh uang!" kata Mama Vio.

"Maksud Mama?" Jihan mewakili pertanyaan yang ada dalam otak Vania.

"Adik kandung kamu sebenarnya kembar, tapi sayang keduanya harus meregang nyawa saat berusia 1 bulan karena kelainan Jantung yang parah sejak lahir." Mata Mama Vio mulai berkaca-kaca.

"Sebenarnya ini salah Mama! Mama yang...."

Perkataan Mama Vio terhenti oleh Papa Baron. Papa memeluk Mama Vio seraya mengelus punggung Mama agar Mama Vio segera tenang.

"Sayang kenangan pahit tidak usah di kenang lagi. Lagi pula kita sudah ada Vania. Mereka sudah tenang di alam sana." kata Papa Baron.

"Sungguhpun kita berhasil mendapatkan Vania tetap saja rasanya berbeda Pa. Darah daging Mama yang hilang tidak mungkin kembali lagi. Bahkan Vania mau semanis dan sebaik apapun itu tidak ada artinya bagi Mama, Pa!" racau Mama Vio dalam tangisannya.

Jihan dan Darren hanya menjadi pendengar setia dalam otak mereka masih bertanya-tanya. Apakah benar Vania adalah adik kandung Jihan. Karena jika di lihat dari segi fisik Vania dan Jihan sangat jauh berbeda. Vania lebih memeliki perawakan seperti kakak sepupunya Ibra. Bahkan mereka memiliki mata dengan warna yang sama yaitu berwarna biru terang.

Sedangkan Jihan sediri gadis cantik khas asia dengan perawakan tinggi dan kulit kuning langsat. Hal ini kontras dengan Vania yang memiliki warna kulit putih pucat layaknya bule pada musim dingin.

"Bagi Mama, Vania hanya pelengkap untuk keluarga kita. Sudah seharusnya dia menjadi benteng pertahanan kita dari serangan orang dari luar. Apa yang sekarang Vania terima itu sepadan marena Mama membesarkan Vania seperti anak kandung Mama sendiri. Walau kenyataannya bukan anak kandung Mama."

Jeder

Dunia Vania seakan runtuh, Mamanya yang selama ini dia cintai dan sayangi bukanlah Mama kandung.

"Tapi Ma, meski begitu Vania kita ambil paksa dari orang tuanya. Mama sendiri tahu seberapa terpukul orang tua kandung Vania saat Mama meminta paksa dan mengancam sedemikian rupa..."

"Hentikan! Bagi Mama itu hal yang pantas! Jangan di ungkit-ungkit lagi. Toh kamu juga menikmati semuanya kan." marah Mama pada Papa Baron.

Tanpa orang-orang itu tahu, Vania mendengar semua pembicaraan mereka di dalam rumah. Hal itu membuat Vania melangkah mantap untuk rencananya berangkat ke Jepang bersama Bagas. Meski besar harapnya Bagas mampu berubah dan menjalin hubungan rumah tangga yang seharusnya dengan sang suami. Tapi jika mendengar kenyataanya, maka rencana Vania perlu di pikur ulang.

Vania pergi keluar dari kediaman Hartawan dan Memberi sejumlah uang yang dia ambil dari saku Bagas secara diam-diam sebagai sogokan pada Pak Ujang agar tidak memberi tahu kedatangannya pada keluarga Hartawan.

#Flachback Off

Vania bersyukur masih mempunyai kakak sepupu yang begitu baik dengannya. Bahkan mau merahasiakan kepergiannya dari Mama dan Papa angkatnya dari keluarga Hartawan.

"Pagi Sweetheart," sapa orang yang mengejutkannya dari belakang.

Yang sudah bisa di pastikan jika itu adalah Ibra.

"Kakak tidak bekerja?" tanya Vania pada Ibra.

"Iya tapi nanti siang sayang, nanti ada meeting dengan pengusaha paling berpengaruh dari Jepang." kata Ibra.

Tiba-tiba pelayan mengantarkan cemilan dan minuman untuk Ibra yang sedang duduk di samping Vania.

"2 hari lagi Kakak akan pergi dari Jepang. Tapi kakak tidak langsung kembali ke Rusia. Kakak ada pekerjaan di Turki..." Ibra menghela nafas sejenak.

"Jika kamu ingin kembali ke Rusia lebih awal di sana ada Mommy dan Daddy. Merwka pasti akan sangat bahagia ketika tahu kamu memutuskan untuk menetap di sana. Terlebih setelah kepergian..." Ibra tidak melanjutkan ucapannya. Mata pria tampan itu berkaca-kaca membayangkan orang tersayangnya yang sekarang tidak lagi bisa di genggam.

Vania yang tahu betul apa yang di maksud oleh kakaknya, langsung mengusap bahu lebar Ibra. Bukan hanya Ibra yang terpukul, Vania juga ikut terpukul waktu kejadian itu.

"Kakak yang sabar. Itu yang terbaik untuk si cantik kesayangan kita semua. Jika dia tahu kakak begitu bersedih dia juga akan bersedih, jadi ikhlaskan kak." Ibra menganggukkan kepalanya. Ibra selalu merasa lemah tidak berdaya jika mengingat Adik satu-satunya yang sudah berpulang. Setiap melihat Vania maka Ibra akan selalu melihat bayangan Adik manisnya di sana. Wajah keduanya bagai pinang di belah dua. Bersyukurnya Khadijah selalu menggunakan cadar sehingga Vania tidak tahu jika mereka memiliki rupa yang sama.

"Jadi kamu akan pulang ke Rusia dulu?" tanya Ibra menatap sendu pada Vania.

"Apa aku boleh ikut ke Turki, Kak?" tanya Vania.

"Kakak di sana mungkin akan lama, ada permasalahan dengan bisnis Kakak di sana yang butuh di tangani dengan serius. Apa tidak masalah jika kamu berada di Turki dalam waktu yang lama?" Tanya Ibra pada Vania.

"Aku sekalian ingin liburan kak, siapa tahu dari sana aku bisa mendapat inspirasi untuk memulai menulis novel terbarubku kak. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dulu, sampai si kembar lahir kedua kak." Kata Vania.

"Baiklah, Kakak sangat mendukung ke inginan mu adik manis." kata Ibra.

Ibra yang harus segera menemui Robert segera meninggalkan Vania sendirian.

Saat Ibra membalik pergi Vania tersenyum hangat memandang Kakak sepersusuannya itu. Vania sangat bahagia karena menuruti perkataan Ibra mungkin jika dia menuruti dilemanya kemaren untuk memilih kembali pada Bagas begitu kembali dari pingsannya sore itu.

Ya Vania sempat berpikir ingin kembali pada Bagas setelah satu hari merdeka dari penjajahan seorang Bagas Pranaja Mahawira. Alasannya tentu jelas, saat sadar Ibra mengatakan jika dia sedang mengandung anak Bagas. Vania yang shock segera ingin pergi ke dokter kandungan.

Dunia Vania serasa runtuh saat Dokter kandungan mengatakan jika dia tengah hamil 4 minggu. Ternyata apa yang di minta Bagas saat awal menikah jadi kenyataan yaitu memiliki keturunan. Bahkan saat Vania baru berusia 17 tahun.

Vania yang dalam dilema dan mengatakan ke gundahan hatinya pada Ibra.

Lalu Ibra mengatakan sesuatu yang benar-benar harus di pertimbangkan oleh Vania.

"Jika dia menikahi diri mu hanya karena dendam pada Jihan. Lalu bagaimana jika dia tahu dirimu hamil, sedangkan dia selalu membuatmu seperti wanita tidak berharga sama sekali. Bisa kamu bayangkan akan seperti apa dia memperlakukan dirimu saat dia tahu kamu hamil Sweety. Dan belum tentu kamu bisa lepas darinya seperti keadaan saat ini."

Kata Ibra saat itu lah yang membuat Vania semakin yakin meninggalkan Bagas dan juga mengakhiri rumah tangga konyolnya dengan Bagas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Siti Ramsah
Lumayan
Lilik Juhariah
Kecewa
Lilik Juhariah
Buruk
jen
apa yg akan terjadi dgn vania
jen
awal" dah serem yaaa ... mampir thor
yuyunn 2706
knpa Vania gak lapor polisi kasus kdrt,lemah banget jdi wanita
yuyunn 2706
Thor kalo didunia nyata kira2 ada gak ya wanita seperti vania
Wayan Sucani
Luar biasa
Wayan Sucani
Tak terbayang di posisi Vania
Jauhkan Hamba dr siksa neraka spt ini ya Tuhan
Nisa Sugiarti
Lumayan
Kartika Dewi
Luar biasa
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,saya kasih bunga n vote,,semangat berkarya ya thor
asiah puteri mulyana
knp dulu g minta tolong sm Ibra pas papa nya dlm masalah sih Vania aduuuh
Dahlan sauduran Panggabean: iya juga sih
total 1 replies
asiah puteri mulyana
ambil aja jem
asiah puteri mulyana
😭😭😭 kejam bgt hanya di novel ini aku ga mau deh akhirnya Vania sm Bagas kejam bgt soalnya
asiah puteri mulyana
Untuk papanya karakternya baik duh ga kebayang klo semua dendam sm keluarga Vania...kasian bgt pdhal Vania korban disini😭😭😭
Fida
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thorr
Yantik Purwati
Luar biasa
Enung Samsiah
vania jd tumbal kasian,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!